Ahmad Watsiq Billah Faisal Akhbar Firman Khoirul Ihsan Jurusan Teknik Elektro – 3/A Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung Ahmad Watsiq Billah Faisal Akhbar Firman Khoirul Ihsan Gandi Nurhadi Yusuf
Jika ditinggalkan maka batal shalatnya baik secara sengaja maupun tidak, atau batal rekaat yang terlewat rukun tersebut sehingga rekaat yang berikutnya menempati kedudukan rekaat tersebut RUKUN WAJIB Jika menginggalkannya secara sengaja maka batal shalatnya. Jika tidak sengaja maka tidak batal, namun harus menggantinya dengan sujud sahwi. SUNAH Tidak batal shalat jika ditinggalkan baik secara sengaja maupun tidak. Namun, mengurangi kesempurnaan shalat.
Rukun-Rukun Shalat 1. Berdiri (dalam shalat fardhu) 2. Takbiratul ihram 3. Membaca al Fatihah 4. Rukuk dalam tiap rakaat 5. Dan ke 6 , bangkit dari rukuk dan I’tidal (berdiri tegak) 7. Sujud 8. Bangkit dari sujud dan duduk antara dua sujud 9. Tuma’ninah 10. Bacaan tasyahud akhir Yaitu dengan membaca “attahiyaat..” sampai akhir. Hal ini telah tsabit dari Rasulullah dalam beberapa hadistnya sebagaimana hadist ‘Aisyah [12] dan Ibnu Mas’ud [13]. 11. Duduk tasyahud akhir 12. Shalawat atas Nabi pada tasyahud akhir Yaitu dengan mengucapkan “Allahuma shalli ‘ala muhammad”. Adapun menambahnya maka termasuk sunnah. 13. Tertib antara rukun-rukun tersebut 14. Salam Berdasar sabda Rasulullah, “….dan penutupnya adalah salam. Juga sabda beliau, “….dan yang menghalalkannya adalah salam.”
Meninggalkan rukun membatalkan shalat baik secara sengaja ataupun tidak. Berikut secara ringkas rincian hukum-hukum tentang meninggalkan rukun shalat: Jika yang ditinggalkan adalah takbiratul ihram maka belum dianggap shalat Jika yang ditinggalkan selain takbiratul ihram, dengan sejaga maka batal shalatnya. Jika tertinggal (selain takbiratul ihram, seperti rukuk atau sujud)karena lupa dan ingat sebelum berdiri tegak untuk membaca al Fatihah rekaat berikutnya maka kembali mengulangi ke rukun yang ditinggalkan dan yang berikutnya. Jika tertinggal karena lupa dan sudah berdiri tegak untuk membaca al fatihah rekaat berkutnya maka rekaat yang tadi (yang tertinggal rukunya) tidak dianggap, sehingga sekaraat yang sekarang menempati kedudukan rekaat sebelumnya. Dan melakukan sujud sahwi. Jika mengetahui rukun yang ditinggalkan setelah salam maka jika rukun tersebut adalah tasyahud akhir dan salam maka langsung mengerjakannya lagi lalu salam lalu sujud sahwi. Jika selain keduanya (tasyahud akhir dan salam) seperti sujud dan rukuk maka mengerjakan satu rekaat secara sempurna, lalu sujud sahwi. Jika ingat setelah salamnya lama maka mengulangi shalat dari awal
Membaca surat Al-Fatihah
Tasyahud Awal “ATTAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWATUTH THAYYIBAATU LILLAAH. ASSALAMUALAIKA AYYUHANNABIYYU WARAHMATULLAHI WABARAKATUH. ASSALAAMU ‘ALAINAA WA ‘ALAA ‘IBADADILLAAHISH SHAALIHIIN. ASYHADU ALLAA ILAAHA ILLALLAAH. WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAH. ALLAAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD. WA ALA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD.”
Bacaan-Bacaan Shalat Artinya : “Segala Kehormatan, Keberkahan, Rahmat Dan Kebaikan Adalah Milik Allah. Semoga Keselamatan, Rahmat Allah Dan Berkah-Nya ( Tetap Tercurahkan ) Atas Mu, Wahai Nabi. Semoga Keselamatan (Tetap Terlimpahkan) Atas Kami Dan Atas Hamba-Hamba Allah Yang Saleh. Aku Bersaksi Bahwa Tidak Ada Tuhan Selain Allah. Dan Aku Bersaksi Bahwa Muhammad Adalah Utusan Allah. Wahai Allah ! Limpahkanlah Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad !. Dan keluarga Nabi Muhammad.”
Bacaan-Bacaan Shalat Tasyahud Akhir Sama seperti Tasyahud Awal, akan tetapi ditambahkan Shalawat Ibrahimiyah, sebagai berikut : “KAMAA SHALLAITAA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. WA BAARIK ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA MUHAMMAD. KAMAA BAARAKTA ‘ALAA SAYYIDINAA IBRAAHIIM WA ‘ALAA AALI SAYYIDINAA IBRAAHIIM. FIL ‘AALAMIINA INNAKA HAMIIDUMMAJIID.”
Bacaan-Bacaan Shalat Artinya : “Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Rahmat Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. Dan Limpahkanlah Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Muhammad Dan Kepada Keluarganya. Sebagaimana Telah Engkau Limpahkan Berkah Kepada Penghulu Kami, Nabi Ibrahim Dan Kepada Keluarganya. Sungguh Di Alam Semesta Ini, Engkau Maha Terpuji Lagi Maha Mulia.”
