Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan serta menyatakannya dalam bentuk angka, maka anda mengerti apa yang anda.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PUSAT SARANA PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
Advertisements

MODUL 13 : MANAJEMEN LINGKUNGAN
Bandung, 1 Desember Ilustrasi sederhana tentang “mutu” Perusahaan A: membuat rangka meja Perusahaan B: membuat laci meja Perusahaan C (toko mebel):
KALIBRASI Tim Supervisi Tekfis 2006.
B A B 1 KONSEP DASAR INSTRUMENTASI
ALAT UKUR & METROLOGY Bandung, 6 Juli 2011 Edit your company slogan.
Disusun oleh Suhir Purwadi
Syamsir Abduh Universitas Trisakti-DPN Mastan Medan, 26 Juni 2013.
Studi Kasus Produk Agribisnis
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
PEDOMAN PENGISIAN INSTRUMEN TOPIK 6 Waktu: 180 menit Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan.
ANALISIS INSTRUMEN I PENDAHULUAN Arie BS.
TAHAPAN PENYUSUNAN ISO 9001 : 2000.
CAPASITY BUILDING EALUASI DIRI SEKOLAH PROPINSI RIAU/KEPRI
Pengendalian Mutu Agroindustri
Pendahuluan Limbah telah lama mengitari kehidupan manusia terutama setelah dikenal adanya peradapan menetap di suatu tempat dan membentuk koloni. Secara.
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
JURUSAN TEKNIK MESIN PENGUKURAN TEKNIK
PENYUSUNAN STANDAR KOMPETENSI
ANALISIS INSTRUMEN I PENDAHULUAN Arie BS.
PENGETAHUAN MASSA.
PELAKSANAAN KEGIATAN TAHUN 2016 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2017 DISAMPAIKAN PADA RAKER DINAS PERINDAGSU Garuda Plaza Hotel, 26 – 28 Februari 2017 UPT.
KONSEP DASAR PENELITIAN
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
VALIDASI METODE PENGUJIAN oleh: S.V. Tokan
Sistem Standardisasi Nasional
upaya meningkatkan daya saing SDM Indonesia di Pasar Global
Mutu dalam Industri Pangan
(Quantities And Units)
TERMOMETER TAHANAN PLATINA
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI
PENILAIAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK berdasarkan PERMENDIKNAS RI NOMOR 20 TAHUN 2007 Tanggal 11 Juni 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN Oleh:
STANDARISASI NASIONAL
STATISTIKA Oleh : Eko Budi P.S.Pd.
BADAN STANDARDISASI NASIONAL
IDENTIFIKASI VARIABEL DAN DATA PENELITIAN
Metrologi Industri FT UNISMA 2013 Edit your company slogan.
ALAT UKUR & METROLOGY Edit your company slogan.
4.7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
PENELITIAN (Identifikasi Variabel, Skala Pengukuran
Mutu dalam Industri Pangan
KIMIA ANALITIK Oleh : Heri Satria, M.Si FAKULTAS MIPA KIMIA
Pertemuan-01 FISIKA DASAR 1 Besaran & Satuan.
Oleh : Dedes Amertaningtyas,S.Pt.,MP
7. Realisasi produk 7.4 Pembelian Proses pembelian
Nama : Bhakti Hardian Yusuf Nim :
BESARAN FISIKA & SISTEM SATUAN
KARAKTERISTIK SENSOR.
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Analisis Kesalahan
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
TIPS AND TRICK Imas Soemaryani
KEBIJAKAN OBAT  .
4.7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
PENDAHULUAN.
PENGUKURAN dan KESALAHAN
4.7 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
Tujuan dari pelaksanaan Sertifikasi Prima :  memberikan jaminan mutu dan keamanan pangan,  memberikan jaminan dan perlindungan masyarakat atau konsumen,
KETERTELUSURAN PENGUKURAN
KIMIA ANALITIK Oleh : Heri Satria, M.Si FAKULTAS MIPA KIMIA
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Disusun oleh Suhir Purwadi
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
ANALISIS INSTRUMEN I PENDAHULUAN.
Instrumen Akreditasi 2019 Program Studi Berbasis Outcome (IAPS 4.0)
Badan Standardisasi Nasional
Pengakuan Regional dan Internasional Sistem Penilaian Kesesuaian
SISTEM STANDARDISASI NASIONAL
Sistem Penilaian Kesesuaian
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
Transcript presentasi:

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan serta menyatakannya dalam bentuk angka, maka anda mengerti apa yang anda bicarakan.

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Rp ,- 2,5 Juta Rupiah Rp. 2,5 x ,5 x Milyar Rupiah Rp. 2,5 E 6 2,5 E -3 Milyar Rupiah 2,5 ppm 2,50 ppm 0,00025 % 0,25 per mil 2500 ppb 2,5 x 10 6 ppt A 0,25 0,250 0,2500

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Manfaat Pengukuran : Sarana untuk memperoleh data guna keperluan pengambilan keputusan atau pengaturan suatu proses/sistem Sarana untuk menentukan keterkaitan antara 2 variabel atau lebih

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Metrologi : Ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pengukuran Instrumentasi : Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perancangan, pembuatan, penggunaan instrumen atau sistem instrumen untuk keperluan deteksi, pengukuran serta pengolahan data

