Pengenalan Keamanan Jaringan Pertemuan I
Keamanan dan Manajemen Perusahaan Pengelolaan terhadap keamanan dapat dilihat dari sisi pengelolaan resiko (risk management). Lawrie Brown dalam “Lecture Notes for Use with Cryptography and Network Security by William Stallings” menyarankan menggunakan “Risk Management Model” untuk menghadapi ancaman (managing threats). Ada tiga komponen yang memberikan kontribusi kepada Risk, yaitu Asset, Vulnerabilities, dan Threats. No Nama Komponen Keterangan 1 Assets (aset) hardware, software, dokumentasi, data, komunikasi, lingkungan, manusia
No Nama Komponen Keterangan 2 Threats (ancaman) pemakai (users), teroris, kecelakaan (accidents), crackers, penjahat kriminal, nasib (acts of God), intel luar negeri (foreign intelligence) 3 Vulnerabilities (kelemahan) software bugs, hardware bugs, radiasi (dari layar, transmisi), tapping, crosstalk, unauthorized users cetakan, hardcopy atau print out, keteledoran (oversight), cracker via telepon, storage media
Klasifikasi Kejahatan Komputer berdasarkan lubang keamanan, keamanan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: Keamanan yang bersifat fisik (physical security): termasuk akses orang ke gedung, peralatan, dan media yang digunakan. Keamanan yang berhubungan dengan orang (personel):termasuk identifikasi, dan profil resiko dari orang yang mempunyai akses (pekerja). Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi (communications). termasuk juga kelemahan dalam software yang digunakan untuk mengelola data. Keamanan dalam operasi: termasuk kebijakan (policy) dan prosedur yang digunakan untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan, dan juga termasuk prosedur setelah serangan (post attack recovery).
Aspek dari keamanan Jaringan Garfinkel dalam “Practical UNIX & Internet Security” mengemukakan bahwa keamanan komputer (computer security) melingkupi empat aspek, yaitu privacy, integrity, authentication, dan availability. Selain hal di atas, ada dua aspek yang ada kaitannya dengan electronic commerce, yaitu access control dan non-repudiation. 1. Privacy / Confidentiality adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data-data yang sifatnya privat sedangkan confidentiality berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan tertentu.
Aspek ini menekankan Informasi tidak boleh 2. Integrity Aspek ini menekankan Informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi. Serangan : virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin merupakan contoh masalah yang harus dihadapi. Sebuah e-mail dapat saja “ditangkap” (intercept) di tengah jalan, diubah isinya (altered, tampered, modified), kemudian diteruskan ke alamat yang dituju. Penanggulangan : Penggunaan enkripsi dan digital signature.
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk 3. Authentication Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli, orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud, atau server yang kita hubungi adalah betul-betul server yang asli. Penanggulangan : 1. membuktikan keaslian dokumen dengan teknologi watermarking dan digital signature. Watermarking dapat digunakan untuk menjaga “intelectual property”, yaitu dengan menandai dokumen atau hasil karya dengan “tanda tangan” pembuat. 2. access control, yaitu berkaitan dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi.
4. Availability Aspek availability atau ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika dibutuhkan. Sistem informasi yang diserang atau dijebol dapat menghambat atau meniadakan akses ke informasi. Serangan : 1. “denial of service attack” (DoS attack) 2. mailbomb 5. Access Control Aspek ini berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Hal ini biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public, private, confidential, top secret) & user (guest, admin, top manager, dsb.),
6. Non-repudiation Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut. Penggunaan digital signature, certifiates, dan teknologi kriptografi secara umum dapat menjaga aspek ini. Akan tetapi hal ini masih harus didukung oleh hukum sehingga status dari digital signature itu jelas legal.
