“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Sistem Informasi Geografis (TPE4118/2/P) TEP
Advertisements

ANALISIS DATA SPASIAL.
MATA PELAJARAN IPS GEOGRAFI
Moh.Guntur Nangi,SKM.,M.Kes
Geographic Information and Spatial Information
KOMPONEN SIG TATAP MUKA IV.
FUNGSI SIG TATAP MUKA V.
MANAJEMEN DATA SIG.
Sistem Informasi Geografis
KONSEP DATA GEOSPASIAL
Sistem Informasi Geografis
Oleh: Dr. Ir. Abdul Madjid Rohim, MS JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN
GALIH WASIS WICAKSONO TEKNIK INFORMATIKA UMM
Pengantar Sistem Informasi Geografis
 Tujuan Umum Setelah mengikuti materi ini mahasiswa diharapkan memahami Konteks Data Spasial  lihat buku konsep- konsep dasar hal.145 – 186  Tujuan.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI TKW 303
Junta Zeniarja, M.Kom, M.CS
PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Sistem Informasi Geografis
Sistem informasi GEOGRAFIS
Sistem Informasi Geografis Model Data Spasial Cut Zyllan Zelila, ST. MKM.
ArcView Merupakan salah satu perangkat lunak dekstop SIG
--- anna’s file PENGINDERAAN JAUH --- anna’s file.
Sistem Informasi Geografis
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografis
SIG Konsep Dasar.
Model Data Spasial.
Data Spasial.
Peta.
SIG Model Data Spasial.
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM
GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS)
Pemetaan Digital Geographic Information System (2 SKS) Semester II – TA 2008/2009 Politeknik Caltex Riau.
Sistem Informasi Geografis (SIG)
Sistem Informasi Geografis (SIG)
Studi Kelayakan Bisnis
Geographic Information and Spatial Information
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
PENGINDERAAN JAUH (Remote Sensing) Powerpoint Templates.
Sistem Informasi Geografis (SIG)
3 SISTEM IMFORMASI GEOGRAFI MATERI Komponenen SIG Tahapan Kerja SIG
I pendahuluan.
Teknik Pengambilan Data Spasial
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PENGINDERAAN JAUH.
Geographic Information System (GIS)
Oleh: Dr. Ir. Abdul Madjid Rohim, MS JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN
Menejemen Becana Kebakaran Hutan di Indonesia
DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI
Sistem Informasi Geografis
Jenis peta dan penggunaannya
TRANSFORMASI DATA SPASIAL
Sistem Informasi Geografis (SIG)
TEORI PENGOLAHAN DATA DALAM SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
KONSEP UMUM SIG TRIA SARAS PERTIWI, SKM., MPH PRODI MIK, FIKES.
Oleh: Dr. Ir. Abdul Madjid Rohim, MS JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN
ANALISIS DATA SPASIAL.
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Dasar-dasar pemetaan, pengindraan jauh, dan system informasi geografis. Herdien Raka ( )
Disiapkan oleh : I Ketut Sutarga PENGENALAN S I S T E M INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PENGENALAN S I S T E M INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)
Penggunaan GIS dalam berbagai Aplikasi. Gis Banyak dimanfaatkan oleh : Perencana Tata Guna lahan ( Ilmu Tanah ) Arsitektur Lanskap Ahli-ahli Teknik Sipil.
PETA DAN PERPETAAN DR. EKO BUDIYANTO, M. Si..
MODUL.1 DATA SPASIAL DAN DATA NON SPASIAL
SUMBER DATA SPASIAL DAN DATA NON SPASIAL
DEDY MIRWANSYAH PENGENALAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.
PENGINDERAAN JAUH. Pengertian Pengindraan jauh (kadang dieja penginderaan jauh atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah.
SISTEM IMFORMASI GEOGRAFI 3 MATERI   Pengertian SIG  Komponenen SIG  Tahapan Kerja SIG  Pengoperasian SIG Konvensional  Pemanfaat Inderaja.
Transcript presentasi:

