Komunikasi Politik & Rekrutmen Politik Andri Rusta
Apa yang dimaksud dengan komunikasi ? Proses komunikasi, Timbul balik Apa kriteria komunikan ? Bisa menyaring informasi Bisa memberi respon yang baik Memiliki kesamaan budaya dgn komunikator Pendengar yang baik Apa kriteria / ciri-ciri komunikator yang baik ? Mempunyai wawasan luas ttg pesan, mengambil inisiatif Kredibilitas, tahu cara mengantisipasi Mampu mempengaruhi memiliki power Menarik Menghidupkan suasana Bertanggungjawab untuk feedback Apa unsur-unsur yang harus terpenuhi dalam sebuah pesan ? Memiliki manfaat Sesuai fakta Mengajak/mempengaruhi Dapat dimengerti Tidak menimbulkan ambigu
PENGERTIAN KOMUNIKASI POLITIK Menurut beberapa pakar antara lain : Astrid S. Susanto, Phd, merumuskan dalam bukunya“Komunikasi Sosial di Indonesia” sbb : “Komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan kepada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi ini dapat mengikat semua warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik.” (1989: 9).
Dr. Rusadi Kartaprawira, SH Dr. Rusadi Kartaprawira, SH. Dalam buku “Sistem Politik di Indonesia” , melihat komunikasi politik pada kegunaannya yaitu : “Untuk menghubungkan pikiran politik yang hidup dalam masyarakat, baik Intra golongan, institusi, asosiasi, ataupun sektor kehidupan politik pemerintah.” (1983: 64).
dari definisi-definisi di atas, pada intinya dapat disimpulkan bahwa komunikasi politik adalah komunikasi yang diarahkan pada pencapaian suatu pengaruh sedemikian rupa, sehingga masalah yang dibahas oleh jenis kegiatan komunikasi tersebut dapat mengikat semua kelompok atau warganya melalui suatu sanksi yang ditentukan bersama oleh lembaga-lembaga politik. Sedangkan bila dilihat dari tujuan politik “an sich”, maka hakekat komunikasi politik adalah upaya kelompok manusia yang mempunyai orientasi pemikiran politik atau ideologi tertentu di dalam rangka menguasai dan atau memperoleh kekuasaan untuk dapat mewujudkan tujuan pemikiran politik dan ideologi sebagaimana yang diharapkan. (Menpen: ’90)
PARADIGMA HAROLD LASSWELL mengemukakan bahwa cara yang mudah untuk melukiskan suatu tindakan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who ———– siapa ? Says what ———- mengatakan apa ? To Whom ———- kepada siapa ? With what channel ———- dengan saluran apa ? With what effect ———– dengan akibat apa ?
“Baik diuraikan dalam teori pengalihan informasi yang sangat canggih, maupun dalam pandangan sosiopsikologis yang provokatif, kelima dasar Lassewll ini menyajikan cara yang berguna untuk menganalisis komunikasi.” (Dan Nimmo, 1993 :13)
1. KOMUNIKATOR POLITIK (WHO) Para komunikator politik, dibandingkan dengan warga negara pada umumnya, suka ditanggapi lebiih sungguh-sungguh bila mereka berbicara atau berbuat. Sehubungan dengan itu, di sini kita akan mengidentifikasi tiga kategori para komunikator politik ini, kemudian akan meninjau unsur-unsur dan segi-segi pokok peran mereka sebagai pemimpin politik.
KOMUNIKATOR dan KOMUNIKAN POLITIK Komponen yang paling menentukan dalam setiap bentuk kegiatan komunikasi yaitu komunikator dan komunikan. Karena tanpa kedua komponen tersebut tidak akan terjadi komunikasi
Ciri – Ciri Komunikator Politik yaitu : Pihak yang pertama–tama mempunyai inisiatif. Pihak yang mempunyai ide atau gagasan; yang akan disebarluaskan. Pihak yang mula pertama mengajak berkomunikasi. Pihak yang bermaksud mempengaruhi, mengubah dan membentuk sikap, pendapat dan tingkah laku orang lebih baik secara perorangan maupun kelompok.
