UNIVERSITAS BRAWIJAYA INTERDISCIPLINARY STUDIES SEMINAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BRAWIJAYA INTERDISCIPLINARY STUDIES SEMINAR (ISS – 1) 6-8 JANUARI 20011
Mandat PPSUB Penjaminan mutu pendidikan pascasarjana di UB. (PU1) Penyelenggaraan program studi S2 dan S3 yang bersifat interdisiplin dan tidak memenuhi persyaratan keserumpunan dengan Program Studi yang diselenggarakan di Jurusan/ Fakultas di UB. (external benchmarking) PU2 3. Publikasi Jurnal ilmiah : PU3 3.1. Jurnal WACANA : Social Studies 3.2. Jurnal EXPERIMENTAL LIFE SCIENCES : Life Sciences 3.3. Jurnal PEMBANGUNAN DAN ALAM LESTARI: Environmental Studies 4. Publikasi Buku Ajar / Bahan Kajian – MULTI-MEDIA (PU4) 5. Forum Kajian Ilmiah untuk isu-isu strategis (PU5)
PPSUB sebagai ”common space” di UB PPSUB menjadi ruang bersama (common space) yang mempertemukan berbagai disiplin ilmu, dosen pengajar, dan peneliti dari berbagai bidang ilmu , dan mungkin juga sumberdaya masyarakat eksternal. Ruang bersama itu harus mampu memunculkan suasana dialogis-sinergistik yang dapat dibangun secara saintifik. Atmosfer akademik yang interdisiplin mengakomodasi beragam karakter dan paradigma keilmuan untuk disinergiskan dalam mengkaji permasalahan pembangunan
CENTER FOR INTERDISCIPLINARY STUDIES: C.I.S. CENTER FOR INTERDISCIPLINARY STUDIES: Tujuan : mengembangkan program kajian dan riset untuk “problem solving” secara interdisiplin. Memfasilitasi mahasiswa untuk merancang program “kajian yang spesifik” dan untuk mengembangkan program pembelajarannya yang “independent”. Program Interdisciplinary memungkinkan para mahasiswa untuk bekerja & belajar “across multiple disciplines” dan mengembangkan fokus akademiknya yang spesifik dan “individual”. Sejak saat para mahasiswa memasuki Program Studi, mereka harus mulai menyusun “Program Pembelajarannya” .
Inquiry dan discovery bersifat lintas disiplin DUNIA MASA DEPAN memerlukan “scholars” yang menguasai pendekatan-global untuk menjawab permasalahan pembangunan. Tidak lagi memadai hanya menguasai satu disiplin atau satu bidang kajian saja. Inquiry dan discovery bersifat lintas disiplin Oleh karena itu, misi Program Kajian Interdisiplin adalah “membedah” batas-batas tradisional yang ada di antara disiplin, untuk membantu mahasiswa mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan melakukan riset secara independen guna menjawab “ present and future” real problems.
maka MISI kajian-kajian ini adalah memperkuat kompetensi utama: Misi dan Filosofi Kajian Interdisipliner di PPSUB menyiapkan para mahasiswa untuk mampu mengkaji masalah pembangunan aktual yang kompleks dengan cara riset yang mengintegrasikan dua atau lebih perspektif dan metode keilmuan. Karena fokusnya pada kolaborasi, problem-solving, lintas disiplin, keunggulan akademik, dan inovasi; maka MISI kajian-kajian ini adalah memperkuat kompetensi utama: Discovery dan Innovation; Education First; Integrity dan Accountability; Diversity; Inclusiveness dan Respect; Energized Collaborative Communities.
Nilai-Dasar dan Attribute: Oleh karena itu, kajian interdisiplin : Nilai-nilai dasar dan attribute untuk program kajian interdisiplin adalah : “Belajar diperkaya dengan mencari pengetahuan melintasi batas disiplin keilmuan” Oleh karena itu, kajian interdisiplin : • berpusat pada mahasiswa • Memungkinkan mahasiswa menguasai kompetensi kajian dan riset interdisiplin • Memperluas wawasan dan cara-pandang mahasiswa dengan beragam bidang kajian akademik.
