SNI-1726-2002 suatu transformasi koordinat dengan matriks eigenvektor sebagai matriks transformasinya. Respons dinamik total dari sistem BDK tersebut selanjutnya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Advertisements

Aplikasi Hukum Newton.
Presented by: Mohammad Ikhsan Arief ( ) SARMAG ‘07
TUGAS TIKPF Menetukan osilasi dan massa pegas dengan pemanfaatkan media EJS Oleh : Windu Triyono Nim :
TARA CARA PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG
HUKUM KEKEKALAN ENERGI DAN MOMENTUM UNTUK PENENTUAN PERSAMAAN GERAK
SNI sambil mengalami pembesaran, bergantung pada jenis lapisan tanah yang berada di atas batuan dasar tersebut. Pembesaran gerakan tanah inilah.
SNI seperti menurut standar yang lama, di mana Wilayah Gempa 1 adalah bebas gempa sama sekali. A Secara umum Spektrum Respons adalah suatu.
Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan
SNI ketika terjadi gempa, struktur bawah tersebut tidak akan mengalami gaya inersia apapun. Tetapi berhubung interaksi tanah-struktur selalu.
Mekanika Teknik III (Strength of Materials)
SNI A Dapat dimengerti, bahwa komponen vertikal gerakan tanah akibat gempa akan relatif semakin besar, semakin dekat letak pusat gempa.
SNI Apabila penjepitan tidak sempurna dari struktur atas gedung pada struktur bawah diperhitungkan, maka struktur atas gedung tersebut harus.
SNI PENJELASAN A.1 Ruang Lingkup A.1.1
SNI struktur gedung. A Pasal ini dimaksudkan untuk mencegah benturan antara 2 gedung yang berdekatan. Dari pengalaman dengan berbagai peristiwa.
SNI Bila diinginkan, dari diagram atau kurva gaya geser tingkat nominal akibat pengaruh Gempa Rencana sepanjang tinggi struktur gedung yang.
SEMIKONDUKTOR.
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS
SNI daktilitas struktur yang sangat penting untuk difahami, mengingat nilai faktor daktilitas struktur yang menentukan besarnya beban gempa yang.
Kuliah Gelombang O S I L A S I
ASSESMENT COURSE EARTQUAKE ENGINEERING
SNI yang tersedia saat ini. Data masukan untuk analisis ini adalah lokasi sumber gempanya, distribusi magnitudo gempa di daerah sumber gempa,
TINJAUAN BANGUNAN TINGGI DALAM PERATURAN BANGUNAN GEDUNG INDONESIA
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG FRAME-SHEARWALL TAHAN GEMPA
SNI atas atau ke bawah) lebih dari 20% dari nilai yang dihitung dengan rumus Rayleigh. A.6.3 Analisis statik ekuivalen Pasal ini hanya menegaskan,
GERAK SELARAS Klik disini ke Presentasi Sajian Pelengkap.
GERAK HARMONIK SEDERHANA
GERAK HARMONIK SEDERHANA
GERAK HARMONIK SEDERHANA
Berkelas.
DINAMIKA TRANSLASI Dari fenomena alam didapatkan bahwa apabila pada suatu benda dikenai sejumlah gaya yang resultantenya tidak sama dengan nol, maka benda.
6. SISTEM PARTIKEL.
5. USAHA DAN ENERGI.
TRAVELING WAVE, STANDING WAVE, SUPERPOSISI WAVE
ROTASI Pertemuan 9-10 Mata kuliah : K0014 – FISIKA INDUSTRI
Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum.
Matakuliah : K FISIKA Tahun : 2007 GETERAN Pertemuan
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
Matakuliah : K0614 / FISIKA Tahun : 2006
Usaha dan Perubahan energi kinetik
Aspek rekayasa gempa sangat perlu diterapkan pada rekayasa struktur, agar bangunan mempunyai ketahanan yang baik terhadap pengaruh gempa Penggunaan standar.
RADIASI BENDA HITAM.
GERAK HARMONIK SEDERHANA
KERJA DAN ENERGI Garis melengkung pada gambar melukiskan jejak partikel bermassa m yg bergerak dlm bidang xy dan disebabkan oleh gaya resultan F yang besar.
ALIRAN INVISCID DAN INCOMPRESSIBLE, PERSAMAAN MOMENTUM, PERSAMAAN EULER DAN PERSAMAAN BERNOULLI Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT.
Lentur Pada Balok Persegi
LINEAR STATIC SEISMIC LATERAL FORCE PROCEDURES
EKO NURSULISTIYO USAHA DAN ENERGI.
GERAK HARMONIK SEDERHANA
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
GERAK HARMONIK SEDERHANA
By : Kartika Sari,S.Si, M.Si
GERAK HARMONIK SEDERHANA
Pemeriksaan Asumsi Sebaran Data
METODE ENERGI REGANGAN (STRAIN ENERGY METHOD)
Pusat Massa Pikirkan sistem yg terdiri dari 2 partikel m1 dan m2 pada jarak x1 dan x2 dari pusat koordinat 0. Kita letakkan titik C disebut pusat massa.
