PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CERMIN CERMIN DATAR CERMIN LENGKUNG CERMIN CEKUNG (+)
Advertisements

PEMBIASAN/REFRAKSI Pembiasan cahaya (refraksi) merupakan peristiwa pembelokkan jalannya cahaya pada bidang batas antara dua medium bening yang berbeda.
CAHAYA Oleh : Teguh.S.
pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. (QS 2:257)
PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA
CERMIN.
KOMPETENSI DASAR Membedakan konsep cermin dan lensa Menggunakan hukum pemantulan dan pembiasan cahaya Menggunakan cermin dan lensa.
Departemen Pendidikan Nasional Guru Matapelajaran : Drs.Suparno,MSi Pesona Fisika SMA NEGERI 59 JAKARTA BBBB aaaa bbbb A A A A llll aaaa tttt.
Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari Pembiasan sinar bintang Karena cahaya bintang merambat dari ruang hampa ke atmosfer yang kerapatannya.
Konsep dasar pembiasan Cahaya Pembiasan cahaya pada lensa tipis
CAHAYA.
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
Mata Pelajaran : Fisika (physics) Kelas : X Semester : genap
Pembiasan cahaya Pembiasan cahaya adalah pembelokan gelombang cahaya
PEMANTULAN CAHAYA Widya Jati Ningrum Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
CAHAYA.
CAHAYA ( OPTIKA GEOMETRIS ) Oleh : Annalisa Prastica Megawati
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Pembiasan Cahaya Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke medium.
CERMIN.
BERSAMA: AGNES KURNIYATI, S.Si
BERSAMA: AGNES KURNIYATI, S.Si
Maria Magdalena titisaning rohani
OPTIKA GEOMETRIK A. SK : Konsep dan perinsip gejala gelombang dan optik dalam menyelesaikan masalah B. KD : Mengenal sifat cahaya, dan memformulasikanbesaran-besaran.
OPTIKA GEOMETRI.
Defi Purwantiana A. PGSD UKSW 2012 Pembiasan Cahaya.
Persamaan lensa tipis.
Sapteno Neto Smpn 1 Tamiang Layang.
PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd
CAHAYA & ALAT OPTIK.
CAHAYA Cahaya adalah gelombang yang memindahkan tenaga tanpa perambatan massa. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri dari beberapa macam.
KELOMPOK X OPTIKA GEOMETRI GUNAWAN ( D )
Pertemuan Cahaya Pembiasan dan Dasar-Dasar Optik Geometri
CAHAYA Sifat Dualisme Cahaya, Hukum Pemantulan dan Pembiasan, Pemantulan dan pembiasan pada permukaan datar.
OPTIKA GEOMETRI.
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
CAHAYA CAHAYA.
Penulis: Tuti Purwoningsih, S.Pd., M.Sc.
BAB 11 CAHAYA & ALAT OPTIK.
CAHAYA.
CAHAYA.
CAHAYA Fandi Susanto.
Lensa dan Cermin Cermin Cekung Cermin Cembung Lensa Cekung
n1 2 Modul 13 Fisika Dasar II I. Pembiasan dan Pemantulan
Cahaya dan Optik Oleh Meli Muchlian, M.Si.
CAHAYA dan OPTIK Fisika kelas 8
Media Pembelajaran Interaktif
CAHAYA PERTEMUAN 8 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
SIFAT-SIFAT CAHAYA SECARA GEOMETRI
BAHAN AJAR FISIKA GELOMBANG MEKANIK Hj. Tien Kartina, S.Pd, MM
SELAMAT DATANG DI PRESENTASI NURUL MAULIDA
PROSES PEMBENTUKAN BAYANGAN
OPTIK Standar Kompetensi
PEMBIASAN CAHAYA Hukum Snellius Tentang Pembiasan
CAHAYA Dra. SRI SULASTRI.
REFRAKSI Irnin Agustina D.A.,M.Pd.
PEMBIASAN CAHAYA r < i
Interferensi lapisan tipis dan cincin newton
1. Refleksi dan Refraksi Permukaan Datar
LENSA CEKUNG.
Cermin cembung RUSMAN
OPTIK OPTIK GEOMETRIK.
Optik Geometri Pemantulan.
LENSA FISIKA DASAR IV Oleh : MARTA MASNIARY NAINGGOLAN
CAHAYA.
Unversitas Esa Unggul CAHAYA DAN ALAT-ALAT OPTIK PERTEMUAN KE - VIII
CAHAYA Dra. SRI SULASTRI.
Assalamu’alaikum wr. wb MATERI FISIKA TENTANG “LENSA CEKUNG” OLEH KELOMPOK 03 Lensa Cekung: Pengertian, Sifat, Jenis, Sinar Istimewa, Pembentukan Bayangan,
Sifat Cahaya Cahaya sebagai gelombang Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Sumber : pixabay.com/Manseok CAHAYA DAN ALAT OPTIK BAB 12.
Transcript presentasi:

PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd PEMBIASAN CAHAYA PARA MITTA PURBOSARI, M.Pd

PEMBIASAN CAHAYA Standart Kompetensi Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam prosuk teknologi sehari-hari. Kompetensi Dasar: Menyelidiki sifat-sifat cahya dan hubungannya dengan berbagai bentuk cermin dan lensa.

