Akuntansi Biaya Created by: Lili Syafitri, SE., Ak.,M.Si.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Metode Harga Pokok Proses
Advertisements

METODE HARGA POKOK PROSES ( PROCESS COST METHOD)
M E T O D E H A R G A P O K O K P R O S E S (2)
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING
Metode Harga pokok Proses
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING) LANJUTAN
Metode Harga Pokok Proses - Produk diolah di 1 Departemen.
Contoh Soal Metode HP Proses(3)
Bab 5 Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses (Process Costing)
Kalkulasi Biaya Proses : Laporan Biaya Produksi
SISTEM BIAYA TAKSIRAN ( ESTIMATED COSTING )
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE HARGA POKOK PROSES (1)
HARGA POKOK PESANAN.
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
METODE HARGA POKOK PESANAN – FULL COSTING
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
METODE HARGA POKOK PROSES
SISTEM PENENTUAN BIAYA BERDASARKAN PROSES
Cost accounting materi-13 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
PERUSAHAAN INDUSTRI HUSAINI - FIA UB.
Ch. 6 Harga Pokok Proses.
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
“Process Cost Methode”
BAB VI SISTEM HARGA POKOK PROSES
Harga Pokok Proses-Pengantar
KALKULASI HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
METODE HARGA POKOK PROSES ( I )
Metode Harga Pokok Proses Adanya Produk Awal Proses
PROCESS COST METHOD 2 PENGARUH PRODUK HILANG
Process Costing.
METODE HARGA POKOK PROSES (MELALUI DUA DEPARTEMEN PRODUKSI)
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
COST ACCOUNTING MATERI-12 SISTEM BIAYA TAKSIRAN
Cost accounting materi-14 akuntansi sistem perhitungan biaya standar
COST ACCOUNTING PROCESS COSTING MATERI-4
MATERI-5 Cost accounting PROCESS COSTING LANJUTAN
Metoda Pengumpulan Biaya Produksi
Process Costing Pengantar.
Process Order Costing Bab 6.
DOSEN PEMBINA ONY WIDILESTARININGTYAS,SE.,MSi.
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE HARGA POKOK PROSES- LANJUTAN
Pengertian Metode Harga Pokok Proses
PERTEMUAN 12 METODE HARGA POKOK PROSES 1 DEPARTEMEN
BIAYA RELEVAN DAN PENGANBILAN KEPUTUSAN JANGKA PENDEK
Process Order Costing Bab 6.
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE HARGA POKOK PROSES (PENGERTIAN DASAR )
Oleh: Fathia, SE Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia Novera KM.
METODE HARGA POKOK PROSES
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
METODE HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)
METHODE HARGA POKOK PROSES -PENGANTAR
METODE HARGA POKOK PROSES - LANJUTAN
05 Akuntansi Biaya PROCESS COSTING
SISTEM PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES (PROSES COSTING)
Harga Pokok Proses dengan metode rata-rata DAN FIFO
VII. Sistem Biaya dan Akumulasi Biaya
IX. Penentuan Biaya Proses
BIAYA BAHAN BAKU Akuntansi Biaya Surisman,SE, M.Ak.
Metode Harga Pokok PRoses
Pertemuan ke 11 DAN 12 Process Order Costing AKUNTANSI BIAYA I
METODE HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COST METHOD)
PROCESS COST METHOD ( METODE HARGA POKOK PROSES )
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
PERHITUNGAN BIAYA PROSES (Process Costing)
Transcript presentasi:

Akuntansi Biaya Created by: Lili Syafitri, SE., Ak.,M.Si

METODE HARGA POKOK PROSES PROCESS COSTING METODE HARGA POKOK PROSES

A. Karakteristik Metode Harga Pokok Proses Tujuan produksi adalah untuk mengisi persediaan di gudang dimana proses produksi dilakukan terus-menerus. Produk yang dihasilkan bersifat homogen dan bentuknya standar. Harga pokok produksi dihitung pada akhir periode, misalkan setiap akhir bulan. BBB dan BTK yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah biaya sesungguhnya dikeluarkan BOP yang diperhitungkan sebagai harga pokok produk adalah BOP yang sesungguhnya dikeluarkan atau BOP yang dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan di muka. Media yang digunakan untuk mengumpulkan biaya produksi adalah Laporan Harga Pokok Produksi

