Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Harga Pokok Proses dengan metode rata-rata DAN FIFO

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Harga Pokok Proses dengan metode rata-rata DAN FIFO"— Transcript presentasi:

1 Harga Pokok Proses dengan metode rata-rata DAN FIFO
KELOMPOK 10 : SITI ANNISA FENY RUSTAN ANNISA FITRI

2 KASUS KASUS KHUSUS DALAM PERHITUNGAN AKUNTANSI
Adanya Produk Hilang Dalam Proses Adanya Produk Rusak Dalam Proses (Spoiled Goods) Adanya Produk Cacat Dalam Proses (Defective Goods) Adanya Tambahan Bahan Setelah Departemen Awal Adanya Bahan Sisa Proses Produksi (Scrap Matreial) Adanya Bahan Buangan (Waste Material) Kalkulasi Biaya Rata - Rata VS Kalkulasi Biaya Fifo

3 Metode Harga Pokok Rata-rata (Weighted Average)
Proses Pemberlakuan Metode Rata-rata Di departemen – Pertama : Dihitung total biaya untuk masing-masing jenis biaya produksi, yaitu : biaya bahan, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik dengan cara biaya yang melekat pada persediaan barang dalam proses awal ditambah biaya-biaya periode berjalan. Dihitung jumlah unit ekuivalen produksi yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan : Barang jadi (yang ditransfer ke departemen berikutnya) ditambah barang dalam proses akhir menurut unit ekuivalen. Harga pokok rata-rata kemudian dihitung berdasarkan total biaya dibagi jumlah unit ekuivalen.

4 Di departemen – Lanjutan :
Dihitung harga pokok rata-rata yang berasal dari departemen sebelumnya. Harga pokok tersebut terdiri dari : Harga pokok persediaan awal dan harga pokok yang diterima pada periode yang bersangkutan. Dihitung harga pokok rata-rata per satuan yang ditambahkan dalam departemen yang bersangkutan. Menghitung harga pokok rata-rata per satuan di departemen yang bersangkutan dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang bersangkutan dengan cara : Harga pokok rata-rata dari departemen yang mendahului ditambah harga pokok rata-rata di departemen yang bersangkutan.

5 Metode First In First Out (FIFO)
Proses Pemberlakuan Metode FIFO Proses produksi dianggap untuk menyelesaikan produk dalam proses awal menjadi produk selesai. Setiap elemen harga pokok produk dalam proses awal tidak digabungkan dengan elemen biaya yang terjadi dalam periode yang bersangkutan. Harga pokok produk dalam proses awal periode tidak perlu dipecah kembali menurut elemennya ke dalam setiap elemen biaya. Produksi ekuivalen = (Produksi dalam proses awal x tingkat penyelesaian yang dibutuhkan) + Produksi Current + (Produk dalam proses akhir x Tingkat penyelesaian yang sudah dinikmati). Besarnya harga pokok satuan setiap elemen biaya dihitung sebesar elemen biaya yang terjadi pada periode yang bersangkutan dibagi jumlah produksi ekuivalen dari elemen biaya yang bersangkutan.

6 Contoh Kasus Dalam laporan ini, persediaan barang dalam proses akhir bulan Januari dicantumkan sebagai persediaan barang dalam proses awal bulan Februari. Dengan mengambil data dari laporan biaya prosuksi bulan Januari, maka data untuk persediaan barang dalam proses awal bulan Februari adlah sebagai berikut. Departemen Pemotongan Departemen Perakitan Jumlah unit dalam proses awal periode 8.000 4.000 Biaya dari departemen sebelumhya Bahan baku Tenaga kerja langsung Overhead pabrik Jumlah biaya

7 Departemen Pemotongan
PT RATIH Departemen Pemotongan Laporan Biaya Produksi-Metode Rata-rata Tertimbang Bulan Februari 2008 PRODUKSI DALAM UNIT A. Produksi yang harus dipertanggungjawabkan: Unit dalam proses awal periode (tingkat penyelesaian : bahan baku 100 %, TK dan BOP 50% 8.000 Unit yang diamsukkan dalam periode ini 30.000 Jumlah unit yang harus dipertanggungjawabkan 38.000 B. Pertanggunjawaban produksi: Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 31.000 Unit dalam proses akhir (tingkat penyelesaian: bahan baku 100%, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik 50%) 7.000 Jumlah unit yang dipertanggungjawabkan BIAYA PRODUKSI A. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan: Total per Unit Barang dalam proses awal periode Bahan baku Rp Tenaga kerja langsung Overhead pabrik Biaya yang ditambakan dalam peiode ini Rp1.050 1.125 1.060 Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan Rp Rp3.235