KETENTUAN UMUM TESIS PPS-UB Makalh Seminar Nasional (1 judul) PENE-LITIAN NILAI TESIS MAKS B+ UJIAN TESIS NILAI TESIS MAKS A Jurnal Nasional Terakreditasi (1 judul) TESIS 12 sks TANPA UJIAN TESIS Jurnal Internasional (1 judul) NILAI TESIS A Jurnal Nasional (2 judul)
KETENTUAN UMUM DISERTASI PPS-UB PENE-LITIAN Jurnal Internasional (1 judul) Jurnal Nasional (1 judul) UJIAN DISERTASI TERTUTUP DISERTASI 28-32 sks Jurnal Nasional (3 judul) TANPA UJIAN DISERTASI Jurnal Internasional (2 judul) NILAI DISERTASI A Jurnal Nasional (4 judul)
PERAN UB DALAM MENGEMBANGKAN TEKNOLOGI HIJAU UNTUK MENYELAMATKAN BUMI TEKNOLOGI HIJAU DALAM VALUASI SOSIAL EKONOMI SDAL TEKNOLOGI HIJAU DALAM PENGELOLAAN LIMBAH TEKNOLOGI HIJAU DALAM PENGELOLAAN HUTAN, TANAH DAN AIR TEKNOLOGI HIJAU DALAM PENGELOLAAN BIODIVERSITAS DAN EKOTURISME TEKNOLOGI HIJAU DALAM PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
KONTRIBUTOR ISS-1: Lima makalah undangan khusus tentang GREEN TECHNOLOGY Presenting papers: 116 judul, terbagi menjadi lima kelompok Peserta ISS-1 sebanyak 143 pakar dari berbagai disiplin keilmuan 3.1. Dari Region Sumatera 3.2. Dari Region Jawa 3.3. Dari Region Bali dan Nusa Tenggara 3.4. Dari Region Kalimantan 3.5. Dari Region Sulawesi 3.6. Dari Region Maluku 3.7. Dari Region Papua
Sustainable development is the core of green technologies. GREEN TECHNOLOGY Green Technology (greentech) or Environmental technology ( envirotech) or clean technology (cleantech) is the application of the environmental science to conserve the natural environment and resources, and to curb the negative impacts of human involvement. Sustainable development is the core of green technologies.
KEPMENDIKBUD No. 212/U/1999 PENELITIAN adalah kegiatan taat kaidah dalam upaya untuk menemukan kebenaran dan/atau menyelesaikan masalah dalam Pembangunan, IPTEK dan/atau kesenian.
Interdisciplinary Study and Research Development cannot be achieved only by pursuing economic development, but it is necessary to have good environment, fair and good quality education, and peace at the basis of sustainable development beneficial for all the citizens. Most problems in the society cannot be solved just technically, but require deep understanding and considerations on humanity, society and nature to solve them.
INTERDISCIPLINARY RESEARCH vs. INTERDISCIPLINARY STUDY Interdisciplinary research (IDR) is a mode of research by teams or individuals that integrates information, data, techniques, tools, perspectives, concepts, and/or theories from two or more disciplines or bodies of specialized knowledge to advance fundamental understanding or to solve problems whose solutions are beyond the scope of a single discipline or area of research practice.
IDR Useful characteristics are: • flexibility, adaptability, creativity • curiosity about, and willingness to learn from, other disciplines • an open mind to ideas coming from other disciplines and experiences • good communication and listening skills • an ability to bridge the gap between theory and practice • a good team worker: Kesatuan antara mahasiswa pembimbing dan penguji
This approach has been gaining in popularity since the 1980s Multi-methodology Multimethodology, mixed methods research, compatibility thesis or pragmatist paradigm is an approach to professional research that combines the collection and analysis of quantitative and qualitative data. The term 'multimethodology' appears to be more widely used in operations research than in other branches of social scienceS. This approach has been gaining in popularity since the 1980s
Defining mixed methods Combining quantitative and qualitative methods sounds like a good idea. Using multiple approaches can capitalise on the strengths of each approach and offset their different weaknesses. It could also provide more comprehensive answers to research questions, going beyond the limitations of a single approach.
Multi-method studies Multi-method studies use different methods of data collection and analysis within a single research paradigm. For example, you might conduct a qualitative study in which you observe as a participant and also interview people. Or in a quantitative study you might carry out an attitude survey of students and also collect information from computer records about the frequency of ‘hits’ in the use of web-based course materials. In other words, you make use of methods that are broadly compatible within a paradigm or a set of beliefs and values.
In across-stage mixed model research, quantitative and qualitative approaches are mixed across at least two of the stages of research.
Mengapa PENELITIAN INTERDISIPLIN ?
Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, Hadis Nabi SAW. Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, maka Allah SWT memudahkan jalannya ke surga
Para ulama (ilmuwan) itu adalah pewaris Nabi HADIS NABI SAW. Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim. Carilah ilmu walaupun ke negeri Cina Carilah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahad Para ulama (ilmuwan) itu adalah pewaris Nabi Pada hari kiamat ditimbang tinta ulama dan darah syuhada, maka tinta ulama dilebihkan dari darah syuhada.
TERIMA KASIH … ….. SAMPAI JUMPA SEMOGA SUKSES ………….. !