BAB V (lanjutan) VEKTOR.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BAB III VEKTOR.
Advertisements

BAB 2 VEKTOR Besaran Skalar Dan Vektor
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
RUANG VEKTOR Trihastuti Agustinah..
Matrik dan Ruang Vektor
Vektor dan Skalar Vektor adalah Besaran yang mempunyai besar dan arah.
DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS INDONESIA
Bab 4 vektor.
Aljabar Vektor (Perkalian vektor-lanjutan)
Pertemuan 3 Aljabar Vektor (Perkalian vektor-lanjutan)
PENGANTAR VEKTOR.
SUDUT ANTARA DUA VEKTOR PROJEKSI & KOMPONEN DUA VEKTOR
Pengantar Vektor.
BAB V (lanjutan) VEKTOR.
BAB 2 VEKTOR 2.1.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
ALJABAR LINIER & MATRIKS
Vektor Ruang Dimensi 2 dan Dimensi 3
BAB VIII RUANG HASILKALI DALAM (lanjutan).
Vektor By : Meiriyama Program Studi Teknik Komputer
VEKTOR.
Matakuliah : D0684 – FISIKA I
BESARAN FISIKA DAN SISTEM SATUAN
VEKTOR BUDI DARMA SETIAWAN.
2. VEKTOR 2.1 Vektor Perpindahan B
DASAR-DASAR ANALISA VEKTOR
SISTEM GAYA 2 DIMENSI.
RUANG VEKTOR EUCLIDEAN
QUIZ Diketahui vektor a, b, dan c:
BAB 5 VEKTOR BIDANG DAN VEKTOR RUANG
MATA KULIAH MATEMATIKA LANJUT 1 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]
VEKTOR 2.1.
(Tidak mempunyai arah)
BAB 1 Vektor.
Tri Rahajoeningroem,MT T. Elektro - UNIKOM
VEKTOR VEKTOR PADA BIDANG.
P. X w A B B v v+w v+w w v v v+w w v -v v-w v v v-w -w w w
ASSALAMUALAIKUM WR WB.
OPERASI VEKTOR Pertemuan 3
PERKALIAN VEKTOR Di sini ditanyakan apa yang dimaksud dengan fisika.
BAB 2 VEKTOR Pertemuan
Kalkulus 2 Vektor Ari kusyanti.
Vektor.
DOSEN Fitri Yulianti, SP, MSi.
VektoR.
BAB 4 VEKTOR Home.
VEKTOR.
PERPUTARAN ( ROTASI ) Selanjutnya P disebut pusat rotasi dan  disebut sudut rotasi.  > 0 jika arah putar berlawanan arah putaran jarum jam.
VEKTOr Fisika I 4/30/2018.
MENERAPKAN ILMU STATIKA DAN TEGANGAN
BESARAN DAN SISTEM SATUAN
Aljabar Linear Elementer
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
P. XI  u 2  2 2 HASIL KALI SILANG Hasil Kali Silang Vektor-vektor
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BAB 3 VEKTOR 2.1.
Oleh : Farihul Amris A, S.Pd.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2010
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
5.
VEKTOR.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang
BAB 2 VEKTOR 2.1.
VEKTOR Dosen : ANDI MARIANI RAMLAN, S.Pd., M.Pd
VEKTOR.
PERTEMUAN 6 Cross Product, Garis dan Bidang di Ruang-3.
BESARAN & VEKTOR.
Vektor Proyeksi dari
Komponen vektor merupakan proyeksi vektor pada sumbu sistem koordinat
Transcript presentasi:

BAB V (lanjutan) VEKTOR

Vektor-vektor Ortogonal Jika u dan v adalah vektor-vektor yang saling tegak lurus (dapat ditulis dengan lambang u⊥v), maka kedua vektor tersebut dikatakan vektor-vektor ortogonal, dan memenuhi u . v = 0. Sifat-sifat Hasil Kali Titik Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada bidang atau ruang, dan k adalah skalar, maka berlaku: u.v = v.u u.(v + w) = uv + uw c) k(u.v) = (ku).v = u.(kv) d) v.v > 0 jika v  0 e) v.v = 0 jika v = 0

Tempatkan vektor u dan a sedemikian rupa sehingga Proyeksi Ortogonal Tempatkan vektor u dan a sedemikian rupa sehingga titik-titik awalnya berimpit di Q. Selanjutnya vektor u dapat diuraikan sebagai berikut. –w1 Tarik garis tegak lurus dari ujung u yang memotong a. Gambar vektor w1 dari titik Q yang berimpit dengan a sampai ke perpotongan grs tegak lurus dgn a. w2 u Q w1 a Gambarkan vektor –w1 dari ujung vektor u Gambarkan vektor w2 dengan cara menarik garis dari Q tegak lurus vektor –w1

Vektor w2 disebut komponen vektor u yang ortogonal terhadap a. Vektor w1 disebut proyeksi ortogonal u pada a atau komponen vektor u pada a atau ditulis dalam notasi, proja u Q w1 w2 u a –w1 Vektor w2 disebut komponen vektor u yang ortogonal terhadap a. Karena w2 = u – w1 , maka w2 = u – proja u

