Contoh Analisa Cepat smartPLS by adiwjj-STIKIM 2013

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM)
Advertisements

KONSEP DASAR STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)
ANALISIS JALUR (Path Analysis)
SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELING) MAGISTER TEKNIK INDUSTRI
Menguji Keeratan Hubungan Dua Variabel Berskala Nominal
(Sumber: Dr Solimun, MS, 2003 )
DESAIN DAN ANALISIS PENELITIAN
ANALISIS JALUR ( PATH ANALYSIS ).
TATAP MUKA 9 KONSEP REGRESI LINIER SEDERHANA
Structural Equation Modelling – Partial Least Square
Covariance SEM VS Component SEM
PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM PERIKLANAN MELALUI INTERNET DAN PEMASARAN MELALUI TERHADAP PEMPROSESAN INFORMASI SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEPUTUSAN.
ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS)
Universitas Esa Unggul
PRODUK SABUN BATANGAN LIFEBUOY
Bab 9 Pengukuran dan desain instrumen dalam survei.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENGUKURAN VARIABEL
Bab 3 Analisa Permintaan
PARTIAL LEAST SQUARE P L S.
STRUCTURAL EQUATION MODELING
Pengantar Penggunaan banyak variabel dalam penelitian seringkali tak terelakkan, terutama dalam bidang sosial. Korelasi antar variabel-variabel berjumlah.
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
2. Independent-Sample T Test
Pengantar SEM Fauziyah, SE., M.Si.
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
Contoh Korelasi oleh: Jonathan Sarwono
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
Pelatihan Metode Penelitian Partial Least Square (PLS)
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
MERANCANG KUESIONER by WIDYA.
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
ANALISIS JALUR MODUL 12 Analisis Jalur.
TUGAS AKHIR SEMESTER STATISTIKA LANJUT
FEB Univ. 17 Agustus 1945 Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jakarta, 15 Januari 2016
KORELASI & REGRESI.
KOEFISIEN KORELASI Matakuliah : KodeJ0204/Statistik Ekonomi
based on Erny’s research (Postgraduate Student - S2 IKM STIKIM 2012)
Universitas Airlangga
Metode Penelitian Kuantitatif (Lebih dari bermain angka)
METODE PENELITIAN KUANTITATIF (13) FIKOM UNIVERSITAS BUDILUHUR.
MODEL PERSAMAAN STRUKTURAL (STRUCTURAL EQUATION MODEL - SEM)
METODOLOGI PENELITIAN
PANDUAN PENULISAN SKRIPSI BAB I-V
CROSSTABS Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran
Universitas Esa Unggul
Persamaan Regresi vs Model Struktural
UJI INSTRUMEN Yustina Chrismardani.
Instruksi Kerja Uji Signifikansi Beda Rata – Rata
Metode Kuantitatif Untuk Manajemen
VALIDITAS DAN REABILITAS REGRESI BERGANDA Nori Sahrun, S.Kom., M.Kom
Analisis Jalur (Path Analysis).
Anatomi Desertasi (Virgana).
KORELASI.
TUGAS EKSKUL DATA ANALYSIS
Penyusunan Instrumen.
TUGAS AKHIR SEMESTER STATISTIKA LANJUT MPSI
TUGAS EKSKUL DATA ANALYSIS
ANALISIS JALUR ( PATH ANALYSIS ).
Regresi Linier dan Korelasi
Structural Equation Modeling
ANALISA JALUR (PATH ANALYSIS)
Metode Kuantitatif untuk Penelitian Sosial
Metode Kuantitatif untuk Penelitian Sosial
Tim Dosen FEB UTA'45 Jkt Pelatihan SEM dengan AMOS 1.
Seminar Hasil Penelitian PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI KERJA, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PD.PASAR MAKASSAR RAYA DEVY DAMAYANTI.
Transcript presentasi:

Contoh Analisa Cepat smartPLS by adiwjj-STIKIM 2013 menuju…Universitas Indonesia Maju Contoh Analisa Cepat smartPLS by adiwjj-STIKIM 2013 based on Erny’s research S2-IKM STIKIM 2012 adiwjj@gmail.com @adiwjj