Serangan Terhadap Keamanan Sistem Informasi Menurut W. Stallings ada beberapa kemungkinan serangan (attack): 1. Interruption: Perangkat sistem menjadi rusak atau tidak tersedia. 2. Interception: Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses aset atau informasi. 3. Modification: Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi dapat juga mengubah (tamper) aset. 4. Fabrication: Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Interruption Pelaku menghentikan dan merusak/ memanfaatkan informasi Informasi tidak disampaikan pd yg berhak Biasanya terjadi perusakan pada hardware Pelaku
Interception / pencegatan Orang yg tidak berhak atas infomasi (Unauthorized) Peng-copy-an file / program tidak legal (illicit copying) Penyadapan paket informasi ( Sniffers and Wiretappers) S R Penyadap
Tampering / Modification Menghentikan aliran informasi Menghambat dan mengubah / merusak informasi Meneruskan informasi S R Perpetrator
Fabrication /Pemalsuan Pemalsu mengasumsikan identitas pengirim Membuat informasi palsu untuk penerima S R Masquerader: from S
Beberapa Contoh Modifikasi dan Pemalsuan
Istilah-istilah keamanan jaringan Komputer Hacking adalah setiap usaha atau kegiatan di luar izin atau sepengetahuan pemilik jaringan untuk memasuki sebuah jaringan serta mencoba mencuri file seperti file password dan sebagainya. Pelakunya disebut hacker yang terdiri dari seorang atau sekumpulan orang yang secara berkelanjutan berusaha untuk menembus sistem pengaman kerja dari operating system suatu komputer. Cracker adalah Seorang atau sekumpulan orang yang memang secara sengaja berniat untuk merusak dan menghancurkan integritas di seluruh jaringan sistem komputer dan tindakannya dinamakan cracking.
Denial of service: Membanjiri suatu IP address dengan data sehingga menyebabkan crash atau kehilangan koneksinya ke internet. Distributed Denial of Service: Memakai banyak komputer untuk meluncurkan serangan DoS. Seorang hacker “menculik” beberapa komputer dan memakainya sebagai platform untuk menjalankan serangan, memperbesar intensitasnya dan menyembunyikan identitas si hacker. Theft of Information: Penyerang akan mencuri informasi rahasia dari suatu perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan program pembobol password, dan lain-lain.
Corruption of Data: Penyerang akan merusak data yang selama ini disimpan dalam harddisk suatu host. Spoofing, yaitu sebuah bentuk kegiatan pemalsuan di mana seorang hacker memalsukan (to masquerade) identitas seorang user hingga dia berhasil secara ilegal logon atau login ke dalam satu jaringan komputer seolah-olah seperti user yang asli. Sniffer adalah kata lain dari "network analyser" yang berfungsi sebagai alat untuk memonitor jaringan komputer. Alat ini dapat dioperasikan hampir pada seluruh tipe protokol seperti Ethernet, TCP/IP, IPX, dan lainnya. Password Cracker adalah sebuah program yang dapat membuka enkripsi sebuah password atau sebaliknya malah untuk mematikan sistem pengamanan password.
Destructive Devices adalah sekumpulan program virus yang dibuat khusus untuk melakukan penghancuran data-data, di antaranya Trojan Horse, Worms, Email Bombs, dan Nukes. Scanner adalah sebuah program yang secara otomatis akan mendeteksi kelemahan (security weaknesses) sebuah komputer di jaringan lokal (local host) ataupun komputer di jaringan dengan lokasi lain (remote host). Oleh karena itu, dengan menggunakan program ini, seorang hacker yang secara fisik berada di Inggris dapat dengan mudah menemukan security weaknesses pada sebuah server di Amerika ataupun di belahan dunia lainnya, termasuk di Indonesia, tanpa harus meninggalkan ruangannya!
Letak Potensi lubang keamanan
LATIHAN SOAL
01. Berikut ini adalah komponen yang memberikan kontribusi kepada Resiko keamanan perusahaan, kecuali … a. Asset c. Authentication b. Vulnerabilities d. Threats 02. Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses, adalah … a. Privacy c. Integrity b. Authentication d. Availability
02. Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses, adalah … a. Privacy c. Integrity b. Authentication d. Availability 03. Aspek yang menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi disebut… a. Avaibility c. Non-Repudiation b. Confidentiality d. Integrity
03. Aspek yang menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi disebut… a. Avaibility c. Non-Repudiation b. Confidentiality d. Integrity 04. Penggunaan “Manajemen resiko” pada perusahaan untuk menghadapi ancaman disarankan oleh … a. Garfinkel c. Tim Berness Lee b. Lawrie Brown d. David Khan
04.Penggunaan “Manajemen resiko” pada perusahaan untuk menghadapi ancaman disarankan oleh … a. Garfinkel c. Tim Berness Lee b. Lawrie Brown d. David Khan 05.Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke dalam jaringan komputer. Serangan ini disebut … a. Interuption c. Modification b. Interception d. Fabrication
05. Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem 05.Pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contoh dari serangan jenis ini adalah memasukkan pesan-pesan palsu seperti e-mail palsu ke dalam jaringan komputer. Serangan ini disebut … a. Interuption c. Modification b. Interception d. Fabrication 01.Berikut ini adalah komponen yang memberikan kontribusi kepada Resiko keamanan perusahaan, kecuali … a. Asset c. Authentication b. Vulnerabilities d. Threats