MANAJEMEN KURIKULUM PROF. DR. H. TUKIRAN TANIREDJA, M.M

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
Advertisements

Disadur dari berbagai sumber
STANDAR PROSES PENDIDIKAN dan GURU DALAM PENCAPAIAN STANDAR PENDIDIKAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007
PENGEMBANGAN KURIKULUM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Kuliah II Macam – Macam Model Konsep Kurikulum
PENGELOLAAN KURIKULUM
Konsep Pendekatan Sistem dalam Desain Instruksional
PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
OLEH: DRS.H.KURNALI SOBANDI,M.M.
TELAAH KURIKULUM Fitria Yuniasih.
PENGENALAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Keberhasilan belajar dan mengajar
PERENCANAAN KURIKULUM
POKOK PEMBAHASAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Pengelolaan Pendidikan: Manajemen Kurikulum
ORGANISASI KURIKULUM By: Kelompok 3.
Manajemen Pendidikan BAB 9 Manajemen Sekolah
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
MANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
PERMENDIKBUD 2016 KEBIJAKAN BARU SUASANA BARU
Desain Pembelajaran KTSP.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Semester VII/Kelas A, B, C
KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
DASAR-DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
Widayanto Disampaikan pada Orientasi PPAI Propinsi Bali
Tipe-tipe kurikulum Integrated curriculum
MEDIA PEMBELAJARAN By: Durinda Puspasari.
SISTEM PEMBINAAN PROFESIONAL
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KURIKULUM Pengertian Kurikulum 1. Kurikulum sebagai rencana belajar.
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
PENGORGANISASIAN MATERI IPS
RATNI PURWASIH PENGEMBANGAN SILABUS.
PERENCANAAN KURIKULUM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN SILABUS.
PELAKSANAAN KURIKULUM
PELAKSANAAN KURIKULUM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SILABUS SMK NEGERI I SINGKAWANG
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PELUANG PROFESI AHLI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
PENGEMBANGAN KURIKULUM
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Rahmat S present PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA Badan kepegawaian DAERAH kota surabaya
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Peranan Kepala Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan Konseling (BK)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
Direktorat Pembinaan SMA PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR.
Transcript presentasi:

MANAJEMEN KURIKULUM PROF. DR. H. TUKIRAN TANIREDJA, M.M OLEH PROF. DR. H. TUKIRAN TANIREDJA, M.M MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS JENDERAL SUDIRMAN PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN Pengertian Kurikulum: Program Pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa Segala pengalaman pendidikan yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun di luar sekolah

PENTINGNYA MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM Manajemen sebagai disiplin ilmu erat kaitannya dengan disiplin ilmu lainnya. Secara konseptual teori ilmu manajemen harus menjadi landasan dalam mengembangan kurikulum Proses pengembangan kurikulum :Proses perencanaan-> pengorganisasian -> implementasi -> kontrol -> perbaikan Implementasi kurikulum menuntut pelaksanaan pengorganisasian, koordinasi, motivasi, pengawasan, sistem penunjang, sistem komunikasi dan monitoring yang efektif Pengembangan kurikulum erat kaitannya dengan kebijakan bidang pendidikan Kebutuhan manajemen berpengaruh penting dalam kegiatan pengembangan kurikulum

KEMAMPUAN MANAJEMEN Manajemen yang efektif menuntut manajer profesional, yakni : Memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas tentang pembangunan nasional Memiliki kepribadian yang tangguh/utuh Memiliki ketrampilan dan pengetahuan sesuai dengan bidang garapannya Kemampuan bermasyarakat (internal maupun eksternal organisasi) Memiliki kemampuan di bidang manajemen ( perencanaan, penggerakan, koordinasi, kontrol,dll)

B. Organisasi Kurikulum 1.Separated Subject Curriculum 2. Correlated Curriculum 3. Integrated Curriculum A.Separated Subject Curriculum Kurikulum yang meyajikan segala bahan pelajaran dalam berbagai macam mata pelajaran (subjects) yang terpisah-pisah satu sama lain, seakan-akan ada batas pemisah antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain, juga antara suatu kelas dengan kelas yang lain