Thing of Interest… Kita akan melakukan 2 analisis GoF [Goodness of Fit]… Yaitu: GoF Outer Model [Measurement Model] GoF Inner Model [Structural Model]

Thing of Interest… Ada 2 output yang akan kita gunakan untuk analisis kedua GoF tersebut… Yaitu: PLS Algorithm output BOOTSTRAP output Kedua output ini diberikan dalam bentuk: Gambar Model [bisa disimpan sebagai image] Text output [bisa berupa text atau HTML]

So,… Let’s START…

First Model…why first? you’ll found the answer later… PLS Algorithm output… Cirinya… Angkanya nol koma

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models … Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Valid… hampir 0.5 Nilai  [loading factor]  X7 = 0.499  X8 = 0.787  X9 = 0.332 Valid… Jauh diatas 0.5 Tidak Valid… Jauh dibawah 0.5 Namun, jangan buru-buru kita buang indikator X9 ini dari model. Kita cek di output lainnya untuk menguatkan. Jadi saat ini baru kandidat untuk di-buang!

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Tidak Valid… dibawah 0.5 Nilai  [loading factor]  X10 = 0.390  X11 = 0.785  X12 = 0.903 Valid… Jauh diatas 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5 Namun, jangan buru-buru kita buang indikator X10 ini dari model. Kita cek di output lainnya untuk menguatkan. Jadi saat ini baru kandidat untuk di-buang!

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5 Nilai  [loading factor]  X4 = 0.827  X5 = 0.745  X6 = 0.853 Valid… Jauh diatas 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5 Nilai  [loading factor]  X1 = 0.962  X2 = 0.891  X3 = 0.297 Valid… Jauh diatas 0.5 Tidak Valid… Jauh dibawah 0.5 Namun, jangan buru-buru kita buang indikator X3 ini dari model. Kita cek di output lainnya untuk menguatkan. Jadi saat ini baru kandidat untuk di-buang!

Convergent Validity - result Indikator  [loading factor] Validitas Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity - result Indikator  [loading factor] Validitas X1 0.962 Valid X2 0.891 X3 0.297 Tidak Valid X4 0.827 X5 0.745 X6 0.853 X7 0.499 X8 0.787 X9 0.332 X10 0.390 X11 0.785 x12 0.903 Ada 3 indikator yang perlu di uji lanjutan untuk menentukan apakah dibuang atau tetap dipertahankan!

Indikator dikatakan valid secara discriminant, Do GoF for outer models Uji Validitas Discriminant Validity…based on AVE value Hint: Indikator dikatakan valid secara discriminant, jika nilai AVE-nya [] > 0.5 Bidan, Kondisi, Motivasi …VALID Suami…TIDAK VALID Hal ini terjadi karena di variabel SUAMI ada indikator yang tidak valid secara convergent validity… Ini tanda bahwa indkator yang tidak valid di variabel SUAMI harus dibuang!

Ada 4 indikator yang tidak valid dari cross loading Do GoF for outer models Uji Validitas Discriminant Validity…based on cross validation Hint: Valid jika nilai loading ke variabel nya paling besar dibandingkan dengan ke variabel lain. Motivasi = x1,x2,x3 Kondisi = x4,x5,x6 Suami = x7,x8,x9 Bidan = x10,x11,x12 Valid Ada 4 indikator yang tidak valid dari cross loading yaitu: x3, x6, x9, x10 Tidak Valid

Discriminant validity Do GoF for outer models Uji Validitas Tabulasi hasil validitas secara convergent dan discriminant validity… Indikator Convergent validity Discriminant validity X1 Valid X2 X3 Tidak Valid X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 x12 Ada 3 indikator yang Dari kedua uji validitas Hasilnya tidak valid Yaitu: x3, x9, x10 Namun ada 1 indikator yang tidak valid hanya Secara discriminant validity Dari hasil ini; x3, x9, x10 bisa saja langsung kita buang sementara x6 kita pertahankan. Namun, jika secara teori semua indikator kuat, maka kita perlu satu uji lagi untuk memastikan siapa yang kita buang!

