Hewan sebagai organisme heterotrof HEWAN & LINGKUNGANNYA Hewan sebagai organisme heterotrof 3 macam nutrisi heterotrof: 1. Holozoik 2. Saprozoik (dijumpai pd hewan protozoa) 3. Parasitik (dijumpai pd hewan Parasit) HEWAN & LINGKUNGANNYA
HEWAN EKTOTERM(I) Mrpkan hewan poikiloterm (cold blood animals) (exp: selain aves & mamalia) Sangat bergantung pada faktor abiotik lingkungan, terutama panas Adaptasi yg dilakukan berupa adaptasi tingkah laku.
4 Proses Mekanisme perubahan panas tubuh hewan: HEWAN EKTOTERM(I) 4 Proses Mekanisme perubahan panas tubuh hewan: 1. Konduksi, perubahan panas tubuh hewan karena kontak dengan suatu benda. 2. Konveksi, transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh. 3. Radiasi, emisi dari energi elektromagnet. Radiasi dapat mentransfer panas antar obyek yang tidak kontak langsung. 4. Evaporasi, proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas.
HEWAN EKTOTERM(I) Adaptasi yang dilakukan hewan ektoterm terhadap lingkungan adalah dengan tingkah lakunya. Contoh adaptasi yang dilakukan hewan ektoterm antara lain : 1. Ikan (Pisces) Jika lingkungan panas adaptasi yang dilakukan ikan adalah dengan berenang ke perairan yang lebih dasar atau menuju ke tempat yang intensitas sinar matahari lebih sedikit.
HEWAN EKTOTERM(I) 2. Katak (Amphibi) Pada lingkungan yang panas hewan ini beradaptasi secara morfologi dengan cara menguapkan panas dari dalam tubuhnya . Tingkah lakunya: bersembunyi pada bongkahan tanah yang dianggap lebih rendah suhunya. But suhu lingkungan ekstrim katak menggunakannya untuk memaksimalkan reproduksinya. Telur yang dihasilkan ditempelkan pada daun atau ranting pohon. Ketika lingkungan sudah memungkinkan seperti pada saat musim penghujan, Maka telur tersebut akan berkembang menjadi berudu yang akhirnya akan menjadi katak dewasa yang baru. 3. Belalang (Insecta) Secara tingkah laku yang dilakukan belalang adalah bersembunyi dibalik daun.
HEWAN EKTOTERM(I) 4. Buaya (Reptile) Buaya memiliki kulit yang tebal sehingga untuk beradaptasi pada lingkungan panas dia mengurangi penguapan dengan kulitnya yang tebal tersebut. Secara tingkah laku yang dilakukan buaya adalah dengan membuka mulut untuk menguapkan panas tubuhnya (Evaporasi). 5. Ular Secara tingkah laku ular melakukan adaptasi pada lingkungan panas dengan bersembunyi dibawah tanah atau dalam liangnya. Pada beberapa ular gurun adaptasi pada lingkungan panas dilakukan dengan berjalan ke arah menyamping bersudut sekitar 45°.
HEWAN ENDOTERM(I) Mrpkn hewan homeoterm; aves & mamalia Suhu tubuh lebih konstan Adaptasi perilaku dan fisiologis (metabolisme tubuh)
KISARAN TOLERANSI & FAKTOR PEMBATAS Hukum toleransi (Shelford): Setiap organisme mempunyai suatu batas minimum dan maksimum ekologis, yg merupakan batas bawah dan batas atas dari kisaran toleransi organisme itu terhadap kondisi faktor lingkungannya. Kisaran toleransi hewan berbeda2, ada yg steno(sempit), ada yg euri(lebar). Stadium muda hasil berbiak (telur, larva, anak) umumnya mempunyai kisaran toleransi yang sempit. Kisaran toleransi terhadap sebuah faktor lingkungan di tentukan secara herediter. Namun dapat mengalami perubahan oleh terjadinya proses aklimatisasi (di alam) atau aklimasi (di lab)
Faktor Fisik Sebagai Faktor Pembatas, Lingkungan Mikro dan Indikator Ekologi Lingkungan mikro, suatu habitat organisme yang mempunyai hubungan faktor fisiknya dgn lingkungan sekitar yang banyak dipengaruhi oleh iklim mikro dan perbedaan topografi. Perbedaan iklim mikro ini dapat menghasilkan komunitas yang ada berbeda. Suatu faktor lingkungan sering menentukan organisme yang akan ditemukan pada suatu daerah. Karena suatu faktor lingkungan sering menentukan organisme yang akan ditemukan pada suatu daerah, maka sebaliknya dapat ditentukan keadaan lingkungan fisik dari organisme yang ditemukan pada suatu daerah. Organisme inilah yang disebut indikator ekologi (indikator biologi). Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan indikator biologi adalah:
a) umumnya organisme steno, yang merupakan indikator yang lebih baik daripada organisme euri. b) spesies atau jenis yang besar umumnya merupakan indikator yang lebih baik dari pada spesies yang kecil, karena spesies dengan anggota organisme yang besar mempunyai biomassa yang besar pada umumnya lebih stabil. dan mudah terditeksi kelimpahannya. c) sebelum yakin terhadap satu spesies atau kelompok spesies yang akan digunakan sebagai indikator, seharusnya kelimpahannya di alam telah diketahui terlebih dahulu. d) semakin banyak hubungan antarspesies, populasi atau komunitas seringkali menjadi faktor yang semakin baik apabila dibandingkan dengan menggunakan satu spesies.
Gambaran umum faktor-faktor lingkungan Suhu Air & kelembaban Cahaya matahari Gas-gas atmosfer Arus & tekanan Garam-garam Pencemar