Dan Nimmo mengidentifikasi komunikator menjadi tiga kategori : politikus yang bertindak sebagai komunikator politik Profesional sebagai Komunikator politik. Aktivis sebagai komunikator Politik
2. PEMBICARAAN/PESAN POLITIK (SAYS WHAT) Apa yang membuat sesuatu pembicaraan itu menjadi pembicaraan politik? “Menurut Davis V. J. Bell, ada tiga jenis kepentingan pembicaraan yang mempunyai kepentingan politik yang pasti dan jelas sekali politis, yaitu: pembicaraan kekuasaan, pembicaraan pengaruh, dan pembicaraan otoritas. (Dan Nimmo, 1993: 75)”
SPEAKING cara mudah untuk mengingat Setting atau scene (suasana) Participants (peserta) Ends (tujuan) Act sequence (urutan tindakan) Key (kunci) Instrumentalities (instrumentalitas) Norms (norma) Genres (genus)
Setting atau scene (suasana); komunikasi terjadi dalam periode, tempat dan lingkungan khas; ia bisa formal atau informal, suram, ceria dsb. Suatu ucapan di dalam sebuah setting bisa diinterpretasikan berbeda dalam setting yang lain. Participants (peserta); setiap pihak menanggapi suatu pesan yang diberikan, dengan penuh makna. Misalnya tambahkan seseorang partisipan, maka makna bersama tentang sesuatu pesan yakni lambang signifikan akan berubah. Ends (tujuan) ; Pembicaraan politik biasanya mengharapkan suatu hasil sebagai pusat perhatiannya, suatu tujuan yang dipillih dalam pikiran pesertanya. Suatu pergeseran dalam tujuan dapat mengubah makna dan tanggapan terhadap pesan. back
Act sequence (urutan tindakan) ; Komunikasi diskursif (berpindah-pindah atau melompat-lompat) tertulis dan lisan serta bentuk umum bahasa non-diskursif terjadi sebagai urutan ucapan dan tindakan,. Gangguan pada urutan itu dapat mengacaukan tanggapan yang bermakna. Key (kunci) : mengacu kepada jenis vokal dan fasial dari pernyataan non-verbal. Hal-hal seperti nada dan tingkah laku dapat mendukung atau bahkan meniadakan isi verbal suatu pesan.
Instrumentalities (instrumentalitas) : ini mengacu kepada tipe bahasa suatu komunitas bahasa. Ia dapat menyiratkan suatu jargon khusus dari suatu kelompok. Norms (norma) : Kaidah-kaidah yang tidak diucapkan menentukan komunikasi – jarak ketika orang bertatap muka, hubungan pandangan diantara mereka, kaidah tata bahasa, dan sebagainya. Genres (genus) : Mengacu kepada kategori-kategori tindakan komunikasi – pidato, do’a, guraman, peribahasa, penyelidikan, ucapan salam, ucapan perpisahan dsb. Misalnya istilah “kawanku sebangsa” adalah genus ritualistik yang dinyatakan untuk mengidentifikasikan bahwa si pembicara sebagai “salah seorang anak” bangsa itu.
PENGGUNAAN PEMBICARAAN POLITIK MEYAKINKAN DAN MEMBANGKITKAN MASSA AUTORITI SOSIAL PERSUASI POLITIK (Propaganda, periklanan dan retorika)
3. KHALAYAK KOMUNIKASI POLITIK (TO WHOM). Khalayak adalah sejumlah orang yang heterogen. Mereka menjadi khalayak komunikasi politik segera setelah mereka “mengkristal” menjadi opini publik. Bagi Dan Nimmo, opini publik adalah abstraksi dari khalayak komunikasi politik.
4. SALURAN KOMUNIKASI POLITIK (WITH WHAT CHANNEL). Saluran komunikasi adalah alat atau sarana yang memudahkan penyampaian pesan. Ada tiga tipe utama saluran komunikasi politik, yaitu: saluran massa, imterpersonal dan organisasi.
5. DENGAN AKIBAT APA (WITH WHAT EFFECT). Berbagai ahli telah merangkum akibat potensial dari komunikasi politik dengan menggunakan kategori sbb: Akibat kognitif (menggugah kesadaran) Akibat afektif (kecenderungan untuk suka atau tidak menyukai perubahan atas keputusan akibat komunikasi politik) Akibat partisipasi
Akibat kognitif (menggugah kesadaran), yaitu dapat membedakan akibat politik jangka panjang dan akibat politik seketika. Konsekuensi komunikasi bisa menjadi dua dimensi; pertama, informasi awal menciptakan ambiguitas, kedua menyajikan informasi lebih rinci yang mengurangi dan memecahkan ambiguitas. Selain menciptakan dan memecahkan ambiguitas dalam pikiran orang, juga menyajikan bahan mentah bagi interpretasi personal, memperluas realitas sosial dan politik, dll. back
Akibat afektif (kecenderungan untuk suka atau tidak menyukai perubahan atas keputusan akibat komunikasi politik) Empat konsekuensi afektif yang potensial dari komunikasi politik, yaitu: 1. bisa menjernihkan atau mengkristalkan nilai politik. 2. bisa memperkuat nilai komunikasi politik 3. bisa memperkecil nilai yang dianut. 4. bisa memindahkan situasi orang dari persuai yang satu kepada persuasi yang lain.