Untuk memastikan indikator mana yang dibuang, maka terakhir…. Do GoF for outer models Untuk memastikan indikator mana yang dibuang, maka terakhir…. Kita lihat melalui nilai t-value yang digenerate dari BOOTSTRAP….

BOOTSTRAP output…

KANDIDAT KUAT untuk di-buang dari model! Do GoF for outer models Uji Signifikansi Hint: Indikator dikatakan SIGNIFIKAN, jika nilai t-value nya > 1.96 Note: z-score pada CI 95% = 1.96 Signifikan… Nilai t-value X7 = 2.540 X8 = 9.633 X9 = 1.814 signifikan Tidak signifikan KANDIDAT KUAT untuk di-buang dari model!

Indikator dikatakan SIGNIFIKAN, jika nilai t-value nya > 1.96 Do GoF for outer models Uji Signifikansi Hint: Indikator dikatakan SIGNIFIKAN, jika nilai t-value nya > 1.96 Note: z-score pada CI 95% = 1.96 Signifikan… Nilai t-value X4 = 37.318 X5 = 29.890 X6 = 46.459 signifikan signifikan

Indikator dikatakan SIGNIFIKAN, jika nilai t-value nya > 1.96 Do GoF for outer models Uji Signifikansi Hint: Indikator dikatakan SIGNIFIKAN, jika nilai t-value nya > 1.96 Note: z-score pada CI 95% = 1.96 Signifikan… Nilai t-value X10 = 4.780 X11 = 21.321 X12 = 91.017 signifikan signifikan

Indikator dikatakan SIGNIFIKAN, jika nilai t-value nya > 1.96 Do GoF for outer models Uji Signifikansi Hint: Indikator dikatakan SIGNIFIKAN, jika nilai t-value nya > 1.96 Note: z-score pada CI 95% = 1.96 Signifikan… Nilai t-value X1 = 147.974 X2 = 45.516 X3 = 3.358 signifikan signifikan

Uji Validitas + Uji Signifikansi Indikator Do GoF for outer models Uji Validitas + Uji Signifikansi Indikator Tabulasi hasil … Indikator Convergent validity Discriminant validity Uji Signifikansi X1 Valid Signifikan X2 X3 Tidak Valid X4 X5 X6 X7 X8 X9 Tidak Signifikan X10 X11 x12 Hasil: X9 – buang X3,x6,x10 diserahkan sepenuhnya ke peneliti dan dampak dari hasil uji. Sehingga disini peneliti bisa membuang satu-persatu sambil mencari modle yang paling baik. Dari hasil examinasi, maka X9 dan X3 yang dibuang !!!

GoF for outer models Dari hasil uji validasi dan uji signifikansi, maka ada 2 indikator yang dibuang… Yaitu x3 dan x9…sehingga model berubah…ini lah alasan kenapa tadi disebut model awal [first model]…

Mari kita analisa model kedua… Yang bisa jadi model akhir, jika semua hasil memadai…

Last Model…… PLS Algorithm output…

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Valid… Diatas 0.5 Nilai  [loading factor]  X7 = 0.613  X8 = 0.907 Valid… Jauh diatas 0.5

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Tidak Valid… dibawah 0.5 Nilai  [loading factor]  X10 = 0.398  X11 = 0.782  X12 = 0.902 Valid… Jauh diatas 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5 Peneliti mempertahankan indikator ini… Karena uji lainnya menyatakan indikator ini memadai dan secara teori kuat.