Kebaikan Separated Subject Curriculum : Bahan pelajaran disajikan secara sistematis dan logis Organisasi kurikulum sederhana: mudah disusun, ditambah, dikurangi jumlah pelajaran yang diperlukan (mudah diorganisasi) Penilaian lebih mudah, karena bahan pelajaran ditentukan berdasarkan buku-buku pelajaran tertentu, THB seragam (uniform) di seluruh negara Memudaahkan guru dalam pelaksanaannya Organisasi kurikulum di sekolah dasar, menengah sesuai dengan perguruan tinggi

Kelemahan Separated Subject Curriculum: Tidak sesuai dengan kenyataan kehidupan yang sebenarnya (mata pelajaran yang terpisah-pisah) Kurang memperhatikan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari Banyak terjadi verbalisme dan menghafal, makna tujuan pelajaran kurang dihayati siswa Cenderung statis, ketinggalan zaman

B. Correlated Curriculum Organisasi kurikulum ini agar mapel satu sama lain ada hubungan, bersangkut-paut (correleted) walaupun batas-batas yang satu dengan yang lain, masih dipertahankan. Prinsip korelasi ini dapat dilaksanakan dengan: Antara dua mapel diadakan hubungan secara insidental Memperbincangkan masalah-masalah tertentu dalam berbagai macam pelajaran Mempersatukan beberapa mapel dengan menghilangkan batas masing-masing

Keunggulan correlated curriculum: Pengetahauan murid lebih integral, tidak terlepas-lepas (terpadu) Minat murid bertambah Memberikan pengertian yang lebih luas dan mendalam Yang diutamakan adalah pengertian dan prinsip-prinsip Lebih memungkinkan penggunaan pengetahuan secara fungsional

Kelemahan correlated curriculum Sulit untuk menghubungkan dengan masalah-masalah yang hangat dalam kehidupan, sebab dasarnya subject contered Tidak memberikan pengetahuan yang sistematis dan mendalam untuk sesuatu mapel, sehingga kurang cukup untuk bekal mengikuti pelajaran di perguruan tinggi

III. Integrated Curriculum Pada prinsipnya meniadakan batas-batas antara berbagai mapel dan menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan Keunggulan Integrated Curriculum: Yang dipelajari anak merupakan inti yang bertalian erat, bukan fakta ayang terlepas Sesuai dengan pendapat-pendapat modern, siswa dihadapkan pada masalah yang berarti dalam kehidupan Memungkinkan hubungan yang erat antara sekolah dengan masyarakat

4. Aktivitas anak meingkat, karena dirangsang untuk berpikir sen diri 5. Mudah disesuaikan dengan inat, kesanggupan dan kematangan murid Kelemahan integrated curriculum : 1. Tidak mempunyai organisasi yang sistematis 2. Tidak memungkinkan ujian secara umum 3. Kondisi sekolah kekurangan alat-alat 4. Murid diragukan untuk bisa diajak menentukan kurikulum 5. Guru belum disiapkan, memberatkan tugas guru

MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM Bab II MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM A. Prinsip-prinsipKebijakan Umum Pembangunan Kurikulum Nasional: Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika Kesamaan memperoleh kesempatan Memperkuat identitas nasional Menghadapi abad pengetahauan Menyongsong tantangan Teknologi Informasi dan komunikasi Mengembangkan ketrampilan hidup Mengintegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum Pendidikan alternatif Berpusat pada anak Pendidikan multikultural Pendidikan berkelanjutan Pendidikan sepanajang hayat

BERBAGAI MASALAH DAN HAMBATAN MANAJEMEN KURIKULUM Pengembangan Kurikulum Pelaksanaan Kurikulum Monitoring dan Evaluasi

