Proses menelan makanan atau minuman pada manusia

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Standar kompetensi & kompetensi dasar
Advertisements

PATOLOGI DISFALGIA DAN MALABSORPSI
Azhari Putri Cempaka Putri Kurniasih Ratna Susyanti Sharra Ati Kurnia Dewi Shopiati Merdika Nugraha.
Assalamu’alaykum salam sejahtera untuk kita semua FG 3 DDina Wulandari EEvi Hidayati JJuwita Mannawi LLydia Destanti.
KEGIATAN INTI.
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
Standar KompetensiKompetensi Dasar Materi Evaluasi Keluar.
Susunan respirasi. Gambaran anatomi sistem pernafasan
Paru (pulmo / lung / pneumo)
SISTIM PERNAFASAN. SISTIM PERNAFASAN Tujuan pembelajaran: Menjelaskan struktur dan fungsi kavitas nasalis dan faring Menjelaskan struktur laring dan.
SISTEM PENCERNAAN Dr. MIFTAH AZRIN, Sp.KO.
MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISTEM PERNAFASAN MANUSIA
SISTEM SARAF PADA MANUSIA Omega Tahun, SKM, M.Kes
pada klien dgn ggn esofagus
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia.
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
SISTEM SARAF.
SANTI KARTIKASARI,dr SISTEM SARAF.
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN
Perkembangan hidung dan telinga.
SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
Persarafan susunan pencernaan.
Dr. Rr. Retnanaingtyas Sugma Y.
SISTEM PENCERNAAN (TGI)
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA.
Saluran nafas atas.
PERGERAKAN MAKANAN MELALUI SALURAN PENCERNAAN
DIAGNOSIS & MANAJEMEN PADA KASUS NEUROLOGIS
MAKANAN SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA
MEDIA BERBASIS ILMU TEKNOLOGI
AN - FIS SISTEM CERNA Yani Sofiani.
Sistem Pernapasan Manusia
SISTEM SARAF.
Cavum Oris Fidya, DRG., MSI..
BAB VII SISTEM PERNAPASAN.
Kelompok 3 Nama Anggota Kelompok : Cut Nyak Tri Wahyuni Dahan Perkasa
Oleh : Nindita Putri Nirwasita 5B
SISTEM PENCERNAAN.
FAAL SISTEM PENCERNAAN
FISIOLOGI MENELAN Fase Persiapan Oral
Drg.Juwita Raditya Ningsih
Anatomi sistem pencernaan
SISTEM ORGAN & FUNGSINYA
SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA.
Fisiologi sistem stomatognasi
FISIOLOGI Sistem Stomatognatik
TEXSI MARINI WAHDALENA
Fungsi sistem saraf pada manusia
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
Sistem Pencernaan Kelompok 2 : 1.Rina Purwanita ( )
Sistem Pencernaan.
SARAF & HORMON.
SALURAN PENCERNAAN.
FAAL SISTEM PENCERNAAN
Proses pencernaan.
Persarafan susunan pencernaan.
Kortikospinal dan Kortikobulbar
PENCERNAAN DAN PENYERAPAN
dr. Annisa’Hasanah, M.Si Lab. Ilmu Faal FK UMM
Naufal Muntaaza Waliy H CI-BI 2 SMAN 1 SUMEDANG
PATOFISIOLOGI APENDISITIS
TUJUAN PEMBELAJARAN Jenis-jenis Pernapasan Penyakit atau Gangguan pada Sistem Pernapasan Mekanisme Pernapasan Struktur Organ Pernapasan Fase Pernapasan.
Sistem Pernapasan Manusia
PEMBIMBING : Zaenal Arifin, S.Kep.Ns, M.Kes
Sistem Pencernaan Manusia Kelompok : (D3-1B) Anggota : Febyra restu m. Meta Laila S. Nafisa frikasari Refina zalza p.
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

Proses menelan makanan atau minuman pada manusia

Menelan merupakan aksi fisiologis kompleks ketika makanan atau cairan berjalan dari mulut ke lambung. Proses menelan dipersarafi oleh saraf V (trigeminal), IX (glosopharing), X (vagus) dan XII (hipoglosal).

Dalam proses menelan akan terjadi hal-hal seperti berikut : pembentukan bolus makanan dengan bentuk dan konsistensi yang baik usaha sfingter mencegah terhamburnya bolus ini dalam fase-fase menelan kerja sama yang baik dari otot-otot di rongga mulut untuk mendorong bolus makanan ke arah lambung mencegah masuknya bolus makanan dan minuman ke dalam nasofaring dan laring mempercepat masuknya bolus makanan ke dalam faring pada saat respirasi usaha untuk membersihkan kembali esofagus

Menelan, dikenal secara ilmiah sebagai deglutisi, merupakan reflex dalam tubuh manusia yang membuat sesuatu melewati mulut melalui esophagus. Kalau proses ini gagal dan benda tersebut masuk trakea seseorang akan tersedak. Proses menelan dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu fase oral, fase faringeal dan fase esophageal.