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5 Nilai  [loading factor]  X4 = 0.822  X5 = 0.745  X6 = 0.858 Valid… Jauh diatas 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5

Indikator dikatakan valid secara konvergen, Do GoF for outer models Uji Validitas Convergent Validity Hint: Indikator dikatakan valid secara konvergen, jika nilai loading factor-nya [] >= 0.5 Valid… Jauh diatas 0.5 Nilai  [loading factor]  X1 = 0.972  X2 = 0.910 Valid… Jauh diatas 0.5

Indikator dikatakan valid secara discriminant, Do GoF for outer models Uji Validitas Discriminant Validity…based on AVE value Hint: Indikator dikatakan valid secara discriminant, jika nilai AVE-nya [] > 0.5 SEMUA …VALID

SEMUA INDIKATOR …SIGNIFIKAN BOOTSTRAP output… SEMUA INDIKATOR …SIGNIFIKAN T-value > 1.96

GoF untuk outer model…DONE Melaju ke fase kedua… GoF inner model…

Do GoF for inner models Pada GoF inner model ini…kita harus pastikan semua pengaruh antar variabel adalah SIGNIFIKAN… Jika ada pengaruh variabel satu ke variabel lainnya tidak signifikan, maka garis pengaruh tersebut harus di-BUANG!

Untuk menguji signifikansi pengaruh, maka lihat t-value nya… Do GoF for inner models Untuk menguji signifikansi pengaruh, maka lihat t-value nya… Kemudian bandingkan dengan z-score… Jika t-value > z-score, maka SIGNIFIKAN! Tabel z-score berdasarkan Confident Intervalnya pada hipotesis 2-tail CI Z-score 95 % 1.96 90 % 1.65 85 % 1.44 80 % 1.28 75 % 1.15 70 % 1.04

ALL PATH …SIGNIFIKAN karena T-value > 1.96 Do GoF for inner models BOOTSTRAP output… Uji Signifikasni Path signifikan signifikan signifikan signifikan ALL PATH …SIGNIFIKAN karena T-value > 1.96

Q-square predictive relevance = 89.2 % Do GoF for inner models PLS ALGORITHM output… Hitung Q-square predictive relevance R22 = 0.547 R12 = 0.761 Q2 = 1 – (1-R12)(1-R22) = 1 – (1-0.761)(1-0.547) = 1 - (0.239)(0.453) = 1 - 0.108 = 0.892 Q-square predictive relevance = 89.2 %

Semoga bermanfaat….have a nice day! KELAAAAAR… Selesai…. Secara GoF sudah…tinggal diperdalam pembahasannya… Antara lain: Analisa besar pengaruh Analisa prosentase pengaruh dll Semoga bermanfaat….have a nice day! -adiwjj, STIKIM 2013-

MENGHITUNG BESAR PENGARUH

Kita petakan dulu, siapa saja yang punya pengaruh ANALISA BESAR PENGARUH Kita petakan dulu, siapa saja yang punya pengaruh Langsung dan/atau Tidak Langsung ke variabel ENDOGEN TERAKHIR. Dari model kita, maka ENDOGEN Terakhir adalah MOTIVASI. Note: Terminologi lain dari PENGARUH ini antara lain: Effect, sehingga ada Direct Effect dan Indirect Effect Path, sehingga ada Direct Path dan Indirect Path Istilah “RHO” sebaiknya dihindari, karena “RHO” adalah istilah pengaruh pada kajian “PATH ANALYSIS”…kita kan SEM, jadi agak beda istilah.

MEMETAKAN SIAPA PUNYA PENGARUH LANGSUNG/TIDAK LANGSUNG… Jika dilihat dari gambar, maka yang maka berikut daftar pengaruh: Path Pengaruh Langsung Tidak Langsung Suami -> Motivasi YA TIDAK Kondisi -> Motivasi Bidan -> Motivasi YA [via Kondisi]

Kondisi -> Motivasi MENGHITUNG BESAR PENGARUH Dibulatkan menjadi 0.310 Bidan -> Kondisi Kondisi -> Motivasi Pengaruh tidak langsung BIDAN thd MOTIVASI via kondisi adalah: = (bidan->kondisi) x (kondisi->motivasi) = 0.872 x 0.887 = 0.773 Path Pengaruh TOTAL LANGSUNG Tidak LANGSUNG Suami -> Motivasi 0.310 - Kondisi -> Motivasi 0.887 Bidan -> Motivasi -0.320 0.773 -0.320 + 0.773 = 0.453

