BAB 8 KOPERASI SERBA USAHA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
Advertisements

BAB 8 JURNAL KHUSUS.
Bab 4 Akuntansi Koperasi SimpanPinjam
PERSAMAAN AKUNTANSI Harta = Kewajiban + Ekuitas Ekuitas = Harta - Kewajiban.
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Selayang Pandang Akuntansi Keuangan
BAB 4 AKUN DAN MANFAATNYA.
KOPERASI SIMPAN PINJAM
EKUITAS DAN SHU KOPERASI
Tentang Jurnal Penutup
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Bab 3 Persamaan Akuntansi, Akun/perkiraan, dan Jurnal
PENGAKUAN PENDAPATAN Metode Pengakuan Pendapatan :
AKTIVITAS KOPERASI KONSUMEN
KOPERASI PRODUSEN Koperasi Produsen adalah koperasi yg membeli bahan baku, mengolahnya hingga mnjd produk jadi yg siap pakai, dan menjualnya kpd konsumen.
Materi 6 IKHTISAR SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG.
NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN
Laporan Laba Rugi Neraca Perhitungan Pajak Penghasilan
Bab 5 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang (Lanjutan)
AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG
Bab 4 Penyelesaian Siklus Akuntansi
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN 1 AKUNTANSI AGEN & CABANG
AKUNTANSI PERUSHAAN JASA
Pertemuan 3 AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Akuntansi Perusahaan Dagang
Akumulasi Biaya Bab 4.
BAB I PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
KOPERASI KONSUMEN Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa. Koperasi konsumen berfungsi.
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
QUIZ Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Bab 5 Akuntansi Koperasi Konsumen
KOPERASI KONSUMEN Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya terdiri dari para konsumen akhir atau pemakai barang atau jasa. Koperasi konsumen berfungsi.
EKUITAS DAN SISA HASIL USAHA KOPERASI
Akumulasi Biaya Bab 4.
Akun/Perkiraan dan Transaksi Perusahaan
Koperasi simpan pinjam
Bab 11 KAS.
AKUNTANSI KOPERASI a JUNAIDI, SE
Bab 10 KOPERASI SERBA USAHA.
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
Jurnal, Buku Besar, dan Daftar Saldo
Jurusan Akuntansi FE Unnes
Akuntansi Perusahaan Dagang
BAB 2 TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN DAN PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
RANGKUMAN DAN UJIAN AKHIR.
Jurnal Khusus untuk Koperasi Konsumen
TRANSAKSI BISNIS PERUSAHAAN dan PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Akuntansi untuk Koperasi dan UMKM
PENGANTAR AKUNTANSI.
Penyesuaian akun-akun
Penyelesaian Siklus Akhir
Jurnal Penutup dan Neraca Saldo Setelah Penutupan
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Neraca Lajur.
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
BAB 8 KOPERASI SERBA USAHA
Oleh: Dwi Sahrul Maghfiroh 19 Maret 2017 /
Bab 4 Akuntansi Koperasi SimpanPinjam
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Bab 5 Akuntansi Koperasi Konsumen
Analisis Transaksi.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG 9/17/2018.
Bab 6 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
BAB V JURNAL PENYESUAIAN 9/20/2018.
ASSETS = LIABILITIES + OWNER EQUITY
Pencatatan Transaksi ke Jurnal, Buku Besar, dan Daftar Saldo
Akuntansi keuangan 2 Liabilitas jangka pendek Indira shofia S.E.,M.M.
Transcript presentasi:

BAB 8 KOPERASI SERBA USAHA RITA TRI YUSNITA

Koperasi Serba Usaha (KSU) KSU adalah koperasi yang memiliki lebih dari satu bidang usaha Banyak koperasi yang memiliki bidang usaha lebih dari satu jenis. Misalnya koperasi simpan pinjam yang juga sekaligus sebagai koperasi konsumen Bidang usaha bisa terdiri dari dua jenis atau lebih

Meskipun memiliki lebih dari satu jenis bidang usaha, dalam proses pencatatan transaksinya koperasi harus tetap memisahkan dengan jelas antara transaksi yang dilakukan dengan anggotanya dan dengan masyarakat umum Bahkan transaksi dengan para anggota harus dicatat lagi dalam buku tambahan untuk mengetahui keaktifan setiap anggota koperasi, sehingga jumlah SHU yang akan dibagikan kepada setiap anggota dapat diperhitungkan sesuai dengan kontribusinya thdp koperasi.

