Digital Signature Standard (DSS)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Security+ Guide to Network Security Fundamentals, Third Edition
Advertisements

ALGORITMA SIMETRIS vs ASIMETRIS
Algoritma Kriptografi Modern
Advanced Encryption Standard (AES)
Tandatangan Digital.
Bahan Kuliah IF3058 Kriptografi
PENGAMANAN DATA.
Digital Signature Algorithm
Algoritma Kriptografi Klasik
DADAN ROSNAWAN, APLIKASI ALGORITMA RSA UNTUK KEAMANAN DATA PADA SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB.
Bahan Kuliah IF3058 Kriptografi
Advanced Encryption Standard (AES)
Kriptografi Kunci-Publik
MAC (Message Authentication Code)
Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi
Advanced Encryption Standard (AES)
Otentikasi dan Tandatangan Digital
KRIPTOGRAFI.
Rinaldi M/IF5054 Kriptografi
Advanced Encryption Standard (AES)
KRIPTOGRAFI.
Keamanan Komputer Kriptografi (2) -Aurelio Rahmadian-
Manajemen Jaringan Komputer Topik: Pengamanan Jaringan dan Informasi
IF4020 Kriptografi Oleh: Rinaldi Munir Prodi Teknik Informatika ITB
Bahan Kuliah IF3058 Kriptografi
Kriptografi Kunci-Publik
1 IF3058 Kriptografi Oleh: Rinaldi Munir Prodi Teknik Informatika ITB Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB 2009.
Secure Hash Algorithm (SHA)
Rinaldi M/IF5054 Kriptografi
Kriptografi Gabungan PGP (Pretty Good Privacy)
Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi
Sistem Kriptografi Kunci-Publik
Algoritma Kriptografi Modern
Bahan Kuliah IF4020 Kriptografi
Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi
RSA (Rivest—Shamir—Adleman)
RSA ALGORITMA ASIMETRI Kriptografi – Week 11.
Perkembangan Riset dalam Bidang Kriptografi
Advanced Encryption Standard (AES)
Digital Signature & Digital Certificate
Tandatangan Digital.
DIGITAL SIGNATURE.
KRIPTOGRAFI.
Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi
Algoritma ElGamal.
gunadarma.ac.id KRIPTOGRAFY MODERN Muji Lestari gunadarma.ac.id
Kriptografi Kunci-Publik
Otentikasi dan Tandatangan Digital
Advanced Encryption Standard (AES)
Algoritma Kriptografi Modern
Algoritma ElGamal Kelompok 8.
Kriptografi Kunci Publik (Asimetry Key) Algoritma Digital Signature Algorithm Materi 8 Pemrograman Jaringan Dosen: Eko Prasetyo Teknik Informatika UMG.
Advanced Encryption Standard (AES)
ALGORITMA CRYPTOGRAPHY MODERN
MESSAGE DIGEST 5 (MD5) PERTEMUAN 8
FUNGSI HASH PERTEMUAN 10 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Tandatangan Digital.
Algoritma Kriptografi Modern
Algoritma Kriptografi Klasik. Pendahuluan Algoritma kriptografi klasik berbasis karakter Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada komputer Termasuk.
Tugas Keamanan Komputer dan Jaringan
Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi
Digital Signature Standard (DSS)
Algoritma Kriptografi Klasik
Contoh algoritma Penggunaan Kriptografi modern
Keamanan Informasi Week 4 – Enkripsi Algoritma asimetris.
Kriptografi Levy Olivia Nur, MT.
Kriptografi Kunci Publik
Kriptografi Modern.
Algoritma Kriptografi Klasik. Pendahuluan Algoritma kriptografi klasik berbasis karakter Menggunakan pena dan kertas saja, belum ada komputer Termasuk.
Asimetris Public Kriptografi
Transcript presentasi:

