HUBUNGAN PERFEKSIONISME DENGAN KECENDERUNGAN DEPRESI PADA REMAJA DISUSUN OLEH: UMAYAH 10506279
Hubungan perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja Bab I Latar belakang masalah Depresi masalah yang umum dan berkembang dalam masyarakat modern. Depresi banyak muncul pada masa remaja. Perfeksionisme sebagai salah satu faktor yang menimbulkan keadaan depresi. Hal ini karena ciri-ciri individu depresi banyak yang sesuai dengan individu perfeksionisme, diantaranya, perasaan bersalah yang berlebihan, perasaan rendah diri, membesar-besarkan kegagalan kecil, menganggap suatu kemunduran sebagai bencana yang besar, tidak sesuai antara usaha dengan penempatan untuk mencapai standar yang sangat tinggi dan bereaksi buruk saat kesempurnaan tidak tercapai. Tujuan penelitian Mengetahui hubungan perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja Manfaat penelitian Manfaat Teoritis: sumbangan pengetahuan psikologi kepribadian dan Klinis Manfaat praktis: remaja, orangtua, serta masyarakat luas.
Tugas-tugas perkembangan Hubungan perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja Bab II Tinjauan Pustaka Depresi Pengertian Gejala-gejala Penyebab Teori-teori Tingkatan Klasifikasi depresi pada remaja Perfeksionisme Definisi Dimensi-dimensi Perfeksionisme dan gangguan psikologis Beberapa penyebab perfeksionisme Remaja Akhir Ciri-ciri Tugas-tugas perkembangan
Hubungan perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja Dinamika Psikologi Pikiran Negatif Stesor Lingkungan Depresi Perfeksionisme Dimensi-dimensi Perfeksionisme
Hubungan perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja akhir Bab III Metode Penelitian Variabel-variabel penelitian Kriterium: Depresi, alat ukur BDI Prediktor: Perfeksionisme, alat ukur FMPS Subjek penelitian: Remaja usia 17-21 tahun Validitas-Reliabilitas BDI: Val: 0,2338 – 0,6097 dan Rea: 0,800 FMPS: Val: 0,2732-0,7346 dan Rea: 0,8976 Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS versi. 16.00.
Hubungan perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja BAB IV Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pelaksanaan: Universitas Gunadarma Kampus D Tanggal 20 September 2010 Validitas: perfeksionisme; 0,304-0,578, depresi; 0,360-0,684 Reliabilitas: perfeksionisme; 0,902, depresi; 0,910 Normalitas: perfeksionisme; 0,165, depresi; 0,000 Linearitas: 0,125 (tidak linier) Uji Hipotesis: Pearson; 0,154. Sig: 0,125 (p> 0,05) Pembahasan: Tidak terdapat hubungan antara perfeksionisme dengan depresi. Hasil mean hipotetik dan empirik: Perfeksionisme sedang atau rata-rata, depresi rendah. Perfeksionisme dan depresi pria lebih tinggi. Perfeksionisme dan depresi usia 21 tahun paling tinggi. Perfeksionisme anak bungsu paling tinggi Depresi anak tengah paling tinggi.
Hubungan perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja Bab V Kesimpulan dan Saran Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara perfeksionisme dengan kecenderungan depresi pada remaja. Saran: Subjek penelitian: Meningkatkan perfeksionisme dalam arti positif Orangtua: Tidak memberi kritik yang berlebihan, jika anak gagal, memberikan dukungan. Penelitian selanjutnya: Memspesifikkan perfeksionisme, menghubungkannya dengan variabel lain, menggunakan MPS Flett dan Hewitt.