Pengklasifikasian transaksi koperasi dengan anggota dan non anggota harus dilakukan karena laporan hasil usaha koperasi mewajibkan untuk memberikan laporan hasil aktivitas usaha koperasi secara terinci dengan memisahkan kedua jenis transaksi tersebut.

Koperasi yang memiliki lebih dari satu produk yang dijual kepada anggota, maka partisipasi bruto anggota juga harus dipilah sesuai dengan jenis produknya. Hal ini memungkinkan melihat kinerja koperasi dari nilai transaksi masing-masing produk.

Beban penjualan juga harus dipilah dengan jelas antara beban yang dikeluarkan koperasi berkaitan dengan penjualan produk kepada anggota dan nonanggota. Beban penjualan kepada anggota juga harus dipilah antara satu produk dengan produk lainnya. Pemilahan beban semacam itu akan mempermudah penetapan SHU yang diperoleh koperasi dari setiap jenis transaksi penjualan dan dari setiap jenis produk yang dijual

Contoh kasus Koperasi Serba Usaha (Sumber: Rudianto; Buku Akuntansi Koperasi Edisi Kedua)

Koperasi Harapan Bersama adalah koperasi serba usaha yang beroperasi di Surabaya. Bidang usaha koperasi ini adalah simpan pinjam dan penjualan berbagai produk kepada para anggotanya dan masyarakat umum. Selain menjual barang, koperasi juga memberikan jasa penyewaan kendaraan kepada masyarakat. Jadi koperasi ini merupakan gabungan dari koperasi simpan pinjam dan koperasi konsumen.

Koperasi Harapan Bersama Neraca per 1 Januari 2010 Kas 220.000.000 Utang Usaha 260.000.000 Piutang Anggota 167.500.000 Simpanan Sukarela 40.000.000 Persediaan 100.000.000 Dana Sosial 25.000.000 Perlengkapan Kantor 2.500.000 Dana Anggota 80.000.000 Peralatan Kantor 46.000.000 Utang Bank 175.000.000 Akum. Penystn Peralatan (8.000.000) Kendaraan Simpanan Pokok 50.000.000 Akum. Penystn Kendaraan (40.000.000) Simpanan Wajib 110.000.000 Bangunan 250.000.000 Cadangan 160.000.000 Akum. Penyustn Bangunan (58.000.000) Total Aktiva 900.000.000 Total Kewajiban

Transaksi2 selama Januari 2010 yg terjadi 3/1/2010 Dibeli sejumlah barang dagangan senilai Rp 80.000.000, dimana sebanyak Rp25.000.000 dibayar tunai dan sisanya akan dibayar pada bulan Februari 2010. 3/1/2010 Persediaan 80.000.000 Kas 25.000.000 Utang Usaha 55.000.000

6/1/2010 Lima belas anggota koperasi yang telah mengajukan pinjaman uang kepada koperasi memperoleh persetujuan dari pengurus. Masing-masing memperoleh pinjaman uang sebanyak Rp 6.000.000. Atas pemberian pinjaman ini, setiap anggota dikenakan biaya provisi sebesar Rp 100.000. 6/1/2010 Piutang Anggota 90.000.000 Kas 88.500.000 Partisipasi Jasa Provisi 1.500.000

