FUNGSI DAN RAGAM PENGGUNAAN BAHASA Oleh: Trisna Andarwulan, S.S., M.Pd
TOPIK YANG DIBAHAS Kedudukan dan Fungsi Bahasa Ragam Penggunaan Bahasa Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah Lisan dan Tulis [Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
FUNGSI BAHASA Komunikasi dan interaksi Halliday (1973, Exploration in the Function of Language): Instrumental tindak komunikasi yg menyebabkan peristiwa tertentu 2. Regulasi mengatur dan mengendalikan peristiwa tertentu 3. Representasional menggambarkan sesuatu: menyampaikan fakta, peristiwa, pernyataan, melaporkan sesuatu 4. Fungsi interaksional menjalin, memantapkan dan mengukuhkan komunikasi 5. Personal mengekspresikan diri, emosi, perasaan 6. Heuristik untuk mempelajari pengetahuan, mencari ilmu, menyampaikan rumusan yang berupa pertanyaan 7. Imajinatif penciptaan imajinasi: dongeng, membuat cerita,
FUNGSI KEDUDUKAN BAHASA 1 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA DIANTARA BAHASA-BAHASA AUSTRONESIA. 2 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NEGARA DAN BAHASA NASIONAL
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA DIANTARA BAHASA-BAHASA AUSTRONESIA Bahasa Indonesia termasuk kelompok bahasa Melayu Polinesia Barat 175 bahasa M. Polinesia Barat Melayu Polinesia Filipina dan Indonesia Barat (Bali, Lombok, Sulawesi, Sumbawa Barat).
BAHASA INDONESIA SEBAGAI BAHASA NASIONAL DAN BAHASA NEGARA BAHASA NEGARA Pasal 36 UUD 1945, Seminar Politik bahasa Nasional: Bahasa resmi kenegaraan Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan, Perhub. Tingkt nasional utk kepentingan perencanaan dan pembangunan Pengembangan budaya dan IPTEK BAHASA NASIONAL Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, Seminar Politik Bahasa Nasional: Lambang kebanggaan nasional Identitas nasional Alat pemersatu antar massa Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah [Image Info] www.wizdata.co.kr - Note to customers : This image has been licensed to be used within this PowerPoint template only. You may not extract the image for any other use.
RAGAM BAHASA INDONESIA Penting Tidaknya Bahasa Indonesia Jumlah Penutur Luas Penyebarannya Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu, Budaya, dan Sastra
Jumlah Penutur Ada 3 bahasa di Indonesia Bahasa Indonesia (BI) Bahasa daerah (BD) Bahasa asing (BA) BI sebagai bahasa ibu tidak banyak BD sebagai bahasa ibu banyak BA sebagai bahasa ibu sedikit sekali.
Penutur BI BI sbg bahasa ibu tidak banyak: Sepanjang pantai timur Indonesia Pantai barat bagian selatan Indo. Jakarta Pantai Kalimantan Sulawesi Utara Ambon Kupang Sebagian kota besar di Indonesia
2. BI sebagai bahasa kedua Bahasa ke-2: bahasa yang pemerolehannya setelah bahasa daerah (B1) Indonesia = 267 juta (2010) Luar Indonesia
Luas Penyebaran BI Tersebar di seluruh Indonesia: 267 juta Tersebar di luar negeri: Brunei Malaysia Australia Timor Leste Belanda Rusia Jepang
Keterpakaian sebagai Sarana Ilmu, Budaya dan Sastra Digunakan sbg sarana pengembangan iptek: 360.000 istilah bidang ilmu Digunakan untuk pengembangan budaya nasional Digunakan untuk pengembangan susastra Indonesia dan serumpun
Tempat dialek Jakarta dialek Bali dst. Penutur Gol. Cendekiawan Gol Tempat dialek Jakarta dialek Bali dst. Penutur Gol. Cendekiawan Gol. Bukan Cendekiawan Sarana/media ragam Lisan ragam Tulis Kandungan ragam ilmiah Pesan komunikasi ragam sastra ragam pidato ragam berita Suasana Penggunaan ragam resmi ragam santai RAGAM BAHASA
SIFAT RAGAM BAHASA ILMU/ILMIAH Baku Denotatif Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan Kohesif Koheren Mengutamakan kalimat pasif Konsisten Logis Efektif Kuantitatif
BAKU Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku, yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku, yakni EYD, Ragam lisan menggunakan ucapan yang baku, menggunakan kata-kata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau sudah dibakukan.
Contoh: Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain sebagainya, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia bagian timur kita terpaksa serahkan kepada pengusah asing. (tidak baku) Karena kekurangan modal, tenaga ahli, dan lain-lain, proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa kita serahkan kepada pengusaha asing. (baku)
DENOTATIF Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda. Contoh: Sampai saat ini masyarakat desa Sumbersari belum memperoleh penerangan yang memadai. (tidak lugas)
Perbaikan: Sampai saat ini masyarakat desa Sumbersari belum memperoleh informasi yang memadai. Atau: Sampai saat ini masyarakat desa Sumbersari belum memperoleh listrik yang memadai.