B. Masalah / Hambatan pengembangan Kurikulum Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi dan misi yang hendak dicapai Lahirnya gagasan desentralisasi pengembangan kurikulum Tim perekayasa kurikulum masih terpusat pada tingkat pusat Belum berorientasi pada kepentingan peserta didik Bersifat sentralistik Belum adanya lembaga yang berperan sebagai media akuntabilitas pendidikan Sering tidak dilandasi oleh filsafat pendidikan Lebih mengarah pada kepentingan politis kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar SD-PT Guru sering tidak memiliki dokumen kurikulum secara lengkap Pola monitoring cenderung inspeksi, bukan pembinaan profesional Evaluasi bersifat formalitas SDM masih rendah, dedikasi rendah Beban belajar anak didik terlalu berat, kurang aplikatif (SD-SMU) Kurang memberi bekal pada siswa yang tidak melanjutkan

C. Masalah/Hambatan Pelaksanaan Kurikulum Strategi pembelajaran masih mengacu pada penguasaan informasi dan pengetahuan Sering tidak dapat terlaksana secara optimal (sarana, prasarana, SDM) Masih sebatas pada sosialisasi nilai dengan pola hafalan Cenderung pengkotakkan bidang studi (lulus UAN) Kurangnya kegiatan aktif siswa (dengar Mengabaikan ketrampilan dan pemahaman konsep-konsep Sosialisasi kurikulum baru belum mencapai sasaran Guru dan personil sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke yang baru Tidak semua aparat di lapangan “well come” terhadap kurikulum baru

D. Masalah / Hambatan Monitoring dan Evaluasi Monitoring oleh pejabat sebatas mengamati Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum masih kurang baik Sistem evaluasi yang dilaksanakan tidak mendukung tercapainya tujuan Teknik evaluasi dan pengukuran belum komprehensif Standar evaluasi belum dutetapkan secara jelas Praktek pendidikan masih sebatas sosialisasi nilai Evaluasi kurikulum belum dianggap penting Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara guru dan pelaksana monitoring Monitoring masih cenderung satu arah (administrasi) Evaluasi dilakukan secara topdown, seragam, bersifat parsial, tidak berorientasi pada suatu medel kerja ayang sistematis

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM Pengembangan kurikulum hendaknya dikaji dari berbagai aspek : Kurikulum berkenaan dengan fungsi Kurikulum disediakan untuk siapa (anak didik) Kurikulum dipersiapkan untuk apa (melanjutkan, lapangan kerja) Hal apa saja yang tercakup dalam kurikulum (aspek hakekat manusia, tuntutan dalam pembangunan, aspirasi pemerintah dan masyarakat) Bagaimana melaksanakan kurikulum Bagaimana cara mengetahui hasil kurikulum

RUANG LINGKUP STUDI MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM Manajemen Perencanaan dan pengembangan kurikulum Manajemen pelaksanaan kurikulum Supervisi pelaksanaan kurikulum Pemamtauan dan penilaian kurikulum Perbaikan kurikulum Pengkajian desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum Masalah ketenagaan dalam pengembangan kurikulum Model pemimpin yag tepat pada masyarakat dewasa ini

PENGEMBANAGN KURIKULUM BAB III PROSES MANAJEMEN PENGEMBANAGN KURIKULUM Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Untuk mewujudkan sistem pendidikan nasional Kurikulum pada semua jenjang dikembangkan dengan pendekatan kemampuan Kurikulum harus sesuai dengan ciri khas satuan pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan Kurikulum pendidikan dasar, menengah, tinggi dikembangkan atas dasar standar nasional pendidikan untuk setiap jenis dan jenjang pendidikan Kurikulum pada semua jenjang pendidikan dikembangkan secara berdiversifikasi, sesuai dengan kebutuhan, potensi dan minat peserta didik dan tuntutan pihak-pihak yang memerlukan dan berkepentingan Memperhatikan tuntutan pembangunan daerah dan nasional, keanekaragaman potensi daerah dan lingkungan serta kebutuhan pengembangan ipteks Sesuai dengan tuntutan lingkungan dan budaya setempat Mencakup aspek spiritual keagamaan, intelektualitas, watak konsep diri, ketrampilan belajar, kewirausahaan, ketrampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, pola hidup sehat, estitika dan rasa kebangsaan