Aliran Produksi Secara Fisik Aliran Produk Berurutan (Sequential Product Flow) Aliran Produk Paralel (Parallel Product Flow) Aliran Produk Selektif (Selective Product Flow)

B. Laporan Harga Pokok Produksi Dalam Laporan Harga Pokok Produksi disajikan 3 jenis informasi : Data Produksi (Quantity Schedule) Biaya Dibebankan (Cost Charged by Departement) Perhitungan Harga Pokok (Cost Accounted) Harga pokok per unit dihitung dengan rumus berikut : Jumlah biaya Harga Pokok per unit = Unit setara Unit setara (produksi ekuivalen) adalah jumlah produksi dimana produk dalam pengolahan dinyatakan dalam ukuran selesai. Rumus : Unit Setara = Produk Selesai + (PDP Akhir x Tingkat Penyelesaian)

Penggolongan Proses Produksi pada Perusahaan Manufaktur Pengolahan Produk hanya melalui satu tahapan pengolahan Pengolahan produk melalui beberapa tahapan pengolahan

C.1. Pengolahan Produk Melalui Satu Departemen Produksi Contoh : PT. ABC mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp. 30.000 Tenaga Kerja Rp.29.000 BOP Rp. 14.500

Data Produksi Produk masuk proses : 15.000 unit Produk Dalam Proses Akhir : 2.500 unit BB 100 % dan BK 80 % Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi

PT. ABC LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI Data Produksi Produk masuk proses 15.000 unit Produk selesai 12.500 unit PDP Akhir (BB 100 %, BK 80 %) 2.500 unit + 15.000 unit Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit BBB Rp 30.000 12.500+ (2500 x 100 %) = 15.000 Rp 2 BTK 29.000 12.500+ (2500 x 80 %) = 14.500 2 BOP 14.500 12.500+ (2500 x 80 %) = 14.500 1 Jumlah biaya Rp 73.500 Rp 5 dibebankan

Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai 12.500 unit x Rp 5 Rp 62.500 Harga pokok PDP Akhir : BBB : 2500 x 100 % x Rp 2 = Rp 5000 BTK : 2500 x 80 % x Rp 2 = 4000 BOP : 2500 x 80 % x Rp 1 = 2000 + Rp 11.000 + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 73.500

Contoh : PT. Hammer mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp. 10.000.000 Tenaga Kerja Rp.12.000.000 BOP Rp. 7.875.000

Data Produksi Produk masuk proses : 2.500 unit Produk Dalam Proses Akhir : 500 unit BB 100 %; BTK 80 %; BOP 50% Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi

PT. ABC LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI Data Produksi Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai 2.000 unit PDP Akhir (BBB 100 %, BTK 80 %, BOP 50%) 500 unit + 2.500 unit Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit BBB Rp 10.000.000 2.000+ (500 x 100 %) = 2.500 Rp . 4.000 BTK 12.000.000 2.000+ (500 x 80 %) = 2.400 5.000 BOP 7.875.000 2.000+ (500 x 50 %) = 2.250 3.500 Jumlah biaya Rp 29.875.000 Rp 12.500 dibebankan

Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai 2.000 unit x Rp 12.500 Rp 25.000.000 Harga pokok PDP Akhir : BBB : 500 x 100 % x Rp 4.000 = Rp 2.000.000 BTK : 500 x 80 %x Rp 5.000 = 2.000.000 BOP : 500 x 50%x Rp 3.500 = 875.000 + Rp 4.875.000 Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 29.875.000

Latihan 1 Contoh : PT. XYZ mengolah produk melalui satu tahap produksi dengan menggunakan metode harga pokok proses. Data produksi sbb: Biaya produksi: Bahan Baku Rp. 50.000 Tenaga Kerja Rp.71.850 BOP Rp 23.950 Data Produksi Produk masuk proses : 25.000 unit Produk Dalam Proses Akhir : 3.500 unit BB 100 % dan BK 70 % Diminta: Susun Laporan Harga Pokok Produksi

Latihan 2 International Electronics membuat microchips dalam jumlah besar. Setiap microchips harus melalui perakitan dan pengujian. Total biaya perakitan selama Januari adalah. Biaya bahan langsung 720.000, Biaya konversi 760.000, Total biaya manufaktur 1.480.000 10.000 microchip dimasukan dalam proses, namun hanya 9.000 yg selesai. Semua bahan langsung telah ditambahkan ke 1.000 microchip yg tersisa, dan hanya 50% yg diselesaikan dengan biaya konversi Berapakah harga pokok produk selesai dan harga pokok produk akhir?