Rumus-rumus untuk menghitung proja u dan u – proja u Jika u dan a adalah vektor-vektor pada bidang atau ruang dan jika a  0, maka berlaku, (komponen ortogonal u sepanjang a) (komponen vektor u yang ortogonal terhadap a)

Contoh 5.8 Misal u = (2, –1, 3) dan a = (4, –1, 2). Tentukan komponen vektor u sepanjang a dan komponen vektor u yang ortogonal terhadap a. Penyelesaian u.a = (2, –1, 3).(4, –1, 2) = (2)(4) + (–1)(–1) + (3)(2) = 15 ||a||2 = 42 + (–1)2 + 22 = 21 Komponen vektor u sepanjang a adalah

Komponen vektor u yang ortogonal terhadap a adalah

Jarak antara sebuah titik koordinat ke garis n(a, b) Misal Q(x1, y1) adalah sembarang titik pada garis ax + by + c = 0 dan titik awal vektor n(a, b) berimpit dengan titik Q. y x D Tarik garis proyeksi dari titik P0 ⊥ n dan garis ax+by+c = 0.  P0(x0, y0)  Q(x1, y1) Tarik garis dari Q yg sejajar n ke perpotongan garis proyeksi. Garis yang didapat adalah D, yaitu jarak terdekat titik P0 ke garis ax + by + c = 0 D ax + by + c = 0

Tentukan jarak D dari titik (1, –2) ke garis 3x + 4y – 6 = 0 Contoh 5.9 Tentukan jarak D dari titik (1, –2) ke garis 3x + 4y – 6 = 0 (1, –2) x 3x + 4y – 6 = 0  D y O Penyelesaian x0 = 1 , y0 = –2 a = 3, b = 4, c = –6

Latihan I. Diketahui a) u = (6, 2) , a = (3, –9) b) u = (–1, –2) , a = (–2, 3) c) u = (3, 1, –7) , a = ( 1, 0, 5) d) u = (1, 0, 0) , a = (4, 3, 8) Tentukan: Proyeksi ortogonal u pada a Komponen vektor u yang ortogonal terhadap a II. Tentukan lima buah vektor yang ortogonal terhadap (– 5, 4, 6) III. Tentukan jarak antara garis dan titik koordinat berikut a) 4x + 3y + 4 = 0 ; (–3, 1) b) y = 1 – 4 x + 2 ; (2, –5)

5.11 Hasil Kali Silang Jika u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) adalah vektor-vektor pada ruang dimensi 3, maka hasil kali silang (cross product) u x v adalah vektor yang didefinisikan sebagai, (u2v3 – u3v2, u3v1 – u1v3, u1v2 – u2v1) Ingat! Hasil kali silang hanya dapat diterapkan pada ruang (dimensi 3) Untuk mendapatkan rumus diatas, lakukan langkah-langkah sebagai berikut. Bentuk matriks 2 baris 3 kolom. Baris pertama terdiri dari komponen vektor u. Sedangkan baris kedua berasal dari vektor v.

Tentukan u x v jika u = (1, 2, –2) dan v = (3, 0, 1) Penyelesaian 2. Untuk menghitung komponen pertama, hilangkan kolom pertama dari matriks dan hitung determinannya 3. Untuk menghitung komponen kedua, hilangkan kolom kedua dari matriks dan hitung determinannya. 4. Untuk menghitung komponen ketiga, hilangkan kolom ketiga dari matriks dan hitung determinannya. Contoh 5.9 Tentukan u x v jika u = (1, 2, –2) dan v = (3, 0, 1) Penyelesaian u x v

Latihan Misal u = (3, 2, –1), v = (0, 2, –3) , w = (2, 6, 7) Tentukan a) v x w b) u x (v x w) c) u x (v –2w) d) (u x v) x (v x w) 2. Tentukan hasil kali triple skalar u.(v x w) dari vektor-vektor: a) u = (–1, 2, 4), v = (3, 4, –2), w = (–1, 2, 5) b) u = (3, –1, 6), v = (2, 4, 3), w = (5, –1, 2)

Hubungan antara Hasil Kali Silang dan Hasil Kali Titik Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang dimensi 3, maka berlaku: u . (u x v) = 0 (u x v adalah ortogonal terhadap u) v . (u x v) = 0 (u x v adalah ortogonal terhadap v) ||u x v||2 = ||u||2 ||v||2 – (u . v)2 (identitas Lagrange) u x (v x w) = (u.w) v – (u.v) w (hubungan antara hasil kali titik dan hasil kali silang) e) (u x v) x w = (u.w) v – (v.w) u (hubungan antara hasil kali titik dan hasil kali silang)

Sifat-sifat Hasil Kali Silang Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang dimensi 3, dan k adalah sembarang skalar, maka berlaku: (u x v) = – (v x u) b) u x (v + w) = (u x v) + (u x w) c) (u + v) x w) = (u x w) + (v x w) d) k (u x v) = (ku) x v = u x (kv) e) u x 0 = 0 x u = 0 f) u x u = 0