8/1/2010 Diterima angsuran piutang dari sejumlah anggota koperasi dengan total pembayaran sebesar Rp 26.500.000. Dari sejumlah penerimaan tersebut, sebanyak Rp 22.000.000 merupakan angsuran pokok dan sisanya merupakan pendapatan bunga. 8/1/2010 Kas 26.500.000 Piutang Anggota 22.000.000 Partisipasi Jasa pinjaman 4.500.000

11/1/2010. Sejumlah barang dagangan dengan harga pokok Rp 32. 000 11/1/2010 Sejumlah barang dagangan dengan harga pokok Rp 32.000.000 dijual secara tunai seharga Rp 35.500.000 kepada PT. Merah Delima, salah satu perusahaan yang berlokasi di dekat koperasi tersebut. 11/1/2010 Kas 35.500.000 Penjualan 35.5000.000 Harga Pokok Penjualan 32.000.000 Persediaan

12/1/2010 Sejumlah anggota koperasi menarik simpanan sukarela yang mereka miliki sebesar Rp 12.000.000. 12/1/2010 Simpanan Sukarela 12.000.000 Kas

14/1/2010 Diberikan bantuan sosial kepada masyarakat tidak mampu di salah satu desa, senilai Rp 6.000.000. 14/1/2010 Dana Sosial 6.000.000 Kas

16/1/2010 Dibayar tunai beban bunga bank sebesar Rp 3.500.000. 17/1/2010 Dijual secara kredit barang dagangan yang berharga pokok Rp 27.000.000 kepada sejumlah anggota dengan harga jual sebesar Rp 29.000.000. 16/1/2010 Beban Bunga Bank 3.500.000 Kas 3.5000.000 17/1/2010 Piutang Anggota 29.000.000 Partisipasi Bruto Anggota Beban Pokok 27.000.000 Persediaan

19/1/2010 Dibayar utang usaha kepada pemasok barang koperasi sebesar Rp 45.000.000. 21/1/2010 Sejumlah anggota koperasi menyimpan uangnya sebesar Rp 17.200.000 sebagai simpanan sukarela. 19/1/2010 Utang Usaha 45.000.000 Kas 21/1/2010 17.200.000 Simpanan Sukarela

23/1/2010. Dibagikan bagian SHU untuk anggota, dimana sebesar Rp 32 23/1/2010 Dibagikan bagian SHU untuk anggota, dimana sebesar Rp 32.000.000 diterima secara tunai oleh anggota dan sebesar Rp 48.000.000 disimpan oleh anggota dalam bentuk Simpanan Sukarela di koperasi. 25/1/2010 Dibayar beban listrik, air, dan telepon sebesar Rp 3.100.000 secara tunai 23/1/2010 Dana Anggota 80.000.000 Kas 32.000.000 Simpanan Sukarela 48.000.000 25/1/2010 Beban Listrik, Air, dan Telepon 3.100.000

27/1/2010 Dijual secara kredit barang dagangan yang berharga pokok Rp 29.000.000 kpd sejumlah anggota dengan harga jual Rp 31.500.000. 28/1/2010 Dibayar beban transportasi dalam berbagai bentuknya, seperti bahan bakar minyak, ongkos tol, dsb sebesar Rp 1.300.000 secara tunai. 27/1/2010 Piutang Anggota 31.500.000 Beban Pokok 29.000.000 Partisipasi Bruto Anggota Persediaan 28/1/2010 Beban Transportasi 1.300.000 Kas

29/1/2010. Dibayar beban reparasi kendaraan sebesar Rp 1. 500 29/1/2010 Dibayar beban reparasi kendaraan sebesar Rp 1.500.000 tunai ke bengkel Formula. 30/1/2010 Sejumlah barang dagangan dengan harga pokok Rp 41.000.000 dijual seharga Rp 45.500.000 kepada PT. DoMiNo, salah satu perusahaan yang berlokasi di dekat koperasi. PT. DoMiNo membayar sebesar Rp 15.500.000 secara tunai dan sisanya akan dibayar dalam waktu 2 bulan. 29/1/2010 Beban Reparasi 1.500.000 Kas 30/1/2010 15.500.000 Piutang Usaha 30.000.000 Penjualan 45.500.000 Harga Pokok Penjualan 41.000.000 Persediaan

