Teori Perilaku konsumen, Terbentuknya Kurve Permintaan, & Elastisitas Bab 2: Teori Perilaku konsumen, Terbentuknya Kurve Permintaan, & Elastisitas
Teori Perilaku Konsumen Teori Kardinal Teori ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang/jasa dapat diukur/dinyatakan dalam angka-angka kardinal / numerik, misalnya 1, 2,..,10, 56,..dsb.
Teori Kardinal Asumsi: Rationality Cardinal Utility Diminishing of Marginal Utility Constant Marginal Utility of Money
Teori Kardinal TU = f ( X , Y ) Total Kepuasan (total utility) merupakan fungsi dari sejumlah barang X dan Y yang dikonsumsi Marginal Utility adalah tambahan kepuasan atas tambahan 1 unit barang yang dikonsumsi TU = f ( X , Y ) TU TU MU x = MU y = X Y
Teori Kardinal Total Utility Marginal Utility TU MU Qx Qx
Teori Kardinal Keseimbangan Konsumen terjadi pada saat: MUx MUy _______ = ______ Px Py dan Px.X + Py.Y = I
Teori Ordinal Teori Ordinal beranggapan bahwa kepuasan konsumen dalam mengkonsumsi sejumlah barang tidak dapat diukur dengan angka-angka atau numerik tetapi hanya dapat diperbandingkan, mana yang lebih tinggi atau mana yang lebih rendah. Teori ini dapat dipelajari dengan pendekatan Kurve Indifferens (indefference curve), yaitu kurve yang mengubungkan titik-titik kombinasi barang X dan Y yang dapat mengasilkan tingkat kepuasan yang sama.
Indifference Curves (IC)
Garis Anggaran (Budget Line) Garis Anggaran menunjukkan batas kemampuan (daya beli) maksimal konsumen dalam membeli sejumlah barang / jasa dengan pendapatan / anggaran tertentu. Qy Garis Anggaran (BL) I = Px.X + Py.Y Qx
The Budget Line (BL) GF: M = $6, PX = PY = $1 GF’: PX = $2
Keseimbangan Konsumen Kemiringan IC = Kemiringan BL Px MRS = Py Y Px MUx = = = MRS X Py MUy IC BL
Penurunan Kurve Permintaan Konsumen Price Consump- tion Curve Garis Permintaan (Demand)
Pemisahan Substitution Effect dan Income Effect dari Perubahan Harga
Permintaan Konsumen Individual QdX = f(PX, I, PY, T) Jumlah barang X yang diminta konsumen per unit waktu Harga per unti barang X Pendapatan konsumen Harga barang lain yang berhubungan (substitusi / komplementer) Selera konsumen
QdX = f(PX, I, PY, T) QdX/PX < 0 QdX/I > 0 untuk barang normal & superior QdX/I < 0 untuk barang inferior QdX/PY > 0 jika X dan Y barang substitusi QdX/PY < 0 jika X dan Y barang komplemen
Fungsi Perimntaan Linier QX = a0 + a1PX + a2N + a3I + a4PY + a5T PX Intercept: a0 + a2N + a3I + a4PY + a5T Slope: QX/PX = a1 QX
Elastisitas Harga Permintaan (Price Elasticity of Demand) El. Titik : El. Busur : A1 = 1 Slope Fungsi Linier
Marginal Revenue (MR) dan Elastisitas Harga PX QX MRX
Marginal Revenue (MR), Total Revenue (TR), dan Elastisitas Harga QX MR=0 demand MR
Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan untuk suatu barang lebih elastis, jika : Tersedianya barang substitusi Makin sempit barang didefinisikan Tersedianya cukup waktu untuk menyesuaikan adanya perubahan harga
Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity of Demand) El. Titik : El. Busur : Fungsi Linier : Normal & superior Good Inferior Good
Elastisitas Silang (Cross-Price Elasticity of Demand) El. Titik : Fungsi Linier : Complements Substitutes