Berkomunikasi dengan Pikiran daripada Perasaan Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional. Contoh: Sebaiknya letak kampus tidak dekat dengan pasar, stasiun, terminal, atau tempat-tempat ramai lain-lainnya, sebab jika dekat dengan tempat-tempat ramai seperti itu kegiatan belajar akan mengalami gangguan. (tidak efisien)
Perbaikan: Sebaiknya letak kampus tidak berdekatan dengan tempat-tempat yang ramai supaya kegiatan belajar tidak terganggu. (efisien)
KOHESIF Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang satu dengan alinea yang lainnya bersifat padu, digunakan alat-alat penghubung, seperti kata-kata penunjuk, dan kata-kata penghubung.
KOHEREN Semua unsur pembentuk kalimat atau alinea mendukung satu makna atau ide pokok. MENGUTAMAKAN KALIMAT PASIF Penulis melakukan penelitian ini di laboratorium. Perbaikan: Penelitian ini dilakukan di laboratorium.
KONSISTEN Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah, singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri. LOGIS Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat diterima akal. Contoh: Alat itu basah terkena bensin, tetapi sebentar lagi juga akan menguap. (tidak logis)
EFEKTIF Ide yang diungkapkan sesuai dengan ideyang dimaksudkan baik oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.
KUANTITATIF Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Contoh: Untuk menanam pohon itu, diperlukan lubang yang sedalam 30 cm.
Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa Indonesia ragami lmiah, sering dijumpai penyimpangan dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi kejelasan pesan yang disampaikan. Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasaI ndonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
HIPERKOREK Kesalahan berbahasa karena “membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga menjadi salah. Contoh: Utang (betul) menjadi hutang (hiperkorek) Insaf (betul) menjadi insyaf (hiperkorek) Pihak (betul) menjadi fihak(hiperkorek) Jadwal (betul) menjadi jadual (hiperkorek) asas(betul) menjadi azas (hiperkorek
PLEONASME Kesalahan berbahasa karena kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya tidak diperlukan. Pleonasme ada tiga macam: a.Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu kelompok kata Zaman dahulu (benar) Dahulu kala (benar) Zaman dahulu kala (pleonasme)
b. Bentuk Jamak Dinyatakan Dua Kali Ibu-ibu (benar) Para ibu (benar) Para ibu-ibu (pleonasme) tolong-menolong (benar) Saling menolong (benar) Saling tolong-menolong (pleonasme) c. Penggunaan kata tugas(keterangan) yang tidak diperlukan karena pernyataannya sudah cukup jelas. Contoh: maju ke depan, kambuh kembali
KONTAMINASI Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya‘ kacau’ dan kerancuan artinya ‘kekacauan’.
Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan kata. Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata yang salah bentuk. Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau atau kalimat yang kacau. Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan dua hal yang berbeda
Contoh kontaminasi imbuhan: (meng+kesamping+kan)→mengesampingkan (benar) (men+samping+kan) →menyampingkan(benar) ↓ mengenyampingkan (kontaminasi)
Contoh kontaminasi frase: Kadang-kadang (benar) Adakala(nya) (benar) Kadang kala (kontaminasi) Berulang-ulang (benar) Berkali-kali (benar) Berulang kali (kontaminasi)
Contoh kontaminasi kalimat: Rapat itu dihadiri oleh para pejabat setempat.(benar) Dalam rapat itu, hadir para pejabat setempat.(benar) Dalam rapat itu dihadiri oleh para pejabat setempat. (kontaminasi) Anak-anak dilarang merokok.(benar) Anak-anak tidak boleh merokok.(benar) Anak-anak dilarang tidak boleh merokok. (kontaminasi)
Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan pemakaian/penghilangan kata tugas Kesalahan pemakaian kata tugas dalam berbahasa Indonesia ada tiga macam: a.Ketidaktepatan kata tugas yang digunakan Contoh: Hasil daripada penelitian itu sangat memuaskan.(tidak tepat) Hasil penelitian itu sangat memuaskan.(baku)
b. Pemakaian kata tugas yang tidak diperlukan Contoh: Kepada mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah. (tidak baku) Mahasiswa yang terlambat tidak diizinkan mengikuti kuliah. (baku) c.Penghilangan kata tugas yang diperlukan Contoh: Dia bekerja sesuai peraturan yang berlaku.(tidakbaku) Dia bekerja sesuai dengan peraturan yang berlaku(baku)
Pengaruh Bahasa Daerah Ada 2 macam pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia. 1. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu pemakaian awalan ke-(yang seharusnya awalan ter-) dan penghilangan imbuhan. Contoh: ketabrak, kepukul (tidak baku) tertabrak, terpukul (baku)
2. Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan akhiran–nya Contoh: Rumahnya Pak Ahmad sangat besar. (tidak baku) Rumah Pak Ahmad sangat besar.(baku)
PENGARUH BAHASA ASING Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia ialah pemakaian kata tugas (kata ganti penghubung) seperti: yang mana, dimana, kepada siapa.
Baju yang mana baru saya beli, telah sobek. (tidak baku) Baju yang baru saya beli, telah sobek. (baku) Bandung dimana saya dilahirkan sekarang sangat panas. (tidak baku) Bandung tempat saya dilahirkan sekarang sangat panas. (baku) Orang kepada siapa ia berlindung, kemarin meninggal dunia.(tidak baku) Orang tempat ia berlindung, kemarin meninggal dunia.(baku)
Thank You!