C.2. Pengolahan Produk Melalui Beberapa Departemen Produksi Produk yang selesai diolah pada departemen pertama, selanjutnya ditransfer ke departemen berikutnya. Produk yang selesai diolah pada departemen terakhir akan ditransfer ke gudang barang jadi. Harga pokok pada departemen tertentu merupakan akumulasi dari harga pokok departemen-departemen sebelumnya.

Contoh : PT. Bajuku Indah adalah sebuah perusahaan garmen yang menghasilkan pakaian. Misalkan pakaian hanya diolah melalui dua departemen produksi yaitu Departemen Pemotongan dan Departemen Penyelesaian.

Data Produksi dan Biaya Produksi selama bulan Maret 2008, bulan pertama dari kegiatan operasional perusahaan adalah sebagai berikut : Data Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai yang ditransfer ke Dept Penyelesaian 2.400 unit ke gudang 2.350 unit Produk Dalam Proses Akhir : BB 100 % dan BK 80 % 100 unit BK 90 % 50 unit

Biaya Produksi Dept. Pemotongan Dept. Penyelesaian Biaya Bahan Baku Rp 62.500.000 - Biaya Tenaga Kerja 14.880.000 9.580.000 Biaya Overhead Pabrik 24.800.000 Rp 11.975.000 Jumlah Biaya Rp 102.180.000 Rp 21.555.000 Susun Laporan Harga Pokok Produksi bulan Maret 2008

Produk masuk proses 2.500 unit PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PEMOTONGAN MARET 2008 Data Produksi Produk masuk proses 2.500 unit Produk selesai ditransfer ke Dept. Penyelesaian 2.400 unit PDP Akhir (BB 100 % dan BK 80 %) 100 unit 2.500 unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit BBB Rp 62.500.000 2.400 + (100 x 100 %) = 2.500 Rp 25.000 BTK 14.880.000 2.400 + (100 x 80 %) = 2.480 6.000 BOP 24.800.000 2.400 + (100 x 80 %) = 2.480 10.000 Jumlah biaya Rp 102.180.000 Rp 41.000 dibebankan

Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Dept. Penyelesaian : 2.400 unit x Rp 41.000 Rp 98.400.000 Harga pokok PDP Akhir : BBB : 100 x 100 % x Rp 25.000 = Rp 2.500.000 BTK : 100 x 80 % x 6.000 = 480.000 BOP : 100 x 80 % x 10.000 = 800.000 Rp 3.780.000 + + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 102.180.000

Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan 2.400 unit PT. BAJUKU INDAH LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPARTEMEN PENYELESAIAN MARET 2008 Data Produksi Produk yang diterima dari Dept. Pemotongan 2.400 unit Produk selesai yang ditransfer ke gudang 2.350 unit PDP Akhir (BK 90 %) 50 unit 2.400 unit + Biaya Dibebankan Elemen Biaya Jumlah Biaya Unit Setara HP / unit HP dari Dept P’tongan Rp 98.400.000 2.400 Rp 41.000 Biaya ditambahkan : BTK 9.580.000 2.350 + (50 x 90 %) = 2.395 4.000 BOP 11.975.000 2.395 5.000 + Jumlah biaya Rp 119.955.000 Rp 50.000 dibebankan

Perhitungan Harga Pokok Harga pokok produk selesai yang ditransfer ke Gudang : 2.350 unit x Rp 50.000 Rp 117.500.000 Harga pokok PDP Akhir : HP dari Dept P’tongan : 50 x Rp 41.000 = Rp 2.050.000 BTK : 50 x 90 % x 4.000 = 180.000 BOP : 50 x 90 % x 5.000 = 225.000 Rp 2.455.000 + Jumlah harga pokok yang diperhitungkan Rp 119.955.000