B. Pengembangan Komponen-Komponen Kurikulum Perkembangan Pola Pendidikan (tradisional, progresif,modern) Pendekatan Kurikulum ( sistematik, humanistik, modern) Pengembangan komponen Tujuan Kurikulum (cognitif,affective,psycomotor) Pengembangan komponen belajar (bertujuan,berdasarkan kebutuhan, mengorganisasikan pengalaman, memerlukan pemahaman, bersifat keseluruhan, kontinu) Pengembangan komponen siswa Pengembangan komponen kemasyarakatan Pengembangan komponen organisasi materi kurikulum (hubungannya dengan : Tujuan pendidikan, sifat siswa, proses pendidikan)

C. Prosedur Manajemen Pengembangan Kurikulum Proses kurikulum Perencanaan Pengorganisasian kurikulum Penyusunan staf Kontrol kurikulum Mekanisme pengembangan kurikulum a. Studi kelayakan dan kebutuhan b. Penyusunan konsep awal perencanaan kurikulum c. Pengembangan rencana untuk melaksanakan kurikulum d. Pelakasanaan ujicoba kurikulum di lapangan e. Pelaksanaan kurikulum (desiminasi, pelaksanaan secara menyeluruh) f. Pelaksanaan penilaian dan pemantauan kurikulum g. Pelaksanaan perbaikan dan penyesuaian

D. Manajemen Perencanaan Kurikulum Harus diperhatikan kondisi sosiokultural a. Nilai yang berkembang di masyarakat b. Arah perubahan masyarakat c. arah dan gerak penduduk d. Perubahan sistem sosial e. peranan tingkah laku f. Efek urbanisasi dan struktur keluarga g. Hakikat ekonomi 2. Fungsi Perencanaan Kurikulum: a. Sebagai pedoman atau alat manajemen b. Sebagai penggerak roda organisasi c. Sebagai motivasi untuk melaksanakan sistem pendidikan

3. Model Perencanaan Kurikulum a. Model perencanaan rasional deduktif (rational Tyler), yang menitikberatkan logika, bertitik tolak dari spesifikasi tujuan (goals and objectives), mengabaikan problematika dalam lingkungan tugas b. Model Interaksi Rasional (the rational- interactive model), rasionalitas sebagai tuntutan kesepakatan antar pendapat yang berbeda c. The diciplines model, yang menitikberatkan pada guru-guru, mereka sendiri yang merencanakan kurikulum d. Model tanpa perencanaan (non planning model), yang berdasar pada pertimbangan-pertimbanagan intuitif guru-guru

4. Sifat Perencanaan Kurikulum Strategis Komprehensif Integratif Realistik Humanistik Futuralistik Mendukung manajemen pendidikan secara sistemik Mengacu pada pengembangan kompetensi sesuai standar nasional Berdeversifikasi, melayani keragaman siswa Desentralistik, dikembangkan daerah sesuai kondisi dan potensi daerah

5. Asas-asas Perencanaan Kurikulum Objektivitas Keterpaduan Manfaat Efesiensi dan efektivitas Kesesuaian keseimbangan Kemuddahan Berkesinambungan Pembakuan Mutu

6. Perumusan Isi Kurikulum Cara Menyusun Kurikulum Isi kurikulum disusun dalam bentuk : Bidang-bidang keilmuan, seperti ilmu sosial, komunikasi, eksak, humaniora dll Jenis-jenis mata pelajaran, sesuai dengan tuntutan program Tiap mata pelajaran dikembangkan menjadi satua-satuan bahasan dan pokok bahasan atau standar kompetensi dan kompetensi dasar Tiap mata belajaran dikembangkan dalam silabus

7. Merancang Strategi Pembelajaran Konsep Pembelajaran, proses interaksi antara pelajar dengan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran Strategi Pembelajaran, merupakan pola umum untuk mewujudkan proses belajar mengajar

