DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 15 FEBRUARI 2009

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
“Memberkati dengan kesungguhan hati”
Advertisements

Meditasi.
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 18 JANUARI 2009
BERTAHAN DALAM PENCOBAAN
Bab 3 Kecerdasan emosi.
Medhitasi Howard 6C. Pengertian Medhitasi adalah praktik dasar bagi semua umat Buddha dan salah satu cara untuk mengakhiri inkarnasi.
Meditasi By:Vinny/6A/11.
SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
Persembahan kesehatan
Meditasi Alicia 6A.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Meditasi Anthony 6B.
Meditasi.
Manusia dan Kegelisahan
MEDITASI By;Randy/6b.
PPMJ, 29 November 2012 ZENSHU.
Manusia Ditinjau Dari Agama Buddha
Medhitasi By vanny 6c. Apa itu medhitasi? Medhitasi adalah cara untuk menenagkan diri secara mental dan Fisik.
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
STRESS DALAM PEKERJAAN
Sifat-sifat Terpuji By : Uswatun Hasanah.
Meditasi By: Brenda / Brebi 6B.
Meditasi By: Jesslyn 6A.
Cara Menghilangkan Kebiasaan Buruk Dengan Mudah Dan Cepat
MEDITASI HADARA 6C.
HUKUM Ditinjau Dari Agama Buddha
STRESS DAN CARA MENGATASINYA
FILSAFAT MANUSIA TUBUH DAN JIWA.
Purwati Staf pengajar Polsri
K V: HAMBATAN KOMUNIKASI MASSA
MORALITAS Pengertian:
KEYAKINAN TERHADAP TRIRATNA & MAKNA PERLINDUNGAN
ADAPTATION SKILLS.
MANUSIA DAN PENDERITAAN
POKOK BAHASAN Pertemuan 04 MANAJEMEN DIRI
Tafakur Meditasi Islam Abah Didi
Persepsi Benda dan Persepsi Sosial
FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
HAKEKAT PUASA Puasa merupakan benteng yang menggiring manusia untuk berfikir sehat, menekan hawa nafsu, mengendalikan emosi. Seperti sabda Rosulullah yang.
Akar Kejahatan Menurut Bhikhu Hemadhammo, akar kejahatan adalah lobha, dosa, dan moha. Semua akar kejahatan ini ada pada setiap manusia, namun kadar atau.
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 19 APRIL 2009
PENGAMPUNAN: BERDAMAI DENGAN MASA LALU DAN MERAJUT MASA DEPAN
PROGRAM DIKLAT PENINGKATAN MOTIVASI DAN KINERJA TENAGA KEPENDIDIKAN
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
oleh Bagus Mundianianto,M.Pd.
TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
FILSAFAT MANUSIA THOMAS HOBBES.
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
Medhitasi Oleh: Amelie/6D.
PERSEPSI PERTEMUAN 9.
FALSAFAH KEINDAHAN MASA PERTENGAHAN Pertemuan 03
MANUSIA & penderitaan MATA KULIAH : ILMU BUDAYA DASAR
MENYEMBUHKAN DIRI SENDIRI
BIMBINGAN DAN KONSELING
KELOMPOK 3 NURLI JUMIATIN RISMAWATI DWIKA NOR RINA YULIA MAWADDAH
MEDITASI Oleh : Kelompok 3 Maria Gorreti
GANGGUAN ALAM PERASAAN
HIKMAH AIR DALAM OLAHJIWA.
Kebiasaan Makan (Pemilihan Makanan)
SIFAT UMUM AKTIVITAS MANUSIA
TIGA CARA BERKOMUNIKASI.
Relasi gender dalam agama Buddha
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
Konseling gizi. Gema didalam/gaung/pantulan bunyi ◦ Gema adalah pikiran yang mungkin kita miliki ketika kita mendengarkan orang lain. ◦ Meskipun kita.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KET. INTER-INTRA PERSONAL
Transcript presentasi:

DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 15 FEBRUARI 2009 SEMADI K. Wijaya-Mukti DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 15 FEBRUARI 2009

JALAN MULIA BERUNSUR DELAPAN KEBENARAN MULIA TENTANG JALAN MENUJU LENYAPNYA DUKA (S. V, 9)  KEBIJAKSANAAN Pandangan Benar Semadi Benar Pemikiran Benar SEMADI Perhatian Benar Ucapan Benar Perbuatan Benar Daya Upaya Benar Penghidupan Benar S I L A