HASIL PERHITUNGAN MANUAL BESAR PENGARUH vs HASIL SMARTPLS… Path Pengaruh TOTAL LANGSUNG Tidak LANGSUNG Suami -> Motivasi 0.310 - Kondisi -> Motivasi 0.887 Bidan -> Motivasi -0.320 0.773 -0.320 + 0.773 = 0.453 Hampir sama… Agak beda karena pembulatan angka..jika yang dioperasikan full angkanya tanpa pembulatan, maka hasil akan sama…

MENGHITUNG PROSENTASE PENGARUH Menyajikan besar Pengaruh dalam bentuk Prosentase…

Untuk merubah dari PATH COEFFICIENT menjadi PROSENTASE, Rumusnya: Menghitung PROSENTASE PENGARUH Untuk merubah dari PATH COEFFICIENT menjadi PROSENTASE, Rumusnya: = (path coefficient x Latent Variabel Correlation) x 100%

PATH LVC Jadi, prosentasenya = 12.41% Menghitung PROSENTASE PENGARUH…SUAMI thd MOTIVASI PATH LVC Contoh perhitungan % pengaruh SUAMI thd MOTIVASI: = (PATHsuami -> motivasi x LVCsuami -> motivasi ) = 0.309540 x 0.400936 = 0.1241 = 0.1241 x 100% = 12.41% Jadi, prosentasenya = 12.41%

PATH LVC Jadi, prosentasenya = 58.92% Menghitung PROSENTASE PENGARUH…KONDISI vs MOTIVASI PATH LVC Contoh perhitungan % pengaruh KONDISI thd MOTIVASI: = (PATH kondisi -> motivasi x LVC kondisi-> motivasi ) = 0.887186 x 0.664127 = 0.5892 = 0.5892 x 100% = 58.92% Jadi, prosentasenya = 58.92%

Jadi, prosentasenya = -16.65% Menghitung PROSENTASE PENGARUH…BIDAN thd MOTIVASI PATH LVC Contoh perhitungan % pengaruh BIDAN thd MOTIVASI: = (PATHbidan -> motivasi x LVCbidan -> motivasi ) = -0.319643 x 0.520807 = -0.1665 = -0.1665 x 100% = -16.65% Jadi, prosentasenya = -16.65%

PATH LVC Jadi, prosentasenya = 76.13% Menghitung PROSENTASE PENGARUH…BIDAN thd KONDISI PATH LVC Contoh perhitungan % pengaruh BIDAN thd KONDISI: = (PATHbidan -> kondisi x LVCbidan -> kondisi ) = 0.872460 x 0.872460 = 0.7613 = 0.7613 x 100% = 76.13% Jadi, prosentasenya = 76.13%

% pengaruh tidak langsung Bidan thd Motivasi: Summary PROSENTASE PENGARUH Path % Pengaruh TOTAL LANGSUNG Tidak LANGSUNG Suami -> Motivasi 12.41 % - Kondisi -> Motivasi 58.92 % Bidan -> Motivasi -16.65 % 68.46 % -16.65 % + 68.46 % = 51.81 % % pengaruh tidak langsung Bidan thd Motivasi: = (% PENGARUHbidan thd kondisi x % PENGARUH kondisi thd motivasi ) = (76.13 % x 89.92 % ) = (0.7613 x 0.8992) = 0.6846 = 0.6846 x 100 % = 68.46 %

Nilai R2 pada variabel MOTIVASI = 0.547 = 54.7 % Summary PROSENTASE PENGARUH Path % Pengaruh TOTAL LANGSUNG Tidak LANGSUNG Suami -> Motivasi 12.41 % - Kondisi -> Motivasi 58.92 % Bidan -> Motivasi -16.65 % 68.46 % -16.65 % + 68.46 % = 51.81 % 54.68 % Perhatikan: Nilai R2 pada variabel MOTIVASI = 0.547 = 54.7 % Jika TOTAL % pengaruh langsung sama dengan R2, maka perhitungan sudah benar [54.68 %  54.7 %]

DEMIKIAN… Terima kasih… have a nice research DEMIKIAN… Terima kasih… have a nice research!!! further discussion, send to: ……adiwjj@gmail.com