Desain Penampang Beton Bertulang
ANALISIS GEMPA DENGAN SAP
Mekanika : USAHA - ENERGI
GERAK SELARAS.
Standar Kompetensi Menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik Kompetensi Dasar Menunjukkan hubungan antara konsep.
Kelompok 6 Hariza NiMade Nurlia Enda
Sistem Partikel dan Kekekalan Momentum.
ROTASI KINEMATIKA ROTASI
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
HUKUM KEKEKALAN ENERGI
Dosen pembimbing Nanang R, Ir.MT SUWARNO ( ) JOKO.J( ) YOSUA ARYA SYAPUTRA ( ) ANDRIAN DWI ULIANTO.
GERAK HARMONIK SEDERHANA
GERAK SELARAS.
Transcript presentasi:

SNI suatu transformasi koordinat dengan matriks eigenvektor sebagai matriks transformasinya. Respons dinamik total dari sistem BDK tersebut selanjutnya menampilkan diri sebagai superposisi dari respons dinamik masing-masing ragamnya. Respons dinamik masing- masing ragamnya ini berbentuk respons dinamik suatu sistem SDK, di mana ragam yang semakin tinggi memberikan sumbangan respons dinamik yang semakin kecil dalam menghasilkan respons dinamik total. Pada struktur gedung beraturan, yang seperti telah dijelaskan dalam A berperilaku sebagai struktur 2D, respons dinamik ragam fundamentalnya adalah sangat dominan, sehingga respons dinamik ragam-ragam lainnya dianggap dapat diabaikan. Kemudian, berhubung struktur gedung tidak seberapa tinggi (kurang dari 10 tingkat atau 40 m), bentuk ragam fundamental dapat dianggap mengikuti garis lurus (tidak lagi garis lengkung). Dengan dua anggapan penyederhanaan tadi, dari penjabaran lebih lanjut dalam Analisis Ragam, respons dinamik struktur gedung beraturan dapat ditampilkan seolah-olah sebagai akibat dari suatu beban gempa statik ekuivalen, seperti yang ditetapkan dalam pasal ini. A Pasal ini menetapkan bagaimana menentukan beban geser dasar statik ekuivalen V, berkaitan dengan beban gempa statik ekuivalen yang disebut dalam A Seperti terlihat dari penjabarannya, beban geser dasar statik ekuivalen ini dapat dinyatakan dalam respons dinamik sistem SDK yang berkaitan dengan ragam fundamentalnya saja, sehingga dapat ditentukan dengan perantaraan Spektrum Respons Gempa Rencana C-T yang ditetapkan dalam Pasal (Gambar 2), seperti dinyatakan oleh pers.(26). Di dalam persamaan ini faktor I adalah untuk memperhitungkan kategori gedung yang dihadapi, sedangkan R adalah untuk menjadikan beban gempa tersebut menjadi beban gempa nominal sesuai dengan faktor daktilitas yang dipilih untuk struktur gedung tersebut. A Pers.(27) merupakan bagian dari hasil penjabaran beban gempa statik ekuivalen yang disebut dalam A.6.1.1, sekaligus memberi ketentuan bagaimana membagikan beban geser dasar nominal V sepanjang tinggi struktur gedung menjadi beban-beban gempa nominal statik ekuivalen F i. A Pasal ini menyangkut struktur gedung yang relatif sangat fleksibel dalam arah beban gempa (gedung “tipis”), yang seringkali menunjukkan adanya efek cambuk. Beban terpusat 0,1 V yang dipasang pada taraf lantai puncak mensimulasikan efek cambuk ini. A Dengan ketentuan dalam pasal ini, perhitungan tangki di atas menara adalah konservatif. Untuk perhitungan yang lebih akurat, penyebaran massa strukturnya tentu dapat diperhitungkan. A.6.2 Waktu getar alami fundamental A Berhubung struktur gedung beraturan dalam arah masing-masing sumbu utama denah struktur praktis berperilaku sebagai struktur 2D, maka waktu getar alami fundamentalnya dalam arah masing-masing sumbu utama tersebut dapat dihitung dengan rumus Rayleigh sesuai pers.(28) yang berlaku untuk struktur 2D. Rumus ini diturunkan dari hukum kekekalan energi pada suatu struktur 2D yang dalam keadaan melendut sewaktu bervibrasi, disamakan energi potensialnya dengan energi kinetiknya. A Untuk menentukan beban gempa nominal statik ekuivalen, waktu getar alami fundamental yang dihitung dengan rumus Rayleigh ditetapkan sebagai standar. Waktu getar alami boleh saja ditentukan dengan cara lain, asal hasilnya tidak menyimpang (ke 51 dari 63