Hukum Snellius tentang pembiasan Hukum I Snellius. Hukum I Snellius menyatakan bahwa : Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada sebuah bidang datar. Perbandingan sinus sudut datang dan sinus sudut bias untuk dua medium tertentu merupakan bilangan tetap.

2. Hukum II Snellius. Hukum II Snellius menyatakan bahwa: Jika sinar datang dari medium kurang rapat ke medium lebih rapat (misalnya dari udara ke air atau dari udara ke kaca) maka sinar dibelokkan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari air ke udara atau dari kaca ke udara) maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal.

Indeks Bias Mutlak Indeks bias mutlak suatu medium didefinisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya di ruang hampa atau di udara (c) dengan kecepatan cahaya di dalam mediun (cn). Ini dapat dirumuskan sebagai : n = indeks bias suatu medium c = kecepatan cahaya di udara cn = kecepatan cahaya dlm medium

Indeks Bias Relatif Persamaan Snellius dapat dipakai untuk meramalkan apa yang terjadi jika cahaya datang dari kaca menuju ke air. Anggap ada lapisan udara antara permukaan kaca dan air . Secara umum, untuk dua medium (medium 1 dan medium 2), persamaan Snellius berbentuk : dengan : : indeks bias mutlak medium 1 : indeks bias mutlak medium 2 : indeks bias medium 2 relatif terhadap medium 1 : sudut datang dalam medium 1 : sudut datang dalam medium 2

Hubungan cepat rambat, frekuensi dan panjang gelombang cahaya dengan indeks bias Cepat rambat cahaya dalam medium kedua lebih kecil daripada medium pertama ( ) Frekuensi cahaya sama dalam kedua medium ( ) Panjang gelombang cahaya dalam medium kedua lebih kecil daripada medium pertama ( )

Pemantulan Sempurna Bila seberkas cahaya datang dari medium rapat ke medium kurang rapat dengan sudut datang yang lebih besar dari sudut batasnya (sudut kritis) maka sinar-sinar itu tidak akan dibiaskan melainkan dipantulkan, peristiwa pemantulan inilah disebut dengan pemantulan total atau sempurna. Dua syarat terjadinya pemantulan sempurna pada bidang batas antara dua medium : Sinar harus datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat Sudut datang lebih besar daripada sudut kritis

Pembiasan Pada Lensa Tipis Lensa adalah benda bening yang dibatasi oleh dua permukaan atau lebih dengan paling tidak salah satu permukaannya merupakan bidang lengkung. Jenis-jenis Lensa Lensa positif/konvergen/cembung/konveks adalah lensa yang bersifat mengumpulkan sinar. Jenis ini meliputi : a) Lensa cembung rangkap (bikonveks) b) Lensa cembung-datar (plankonveks) c) Lensa cembung-cekung (konkaf -konveks)

Lensa Negatif/divergen/cekung/konkaf adalah lensa yang bersifat menyebarkan sinar. Jenis ini meliputi : Lensa cekung rangkap (bikonkaf) Lensa cekung datar (plankonkaf) Lensa cekung-cembung (konveks-konkaf)

Pembiasan pada Lensa Cembung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cembung : Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus di belakang lensa Sinar melalui titik fokus di depan lensa dibiaskan sejajar sumbu utama. Sinar datang melalui titik pusat optik tidak dibiaskan tetapi diteruskan Sifat Bayangan : a. Bila benda di ruang I, maka Bayangan maya (di depan lensa), tegak, diperbesar b. Bila benda di ruang II, maka Bayangan nyata (dibelakang lensa), terbalik, diperbesar c. Bila benda di ruang III, maka Bayangan nyata, terbalik, diperkecil

Pembiasan pada Lensa Cekung Sinar-sinar Istimewa pada Lensa Cekung : Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus dibiaskan sejajar sumbu utama. Sinar datang melalui pusat optik tidak dibiaskan. Sifat Bayangan : Maya, tegak, diperkecil.

Perbesaran linear Perbesaran Linier didefinisikan sebagai perbandingan antara tinggi bayangan dengan tinggi benda. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut : Kekuatan Lensa Kekuatan Lensa (Daya Lensa) adalah kesanggupan lensa unuk memancarkan atau mengumpulkan sinar-sinar. Kekuatan lensa dinyatakan dengan persamaan matematis sebagai berikut :

Contoh soal Bila kecepatan cahaya di udara 3 x 108 m/s. maka kecepatan cahaya dalam air (nair = 4/3) adalah… Jika medium X dan udara masing-masing memiliki indeks bias 2 dan 1, maka besarnya sudut kritis jika terjadi pemantulan sempurna adalah….