PUSH DOWN AUTOMATA & MESIN TURING
PUSH DOWN AUTOMATA Mekanisme Kerja Push Down Automata Push Down Automata (PDA) merupakan mesin otomata dari bahasa bebas konteks. Bila sebuah finite state automata mempunyai kemampuan memori yang terbatas, pada otomata push down atau push down automata didefinisikan sebuah tempat penyimpanan yang tidak terbatas berupa stack / tumpukan
Stack ialah kumpulan dari elemen-elemen sejenis dengan sifat penambahan elemen dan pengambilan elemen melalui suatu tempat yang disebut top of stack (Puncak stack). Pengambilan elemen dari stack dinyatakan dengan operasi pop, sedang memasukkan elemen ke dalam stack dengan operasi push.
Sebuah Push Down Automata dinyatakan dengan 7 tupel, M = (Q,Σ, , ,S,F,Z): Q = himpunan state Σ = himpunan simbol input Г = simbol-simbol tumpukan Δ = fungsi transisi S = state awal, S Q F = himpunan final state, F Q Z = simbol awal tumpukan / top stack, Z
Push Down Automata Untuk Suatu Tata Bahasa Bebas Konteks Karena Push Down Automata merupakan penerima bahasa-bahasa bebas konteks, maka untuk suatu bahasa bebas konteks dapat diperoleh sebuah push down automata yang menerimanya, sebaliknya dari bahasa yang diterima oleh sebuah push down automata dapat diketahui suatu tata bahasa bebas konteks.
Deskripsi Seketika Pada Mesin Push Down Automata Deskripsi seketika digunakan untuk menyatakan secara formal konfigurasi mesin Push Down Automata pada suatu saat.
Ekivalensi Final State Push Down Automata dan Null Stack Push Down Automata Misalkan M1 adalah PDA Final State dengan konfigurasi: M1=(Q,,,,S,F,Z), maka dapat diperoleh PDA Null Stack M2 dengan menambahkan: Simbol stack baru yang tidak dikenal oleh M1, sebut saja X. Simbol baru ini merupakan simbol stack awal dari mesin M2. State baru qs yang akan merupakan state awal dari M2 dan state baru qf yang dipakai M2 untuk menghapus isi stack yang tersisa jika M1 selesai beroperasi.
Mesin Turing Mesin Turing lebih bersifat umum, dan memiliki kemampuan lebih tinggi daripada finite state automata maupun push down automata.
Sebuah mesin turing secara formal dinyatakan dalam 7 tupel, M = (Q,,,,S,F,b), dimana: Q = himpunan state = himpunan simbol input = simbol pada pita = fungsi transisi S = state awal F = himpunan state akhir b = simbol kosong
Mekanisme kerja mesin turing Prinsipnya dalam menggerakkan mesin turing: LIhat state semula dan simbol yang ditunjuk head. Berdasar fungsi transisinya: tentukan state berikutnya, lakukan penulisan ke pita, dan gerakkan head ke kanan atau ke kiri. Bila dari pasangan (state, simbol yang ditunjuk head) tidak ada lagi transisi, berarti mesin turing berhenti. Bila mesin turing berhenti di dalam state final berarti input diterima, sebaliknya berarti input ditolak.