Minggu ke 5
Konsep budaya dalam organisasi muncul tahun 1980-an. Budaya organisasi sering didefinisikan nilai- nilai yang disepakati bersama yang mengikat sebuah organisasi Budaya dianggap elemen penting dalam manajemen perubahan karena ketahanannuya (resisten untuk berubah) Sebaliknya diyakini bahwa kemampuan merubah budaya membawa kesuksesan dalam transformasi organisasi Budaya, dipahai sebagai alat, seperti strategy dan struktur yang mempunyai kekuatan untuk reorientasi organisasi
REVOLUSI - BERTAHAP Destruksi dan Pembaruan secara Rekonstruksi bertahap Fokus Pendekatan: Manajemen perubahan budaya VS dinamika budaya berbagi asumsi, nilai, norma --- berbagi pola pikir dan perilaku
Walaupun berkembang th 1980-an 1950 sudah dikembangkan Perkembangan organisasi sebagai perubahan budaya satu-satunya cara untuk merubah organisasi adalah dengan merubah budaya. Konsep budaya organisasi biasanya diekspresikan dengan kalimat: “cara- cara/kebiasaan yang biasa kami lakukan di sini”
Satu elemen yang menyatu dalam budaya budaya selalu ada dalam sebuah grup atau kolektif. 2 perbedaan pandangan – 1) budaya dipandang sebagai sebuah variable “sesuatu yang sebuah organisasi miliki”, 2) budaya sebagai metapora “sesuatu organisasi itu sendiri” fungsionalis dan interpretatif
Budaya sebuah kelompok/organisasi pengetahuan kolektif dari unit tersebut untuk membangun kapasitas agar bisa bertahan terhadap pengaruh luar maupun kemampuan mengelola urusan internal. Budaya perlu untuk dipahami bersama, menjadi konsensus dan sejalan dengan tujuan manajemen Pemimpin memiliki peranan penting untuk mengembangkan nilai-nilai bersama tersebut mengarahkan langkah2 organisasi
Konsep Organisasi itu Budaya Berbagi simbol dan arti Walaupun simbol bagian dari fungsionalis, tetapi diartikan berbeda oleh penganut interpretatif. Fungsionalis intepretasi simbol sebagai solusi Intepretatif arti terus menerus diartikan kembali secara kolektif
Incrementalis perubahan tahap demi tahap yg direncanakan atau perubahan yg muncul secara gradual Fokus realisasi dari keinginan berubah dalam hal kekuasaan baik yang terang- teranga maupun yang tersembunyi
Perubahan Top-down inkremental Politik dipandang sebagai sebuah kekuatan untuk melawan perubahan. Organisasi – arena politik koalisi dominan ancaman perubahan di top management karena status quo. Melarang akitivas politik dapat melanjutkan fungsi sebagai satu kesatuan kerja.
Perubahan bottom-up inkremental Politik dipandang sebagai sebah kekuatan untuk perubahan. Politik sebagai sebuah oposisi non- konvensional terjadi di luar saluran resmi Banyak model politik dapat digunakan untuk mencapai perubahan Politik adalah bagian dari realitas organisasi
1. Perspektif Evolusi Natural a) Pendekatan studi behavioral b) Pendekatan evolusionari c) Pendekatan kompeksitas
Experimentasi - Transfer/Kepatutan Trial and error Kodifikasi/sosialisasi eksternalisasi/internalisasi Fokus Pendekatan: Menggabungkan studi behavior and model pengembangan pengetahuan untuk mengintegrasikan level pengetahuan individu dan organisasi, menyeimbangkan penciptaan pengetahuan maupun pemeliharaannya
Pendekatan studi behavioral yang sifatnya rutin Perubahan cross-level hubungan antara level analis individu dan organisasi
Variasi - Seleksi - Retensi Intensional/ top-down reproduksi/ Spontanitas kodifikasi Fokus: Menyeimbangkan antara eksplorasi (inovasi) dan eksploitasi (kebaikan), mempelajari process koevolusionari secara multilevel. Organisasi dapat dilihat sebagai sebuah ekosistem yg memiliki variasi populasi yang menarik.
Perubahan sela atau perubahan dengan kekuatan hukum Perilaku kacau balau/ ujung kekacauan semrawut (secara kritis mengorganisasi diri sendiri) Fokus: memahami dinamika kekacauan dan pengorganisasian mandiri
1. Pendekatan Radikal dan post-modern 2. Pendekatan terpisah dan berpusat pada praktek organisasi Melihat perubahan dari dalam
Radikal Revolusi VS Reproduksi Merusak/menciptakan penguatan rezim tatanan sosial/demokrasi baru Fokus: membongkar dominasi, mendorong emansipasi. Riset sebagai aksi politik
Post-modern Permainan Bahasa Konfirmasi antara diskursus yang berbeda Fokus: mencela pngecualian, memberikan suara terhadap kelompok yg termarjinalisasi/ terpinggirkan.
PENDEKATAN TERPISAH/DISKURSIF Konstruksi teks/dialog Interaksi antara tekstualisasi (abstrak/global) dan dialog (konkrit/lokal) Fokus: ketegangan antara univokal (satu suara) dan multivokal (banyak suara) dalam pengorganisasian sebagai sebuah proses yg terpisah
PENDEKATAN YANG BERPUSAT PADA PRAKTEK IMPROVISASI Interaksi antara rutinitas (keberlanjutan) dan inovasi (perubahan) Fokus: pencapaian secara rutin sebagai bagian dari perubahan