MANAJEMEN KOPERASI : PRODUKSI P6 Dr. Yulizar Kasih, SE, M.Si
Manajemen Koperasi Manajemen merupakan mutlak bagi setiap organisasi. Hakikat manajemen ialah mencapai tujuan dengan tangan orang lain. Pencapaian tujuan tersebut dilakukan dengan melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Fungsi Perencanaan Perencanaan adalah proses perumusan program beserta anggarannya yang harus dilakukan oleh sebuah koperasi sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan strategi yang hendak dilaksanakan.
Fungsi Perencanaan Koperasi dalam melaksanakan sebuah perencanaan, selain harus mengacu pada tujuan dan misi koperasi, penentuan strategi harus mempertimbangkan secara cermat : a. Berbagai ketentuan internal koperasi b. Berbagai kelemahan internal yang dimilikinya c. Kesempatan/peluang bisnis yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan koperasi d. Hambatan/kendala bisnis yang diperkirakan akan mengganggu pencapaian tujuan koperasi.
Fungsi Perencanaan 1. Tingkat Korporat Jenis Strategi Yang dapat Dipilih : 1. Tingkat Korporat Usaha tunggal, diversifikasi usaha terkait, dan diversifikasi usaha tidak terkait atau konglomerasi. 2. Tingkat Unit Usaha Minimasi biaya, differensiasi produk, konsentrasi pada pasar tertentu, atau gabungan ketiganya.
Fungsi Pengorganisasian Pengorganisasian adalah pembagian tugas dan wewenang dalam koperasi di antara para pelaku yang bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana-rencana koperasi itu. Struktur Organisasi dibedakan atas : struktur fungsional, struktur unit usaha, dan struktur matrik (gab fungsional dan unit usaha).
Fungsi Pengorganisasian Dua hal penting yang perlu dipertimbangkan berkaitan dengan struktur organisasi : 1. Efektivitas struktur organisasi tersebut dapat dilihat dari segi pencapaian tujuan koperasi. 2. Efisiensi struktur organisasi dapat dilihat dari segi biaya penyelenggaraannya. Koperasi yg masih kecil dan hanya menyelenggrakan 1 unit usaha biasanya cukup menggunakan struktur fungsional.
FUNGSI PELAKSANAAN Pelaksanaan ialah proses penerapan rencana-rencana koperasi oleh masing-masing fungsi atau unsur dalam organisasi koperasi. Aspek terpenting pada tahap ini adalah aspek koordinasi dan monitoring. Tanggungjawab fungsi ini berada pada pengurus, atau diserahkan kepada manajer koperasi.
Fungsi Pengawasan Pengawasan ialah upaya yang dilakukan oleh kewenangan yang lebih tinggi, untuk mengukur tingkat kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang telah dicapai. Sesuai dg UU No.25/1992 pengawasan atas pelaksanaan kegiatan usaha koperasi dilakukan oleh pengawas.
Manajemen Operasi Produksi adalah kegiatan mengubahbahan atau komponen (produk) menjadi barang jadi Faktor Produksi a. Tenaga Kerja (termasuk pengusaha) b. Sumber daya alam c. Modal
Bentuk Konkret Faktor Produksi Alat-alat produksi dari tenaga kerja : -Prestasi2 kerja, pekerja terdidik/tidak terdidik, teknisi, pegawai, pengusaha. Alat-alat Produksi Alam : Tanah berumput, hutan2, tambang, saluran air, tanah untuk bangunan Alat produksi dari modal : Mesin, gedung, alat transport, bahan dasar dan pembantu..
Jenis-Jenis Produksi CONTIOUS PROCESS Jenis proses produksi yang dijalankan oleh perusahaan yang menghasilkan produk yang sama baik mutu, bentuk maupun tipe dengan proses yang berkesinambungan. INTERMITTENT PROCESS a. Job Production Produksi satu kali karena adanya pesanan perseorangan, bersifat khusus produk tertentu, mempunyai jangka waktu tertentu, proses produksi tidak standar/tdk berulang. b. Batch Production Produksi untuk sekelompok produk dan proses produksinya berulang tapi tidak kontinu.
Sifat Proses Produksi EXTRACTIVE Mengambil sesuatu dari alam kemudian mengubahnya bila perlu, seterusnya dijual di pasar SINTETIS Mempergunakan beberapa bahan mentah untuk memproduksi satu macam barang (mis : semen) ANALITIS Proses produksi yang menggunakan sejenis bahan mentah untuk memproduksi dua atau lebih barang2 jadi PENGUBAHAN Proses produksi yang hanya mengubah bentuk bahan mentahnya, misalnya penggergajian, pabrik baja, dll.
Fungsi-Fungsi Bagian Perencanaan Produksi ROUTING Menentukan jalur proses produksi yg efektif dan efisien SCHEDULING Tentang kapan dimulai pekerjaan, dan bagaimana proses bergerak dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain DISPATCHING Membuat catatan ttg kemajuan produksi serta penyesuaian yg diperlukan
Standarisasi Produk Suatu usaha mengkonsentrasikan produksi untuk satu satuan produk yang sama dalam jenis, bentuk, ukuran, mutu, dan karakteristik lainnya dari berbagai produk yang sebelumnya diproduksi perusahan Manfaat : a. Biasanya diikuti dg spesialisasi shg meningkatkan keahlian dan keterampilan pekerja b. Meningkatkan mutu barang/jasa c. Dapat mengurangi anggaran biaya pemeliharaan shg HPP dapat ditekan d. Proses produksi dpt lebih singkat shg delivery order dpt dipercepat.
Keburukan Standarisasi Karyawan bisa bosan dg pekerjaannya Peralatan dan mesin lebih cepat aus, shg kontrol thd suku cadang kadang menjadi masalah Menutup inisiatif pekerja sbg sumber kegairahan kerja Minimnya kecakapan dan keterampilan serta pengalaman kerja para pekerja
Pusat Manajemen Operasi/Produksi Manajemen Masukan Yaitu bahan baku yang digunakan dalam proses produksi. Koperasi harus mampu menentukan sumber pengadaan bahan baku yang paling murah dan berkualitas. Manajemen Peralatan dan SDM Pengurus koperasi harus menentukan secara cermat jenis alat produksi yg akan digunakan, serta jumlah dan kualitas SDM yang hendak melaksanakan proses produksi. Manajemen Keluaran Pengurus koperasi harus dapat menentukansecara tepat, baik jumlah satuan yg akan diproduksi dan dapat diserap oleh pasar maupun standar kualitas sesuai dg sasaran pasar yg ingin diraih.
Refleksi