Fase Oral Pada fase oral ini akan terjadi proses pembentukan bolus makanan yang dilaksanakan oleh gigi geligi, lidah, palatum mole, otot-otot pipi dan saliva untuk menggiling dan membentuk bolus dengan konsistensi dan ukuran yang siap untuk ditelan. Proses ini berlangsung secara disadari.

Cont... Pada fase oral ini perpindahan bolus dari rongga mulut ke faring segera terjadi, setelah otot-otot bibir dan pipi berkontraksi meletekkan bolus diatas lidah. Otot intrinsik lidah berkontraksi menyebabkan lidah terangkat mulai dari bagian anterior ke posterior. Bagian anterior lidah menekan palatum durum sehingga bolus terdorong ke faring.

Cont... Bolus menyentuh bagian arkus faring anterior, uvula dan dinding posterior faring sehingga menimbulkan refleks faring. Arkus faring terangkat ke atas akibat kontraksi m. palato faringeus

FASE FARINGEAL Fase ini dimulai ketika bolus makanan menyentuh arkus faring anterior (arkus palatoglosus) dan refleks menelan segera timbul. Pada fase faringeal ini terjadi : 1. m. Tensor veli palatini (n.V) dan m. Levator veli palatini (n.IX, n.X dan n.XI) berkontraksi menyebabkan palatum mole terangkat, kemudian uvula tertarik keatas dan ke posterior sehingga menutup daerah nasofaring. 2. m.genioglosus (n.XII, servikal 1), m ariepiglotika (n.IX,nX) m.krikoaritenoid lateralis (n.IX,n.X) berkontraksi menyebabkan aduksi pita suara sehingga laring tertutup.

3. Laring dan tulang hioid terangkat keatas ke arah dasar lidah karena kontraksi m.stilohioid, (n.VII), m. Geniohioid, m.tirohioid (n.XII dan n.servikal I). 4. Kontraksi m.konstriktor faring superior (n.IX, n.X, n.XI), m. Konstriktor faring inermedius (n.IX, n.X, n.XI) dan m.konstriktor faring inferior (n.X, n.XI) menyebabkan faring tertekan kebawah yang diikuti oleh relaksasi m. Kriko faring (n.X) 5. Pergerakan laring ke atas dan ke depan, relaksasi dari introitus esofagus dan dorongan otot-otot faring ke inferior menyebabkan bolus makanan turun ke bawah dan masuk ke dalam servikal esofagus. Proses ini hanya berlangsung sekitar satu detik untuk menelan cairan dan lebih lama bila menelan makanan padat.

FASE ESOFAGEAL Pada fase esofageal proses menelan berlangsung tanpa disadari. Bolus makanan turun lebih lambat dari fase faringeal yaitu 3-4 cm/ detik. Fase ini terdiri dari beberapa tahapan : 1. Dimulai dengan terjadinya relaksasi m.kriko faring. Gelombang peristaltik primer terjadi akibat kontraksi otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus bagian proksimal. Gelombang peristaltik pertama ini akan diikuti oleh gelombang peristaltik kedua yang merupakan respons akibat regangan dinding esofagus.

CONT... 2. Gerakan peristaltik tengah esofagus dipengaruhi oleh serabut saraf pleksus mienterikus yang terletak diantara otot longitudinal dan otot sirkuler dinding esofagus dan gelombang ini bergerak seterusnya secara teratur menuju ke distal esofagus. Cairan biasanya turun akibat gaya berat dan makanan padat turun karena gerak peristaltik dan berlangsung selama 8-20 detik.Esophagal transit time bertambah pada lansia akibat dari berkurangnya tonus otot-otot rongga mulut untuk merangsang gelombang peristaltik primer.

PERANAN SISTEM SARAF DALAM PROSES MENELAN Proses menelan diatur oleh sistem saraf yang dibagi dalam 3 tahap : Tahap afferen/sensoris dimana begitu ada makanan masuk ke dalam orofaring langsung akan berespons dan menyampaikan perintah. Perintah diterima oleh pusat penelanan di Medula oblongata/batang otak (kedua sisi) pada trunkus solitarius di bagian dorsal (berfungsi utuk mengatur fungsi motorik proses menelan) dan nukleus ambigius yang berfungsi mengatur distribusi impuls motorik ke motor neuron otot yang berhubungan dgn proses menelan. Tahap efferen/motorik yang menjalankan perintah

DANKE GRACIAS