Vektor Satuan Standar Perhatikan vektor-vektor i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), k = (0, 0, 1) Masing-masing vektor tersebut memiliki panjang 1 dan terletak sepanjang sumbu-sumbu koordinat. z y x Vektor-vektor ini disebut vektor satuan standar pd ruang dimensi 3. Setiap vektor v = (v1, v2, v3) pada ruang dimensi 3 dapat dinyatakan dalam bentuk i, j, dan k, karena kita dapat menulis: k (0, 0, 1) j i (0, 1, 0) (1, 0, 0) v = (v1, v2, v3) = v1(1, 0, 0) + v2(0, 1, 0) + v3(0, 0, 1) = v1 i + v2 j + v3 k

Hasil kali silang vektor satuan Telah diketahui bahwa: i = (1, 0, 0), j = (0, 1, 0), k = (0, 0, 1) Didapat: i x j j x i i x i

Hasil perkalian silang dua vektor yang searah jarum jam adalah vektor berikutnya. Hasil perkalian silang dua vektor yang berlawanan jarum jam adalah negatif vektor berikutnya. Hasil perkalian silang dua buah venktor yang sama adalah nol. Hasil perkalian silang lainnya dapat dilihat pada diagram berikut. i k j i x k = –j k x i = j j x k = i k x j = –i j x j = 0 k x k = 0

Bentuk Determinan dari Hasil Kali Silang u x v Contoh 5.10 Jika u = (1, 2, –2) dan v = (3, 0, 1) u x v

Interpretasi Geometrik dari Hasil Kali Silang ||u x v||2 = ||u||2 ||v||2 – (u . v)2 (identitas Lagrange) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa, u . v = ||u|| ||v|| cos  Jadi (u . v)2 = ||u||2 ||v||2 cos2 Sehingga didapat ||u x v||2 = ||u||2 ||v||2 – ||u||2 ||v||2 cos2 = ||u||2 ||v||2 (1 – cos2) = ||u||2 ||v||2 sin2 (1) 0    , maka sin   0, sehingga dari (1) dapat ditulis, ||u x v|| = ||u|| ||v|| sin  (2)

Dari gambar diketahui bahwa ||u|| ||v|| sin  adalah luas jajaran genjang yang dibatasi oleh u dan v Dari persamaan (2) dapat disimpulkan bahwa, ||u x v|| adalah luas jajaran genjang yang dibatasi oleh u dan v

Tentukan luas segitiga yang dibatasi P1(2, 2, 0) P3(0, 4, 3) P2(–1, 0, 2) x z y Contoh 5.11 Tentukan luas segitiga yang dibatasi oleh titik P1(2, 2, 0), P2(–1, 0, 2), dan P3(0, 4, 3) Penyelesaian = ((–1 – 2), (0 – 2), (2 – 0) = (–3, –2, 2) = ((0 – 2), (4 – 2), (3 – 0) = (–2, 2, 3)

Tentukan luas segitiga yang dibatasi P1(2, 2, 0) P3(0, 4, 3) P2(–1, 0, 2) x z y Contoh 5.11 Tentukan luas segitiga yang dibatasi oleh titik P1(2, 2, 0), P2(–1, 0, 2), dan P3(0, 4, 3) Penyelesaian = (–10, 5, –10) Luas segitiga = ½ (15) = 15/2

Definisi Jika u, v, dan w adalah vektor-vektor pada ruang berdimensi 3, maka u . ( v x w ) disebut sebagai hasil kali tripel skalar (scalar triple product) Dikatahui bahwa u = (u1, u2, u3), v = (v1, v2, v3), w = (w1, w2, w3) Hasil kali tripel skalar u . ( v x w ) didapat,

Contoh 5.12 Hitung hasil kali tripel skalar u.( v x w ) dari vektor-vektor u = 3i – 2j – 5k , v = 3i – 2j – 5k , w = 3i – 2j – 5k Penyelesaian = 3(20) + 2(2) – 5(3) = 60 + 4 –15 = 49

Interpretasi Geometrik dari Determinan Nilai absolut dari = luas jajaran genjang pada ruang berdimensi 2 yang dibatasi oleh vektor-vektor u = (u1, u2) dan v = (v1, v2) y (v1, v2) v (u1, u2) u x O

pada ruang berdimensi 3 yang dibatasi oleh vektor-vektor = luas balok genjang Nilai absolut dari pada ruang berdimensi 3 yang dibatasi oleh vektor-vektor u = (u1, u2, u3) , v = (v1, v2, v3) , dan w = (w1, w2, w3) z (u1, u2, u3) u (w1, w2, w3) (v1, v2, v3) w v y O x

Latihan Tentukan luas jajaran genjang dengan sisi-sisi: a) u = (2, 5), v = (4, 3) b) u = (1, 4), v = (5, 1) 2. Tentukan volume balok genjang dengan sisi-sisi: a) u = (2, –6, 2), v = (0, 4, –2), w = (2, 2, –4) b) u = (3, 1, 2), v = (4, 5, 1), w = (1, 2, 4)