Kandungan kimia yang terdapat dalam bunga matahari: Bunga matahari (Helianthus annuus L) adalah tumbuhan asli dari Amerika Utara daerah di sekitar Mexico, Cile, dan Peru yang berasal dari familia compositeae (asteraceae). Saat ini diperkirakan ada sekitar 67 spesies dalam genus helianthus ini. Nama helianthus diambil dari kata helios yang berarti matahari dan anthos berarti bunga. Ada satu kebiasaan unik dari bunga matahari, yaitu dia selalu mengikuti arah gerak matahari. Saat matahari terbit, bagian muka dari bunga matahari akan menghadap ke arah timur. Sepanjang hari pun gerakkannya akan mengikuti arah matahari dari timur ke barat. Gerakan bunga matahari ini disebut gerak fototropisme, yaitu gerak bagian tumbuhan yang disebabkan oleh rangsangan luar dalam hal ini adalah rangsangan dari matahari. Bunga ini hanya tumbuh dalam satu tahun saja. Bunga matahari pertama kali ditemukan oleh Fransisco Pizarro sekitar 2600 SM, walau dalam perkembangannya menjadi bunga nasional dari Negara Republik Rakyat China, dan menjadi bunga resmi negara bagian Kansas. Bunga matahari dapat tumbuh dengan baik di daerah yang mendapatkan sinar matahari penuh. Tanah yang subur dan lembap menjadi lahan yang bagus bagi pertumbuhannya. Herba yang berumur pendek (kurang dari setahun) ini tumbuh tegak setinggi 1 hingga 3 meter dengan bulu-bulu halus di seluruh bagiannya. Daunnya tunggal, berbentuk jantung dengan bunga besar menyerupai cawan. Mahkota bunganya berbentuk mirip pita yang menyelimuti cawan di tepinya. Tepat di tengah-tengahnya terdapat bunga-bunga kecil yang berbentuk tabung dan berwarna coklat. Budidaya bunga matahari dapat dilakukan dengan memanfaatkan bijinya. Selain keindahan bunganya, bunga matahari dibudidayakan untuk diambil bijinya. Kandungan kimia yang terdapat dalam bunga matahari: 1. Bunga: quercimeritrin, (flavon glikosida), sianidinmonogiukosida (antosian glikosida), xantofil, kholina, betaina, sapogenin, helianthoside A-B-C, oleanolic acid, dan echinocystic acid. 2. Biji: protein, globuiin, albumin, glutolin, asam amino esensial, beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, dan 3-4 benzopyrene. 3. Buah: minyak lemak dengan kholina, lesitin, betaina, dan zat samak. 4. Sumsum dari batang dan dasar bunga itu berisi kandungan hemicellulose yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Berikut beberapa contoh resep pengobatan dengan bunga matahari: 1. Sakit kepala: ambil bunga sebanyak 25-30 gram direbus bersama 1 telor ayam (tidak dipecahkan) dalam 3 gelas air hingga tinggal setengah gelas. Minum sesudah makan, 2 kali sehari. 2. Radang payudara (mastitis): ambil beberapa kepala bunga (tanpa biji) dipotong halus, lalu dijemur. Setelah kering, disangrai sampai hangus kemudian digiling sampai halus (jadi tepung). Ambil 10-15 gram, campur dengan sedikit arak putih, gula secukupnya, dan setengah gelas air hangat. Minum 3 kali sehari. 3. Rematik: kepala bunga direbus sampai seperti kanji, dinginkan lalu tempelkan pada tempat yang sakit. 4. Sulit buang air besar dan air kecil: rebus 15-30 gram akar segar dengan 4 gelas air hingga menyisakan 2 gelas. Dinginkan dan saring. Minum 2 kali masing-masing 1 gelas. 5. Disentri: ambil 30 gram biji, diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah itu tambahkan gula batu secukupnya lalu minum. Perhatian: wanita hamil dilarang minum rebusan bunga matahari. Untuk sebagian orang yang sedang menjalani diet berdasarkan golongan darah, beberapa hasil olahan dari bunga matahari seperti selai dan minyaknya dapat menjadi alternatif untuk dikonsumsi. Selain itu biji bunga matahari yang dijadikan sebagai makanan ringan ternyata bermanfaat bagi perempuan dalam mengatasi masalah menopause. Selain bunganya yang indah untuk dipandang ternyata banyak sekali manfaat yang terdapat dari bunga matahari. Oleh karena itu jangan ragu lagi untuk menanam bunga matahari, selain untuk penghias taman juga dapat membantu mengurangi efek gas rumah kaca.