COST OF CAPITAL ENDANG DWI WAHYUNI
CAPITAL Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan
Cost of Capital Biaya yang dikeluarkan atau seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan untuk mendapatkan dana dari berbagai sumber . Tingkat keuntungan yang disyaratkan, Opportunity Cost atau Discount rate dari penggunaan dana yang di investasikan.
Pentingnya biaya modal: Perhitungan biaya modal sangat penting karena: Maksimalisasi nilai perusahaan mengharuskan biaya2 (termasuk biaya modal) diminimumkan Keputusan penganggaran modal ( capital budgeting) memerlukan estimasi biaya modal Keputusan2 penting lain seperti leasing dan modal kerja juga memerlukan estimasi biaya modal
Biaya Hutang (cost of debt) Biaya hutang = Kd atau yield to maturity Yaitu: tingkat keuntungan yg dinikmati oleh pemegang/pembeli obligasi C + (Vd – M)/n Kd = -------------------- x 100% (Vd + M)/2 Dimana: C = Total pembayaran bunga Vd = Value of Debt M = Maturity Value
Dalam perhitungan WACC, kita memakai: Biaya Hutang Notes: Penggunaan hutang sebagai modal, menurunkan penghasilan yg dikenai pajak karena bunga yg harus dibayar. Karena itu penggunaan hutang dapat mengurangi pajak yang dibayar (tax deductible) Dalam perhitungan WACC, kita memakai: Biaya hutang setelah pajak = Kd (1-T) Cnth: Kd=10%, Pajak=15%, Berapa biaya hutang setelah pajak? 10%(1-15%) = 8.5%
Biaya Saham Preferen(Kp) Biaya saham preferen = tingkat keuntungan yg dinikmati pembeli saham preferen (Kp) Kp= Dp Pn Dp=dividen saham preferen tahunan Pn=harga saham preferen bersih yg diterima perusahaan penerbit (setelah dikurangi biaya peluncuran saham atau flotation cost) Dividen saham preferen tidak tax deductible, perusahaan menanggung semua beban biaya. Tidak ada penyesuaian/penghematan pajak seperti biaya hutang.
Cnth: PT Aksara menjual saham preferen yg memberikan dividen Rp 10 per tahun. Harga saham Rp 100 dgn flotation cost 2,5 per lembar saham. Kp= Dp/Pn = 10 / 97,5 = 10,26%
Biaya Laba Ditahan, ks Perusahaan dapat memperoleh modal sendiri melalui dua cara: Menahan sebagian laba (retained earnings) Menerbitkan saham biasa baru Apabila perusahaan menahan sebagian labanya untuk modal, apakah ada biayanya? Ya, opportunity cost. Laba dapat dibagikan berupa dividen dan investors dapat menginvestasikan uang itu dgn membeli saham, obligasi, real estate, dll Oleh karena itu, perusahaan harus dapat memberikan keuntungan paling tidak sama dengan keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemegang saham pada alternatif investasi yg memiliki risiko yg sama dengan risiko perusahaan. (ks)
Tiga Cara Menaksir ks Pendekatan CAPM Pendekatan Discounted Cash Flow (DCF) Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium
Resiko Sistematik Resiko Resiko Total resiko tidak sistematis Resiko sistematis Jumlah saham
BETA (ß) Beta merupakan suatu pengukuran volatilitas return sekuritas atau portofolio terhadap return pasar. Beta suatu sekuritas menujukan resiko sistimatiknya yang tidak dapat dihilangkan dengan deversivikasi. Beta portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari Beta masing-masing sekuritas.
CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) Suatu model yang digunakan untuk mengestimasi return suatu sekuritas suatu model yang memformulasikan return suatu saham adalah sama dengan tingkat bunga bebas resiko ditambah premi resiko Ks = Krf + ( Km -Krf) bi
Hubungan antara Resiko dengan Return dalam CAPM SML Km Premi Resiko =Km-Krf Krf m Resiko
1. Pendekatan CAPM KS = KRF + (KM-KRF)bi Ks = tingkat keuntungan yg disyaratkan pada saham perusahaan i. Krf = risk free rate/ bunga bebas risiko Km = tingkat keuntungan portfolio pasar bi = beta saham perusahaan I
2. Discounted Cash Flow (DCF) model Jika Dividen bertumbuh konstan, gunakan Gordon model: P0 = D0(1+g)/Ks-g
3. Pendekatan Bond-Yield-Plus-Risk Premium Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahaan + premi resiko Membeli saham biasa pada umumnya lebih berisiko daripada membeli obligasi yg memberikan penghasilan tetap dan relatif pasti. Oleh karena itu, investor yang membeli saham biasa mengharapkan suatu premi risiko diatas tingkat keuntungan obligasi. Premi risiko besarnya tergantung pada kondisi perusahaan dan kondisi perekonomian.
Contoh: YTM suatu obligasi adalah 12% dan premi risiko untuk saham biasa perusahaan tersebut adalah 5%. Maka: Ks = 12% + 5% = 17%
Dari ketiga pendekatan, mana yang kita gunakan Dari ketiga pendekatan, mana yang kita gunakan? Semuanya dapat digunakan. Apabila dari ketiga pendekatan itu hasilnya berbeda- beda, kita dapat merata-rata ketiga hasil itu.
Biaya Saham Biasa Baru ke Apabila saham biasa baru diterbitkan, berapa tingkat pengembalian (rate of return) yg harus perusahaan peroleh untuk menarik pemegang saham baru? Ke, tapi perusahaan harus memperoleh pendapatan lebih dari Ks karena adanya flotation cost, biaya untuk menerbitkan saham
Biaya Saham Biasa Baru(Ke) Hanya sebagian kecil perusahaan yg sudah matang (mature) mengeluarkan saham biasa baru karena: Biaya flotation yg tinggi Investor menanggapi penerbitan saham biasa baru sebagai sinyal negatif Biasanya manager perusahaan melakukan ini karena mereka berpikiran bahwa harga saham skrg lebih tinggi daripada nilai sesungguhnya Supply saham naik, harga saham turun Flotation cost akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham. Biaya ini terdiri dari: biaya mencetak saham, komisi untuk phak penjamin emisi saham, penawaran saham, dll.
Biaya Saham Biasa Baru(Ke) Gordon Model dgn memperhitungkan flotation cost: Ke = D0 + g P0(1-F) Ke:Biaya saham biasa baru P0: Harga jual saham F: Flotation cost D0:Dividen saham pd t=0 g: Dividen growth
Cnth: Saham baru perusahaan terjual dgn harga 32 Cnth: Saham baru perusahaan terjual dgn harga 32. Flotation cost adalah 15% dari harga jual. Dividen terakhir (D0) diperkirakan sebesar 2,4 dan dividen diharapkan bertumbuh secara konstan dgn tngkt pertumbuhan 6,5%. Ke = (2,4/(32x(1 – 0,15) + 6,5% = 15,32%
Weighted average cost of capital (WACC) Biaya rata -rata tertimbang dari sumber dana : Obligasi Saham preferen Saham Biasa Laba ditahan Contoh: Sumber modal Proporsi Biaya Proporsi Biaya Obligasi 0,15 8% 1,20 % Saham Preferen 0,10 10% 1,00 % Saham Biasa 0,75 15% 11,25 % ---------------------------------------------- Biaya rata-rata tertimbang = 13,45 %