KEBIJAKAN LUAR NEGERI INDONESIA TERKAIT LAUT CHINA SELATAN Kelompok 12 Dyah Ghani Windiyarti 115030107111078 Aqila 115030101111093 Kartika Alfiani 115030107111094
Latar Belakang Dewasa ini, gambaran politik di kawasan Asia Pasifik cenderung bernuansa muram sekaligus memanas.Laut Cina Selatan yang menjadi titik tumpu geopolitik di kawasan Asia Pasifik sedang menjadi suatu pembicaraan tingkat internasional karena menyebabkan tersulutnya konflik antara sejumlah negara besar di Asia dan beberapa negara-anggota ASEAN.Inti masalah yang diperdebatkan adalah seputar klaim wilayah perbatasan (territorial zone).
Lanjutan Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara memang tidak terlibat secara langsung di dalam konflik perebutan wilayah di Laut Cina Selatan. Asia Tenggara merupakan lahan strategis bagi Indonesia yang memiliki sejumlah potensi regionalitas di dalam keanggotaan ASEAN. apabila stabilitas regional di dalam tubuh ASEAN terancam karena sengketa di kawasan Laut Cina Selatan, maka hal tersebut akan berdampak pada ketidaksesuaian terhadap kredibilitas dan postur keamanan ASEAN yang akan berpengaruh bagi Indonesia
Rumusan Masalah 1. Apa bentuk kebijakan luar negeri Indonesia pada saat ini terkait konflik di Laut Cina Selatan, dilihat melalui pendekatan diplomasi preventif?
Macam-macam Hubungan Cina dengan Indonesia HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA – REPUBLIK RAKYAT CHINA DI BIDANG POLITIK HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA – REPUBLIK RAKYAT CHINA DI BIDANG EKONOMI HUBUNGAN INDONESIA – REPUBLIK RAKYAT CHINA DI BIDANG PERTAHANAN
Pembahasan Deskripsi Konflik Klaim Wilayah di Kawasan laut Cina Selatan Laut Cina Selatan dalam peta konflik dibedakan menjadi dua : Bagian utara laut cina selatan terdapat pulau pratas yang diklaim oleh Cina dan Taiwan Bagian selatan laut cina selatan terdapat pulau paracel yang di klaim oleh china sejak tahun 1974
Lanjutan Latar belakang perebutan Laut Cina Selatan tidak hanya di latar belakangi oleh perebutan daerah kekuasaan saja. Namun juga di pengaruhi faktor ekonomi, yaitu untuk mendapat keuntungan berupa minyak, gas, ikan, dan sumber daya mineral. Karena sumber daya yang ada di Laut Cina Selatan sangat berpotensi dan strategis.
Kebijakan Luar Negeri Indonesia Terhadap Sengketa Wilayah di Laut Cina Selatan Indonesia mengambil langkah dalam menghadapi konflik Laut Cina Selatan : Aktif yaitu ikut bertindak, berfungsi, bekerja, bergerak terhadap konflik tersebut dan Reaktif yaitu sifat cenderung, tanggap, atau segera bereaksi terhadap sesuatu yg timbul atau muncul atas koflik tersebut. Dua langkah ini diambil karena indonesia merupakan pihak netral atas konflik yang terjadi di Laut Cina Selatan.
Upaya Indonesia Menyelesaikan Konflik di Kawasan Laut Cina Selatan Dalam LajurDiplomasi Preventif Mengadakan South China Sea Informal Meetings yang diadakan hampir setiap tahun, yaitu pertemuan informal indonesia dengan negara-negara lain mengenai laut cina selatan. Adanya beberapa perundingan damai seperti Technical Working Groups (TWGs), Groups of Experts (GEs) dan Study Groups (SGs)
Kesimpulan Konflik Laut Cina Selatan merupakan permasalahan yang sangat rumit. Dengan melibatkan enam negara yang masing-masing negara memiliki kepentingan masing-masing sehingga menyebabkan kompleksitas konflik semakin tinggi. Perspektif baru kebijakan luar negeri dynamic equilibrium menjadi preferensi Indonesia untuk menjawab berbagai persoalan yang muncul sehubungan dengan konflik di kawasan Laut Cina Selatan. Tidak hanya melalui politik luar negeri yang bebas aktif dan perspektif dynamic equilibrium yang dapat dipromosikan oleh Indonesia.Lebih jauh, Indonesia memiliki berbagai preferensi dalam menjawab tantangan persoalan di kawasan Laut Cina Selatan melalui jalur diplomasidiplomasi preventif Indonesia. Karena Diplomasi menjadi tonggak penting dalam pencapaian kepentingan nasional sebuah negara.
TERIMA KASIH