PENGERTIAN “Memusatkan pikiran pada satu objek yang tunggal, inilah yang disebut semadi” (M. I, 30) Sinonim: meditasi, konsentrasi, tafakur, kontemplasi Sebagai metode atau cara mengembangkan batin, semadi dinamakan bhawana Hasil meditasi berupa keadaan batin yang menunggal, pemusatan pikiran kuat memegang objek, dinamakan jhana atau dhyana, ch’an, zen Meditasi dalam bahasa Tibet disebut gom: membiasakan diri ~ cara hidup yang menyeluruh

Tidak mungkin menguasai semadi tanpa menguasai sila, tidak mungkin pula menguasai kebijaksanaan tanpa menguasai semadi (A. III, 14) TIGA FAKTOR SEMADI Kelompok Semadi terdiri dari Semadi Benar, Daya Upaya Benar & Perhatian Benar Pemusatan pikiran membutuhkan syarat adanya daya upaya berupa Empat Ketekunan Usaha yang Benar, dan ditandai perhatian berupa Empat Landasan Kesadaran (M. I, 301)

DAYA UPAYA BENAR 4 Ketekunan Usaha yang Benar Usaha mencegah timbulnya pikiran buruk/ yang merugikan/ hawa nafsu/ kerinduan & kekesalan, dengan menjaga, mengawasi, mengendalikan indra Usaha melenyapkan pikiran buruk yang sempat muncul, dengan mencampakkannya, mengakhirinya, mengalihkan pikiran pada sesuatu yang baru Usaha membangkitkan/mengembangkan pikiran baik yang belum muncul (faktor Penerangan) melalui ketenangan, dengan tujuan mencapai kebebasan Usaha mempertahankan pikiran baik/ objek konsentrasi yang telah berhasil dicapai (A. II, 16)

PERHATIAN BENAR 4 Landasan Kesadaran Penuh kesadaran/ perhatian murni, terkendali, menguasai diri menghadapi gangguan yang timbul, merenung, mengamati sungguh-sungguh: Badan jasmani Perasaan Pikiran Fenomena dharma Secara internal, eksternal atau bersama, mengenai proses timbulnya, lenyapnya, timbul/lenyapnya sesuatu, hanya sekadar mengetahui, mengendalikan, bebas tanpa kemelekatan (D. II, 290)

Mahasatipatthana-sutta: “Satu-satunya jalan yang membuat orang menjadi suci, mengatasi kesedihan & ratapan, mengakhiri hal-hal yang menyakitkan & penderitaan, metode yang benar, untuk merealisasi Nirwana, itulah Empat Landasan Kesadaran (Perhatian murni)” (D. II, 290)

SEMADI BENAR Menjauhkan diri dari nafsu & semua yang buruk, memasuki jhana tingkat pertama hingga keempat, tinggal dalam keadaan itu (S. V, 9) Pikiran yang baik, yaitu kesadaran & corak batin yang baik, terpusat dengan mapan pada satu objek (Vism. 84) Semadi memiliki karakteristik pikiran yang tidak terganggu, fungsinya mengatasi kekacauan, menyebabkan ketenangan, manifestasinya tidak bergelombang, sebab terdekat yang menimbulkan pemusatan pikiran adalah kebahagiaan. Dengan merasa bahagia, pikiran menjadi terpusat (D. I, 73)

MANFAAT SEHARI-HARI Mengenal & menguasai diri Mengatasi masalah mental/kejiwaan, mengurangi ketegangan ~ sabar, tenang, seimbang, damai Membangun kebiasaan baik dari pikiran, sikap-sikap yang positif, realistis, konstruktif ~ kecerdasan intelektual, emosi, spiritual, sosial Meningkatkan kebugaran & daya tahan jasmani, menyembuhkan sejumlah penyakit (efek a.l. terhadap saraf & otak, sirkulasi darah & jantung, reaksi biokimia & fisiologi)