31/1/2010 Dibayar gaji pegawai koperasi untuk bulan Januari 2010 sebesar Rp 6.200.000. Beban Gaji 6.200.000 Kas

Neraca Saldo per 31 Januari 2010 Kas 90.600.000 Piutang dagang 296.000.000 Piutang Usaha 30.000.000 Persediaan 51.000.000 Perlengkapan 2.500.000 Peralatan 46.000.000 Akumulasi Penyusutan Peralatan 8.000.000 Kendaraan 220.000.000 Akumulasi Penyusutan Kendaraan 40.000.000 Bangunan 250.000.000 Akumulasi Penyusutan bangunan 58.000.000 Utang Usaha 270.000.000 Utang Bank 175.000.000 Simpanan Sukarela 93.200.000 Dana Sosial 19.000.000 Dana Anggota - Simpanan Pokok 50.000.000 Simpanan Wajib 110.000.000 Cadangan 160.000.000 Partisipasi Bruto Anggota 60.500.000 Partisipasi Jasa Pinjaman 4.500.000 Partisipasi Jasa Provisi 1.500.000 Penjualan 81.000.000 Beban Pokok 56.000.000 Beban Bunga Bank 3.500.000 HPP 73.000.000 Beban Listrik, Air, Telepon 3.100.000 Beban Transportasi 1.300.000 Beban Gaji 6.200.000 Beban Reparasi TOTAL 1.130.700.000

Koperasi Harapan Bersama Laporan Hasil Usaha Periode Januari 2010 Partisipasi Bruto Anggota 60.500.000 Partisipasi Jasa Pinjaman 4.500.000 Partisipasi Jasa Provisi 1.500.000 Total Partisipasi Anggota 66.500.000 Beban Pokok 56.000.000 Beban Bunga Bank 3.500.000 Total Beban Pokok (59.500.000) Partisipasi Neto 7.000.000 Penjualan 81.000.000 HPP (73.000.000) Laba Kotor 8.000.000 SHU Kotor 15.000.000 Beban-beban Operasi: Beban Listrik, Air, Telepon 3.100.000 Beban Transportasi 1.300.000 Beban Gaji 6.200.000 Beban Reparasi Total Beban Operasi (12.100.000) SHU 2.900.000

Koperasi Harapan Bersama Neraca, Per 31 Januari 2010 AKTIVA PASSIVA Kas 90.600.000 Utang Usaha 270.000.000 Piutang Anggota 296.000.000 Utang Bank 175.000.000 Piutang Usaha 30.000.000 Simpanan Sukarela 93.200.000 Persediaan 51.000.000 Dana Sosial 19.000.000 Perlengkapan 2.500.000 Simpanan Pokok 50.000.000 Peralatan 46.000.000 Simpanan Wajib 110.000.000 Akum. Penyusutan Peralatan (8.000.000) Cadangan 160.000.000 Kendaraan 220.000.000 SHU Periode Berjalan 2.900.000 Akum. Penyusutan Kendaraan (40.000.000) Bangunan 250.000.000 Akum. Penyusutan bangunan (58.000.000) TOTAL AKTIVA 880.100.000 TOTAL PASIVA

Dalam menyusun Laporan keuangan bulanan, SHU bulanan yang diperoleh harus ditampung dalam akun SHU Periode Berjalan. Hal ini berguna untuk memberikan informasi kepada pembaca laporan keuangan tentang ekuitas koperasi pada suatu saat tertentu. Namun, saat menyusun Laporan Keuangan tahunan, SHU tahunan harus langsung dialokasikan ke berbagai akun dana yang dimiliki koperasi saat membuat jurnal penutup. (Silakan lihat kembali Bab 4 Akuntansi Koperasi Simpan Pinjam dalam bahasan Jurnal Penutup)

Terima kasih