8. Merancang Strategi Bimbingan Konsep Kepebimbingan, untuk membantu siswa memecahakan masalah yang dihadapi Jenis-jenis bimbingan : bimbingan belajar, jabatan, pribadi 9. Merancang Strategi penilaian Konsep penilaian, untuk mengetahui tingka keberhasilan yang telah dicapai setelah pelaksanaan kurikulum Jenis Penilaian: penilaian sumatif, penempatan, diagnosia, formatif

III. PELAKSANAAN KURIKULUM Administrasi Pelaksanaan Kurikulum Kegiatan-kegiatan dalam administrasi kurikulum : a. Menyusun rencana kegiatan tahunan b. Menyusun rencana pelaksanaan program/unit c.Menyusun jadwal pelksanaan kegiatan d. Melaksanakan kegiatan PBM e. Mengatur pelakasanaan pengisian buku laporan pribadi f. Melaksanakan kegiatan-kegiatan ektrakurikuler g. Melaksanakan evaluasi belajar h. Mengatur alat perlengkapan pendidikan i. Melakasanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhan j. Merencanakan usaha peningkatanmutu guru

Peran kepala Sekolah Sebagai Pimpinan a. Mampu mengelola sekolah (managerial skills) b. Kemampuan profesional/keahlian dalam jabatan) c. Bersikap rendah hati dan sederhana d. suka menolong e. Sabar, memiliki kestabilan emosi f. percaya pada diri sendiri g. berpikir kritis, dsb.

2. Sebagai Administrator a. Respond to day-in day-out for assitance subordinate b. Render intelectual out emosional support member of his group in carrying out the program educational c. Permits latitude to subordinate in ferforming their respossibilities d. Encourges subordinates in participate in planning e. Makes himself available to staff for solving problems f. Exhibits integrity in performance appraisal g. Get feedback from individuals h. Is motivates to help others

3. Sebagai Perencana Membuat perencanaan tahunan berbagai bidang: a. kemuridan b. personal/tenaga kependidikan c. sarana kependididikan d. ketatausahaan e. pembiayaan/anggaran pendidikan f. pembinaan organisasi sekolah g. hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan

4. Sebagai Pembina Organisasi Sekolah, meliputi : Guru bidang studi (jumlah dan kualitas) Staf karyawan TU (cakap, trampil) Pengadaan alat bantu mengajar Perpustakaan (sesuai tuntutan kurikulum) Pengelolaan laboratorium UKS Bimbbingan Penyuluhan Pembinaan ektra kurikuler Pembinaan OSIS Komite Sekolah Pembinaan Kerohanian (masjid sekolah)

5. Sebagai Koordinator Pelaksanaan Kurikulum, meliputi koordinasi dalam : perencanaan Pengorganisasian Pergerakan motivasi personal Pengawasan dan supervisi Anggaran biaya pendidikan Program evaluasi

SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM Sistem Supervisi Kurikulum, meliputi: Fungsi supervisi (edukatif,kurikuler, kepebimbingan, administrasi) Tujuan: Pengembangan kemampuan guru( melaksanakan kurikulum, material kurikulum, perbedaan siswa, ekskul, masalah khusus) Program supervisi: pembinaan, kepempimpinan KS, peningkatan kemampuan profesional guru, kemampuan PBM, pengawasan

2. Program Supervisi Pendidikan: Tujuan 1) program pengajaran 2) pembinaan kemampuan profesional guru 3) program khusus( siswa kesulitan belajar) b. Fungsi 1) pembinaan kepemimpinan KS 2) pembinaan dan peningkatan kemampuan guru 3) pembinaan kemampuan profesional guru 4) pengawasan, meningkatkan pengelolaan pendidikan

c. Metode Supervisi dan Supervisor Kurikulum Metode Pembinaan (diri sendiri, lingkungan daerah, guru BS, bidang administrasi) Teknik supervisi ( lokakarya/workshop, kunjungan kelas d. Tugas Supervisor (mengendalikan, mensponsori, evaluator, pengawas)

