Penulisan Topik Skripsi 10 Instrumen Penelitian
Pengertian Instrumen penelitian merujuk pada alat yang digunakan selama proses penelitian dilakukan. Secara spesifik juga merujuk pada alat ukur/ alat asesmen yang digunakan dalam penelitian. Dalam bahasan ini dispesifikkan sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data (asesmen) dalam sebuah penelitian.
Jenis Instrumen Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian terkait erat dengan metode penelitian dan metode pengambilan data. Secara sederhana dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: Instrumen kualitatif: Panduan wawancara Panduan observasi Angket Instrumen kuantitatif: Skala psikologi Tes Psikologi
Validitas dan Reliabilitas Alat pengambil data tidak akan pernah lepas dari konsep validitas dan reliabilitas Validitas instrumen mengacu pada sejauh apa instrumen dapat mengukur apa yang ingin diukur. Reliabilitas instrumen mengacu pada keajegan hasil pengukuran satu ke pengukuran yang lain. Reliabilitas umumnya lebih diutamakan pada instrumen kutantitatif (skala, tes) Umumnya dinyatakan dalam bentuk koefisien alpha Diuji dengan melakukan uji coba kepada responden, termasuk instrumen kualitatif.
Aplikasi pada skripsi Penjelasan mengenai instrumen penelitian ada di bab III Penjelasan umumnya melingkupi nama, penjelasan singkat, blue print & contoh item/pertanyaan, nilai reliabilitas(bila skala).
Aplikasi pada skripsi Tes diadaptasi dari knowledge about skizofrenia test (KAST) yang dikembangkan oleh Compton, Quintero & Esterberg (2007). Tes terdiri dari 11 aitem pertanyaan dengan format respons pilihan majemuk. Jawaban benar diberi nilai 1 dan jawaban salah diberi nilai 0. Nilai pengetahuan didapatkan dengan menjumlah nilai aitem. Dari uji coba diperoleh indeks reliabilitas 0.86
Aplikasi pada skripsi Peneliti dapat menggunakan alat ukur/pedoman dari penelitian sebelumnya dengan memperhatikan landasan teori yang digunakan. Peneliti dapat menerjemahkan alat ukur/pedoman dari penelitian luar negeri Disarankan untuk selalu melakukan uji coba kepada responden penelitian, karena perbedaan responden dikhawatirkan mempengaruhi kualitas (validitas & reliabilitas) instrumen. Peneliti boleh tidak melakukan uji coba, bila responden penelitian sama dengan penelitian sebelumnya. Penggunaan alat ukur penelitian sebelumnya, kaidahnya sama dengan sitasi.