Digital Signature Standard (DSS) Bahan Kuliah IF5054 Kriptografi Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi Pendahuluan DSS adalah bakuan (standard) untuk tanda-tangan digital. Diresmikan pada bulan Agustus 1991 oleh NIST (The National Institute of Standard and Technology) DSS terdiri dari dua komponen: 1. Algoritma tanda-tangan digital yang disebut Digital Signature Algorithm (DSA). 2. Fungsi hash standard yang disebut Secure Hash Algorithm (SHA). Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Digital Standard Algorithm (DSA) DSA termasuk ke dalam algoritma kriptografi kunci-publik. DSA tidak dapat digunakan untuk enkripsi; DSA dispesifikasikan khusus untuk tanda-tanagn digital. DSA mempunyai dua fungsi utama: 1. Pembentukan tanda-tangan (signature generation), 2. Pemeriksaan keabsahan tanda-tangan (signature verification). Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi DSA dikembangkan dari algoritma ElGamal. DSA menggunakan dua buah kunci, yaitu kunci publik dan kunci privat. Pembentukan tanda-tangan menggunakan kunci rahasia privat, sedangkan verifikasi tanda-tangan menggunakan kunci publik pengirim. DSA menggunakan fungsi hash SHA (Secure Hash Algorithm) untuk mengubah pesan menjadi message digest yang berukuran 160 bit (SHA akan dijelaskan kemudian). Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi Parameter DSA Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Pembangkitan Sepasang Kunci Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Pembangkitan Tanda-tangan(Signing) Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Verifikasi Keabsahan Tanda-tangan (Verifying) Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Contoh Perhitungan DSA Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Secure Hash Algorithm (SHA) SHA adalah fungsi hash satu-arah yang dibuat oleh NIST dan digunakan bersama DSS (Digital Signature Standard). Oleh NSA, SHA dinyatakan sebagai standard fungsi hash satu-arah. SHA didasarkan pada MD4 yang dibuat oleh Ronald L. Rivest dari MIT. Algoritma SHA menerima masukan berupa pesan dengan ukuran maksimum 264 bit (2.147.483.648 gigabyte) dan menghasilkan message digest yang panjangnya 160 bit, lebih panjang dari message digest yang dihasilkan oleh MD5. Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi SHA mengacu pada keluarga fungsi hash satu-arah. Enama varian SHA: SHA-0, SHA-1, SHA-224, SHA-256, SHA-384, SHA-512. SHA-0 sering diacu sebagai SHA saja Yang akan dibahas: SHA-1 Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Skema pembuatan message digest dengan SHA-1 Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Langkah-langkah pemuatan message digest dengan SHA-1 Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi SHA membutuhkan 5 buah penyangga (buffer) yang masing-masing panjangnya 32 bit. Total panjang penyangga adalah 5  32 = 160 bit. Kelima penyangga MD ini diberi nama A, B, C, D, dan E. Setiap penyangga diinisialisasi dengan nilai-nilai (dalam notasi HEX) sebagai berikut: A = 67452301 B = EFCDAB89 C = 98BADCFE D = 10325476 E = C3D2E1F0 Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Pengolahan blok 512-bit (Proses HSHA) Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi Proses HSHA terdiri dari 80 buah putaran (MD5 hanya 4 putaran) Masing-masing putaran menggunakan bilangan penambah Kt, yaitu:   Putaran 0  t  19 Kt = 5A827999 Putaran 20  t  39 Kt = 6ED9EBA1 Putaran 40  t  59 Kt = 8F1BBCDC Putaran 60  t  79 Kt = CA62C1D6 Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Operasi dasar pada setiap putaran: Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi Nilai W1 sampai W16 berasal dari 16 word pada blok yang sedang diproses, sedangkan nilai Wt berikutnya didapatkan dari persamaan   Wt = Wt – 16  Wt – 14  Wt – 8  Wt – 3 Rinaldi M/IF5054 Kriptografi

Rinaldi M/IF5054 Kriptografi Kriptanalisis SHA-1 Pada tahun 2005, Rijmen dan Oswald mempubliksikan serangan pada versi SHA-1 yang direduksi (hanya menggunakan 53 putaran dari 80 putaran) dan menemukan kolisi dengan kompleksitas sekitar 280 operasi (lihat di http://eprint.iacr.org/2005/010) [WIK06]   Pada bulan Februari 2005, Xiayoun Wang, Yiqun Lisa Yin, dan Hongbo Yo mempublikasikan serangan yang dapat menemukan kolisi pada versi penuh SHA-1, yang membutuhkan sekitar 269 operasi (lihat beritanya di http://www.schneier.com/blog/archives/2005/02/sha_1broken.html) [WIK06]. Rinaldi M/IF5054 Kriptografi