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik METROLOGY : SCIENCE of MEASUREMENT Kontribusi pada mutu kehidupan melalui perlindungan konsumen, pelestarian lingkungan, pemanfaatan sumber daya alam secara rasional dan peningkatan daya saing bangsa. Kemampuan Metrologi, indikator kemampuan IPTEK dan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks perdagangan antar negara, bagian esensial dari mekanisme penilaian kesesuaian (pengujian, inspeksi dan sertifikasi produk) yang menentukan keberterimaan produk (MRA, Mutual Recognition Arrangement)

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik METROLOGI LEGAL : berkaitan langsung dengan ketelitian pengukuran yang berdampak pada kejujuran dan keterbukaan, khususnya dalam transaksi perdagangan. METROLOGI TEKNIK : dari segi kompleksitas dan ketelitian terbagi ke dalam dua tingkatan, METROLOGI ILMIAH dan METROLOGI INDUSTRI Metrologi Ilmiah, berkenaan dengan pemeliharaan dan pengembangan standar-standar pengukuran. Metrologi Industri, berkenaan dengan penjaminan kebenaran fungsi peralatan ukur di industri, proses produksi dan pengujian.

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik “What can not be measured, can not be manufactured” Sistem manajemen mutu berdasarkan ISO 9001:2000 atau ISO/IEC 17025:2000 mensyaratkan semua pengukuran dilakukan dengan peralatan ukur yang terkalibrasi dan tertelusur ke satuan SI TERTELUSUR: Acuan dinyatakan Rantai perbandingan tak terputus Ketidakpastian dinyatakan

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik

Pengukuran : Serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai suatu besaran dalam bentuk angka kuantitatif. Mengukur adalah proses mengaitkan angka secara empiris dan objektif pada sifat-sifat objek atau kejadian nyata sehingga angka yang diperoleh dapat memberikan gambaran jelas mengenai objek atau kejadian yang diukur.

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Kinerja pengukuran atau sistem pengukuran : Ketelitian (accuracy) Ketepatan (precision) Keterulangan (repeatability) Resolusi (resolution) Ketertelusuran (traceability) Kehandalan (reliability) Ketidakpastian (uncertainty) Rentang Ukur (range) Jangkauan (span)

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Bias pada pengukuran : Salah komponen Komponen usang Alat ukur salah dimensi Alat ukur salah karakteristik Alat ukur tidak dikalibrasi Pengguna tidak terampil

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Ketertelusuran : Keterkaitan hasil pengukuran dengan suatu standar nasional/internasional melalui peralatan ukur yang kinerjanya diketahui, standar yang dimiliki dan kemampuan personil pengukur. PERLU STANDAR YANG DIACU BERSAMA

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Definisi “kg” International Prototype of kg 1 kg Platinum Iridium (Pt-Ir) Copy of International Prototype No. 46 (DITMET) 1 kg (2 mg) Copy of International Prototype No. 44 (NML – CSIRO Australia) 1 kg (2 mg) Brass Mass Standards of 8400 kg/m 3 density marked K4; T4 (DITMET) 1 kg (30  g) Stainless Steel Mass Mass Standards of 8000 kg/m 3 density marked E o 74; E o 75 (KIM-LIPI) 1 kg (30  g) SET OF E1 WEIGHTS (DITMET) 1 mg – 10 kg (1  g – 1.5 mg) SET OF E2 WEIGHTS 1 mg – 20 kg (0.6  g – 20 mg) SET OF F1 WEIGHTS 1 mg – 50 kg (2  g – 150 mg) Standar Kerja untuk Metrologi Legal Anak timbangan dan Timbangan di Industri dan Perdagangan SET OF E1 WEIGHTS (KIM-LIPI) 1 mg – 10 kg (0.2  g – 1.5 mg) SET OF E1 WEIGHTS (Sucofindo) 1 mg – 1 kg (1  g – 0.15 mg) SET OF E2 WEIGHTS (PPMB, BBILM) 1 mg – 1 kg (0.6  g – 0.5 mg) SET OF E2 WEIGHTS (MIGAS CEPU) 1 mg – 1 kg (0.6  g – 0.5 mg) SET OF F1 WEIGHTS (BPSMB SBY) 1 mg – 1 kg (2  g – 1.5 mg) SET OF F1 WEIGHTS (Cal. Lab, Test) 1 mg – 50 kg (2  g – 150 mg) Standar Kerja untuk Metrologi Industri/Ilmiah Anak timbangan dan Timbangan untuk Kegunaan Industri dan Ilmiah KONVENSI INTERNASIONAL (BIPM) standar primer standar sekunder standar acuan standar kerja alat ukur

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Standar Internasional, standar yang ditetapkan melalui persetujuan internasional sebagai dasar untuk menetapkan suatu harga atau besaran bagi semua standar lain dari besaran yang ada. Standar Nasional, standar yang ditetapkan oleh peraturan pemerintah sebagai dasar untuk menetapkan harga atau besaran dalam suatu negara untuk semua standar lain dari besaran yang ada. Standar Primer, standar yang mempunyai kualitas paling tinggi pada suatu besaran tertentu. Standar sekunder, standar yang harganya tertentu dibandingkan dengan standar primer.

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik Standar Kerja : Standar yang dikalibrasi dengan standar lain dan digunakan secara kontinu untuk mengkalibrasi dan mengecek alat ukur atau material yang diukur.

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik

Pengukuran memberikan arti penting bagi manusia untuk menggambarkan berbagai fenomena alam dalam bentuk kuantitatif atau angka. Bila anda dapat mengukur apa yang anda bicarakan serta menyatakannya dalam bentuk angka, maka anda mengerti apa yang anda bicarakan. (Lord Kelvin)

Kelompok Keilmuan Kimia Analitik