8 B. Pertanggungjawabab biaya
Biaya ditrasnfer ke departemen berikut (31.000x Rp 3.235) Rp Barang dalam proses akhir periode: Bahan baku (7.000x100%x Rp 1.050) Rp Tenaga kerja langsung (7.000x60%xRp 1.125) Overhead pabrik (7.000x60%x Rp 1.060) Rp Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan Rp C. Perhitungan biaya per unit Produksi ekuivalen Bahan baku (100%x7.000)= 38.000 Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik (60%x7.000)= 35.200 Biaya per unit: Bahan baku (Rp Rp ): = Rp 1.050 Tenaga kerja langsung (Rp Rp ): = Rp 1.125 Overhead pabrik (Rp Rp ): = Rp 1.060

9 Laporan Biaya Produksi-Metode Rata-rata Tertimbang
PT RATIH Departemen Perakitan Laporan Biaya Produksi-Metode Rata-rata Tertimbang Bulan Februari 2008 PRODUKSI DALAM UNIT A. Produksi yang harus di pertanggungjawabkan: Unit dalam proses awal periode (tingkat penyelesaian): Tenaga kerja langsung dan ov. pabrik 60% 4.000 Unit yang diterima dari dept. Sebelumnya 31.000 Jumlah unit yang harus dipertanggungjawabkan 35.000 B. Pertanggungjawaban produksi: Unit yang ditransfer ke gudang barang jadi 30.000 Unit dalam proses akhir awal periode (tingkat penyelesaina): tenaga kerja langsung dan ov. Pabrik 5.000 Jumalh produksi yang harus di pertanggungjawabkan:

10 BIAYA PRODUKSI A. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan: Total per Unit Biaya dari departemen sebelumnya Barang dalam proses awla periode ( unit) Diterima selama periode berjalan ( unit) Jumlah unit Rp3.215 Biaya yang ditambahkan Barang dalam proses awal periode Tenaga kerja langsung Overhead pabrik Barang yang ditambahkan selama periode berjalan 1.450 Overhead opabrik 1.330 Jumlah biaya yang ditambahkan 2.780 Jumlah biaya yang harus dipertanggungjawabkan Rp5.995 B. Pertanggungjawaban biaya: Biaya ditrasfer ke persediaan barang jadi (3.000x 5.995) Barang dalam proses akhir periode Biaya dari departemen sebelumnya (5.000x3.215) Tenaga kerja langsung (5.000x50%x1.450) Overhead pabrik (5.000x50%x1.330) Jumlah biaya dipertanggungjawabkan C. Perhitungan biaya per unit Produksi ekuivalen: Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik (50%x5.000) 32.500 Biaya per unit Tenaga kerja langsung (Rp Rp ):32.500 Overhead pabrik (Rp Rp ):32.500

11 FIFO disajikan seperti tabel berikut ini. PT RATIH
Contoh Kasus Melanjutkan contoh PT RATIH dan juga menggunakan data yang sama dengan metode rata-rata tertimbang, laporan biaya produksi dari departemen pemotongan dengan menggunakan metode FIFO. Tabel laporan biaya produksi departemen pemotongan metode FIFO disajikan seperti tabel berikut ini. PT RATIH Departemen Pemotongan Laporan Biaya Produksi-Metode FIFO Bulan Februari 2008 PRODUKSI DALAM UNIT A. Produksi yang harus dipertanggungjawabkan: Unit dalam proses awal periode (tingkat penyelesaian : bahan baku 100 %, TK dan BOP 50% 8.000 Unit yang dimasukkan dalam periode ini 30.000 Jumlah unit yang harus dipertanggungjawabkan 38.000 B. Pertanggunjawaban produksi: Unit yang ditransfer ke departemen berikutnya 31.000 Unit dalam proses akhir (tingkat penyelesaian: bahan baku 100%, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik 60%) 7.000 Jumlah unit yang dipertanggungjawabkan

