BISNIS PLAN “UKM Kripik Tempe Sanan dan Bebek Goreng H.Slamet” KELOMPOK 3 ERNI DWI PUJI S 115101001111017 RAFIKA AROFATUL L 115101000111015 TOMY PRAYUDA 115101000111001 BON JOVI SONNY F 115101000111009 ADITYA PRAMANA P 115101007111007
Profil Keripik Tempe Sanan Kampung Sanan memang merupakan sentra keripik tempe yang sudah cukup terkenal. Letaknya yang berada di pusat kota membuat keberadaan sentra ini cukup strategis. Kampung Sanan tepatnya terletak di Kelurahan Purwantoro. Di depan Kampung Sanan, berdiri tegak sebuah gapura yang bertuliskan “Sentra Industri Tempe Sanan”. Di kanan-kiri gapura tersebut terdapat beberapa kios cantik dan relatif baru yang menjajakkan keripik tempe hasil produksi sentra tersebut.
Aspek Rencana Bisnis Segi Teknis Tempe sebenarnya merupakan produk andalan Kampung Sanan. Rasa yang beraneka ragam memang merupakan salah satu kreativitas para perajin keripik tempe Sanan Malang. Rasa keripik yang sangat membosankan tentu saja akan menurunkan minat pembeli. Awalnya, keripik tempe Sanan memang cuma diproduksi dalam satu rasa, yaitu gurih. Tapi ketika usaha keripik tempe di Sanan semakin menggeliat, para perajin mulai membuat berbagai inovasi rasa.
Rudi Adam, perajin keripik tempe dengan merek Burung Swari, menjual keripik tempe dengan 18 macam rasa. Ada keripik tempe rasa ayam bakar, ayam kecap, ayam bawang, bumbu rujak, jagung manis, pedas manis, dan sambal udang. Ada juga inovasi rasa keripik tempe yang mencoba meniru rasa masakan luar negeri. Contohnya, keripik tempe rasa beef barbeque, jagung amerika, pepperoni, lada hitam, dan rasa pizza.
Selain punya aneka rasa unik, sentra keripik tempe Sanan juga terkenal dengan kemasan produknya yang inovatif. Beberapa perajin tempe di Sanan mengemas keripik tempenya dalam kemasan aluminium foil. bila mengemas keripik tempe dengan plastik biasa, keripik tempe hanya sanggup bertahan tiga bulan. Sementara jika menggunakan lembar aluminium, rasa dan kerenyahan keripik tempe bisa tahan sampai enam bulan.
Segi Pemasaran Peningkatan permintaan dari berbagai kota memaksa perajin harus melembur. , pesanan bisa naik hingga 300 persen sehingga persediaan tempe harus benar-benar cukup. Tempe juga diproduksi sendiri sehingga kualitasnya tetap terjamin, termasuk rasa. Menurut Rudi, pada kondisi normal produksi keripik tempe minimal 1.000 bungkus setiap bungkus seberat 250 gram. Namun menjelang Lebaran, produksi bisa mencapai 2.160 bungkus. Sebanyak delapan perajin memproduksi tempe lebih dari 2.000 bungkus setiap hari.
Rudi memiliki banyak kios. Kios pertama berada di depan rumahnya Rudi memiliki banyak kios. Kios pertama berada di depan rumahnya. Yang kedua di pinggir jalan raya, persis di samping gapura masuk ke kampung Sanan.Besar atau kecilnya volume penjualan seorang pedagang juga ditentukan oleh lokasi kios usahanya. Yang kurang beruntung tentu saja para perajin yang rumah atau kiosnya terletak di gang-gang sempit di dalam kampung tersebut..
Segi Sumber Daya Manusia Di sentra Sanan sudah ada koperasi, yakni Primpopti Bangkit Usaha. Mashuri, Sekretaris Primpopti Bangkit Usaha, menuturkan, koperasi tersebut memang merupakan wadah bagi para perajin, baik perajin tempe maupun perajin keripik tempe. Namun, koperasi tersebut hanya mengurusi masalah pasokan kedelai, bukan masalah pemasaran. Berdasarkan hasil penelitian disarankan ,bagi wirausaha keripik tempe di Sanan, perlu mengikuti berbagai penyuluhan, pelatihan yang menunjang kemampuan dan ketrampilan manajerial sumber daya manusia dan operasional kerja yang efektif untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang produksi.
Segi Finansial Rudi Adam mulai menekuni usahanya sejak tahun 2000 dengan modal Rp 1 juta. Kini, dibantu 14 orang karyawannya, Rudi bisa memproduksi 1 kuintal keripik tempe per hari. Ia menjual keripik tempenya seharga Rp 25.000 per kilogram (kg). Dengan harga segitu, dia bisa meraup omzet sekitar Rp 67,5 juta per bulan dengan keuntungan per hari sekitar Rp 400.000. Untuk saat ini, harga jual keripik tempenya lebih mahal, yakni Rp 5.000 per bungkus untuk keripik tempe original dan Rp 6.500 per bungkus untuk keripik tempe rasa. Rudi mengaku, saban hari ia bisa menjual 500-600 bungkus keripik tempe dengan omzet sekitar Rp 4 juta per hari. Jadi, dalam sebulan dia bisa membukukan omzet sekitar Rp 120 juta.
