CLINICAL TEACHING METHODS: CONFERENCE MOH. AFANDI,NS Departemen Manajemen Keperawatan, Koordinator Pendidikan Profesi Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 28 april 2005, RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Kategori Clinical Teaching Methods: Experiential Problem Solving Conference Observation Media Sel-Directed Preceptorship System for Concentrated Practice
CLINICAL CONFERENCE Kelompok diskusi kecil yang membahas beberapa aspek clinical practice Pembelajaran pemecahan masalah Memberikan peluang untuk peer review, discussion concern dan issue Pemecahan masalah dgn beberapa disiplin ilmu
TIPE CONFERENCE Pre conference dan post conference Peer review Issue Multidisciplinary
PRE CONFERENCE Mempersiapkan mahasiswa untuk pencapaian kompetensi Membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah klien, rencana keperawatan, dan hasil yang diharapkan Dapat dilakukan one to one atau in a group tergantung kebutuhan pembelajaran, kecenderungan pembimbing, tempat praktik, dll
STRATEGI PRECONFERENCE First Day: Orientasi Ruangan Staff Prilaku Tempat & waktu Pembimbing Assessesment Askep: Pengkajian sampai Rencana Evaluasi (Laporan Pendahuluan) Nursing Kit
STRATEGI PRECONFERENCE Kedua dan selanjutnya: Askep: SOAP (IER) Pencapaian Kompetensi
POSTCONFERENCE Pengambilan tempat sesuai tempat praktik (ruangan) Dapat dilakukan pada hari pertama/hari itu juga atau tiga hari atau sesuai kesepakatan Diskusi terpisah dengan klien Dilakukan segera setelah praktik atau melakukan tindakan
STRATEGI POSTCONFERNCE Bahasan Diskusi: Klien, Tempat praktik, Pengalaman Belajar Askep Prinsip Diskusi: Memberi kesempatan mengutarakan pendapat Mengekpresikan perasaan Mengklarifikasi tindakan yang telah dilakukan Kesempatan mengusulkan perbaikan
TIPE-TIPE MAHASISWA SAAT CONFERENCE The Compliant Students - These are the typical "good" learners who work hard, are task-oriented, show little emotional turmoil, and are primarily concerned with understanding the material and complying with teacher requests. The Anxious Dependent Students - This is often a predominant type in nursingl school, dependent on the teacher for knowledge and support and anxious about evaluation. The feelings of anxiety and incompetence block these students from actively learning and make them more concerned about grades. They are difficult to engage in discussion, and prefer lectures.
TIPE-TIPE MAHASISWA SAAT CONFERENCE The Independent Students - These learners are often older than counterparts and seem confident and unthreatened by the teacher. They favor peer relationships with the teacher and approach the material in calm, objective, and often creative ways. Medical students with previous graduate work and chief residents often fall into this category. The Sniper Students - These learners are uninvolved due to a low level of self-esteem and pessimism about being able to form productive relationships with authority figures. They can be hostile, but are often elusive when confronted with a particular issue. The Silent Students - These learners are characterized by what they do not do. They feel helpless and vulnerable, but without the anxiety characterizing the anxious-dependent learners.
THE MICROSKILLS TEACHING MODEL Mikroskill 1: Tujuan dan Harapan “Kita kembali bertemu disini dalam 15 menit dan nanti kita mendiskusikan beberapa permasalahan” Mikroskill 2: Getting a Commitment kata kunci “Apa dan Kenapa” Mikroskill 3: Pemeriksaan yang mendukung Askep Kata Kunci “Apa, Kenapa, Yang mana dan bagaimana”
THE MICROSKILLS TEACHING MODEL Mikroskill 4: Reinforce “Yang kamu lakukan bagus…..tapi….” “Fokus pada mahasiswa”. Mikroskill 5: Membetulkan Kesalahan “Saya Setuju…., tapi…” “Fokus pada Kasus” Mikroskill 6: Mempertegas Permasalahan “Pada klien ini…., yang terpenting atau yang harus diperhatikan adalah ……..” Mikroskill 7: Memberi dorongan “Bagaimana pertemuan hari ini menurut anda..”
ALHAMDULILLAHI ROBBIL’ALAMIN SAMPAI KETEMU BESOK “ALLAH AKAN MENINGKATKAN BEBERAPA DERAJAT BAGI ORANG-ORANG YANG BERILMU” “ALLAH TIDAK AKAN MERUBAH KEADAAN SUATU KAUM, KECUALI KAUM ITU MERUBAHNYA” SYUKRON KATSIR