12 BIAYA PRODUKSI A. Biaya yang harus dipertanggungjawabkan: Total per Unit Barang dalam proses awal periode Rp Biaya yang ditambakan dalam peiode ini Bahan baku Rp1.077 Tenaga kerja langsung 1.129 Overhead pabrik 1.065 Jumlah biaya yang ditambahkan Rp Jumlah biaya yang dipertanggungjawabkan Rp Rp3.271 B. Pertanggungjawaban biaya Barang yang ditransfer ke dept. berikutnya Barang dalam proses awal periode: Barang periode yang lalu Biaya tenaga kerja yang ditambahkan (8.000x50%xRp 1.129) Biaya overhead pabrik yang ditambahkan (8.000x50%x Rp 1.065 Jumlah Rp Produk selesai periode berjalan (23.000xRp 3.271) Jumlah biaya yang ditransfer ke dep. berikutnya Rp Barang dalam proses akhir periode Bahan baku (7.000x100%xRp 1.077) Rp Tenaga kerja langsung (7.000x60%xRp 1.129) Overhead pabrik (7.000x60%xRp 1.065) Rp

13 C. Perhitungan biaya per unit
Produksi ekuivalen Bahan baku TKL & BOP Unit yang selesai dan ditransfer 31.000 Unit dalam proses awal periode (8.000) Unit yang selesai dari produksi periode berjalan 23.000 Barang dalam proses awal periode - 4.000 Barang dalam proses akhir periode 7.000 4.200 Jumlah 30.000 31.200 Biaya per unit: Bahan baku (Rp :30.000) Rp1.077 Tenaga kerja langsung (Rp :31.200) Rp1.129 Overhead pabrik (Rp :31.200) Rp1.065 *( x Rp 3.271) Rp Selisih pembulatan 9.200 Produksi yang selesai periode ini Rp

14 Laporan Biaya Produksi-Metode FIFO
Tabel laporan biaya produksi departemen perakitan-metode FIFO disajikan seperti tabel berikut ini. PT RATIH Departemen Perakitan Laporan Biaya Produksi-Metode FIFO Bulan Februari 2008 PRODUKSI DALAM UNIT A. Produksi yang harus dipertanggugjawabkan: Unit dalam proses awal periode (tingkat penyelesaian: bahan baku 100%, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik 60%) 4.000 Unit yang dimasukkan dalam periode ini 31.000 Jumlah unit yang harus dipertanggungjawabkan 35.000 B. Pertanggungjawaban produksi Unit yang ditransfer ke gudang barang jadi 30.000 Unit dalam proses akhir periode (tingkat penyelesaian: bahan baku 100%, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik 50%) 5.000 Jumlah unit dipertanggungjawabkan Tenaga kerja langsung Rp Rp1.452 Overhead pabrik 1.332 Jumlah biaya yang ditambahkan Rp Rp2.784 Jumlah yang harus dipertanggungjawabkan Rp Rp6.012

15 B. Pertanggungjawaban biaya:
Biaya yang ditransfer ke persediaan barang jadi: Barang dalam proses awal periode: Biaya periode yang lalu Biaya tenaga kerja langsung yang ditambahkan (4.000x40%xRp 1.425) biaya overhead pabrik yang ditambahkan (4.000x40%x 1.332) Jumlah Rp Produksi selesai periode berjalan (26.000xRp 6.012) * Barang dalam proses akhir periode Biaya dari departemen sebelumnya (5.000xRp ) Rp Tenaga kerja langsung (5.000x50%xRp 1.452) Overhead pabrik (5.000x50%x Rp 1.332) Jumlah biaya yang dipertanggungjawbkan Rp C. Perhitungan biaya per unit Produksi ekuivalen: TKL & BOP Unit yang selesai dan ditransfer 30.000 Unit dalam proses awal periode (4.000) Unit yang selesai dari produksi periode berjalan 26.000 Barang dalam proses awal periode 1.600 2.500 30.100 Biaya per unit: Tenaga kerja langsung (Rp : ) Rp1.452 Overhead pabrik (Rp : ) Rp1.332 *(26.000x rp 6.012) Rp Selisih pembulatan (10.200) Produksi yang selesai periode ini Rp

16 Simpulan Dari pembahsan dapat disimpulkan bahwa metode harga pokok proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Didalam metode ini, biaya produksi dikumpulkan untuk setiap proses selama jangka waktu tertentu, dan biaya produksi per satuan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi dalam periode tertentu dengan jumlah satuan produk yang dihasilkan dari proses tersebut selama jangka waktu yang bersangkutan. Apabila pada awal periode terdapat persediaan awal barang dalam proses maka timbul masalah untuk menentukan harga pokok barang jadi. Hal ini tiimbul karena persediaan barang dalam proses tersebut telah mempunyai harga pokok yang berasal dari periode sebelumnya. Ada tiga metode dalam penyelesaiannya, yaitu ata-rata, FIFO, dan LIFO.


Download ppt "Harga Pokok Proses dengan metode rata-rata DAN FIFO"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google