Banting harga demi memikat pelanggan Dengan jumlah perajin yang semakin banyak, tingkat produktivitas pun ikut meningkat, di sisi lain, jumlah perajin yang banyak ini pun menimbulkan masalah yakni mengenai persaingan harga. Persaingan harga keripik tempe di tingkat perajin semakin tak sehat. Banyak perajin rela membanting harga supaya omzet yang diraup lebih besar. Rudi menjual keripik tempe dengan harga yang cukup tinggi dibanding perajin keripik tempe yang memiliki kios di dalam kampung. Dengan lokasi yang strategis, dia memang bisa lebih mudah menjaring pembeli. Jika ada konsumen yang mencari harga lebih murah, ia selalu merekomendasikan konsumen menemui para perajin di dalam kampung.
Untuk mengatasi hal itu, Rudi yang tidak ikut-ikutan banting harga lebih memilih memasarkan keripik tempenya ke luar daerah seperti ke Surabaya, Kalimantan, Bali dan kota-kota lain. Bahkan kreipik tempe merek “Burung Swari” ini sudah dipasarkan di Amerika Serikat melalui pengusaha di Jakarta. Menghadapi permasalahan perang harga tersebut, Rudi dan beberapa temannya kini berencana membuat sebuah paguyuban sebagai wadah bagi para perajin keripik tempe Sanan. Dengan wadah tersebut, diharapkan para perajin lebih guyub dan rukun
BEBEK GORENG H. SLAMET Profil Bisnis Pendiri dari rumah makan Bebek Goreng H. Slamet adalah Slamet Raharjo. Bersama istrinya Baryatin, Slamet Raharjo mendirikan rumah makan khas bebek ini pada tahun 1986. Sebelum merintis rumah makan ini, ia menjual gado-gado, rujak, kikil sapi, sate kelinci, dan menu lainnya yang dimulai sejak tahun 1979. Warung Bebek Goreng H. Slamet yang pertama didirikan di Kartasuro, Sukoharjo, Jawa Tengah. Daerah yang terletak di pinggir jalan raya Solo-Yogya ini awalnya berada di pinggir jalan tersebut. Namun belakangan, sejak tahun 1992, warung tersebut pindah 100 meter ke dalam menempati rumah pribadi meski masih di area yang sama. Lokasinya jika dari kota Solo sekitar 10 km.
Aspek teknis Yang spesial pula dari Bebek Goreng H. Slamet adalah sambel korek-nya. Cabang Bebek Goreng H. Slamet di Yogyakarta bisa dikatakan cukup laris. Apalagi di kala hari libur atau akhir pekan, cukup ramai dan lekas habis. Rasa bebek yang nikmat dan gurih karena menggunakan daging bebek jenis super. Rahasia rasa gurih dari bebek juga diperoleh karena daging bebek sudah direbus sekitar 3 hingga 4 jam sehingga dagingnya empuk dan bumbunya meresap. Kemudian digoreng sehingga hasilnya adalah daging bebek goreng yang gurih dan empuk. Sambal Koreki semua gerai Bebek Goreng H. Slamet, selalu ada tulisan Spesial Sambal Korek. Memang sambal korek yang berbahan dasar cabai rawit di rumah makan ini juga menambah selera makan.
Aspek Pemasaran Bebek Goreng H. Slamet bisa dibilang sudah cukup terkenal dimana-mana dan memang punya banyak cabang yang tersebar di beberapa kota di Indonesia. Seperti Bandung, Solo, Jogja, hingga Purworejo. PUSAT : Kartasuro, Sukoharjo, Jawa Tengah Sedahromo Lor RT 01/RW 07 Kartasuro, Sukoharjo, Jawa Tengah CABANG : Solo Jl. Bhayangkara No. 39B Tipes Yogyakarta Jl. Gejayan, Yogyakarta
Bandung Jl. BuahBatu No. 63, Bandung, Jawa Barat Jakarta Jl. Jatiwaringin Raya No. 32 D, Jakarta Timur Jl. Kesehatan Raya No. 28, Bintaro, Jakarta Selatan Jl. Radio Dalam Raya No. 47B, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Surabaya Jl. Kaca Piring No. 9, Surabaya Malang Jalan Kawi Atas No. 43 E, Malang
Aspek SDM Selama ini Bebek Goreng Haji Slamet selalu mengolah dan melakukan evaluasi untuk dapat meningkatkan bentuk pelayanan yang optimal kepada pelanggan. Mulai dari hal yang sederhana hingga dipaparkan menjadi beberapa hal yang detil Antusias para karyawan juga tidak dipungkiri sebagai modal utama dalam membentuk karakter management dan memudahkan kami untuk terus memberikan pelayanan yang optimal terhadap pelanggan setia Bebek Goreng H. Slamet.
Aspek finansial Bebek goreng H. Slamet selalu ramai,dikunjungi keluarga maupun dari corporate yang menyelenggarakan acara di restoran ini. Mungkin inilah yang membuat tidak sampai 1 tahun restoran dengan menu bebek ini membuka cabang kembali di Purwokerto. Karena harganya memang premium, segmen menengah ke atas. Sekali makan satu porsi untuk satu orang bisa mencapai 20 ribuan. Tapi dari segi rasa dan pelayanan memang berbanding lurus.
SEKIAN.... TERIMAKASIH...