Karakteristik, Komponen, Primary Key

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 4 Heintje Hendrata, S.Kom Heintje Hendrata, S.Kom.
Advertisements

TEKNIK PERANCANGAN BASIS DATA
MODEL DATA LANJUTAN Latifah Rifani
Ketergantungan Fungsional (Functional Dependency)
ALJABAR RELASIONAL (RELATIONAL ALGEBRA)
ALJABAR RELASIONAL Mata Kuliah : Database 1 Dosen : Tessy Badriyah.
Pengantar Basis Data Sumber :
Relational Database Model
Bahasa Query Formal Aljabar Relasional.
Pertemuan Minggu Ke-4 Bahasa Query Formal.
MODEL DATA.
PEMROGRAMAN BASIS DATA
Sistem File dan Basis Data. 5 5 Basis Data  Mengapa Mempelajari Sistem File?  Dapat memberikan perspektif sejarah.  Mengajarkan kita bagaimana cara.
Model Basis Data Relasional
Aljabar Relasional.
2 Bab 2 Model Basis Data Relasional Basis Data
ALJABAR RELASIONAL BASIS DATA Team Teaching Basis Data Oleh
Aljabar Relasional.
Level Fisik, Level Konseptual, Level View
03 | Entity Relationship Diagram (ER- Diagram)
Model Relasional Merupakan hubungan logika antar data dalam basis data dalam bentuk tabel-tabel dimensi dua yang terdiri dari baris dan kolom yang menunjukkan.
Definisi, Ketergantungan, Langkah-Langkah
OPTIMASI DAN IMPLEMENTASI ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
Pertemuan Minggu Ke-3 DATABASE RELASIONAL.
Aljabar Relasional Materi pertemuan 21.
PERTEMUAN 13 Sistem Basis Data Presented by :
4.10 Relasi n-ary Relasi n-ary adalah relasi yang menghubungkan
Pertemuan 5-1 Database dan Sistem Manajemen Database
Transformasi ERD ke dalam bentuk fisik Materi Pertemuan ke-8
Modul 03 Relational Model
Oleh: Henry Primandari,S.Kom STMIK-MDP Palembang
Struktur Penyimpanan dan Macam-Macam Atribut
ALJABAR RELATIONAL.
Pertemuan 4 – Sistem Basis Data.  Pada model relasional, basis data akan “disebar” atau dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel.
Model Basis Data Relasional
Pertemuan Ke-5 Model Basis Data Relasional
Desain Database Dengan Model Entity Relationship (ER)
Pertemuan Ke-6 Aljabar Relasional
Relasi Dalam Basis Data
Model Data Relasional.
Outline: Relational Data Model Entity Relationship Diagram
SISTEM BASIS DATA D.SINAGA, M.KOM.
Basis Data dan SBP Disusun Oleh : Lily Wulandari.
ALJABAR RELASIONAL BASIS DATA I/2009-GENAP
IK203 Sistem Basis Data Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)
Harsiti, ST Fakultas Teknologi Informasi Universitas Serang Raya 2009
Basis Data Dasar Rudi Hartono, S.E, S.Kom.
Normalisasi.
Model Relational DATABASE
Normalisasi Data Base Bentuk Penyederhanaan Tabel dalam Basis Data – Langkah tepat untuk dalam merelasikan dalam penghubungan antar Entitas dalam penyederhanaan.
Relasi Dalam Basis Data
Operasi Relasional Basis Data
Matakuliah : Sistem Basisdata Versi Materi
Aljabar Relasional.
Atribut Tabel.
PEMROGRAMAN BASIS DATA
Aljabar Relational IK203 Sistem Basis Data Pertemuan #4
MODEL DATA RELASIONAL (1)
PERTEMUAN KE-11 NORMALISASI DATA (I).
Relasi Dalam Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
Basis Data Bab 3 Structured Query Language (SQL).
ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM
Model Data Relasional.