“Mendeteksi Kebakaran Hutan Di Indonesia dari Format Data Raster” Oleh : Fadilla Zennifa 0910951006 Fitri Aini 0910952076 Winda Alvin 1010953048

1. Salah satu persoalan lingkungan yang muncul hampir setiap tahun di Indonesia terutama pasca tahun 2000 adalah kebakaran hutan, 2. Dampak yang ditimbulkan kebakaran sangat merugikan meliputi aspek fisik-kimia, biologi, sosial ekonomi maupun aspek ekologi. 3. Adanya teknologi remote sensing yang bisa mengamati keadaan permukaan. Dalam pembahasan ini, data dari remote sensing akan diolah dengan metoda SIG dengan format data raster. LATAR BELAKANG

Tujuan Untuk mengetahui secara dini keadaan lapangan (hutan dan lahan) sebelum terjadi kebakaran. Mengurangi angka kebakaran hutan di Indonesia sehingga dampak-dampak yang di akibatkan bisa berkurang. Penggunaan sistem SIG dalam pengindraan jauh

Landasan Teori A. Kebakaran Hutan Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Diantara akibat dari kebakaran hutan adalah : 1. Rusaknya keanekaragaman hayati 2. Merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global 3. Asapnya mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut dan udara

B. Remote Sensing Menurut Lillesand and Kiefer (1993), Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji. Data-data dari penginderaan jauh akan diolah dengan metode SIG.

Sensor Satelit AVHRR Sensor ini digunakan untuk pemantauan iklim dan kelautan global. Mulai diolah untuk mendeteksi adanya anomali panas permukaan bumi untuk mendapatkan titik panas. Sensor AVHRR mampu mendeteksi permukaan bumi dengan resolusi yang tinggi yaitu sebesar 1,1 km2. AVHRR mampu mengirimkan data minimal sekali dalam sehari.

C. SIG (Sistem Informasi Geografis) SIG adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras perangkat lunak, data geografis dan sumber daya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk menangkap, menyimpan , memperbaiki, mengelola, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi secara geografis.

Pembahasan SIG membutuhkan masukan data yang bersifat spasial maupun deskripti .Beberapa sumber data tersebut antara lain adalah: 1. Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah,dsb.)Peta analog adalah peta dalam bentuk cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, sehingga sudah mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dsb

Karakteristik objek yang tampak dapat diwujudkan dalam bentuk citra sehingga dimungkinkan pengenalan objeknya. Hutan dengan secara mudah akan di deteksi karena luas lahan nya dan warna tekstur nya yang mudah dikenali. Dari beberapa data remote sensing diatas, dapat untuk melengkapi data aplikasi GIS sehingga didapat hasil yang nyata tentang pendeteksian kebakaran hutan.

Dalam SIG data spasial dapat direpresentasikan dalam 2 format , diantaranya : Vektor Dalam data format vektor, bumi kita direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis).

2. Raster Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture element).

Mendeteksi Wilayah kebakaran hutan dengan format data raster Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya.

Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan Masing-masing format data mempunyai kelebihan dan kekurangan. Pemilihan format data yang digunakan sangat tergantung pada tujuan penggunaan, data yang tersedia, volume data yang dihasilkan, ketelitian yang diinginkan, serta kemudahan dalam analisa. Data vektor relatif lebih ekonomis dalam hal ukuran file dan presisi dalam lokasi, tetapi sangat sulit untuk digunakan dalam komputasi matematik. Sebaliknya, data raster biasanya membutuhkan ruang penyimpanan file yang lebih besar dan presisi lokasinya lebih rendah, tetapi lebih mudah digunakan secara matematis.

Dari pembahasan yang kita lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa : Titik panas suatu permukaan bumi bisa menjadi titik acuan untuk menentukan daerah yang berpotensi terjadi kebakaran sehingga bisa diketahui lebih cepat. Sensor AVHRR bisa mendeteksi adanya panas permukaan bumi. Kebakaran hutan bisa diketahui dari citra satelit yaitu dengan titik panas yang terjadi.

Gak ada pertanyaan kan?