TUJUAN SEMADI Mencapai ketenangan batin & pandangan terang ~ pemurnian kesadaran (perhatian penuh & pemahaman jernih) ~ sadar di sini saat ini ~ pencerahan Tujuan akhir: Nirwana “Orang yang bijaksana tekun bersemadi, selalu berusaha keras, akan mencapai Nirwana, kebebasan mutlak, kebahagiaan yang tiada tara (Dhp. 23) Tidak ada hubungannya dengan mistik, sekalipun bisa menghasilkan kemampuan supernatural

MACAM-MACAM BHAWANA Samatha-bhawana (semadi duniawi) pengembangan ketenangan, menghasilkan jhana & kekuatan batin, tidak dapat melenyapkan seluruh kotoran batin Wipassana-bhawana (semadi supra-duniawi) pengembangan pandangan terang, melenyapkan seluruh kotoran batin, ajaran khas Buddha Wipassana-bhawana memerlukan landasan ketenangan batin, karena itu kedua metode tidak terpisahkan

SUBJEK SAMATHA BHAWANA Ada 40 subjek , dikelompokkan 7 kategori: Kasina, wujud benda & warna & cahaya (10) Asubha, wujud menjijikkan/mayat (10) Anussati, perenungan (10) Appamanna, keadaan tak terbatas (4) Arupa, perenungan tanpa materi (4) Aharapatikulasanna, persepsi jijik makanan (1) Catudhatuvavatthana, analisis 4 unsur jasmani (1) Pilih salah satu yang paling cocok

WIPASSANA-BHAWANA Melihat dengan cara istimewa, gerak gerik batin & jasmani, terus-menerus: tidak kekal, duka, tanpa inti Perenungan jasmani: keluar masuk napas, posisi jasmani, perhatian & menyadari, analisis organ, unsur jasmani, proses kerusakan Perenungan perasaan: menyenangkan, menyakitkan, netral Perenungan pikiran: dicengkeram hawa nafsu, kebencian, kebodohan atau tidak, apa penuh perhatian, luhur, ideal, tenang, bebas atau tidak Perenungan fenomena dharma: muncul lenyapnya agregat kehidupan, indra, rintangan batin, Empat Kebenaran Mulia, dll

PENCAPAIAN KONSENTRASI Konsentrasi sesaat (khanika-samadhi): tiada rintangan batin untuk sementara Konsentrasi permulaan/mendekat (upacara-samadhi): rintangan batin lenyap sama sekali, penampakan gambaran batin tercapai, faktor jhana belum mapan Konsentrasi penuh (appana-samadhi): gambaran batin terkendali, semua faktor jhana mapan

FAKTOR-FAKTOR JHANA Jhana/dhyana: konsentrasi yang dicapai dalam meditasi, keadaan batin di luar aktivitas panca-indra dengan pikiran terpusat menunggal kuat 5 faktor Jhana Vitakka: pikiran yang terarah menangkap objek Vicara: pikiran bertahan telah menangkap objek dengan kuat Piti: kegiuran Sukha: kebahagiaan Ekaggata: pemusatan pikiran yang menunggal kuat (S. V. 9)

GAMBARAN BATIN Nimitta ~ tanda/ lambang, menunjukkan tingkat perkembangan perenungan pada suatu objek Parikamma-Nimitta: gambaran batin selama pembacaan = objek perenungan itu sendiri Uggaha-nimitta: gambaran batin tercapai = reproduksi oleh batin, bukan bayangan saat menutupkan mata atau khayalan Patibhaga-nimitta: gambaran batin terkendali = turunan dari bentuk asli yang dapat dibuat lebih besar/kecil, diubah warnanya sekehendak hati

RINTANGAN BATIN Kemelekatan, kesombongan, pandangan keliru/ ilusi Rintangan batin dikendalikan dengan: keyakinan, usaha, kesadaran/perhatian murni, semadi, kebijaksanaan Kotoran batin (kilesa) Nafsu keinginan akan objek indra yang menyenangkan Niat/kemauan jahat Kemalasan dan kelesuan Kegelisahan dan kekhawatiran Keraguan (A. III, 62)

PRAKTIK MEDITASI TERIMAKASIH Duduk bersila Berdiri Jalan Berbaring Di dalam posisi & kondisi apa pun, sadar sepenuhnya akan adanya kebahagiaan & ketidakbahagiaan, melepaskan keduanya, tidak melekat TERIMAKASIH