Yufis Azhar – Teknik Informatika – UMM
ENTITY RELATIONAL DIAGRAM (bagian 2 – Atribut&relasi)
Relasi Basis Data Universitas Telkom
Model dan Aljabar Relasional
ENTOT SUHARTONO, SKOM, MKOM
Pengantar Teknologi SIM 2 (pertemuan 6)
Transcript presentasi:

Karakteristik, Komponen, Primary Key Basis data relasional Karakteristik, Komponen, Primary Key Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Relational database Struktur model basis data relasional dan kebebasan data memungkinkan kita untuk memandang data secara logika daripada secara fisik. Pandangan secara logika membuat konsep file tentang penyimpanan data menjadi lebih sederhana. Penggunaan tabel independen secara logik lebih mudah dipahami. Kesederhanaan logika menghasilkan me-todologi perancangan basis data lebih sederhana dan lebih efektif. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Karakteristik-karakteristik dalam relasi Semua entry/elemen data pada suatu baris dan kolom tertentu harus mempunyai nilai tunggal (single value), atau suatu nilai yang tidak dapat dibagi lagi (atomic value). Semua entry/elemen data pada suatu kolom tertentu dalam relasi yang sama harus mempunyai jenis yang sama. Masing-masing kolom dalam suatu relasi mempunyai suatu nama yang unik (meskipun kolom-kolom dalam relasi yang berbeda diijinkan mempunyai nama yang sama). Pada suatu relasi/tabel yang sama tidak ada dua baris yang identik. Urutan baris bebas. Urutan kolom bebas. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Pandangan logika data (entitas dan atribut) Sebuah entitas dapat berupa orang, tempat, kejadian atau sesuatu yang kita gunakan dalam mengumpulkan data. Universitas - mahasiswa, fakultas, jurusan Kantor - pegawai, meja, kursi, aktifitas Setiap entitas memiliki sifat-sifat khusus yang disebut atribut Mahasiswa - NIM, nama, tgl. Lahir, alamat, wali, IPK. Mobil - Merek, jenis, bahan bakar, tahun pembuatan, harga. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Pandangan logika data (entitas dan atribut) Sebuah group entitas yang saling berhubungan menjadi sebuah himpunan entitas. Entitas MAHASISWA merupakan himpunan yang berisi seluruh entitas mahasiswa. Entitas FAKULTAS merupakan himpunan yang berisi seluruh entitas fakultas. Entitas PEGAWAI merupakan himpunan yang berisi seluruh entitas pegawai. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Pandangan logika data (entitas dan atribut) Tabel dan Sifat-sifatnya. Sebuah tabel berisi sebuah group entitas yang saling berhubungan. Istilah himpunan entitas dan tabel memiliki arti yang hampir sama dan sering diguna-kan secara bergantian. Sebuah tabel disebut juga relasi. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Rangkuman sifat-sifat tabel relasional Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Nilai atribut tabel siswa Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Kunci (key) Redudansi yang terkontrol (penggunaan atribut secara besama-sama) membuat basis data relasional berjalan dengan baik. Primary key suatu tabel akan muncul lagi pada tabel lainnya sebagai penghubung (foreign key) Jika foreign key mengandung suatu nilai atau nilai kosong yang cocok, maka tabel yang menggunakan foreign key tersebut dikatakan menunjukkan integritas refe-rensial. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Contoh sederhana basis data relasional Nama tabel SISWA Primary key NOMHS Foreign key KODE_WALI Hubungan Nama tabel WALI Primary key KODE_WALI Tidak ada foreign key Gambar 2.2. Contoh Sederhana Basis Data Relasional Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Skema basis data : perwalian Gambar 2.3. Skema basis data relsional : Perwalian Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Kunci (Key) Sebuah kunci (key) dapat membantu mende-finisikan relasi entitas. Aturan kunci didasarkan pada konsep yang dikenal dengan istilah determinasi, yang digunakan untuk mendefinisikan ketergantungan fungsional. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Kunci (key) Ketergantungan Fungsional. Atribut B bergantung secara fungsional pada A, Jika A menentukan B. Sebuah atribut bagian dari suatu kunci dikenal sebagai atribut kunci. Kunci yang memiliki lebih dari satu atribut disebut dengan kunci komposit. Jika atribut (B) bergantung secara fung-sional pada kunci komposit (A) tetapi tidak terdapat pada salah satu kunci komposit tersebut, atribut (B) bergantung penuh secara fungsional pada (A). Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Kunci basis data relasional Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Aturan integritas Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Gambar 2.4. Ilustrasi aturan integritas Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional Derajat kesempurnaan relasi dapat diukur dengan seberapa luas dukungan aljabar relasionalnya. Aljabar relasional mendefinisikan secara teoritis cara memanipulasi isi tabel dengan menggunakan delapan fungsi relasional: SELECT, PROJECT, JOIN, INTERSECT, UNION, DIFFERENCE, PRODUCT dan DIVIDE. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional UNION menggabungkan semua baris dari dua buah tabel dan kedua tabel tersebut harus sesuai. UNION Hasil Gambar 2.5. Union Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional INTERSECT menghasilkan sebuah daftar yang berisi hanya record-record yang ter-dapat pada kedua tabel dan kedua tabel tersebut harus sesuai. INTERSECT Hasil Gambar 2.6. Intersect Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional DIFFERENCE menghasilkan semua record yang terdapat pada satu tabel tetapi tidak terdapat pada tabel lainnya dan kedua tabel tersebut harus sesuai. DIFFERENCE Hasil Gambar 2.7. Difference Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional PRODUCT menghasilkan sebuah daftar semua pasangan record dua buah tabel. PRODUCT Hasil Gambar 2.8. Product Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional SELECT menghasilkan nilai untuk semua atribut yang ditemukan dalam tabel. SELECT ALL Hasilnya SELECT SKS  20 Hasilnya Gambar 2.9. Select Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional PROJECT menghasilkan daftar semua nilai untuk atribut yang dipilih. PROJECT MHS Hasilnya PROJECT MHS and IPK Hasilnya Gambar 2.10. Project Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional JOIN memungkinkan kita untuk mengkom- binasikan informasi dari dua tabel atau lebih. JOIN memiliki kemampuan nyata untuk mendukung basis data relasional, memungkinkan penggunaan tabel inde-penden yang dihubungkan melalui atribut yang sama. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional Natural JOIN menghubungkan tabel dengan memilih hanya record dengan nilai yang digunakan bersama-sama pada atribut yang sama. Operator ini akan menghasilkan tiga tahapan proses: PRODUCT SELECT PROJECT Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Gambar 2.11. Tabel untuk ilustrasi join Operator basis data operasional Contoh dua tabel yang akan digunakan untuk ilustrasi JOIN: Gambar 2.11. Tabel untuk ilustrasi join Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional Natural JOIN, Tahap 1: SELECT Gambar 2.12. Natural join, tahap 1: Product Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional Natural JOIN, Tahap 2: SELECT Gambar 2.13. Natural join, tahap 2: Select Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional Natural JOIN, Tahap 3: PROJECT Gambar 2.14. Natural join, tahap 3: Project Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional EquiJOIN menghubungkan tabel didasarkan pada kondisi yang sama dengan memban-dingkan kolom tertentu setiap tabel. Hasil equiJOIN tidak menghilangkan kolom dupli-kat dan kondisi atau kriteria penggabungan tabel harus terdefinisi secara eksplisit. Theta JOIN adalah equiJOIN yang membanding-kan kolom tertentu setiap tabel menggunakan operator pembanding selain operator sama dgn. Pada Outer JOIN pasangan data yang tidak cocok akan tetap dipertahankan dan nilai untuk tabel lainnya yang tidak cocok akan dibiarkan kosong. Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional Outer JOIN Gambar 2.15. Outer Join Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng

Operator basis data operasional DIVIDE memerlukan dua buah tabel yang masing-masing terdiri dari satu dan dua kolom. Perhatikan ilustrasi berikut ini: DEVIDE Hasil Gambar 2.16. Devide Pertemuan 4 (Relational Database) - WW Maulida, ST., M.Eng