MIKOTOKSIN Mikotoksin : Eksotoksin : Endotoksin : Adalah racun yang dihasilkan oleh fungi, terdiri dari eksotoksin dan endotoksin Eksotoksin : Racun yang dilepas oleh sel-sel fungi ke lingkungan sekitarnya, racun ini merupakan hasil metabolisme sekunder Endotoksin : Toksin yang berada di dalam sel fungi
Keracunan fungi penyebab penyakit: Mikosis : Infeksi yang disebabkan oleh kapang / jamur Mikotoksikosis Adalah penyakit pada manusia/hewan yang disebabkan oleh racun fungi (mikotoksin) Keracunan fungi penyebab penyakit: Secara langsung Tidak langsung melalui makanan
Mikotoksikosis Pada Manusia a. Ergotisme: Mikotoksikosis tertua abad 16 dan 17, penyebabnya ergot alkaloid dari fungi Claviceps purpurea pada serealia Dibedakan 2 tipe, gangren ergotisme: sakit pada otot, bibir terasa tertusuk, bengkak, radang, terasa panas dingin Konvulsi ergotisme: menyerang sistim syaraf pusat, mati rasa, kaku, konvulsi, kematian
b. ATA (Alimentary Toxic Aleukia) Terjadi th 1913 di Rusia, dan selama PD II, 1942-1947, pada rye dan gandum yang terserang fungi Penyebabnya Fusarium sporotrichoides dan Cladosporium Gejalanya: tahap 1, peradangan pada mulut, tenggorokan, sakit perut-usus, muntah, tahap 2, rusak sumsum tulang belakang, anemi, tahap 3, pneumoni, perdarahan, kematian 2-80%
c. Aflatoksikosis dan Kanker Hati Terjadi di negara2 berkembang: Uganda, Kenya, Filipin, Thailand, Mozambik Disebabkan oleh aflatoksin dari fungi Aspergilus flavus Gejala: Muntah, konvulsi, kematian encephalopathy and fatty degeneration of the viscera (EFDV) pembengkakan pada serebral, timbunan lemak di hati, ginjal, jantung Aflatoksin penyebab kanker hati (carcenoma), dengan gejala sirosis
d. Penyakit Fungi Merah Di jepang: 1946, 1958, 1963, 1970 Penyakit fungi merah/shakabibyo, fungi hitam/kokutenbyo, oleh fungi Fusarium roseum pada serealia/padi, mula-mula kuning merah/salmon, kemudian hitam Gejala: sakit kepala, muntah, diare, anorexia, tidak menyebabkan kematian Mikotoksin gol. trikotesena, fusarenon-X, deoksinivalenol
e. Beri-beri jantung Di jepang: shoshin-kake, th 1800-1900 Gejala: penyakit jantung, iritasi, dilatasi pada ventrikel kanan, muntah, konvulsi, pernafasan terhenti Fungi: Penicillium citreoviridin yang mengkontaminasi beras
f. Penyakit Balkan / Neuphropathy Endemik Di Yugoslavia, semenanjung Balkan, Karena okratoksin-A Gejala: anemi dan ederma, tidak bekerjanya ginjal, penderita wanita>pria Penyakit Mikotoksikosis lain: Fusarium toksikosis, Patulin toksikosis, Toksikosis beras kuning (yellow rice toksikosis),
JENIS-JENIS MIKOTOKSIN Aspergilotoksin Aflatoksin : A. flavus, A. oryzae Clavatoksin: A. clavatus Aspergilotoxykosis: A. chavalleri, A. amsteladami Penicilliumtoksin Islanditoksin:P. bruneum, P. toxicarium, P. citrium Patulin toksin: P. patulum, P. expansum
Toksin yang di hasilkan Penicillium Frekuentik acid: P. frekuentan, P.roseo-purpurium Citrinin: P. citrinum Glotoksin: P. waksmani Citreoviridin: P.pulvillorum, P. citri-viride Secalonic acid: P. oxalicum Patulin: P. expansum
Fusariotoksin: Racun aleukia : F. tricinitum Diacetoxyscirpenol : F. roseum Fusariotoksikosis : Fusarium nivale
Mikotoksin lain Speridesmiotoksin : Stachybotryotoksin: Pithomyces chartarum Stachybotryotoksin: Stachybotris atra Mycotoxicosis : Oleh golongan Mucorales, Mucor, Absidia, Rhizopus, penyebab tempe bongkrek, penghasil asam bongkrek
Mikotoksin Penting Dalam Pangan Aflatoksin Sterigmatosistin Luteoskirin Patulin Zearalenom Sitreoviridin Trikotesema Asam aspergilat As. Penisilat As. Tereat As. Kojat Dekumbin As. Helvolat Griseofulvin As. Mikofenolat Sitrinin
Mikotoksin Penting Dalam Pangan Aflatoksin: B1, B2 , G1, G2 A. flavus, A. parasiticus Sterigmatosistin: A. versicolor, A. rugulosis Luteoskirin: Penicillium islandicum Patulin: P. claviform Zearalenom : Fusarium graminearum Sitreoviridin: P. citreoviride Trikotesema: Trichoderma, Fusarium, Myrothecium, Cephalosporium, Cilindrocarpon Asam aspergilat: Aspergillis sp.
As. Penisilat: Penicillium, Aspergillus As. Tereat : A. terreus As. Kojat: A. flavus Dekumbin: P. decumbens As. Helvolat: A. fumigatus Griseofulvin: P. nigricans As. Mikofenolat: P. roqueforti Sitrinin: P. citrinum Okratoksin: A. ochraceus, P. commune
Mikotoksin pada makanan : Aflatoksin : A. flavus, pada kacang2an, sereal Ergotoksin: A.parasiticus, pada Serealia Okratoksin A : A. ochraseus, A. melleus, A.sulphareus, Penycillium viridicatum, P. cyclopium Pada Jagung kacang2an dan barley,
Islanditoksin: Patulin : Asam penisilat P. islandikum pada Beras A. clavatus, A. patalum, P. expansum Pada Apel, cider apel, saus apel Asam penisilat P. cyclopium, P. martensii, P. achraseus, P. melleus Pada jagung, kacang2an, keju Swiss
Sterigmatosistin : Zearalenon Sitrinin A. versicolor, A. flavus Pada susu, gandum, kopi, keju Zearalenon Giberella zea (Fusarium gramineum) Pada jagung dan serealia lain Sitrinin P. viridicatum, P. citricum Pada Beras
Palotoksin dan Amanitin Trikatesenes Fusarium tricintum Pada Pada jagung dan serealia lain Palotoksin dan Amanitin Amanita phalloidae, A. muscaria, A. rubescens Pada Jagung amanita
Toksin yang diproduksi jamur pada umumnya tidak menyebabkan penyakit akut pada manusia Penyakit timbul disebabkan terkonsumsi nya mikotoksin dalam jumlah kecil secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama (terakumulasi) Hanya toksin tertentu penyebab penyakit akut seperti Amanita sp, atau mematikan