Wajib-Wajib Shalat 1. Seluruh takbir, kecuali takbiratul ihram 2 Wajib-Wajib Shalat 1. Seluruh takbir, kecuali takbiratul ihram 2. Tasmii’ Yaitu membaca “sami’allahu liman hamidah ”. wajib dibaca oleh imam ataupun orang yang shalat sendirin, adapun makmum tidak membacanya. 3. Tahmid Yaitu membaca “rabbana walakal hamd”. Wajib dibaca oleh imam, makmum, maupun orang yang shalat sendirian. Berdasarkan sabda Rasulullah, “Jika imam membaca sami’allahu liman hamidah maka ucapkanlah rabbana walakal hamd .” 4. Bacaan rukuk. Yaitu seperti bacaan “subhaana rabbiyal ‘adzim”. Yang wajib sekali, disunnahkan membacanya tiga kali. Jika lebih maka tidak mengapa. 5. Bacaan sujud. Yaitu seperti bacaan “subhaana rabbiyal ‘a’la”. Yang wajib sekali, disunnahkan membacanya tiga kali. 6. Bacaan duduk antara dua sujud. Yaitu seperti bacaan “rabbighfirliy..”. Yang wajib sekali, disunnahkan membacanya tiga kali. 7. Tasyahud awal Yaitu membaca bacaan-bacaan tasyahud yang telah diriwayatkan dari Nabi SAW 8. Duduk pada tasyahud awal
sunnah berupa perkataan, bentuknya banyak sekali. Diantaranya: membaca do’a iftiftah ta’awudz membaca basmalah membaca surat setelah al Fatihah membaca bacaan rukuk Membaca bacaan sujud do’a antara dua sujud lebih dari sekali do’a setelah tasyahud akhir dan lainnya. Sunah-sunah ini tidak harus dikerjakan, tetapi barang siapa melakukannya maka ada tambahan pahala atasnya, adapun jika ditinggalkannya maka tidak ada dosa baginya.
Bacaan-Bacaan Shalat Membaca Do’a Iftitah “ALLAAHU AKBARU KABIIRAA WAL HAMDU LILLAAHI KATSIIRAA WASUBHAANALLAAHI BUKRATAW WAASHIILAA. INNII WAJJAHTU WAJHIYA LILLADZII FATHARAS SAMAAWAATI WAL ARDHA HANIIFAM MUSLIMAW WAMAA ANA MINAL MUSYRIKIIN. INNA SHALAATII WANUSUKII WAMAHYAAYA WAMAMAATII LILLAAHIRABBIL ‘AALAMIIN. LAA SYARIIKA LAHUU WA BIDZAALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIIN.”
Bacaan-Bacaan Shalat Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang. Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.
Bacaan-Bacaan Shalat R U K U’ “SUBHAANA RABBIYAL ‘ADZIIMI WA BIHAMDIH.” – dibaca 3 x Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”
Bacaan-Bacaan Shalat I’tidal “SAMI’ALLAAHU LIMAN HAMIDAH. RABBANAA LAKAL HAMDU MIL’US SAMAAWATI WA MIL ‘ULARDHI WA MIL ‘UMAASYI’TA MIN SYAI’IN BA’DU.”
Bacaan-Bacaan Shalat Artinya : “Semoga Allah Mendengar (Menerima)Pujian Orang Yang Memuji-Nya (Dan Membalasnya). Wahai Tuhan Kami ! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji, Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau Kehendaki Sesudahnya.”
“SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH.” Bacaan-Bacaan Shalat Sujud “SUBHAANA RABBIYAL A‘LAA WA BIHAMDIH.” – dibaca 3 x Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi Dan Dengan Memuji-Nya.”
Bacaan-Bacaan Shalat Duduk diantara dua Sujud “RABBIGHFIRLII WARHAMNII WAJBURNII WARFA’NII WARZUQNII WAHDINII WA’AAFINII WA’FU ‘ANNII.”
Bacaan-Bacaan Shalat Artinya : “Ya Tuhanku ! Ampunilah Aku, Kasihanilah Aku, Cukupkanlah ( Kekurangan )-Ku, Angkatlah ( Derajat )-Ku, Berilah Aku Rezki, Berilah Aku Petunjuk, Berilah Aku Kesehatan Dan Maafkanlah ( Kesalahan )-Ku.”
Tata Cara Bacaan dalam Shalat Membaca Ta’awwudz Membaca surat Al-Fatihah, ayat per ayat Membaca Al-Fatihah Sebagi Rukun Dan Keutamaannya Mengeraskan bacaan bagi makmum Kewajiban membaca tanpa suara Imam Mengucapkan Amin Dengan Mengangkat Suara Membaca ayat-ayat Al-Qur’an setelah Al-Fatihah Boleh hanya membaca Al-Fatihah Membaca Al-Fatihah dengan suara keras dan tanpa suara pada shalat lima waktu dan shalat lainnya
Bacaan Tartil dan Memerdukan Suara Perintah Allah terhadap Rasulullah SAW adalah agar membaca al-Qur’an dengan tartil, tidak pelan, dan tidak terlalu cepat. Tetapi dibaca kalimat per kalimat sehingga bacaan satu surah lebih lama daripada dibaca dengan biasa.
Membetulkan Bacaan Imam Yang Salah Abu Daud, Ibnu Hibban dan Thabrani meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW menyuruh membetulkan imam yang salah membaca al-Qur’an. Beliau pernah melakukan sholat dan salah dalam membaca al-Qur’an.
Berta’awwudz Dan Meludah Saat Sholat Untuk Menghilangkan Gangguan
Bacaan-Bacaan Shalat Nabi Bacaan sholat Rasulullah SAW bermacam-macam. Kadang Nabi SAW membaca surat ar-Rum (60 ayat), kadang ash-Shaffat (182 ayat), kadang surat Zalzalah (7 ayat) dan lain-lain.
Ada Pertanyaan?