Kemampuan yang harus dikuasai supervisor Kurikulum semua jenjang pendidikan Bidang administrasi, supervisi dan kurikulum sekolah Metodik khusu semua BS Semua kemampuan profesional kependidikan Bidang teknologi pendidikan Administrasi pendidikan Evaluasi dan pengukuran pendidikan Psikologi pendidikan Penelitian pendidikan dan statistika ringan

PEMANTAUAN DAN PENILAIAN KURIKULUM A. Tujuan : 1. Memberikan umpan balik bagi: Kebutuhan program pendidikan Ketercapaian tujuan kurikulum Metode perencanaan Sistem penilaian kurikulum 2. Memberikan bahan kajian untuk membatasi masalah-masalah dan hambatan yang dihadapi di lapangan

B. Aspek-aspek yang Dipanatau Target populasi -> sasaran dan kualitas yang telah dicapai Peserta diklat Tenaga pengajar/pelatih Media pengajaran Prosedur penilaian Bimbingan kepada peserta

C. Pemanfaatan Pemantauan Kurikulum Pemimpimpi -> sebagai bahan membuat keputusan kebijakan yad Pengambang kurikulum -> sebagai bahan untuk usaha perbaikan kurikulum Pengawas -> bahan memberikan bimbingan dan bantuan kepada pelaksana kurikulum Pelaksana kurikulum -> sebagai bahan balikan untuk perbaikan prosedur dan peningkatan hasil selanjutnya

PENILAIAN KURIKULUM Fungsi Penilaian Kurikulum Edukatif, untuk mengetahui kedayagunaan dan keberhasilan kurikulumdalam rangka mencapai tujuan pendidikan/latihan Instruksional, untuk mengetahui pendayagunaan dan keterlaksanaan kurikulum dalam rangka pelaksanaan proses belajar mengajar dalam proses kediklatan Dioganosis, untuk memperoleh masukan dalam rangka perbaikan kurikulum diklat Administratif, untuk memperoleh informasi masukan daalam rangka pengelolaan diklat

2. Tujuan Penilaian Kurikulum Untuk memperoleh informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang kurikulum, yang meliputi keputusan tentang: Perencanaan kurikulum yang mengarah ke pencapaian tujuan Komponen masukan kurikulum: ketenagaan, sarana-prasarana, waktu, biaya Implementasi kurikulum, mengarahkan kegiatan pengajaran dan latihan Produk kurikulum, yang menyangkut efek dan dampak program pendidikan

3. Sasaran penilaian Kurikulum: Proses pengembangan komponen kurikulum Aspek-aspek perencanaan (silabus) tiap mata pelajaran dan paket-paket latihan Pelaksanaan kurikulum (di lingkungan pendidikan maupun di lapangan) Pembinaan kurikulum, di tingkat pusat dan daerah, sesuai dengan pendekatan dekonsentrasi Perbaikan kurikulum pada tingkat mata pelajaran/paket program pendidikan

4. Asas-asas Penilaian Kurikulum: Rasional, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yg mendasar dan objektif Spesifikasi, mengandung tujuan yg jelas dan khusus Manfaat, sesuai dengan hakikat peserta Efektivitas, mengacu pada ciri-ciri dan kondisi yg perlu untuk menentukan dampak kurikulum Kondisi, persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan kurikulum Praktis, mengacu pada faktor-faktor dasar yang menunjang pelaksanaan kurikulum Dseminasi, berhubungan dengan pelaksanaan komunikasi yg efektif

5. Aspek-aspek yang dinilai Kategori masukan: ketercapaian target, kemampuan awal, kemampuan profesional tenaga, kualitas sarana/prasarana Kategori proses: koherensi antara unsur dalam program pengajaran, kedayagunaan dan keterlaksanaan program pengajaran, perumusan isi kurikulum, pemilihan/penggunaan SBM dan media,prosedur evaluasi, bimbingan, remidi Kategori produk/kelulusan: kualiatas dan kuantitas peserta didik, jumlah lulusan, hasil karya lulusan, keterlasanaan dan dampak program pendidikan