Rekrutmen politik Rekrutmen politik pada dasarnya merupakan proses penseleksian individu untuk dapat mengisi lowongan dalam jabatan-jabatan politik maupun pemerintahan. Rekrutmen politik berkaitan erat dengan karier politik seseorang. Banyak cara yang dapat dilaksanakan dalam rangka rekrutmen politik ini. Salah satunya ialah dengan cara menarik orang-orang muda yang berbakat untuk dididik menjadi kader, yang di masa datang, diharapkan menduduki jabatan politik maupun pemerintahan mengganti jabatan-jabatan lama
Rekrutmen politik adalah proses pengisian jabatan-jabatan pada lembaga-lembaga politik termasuk partai politik dan administrasi atau birokrasi oleh orang-orang yang akan menjalankan kekuasaan politik (Suharno, 2004: 117). Sedangkan menurut Cholisin, rekrutmen politik adalah seleksi dan pengangkatan seseorang atau kelompok untuk melaksanakan sejumlah peran dalam system politik pada umumnya dan pemerintahan pada khususnya (Cholisin, 2007: 113).
Rekrutmen politik adalah suatu proses seleksi anggota-aggota kelompok untuk mewakili kelompoknya dalam jabatan administratif maupun politik. Dalam pengertian lain, rekrutmen politik merupakan fungsi penyelekksian rakyat untuk kegiatan politik dan jabatan pemerintahan melalui penampilan dalam media komunikasi, menjadi anggota organisasi, mencalonkan diri untuk jabatan tertentu dan sebagainya.
Ada dua macam mekanisme rekrutmen politik, yaitu rekrutmen yang terbuka dan tertutup. Dalam model rekruitmen terbuka, semua warga Negara yang memenuhi syarat tertentu (seperti kemampuan, kecakapan, umur, keadaan fisik) mempunyai kesempatan yang sama untuk menduduki posisi-posisi yang ada dalam lembaga negara / pemerintah. Suasana kompetisi untuk mengisi jabatan biasanya cukup tinggi, sehingga orang-orang yang benar-benar sudah teruji saja yang akan berhasil keluar sebagai jawara. Ujian tersebut biasanya menyangkut visinya tentang keadaan masyarakat atau yang di kenal sebagai platform politiknya serta nilai moral yang melekat dalam dirinya termasuk integritasnya.
Adapun manfaat yang diharapkan dari rekrutmen terbuka adalah: a) Mekanismenya demokratis b) Tingkat kompetisi politiknya sangat tinggi dan masyarakat akan mampu memilih pemimpin yang benar-benar mereka kehendaki c) Tingkat akuntabilitas pemimpin tinggi d) Melahirkan sejumlah pemimpin yang demokratis dan mempunyai nilai integritas pribadi yang tinggi.
Sebaliknya, dalam sistem rekrutmen tertutup, kesempatan tersebut hanyalah dinikmati oleh sekelompok kecil orang. Ujian oleh masyarakat terhadap kualitas serta integritas tokoh masyarakat biasanya sangat jarang dilakukan, kecuali oleh sekelompok kecil elite itu sendiri.
beberapa pilihan partai politik dalam proses rekrutmen politik; Partisan, yaitu merupakan pendukung yang kuat, loyalitas tinggi terhadap partai sehingga bisa direkrut untuk menduduki jabatan strategis. Compartmentalization, merupakan proses rekrutmen yang didasarkan pada latar belakang pendidikan dan pengalaman organisasi atau kegiatan sosial politik seseorang, misalnya aktivis LSM. Immediate survival, yaitu proses rekrutmen yang dilakukan oleh otoritas pemimpin partai tanpa memperhatikan kemampuan orang-orang yang akan direkrut. Civil service reform, merupakan proses rekrutmen berdasarkan kemampuan dan loyalitas seorang calon sehingga bisa mendapatkan kedudukan lebih penting atau lebih tinggi.
menurut Czudnowski, yang dapat menentukan terpilihnya seseorang dalam lembaga legislatif : Social background : Faktor ini berhubungan dengan pengaruh status sosial dan ekonomi keluarga, dimana seorang calon elit dibesarkan. Political socialization : Merupakan suatu proses yang menyebabkan seorang menjadi terbiasa dengan tugas-tugas yang harus diilaksanakan oleh suatu kedudukan politik. Initial political activity : Faktor ini menunjuk kepada aktivitas atau pengalaman politik calon elit selama ini. Apprenticeship : Faktor ini menunjuk langsung kepada proses “magang” dari calon elit ke elit yang lain yang sedang menduduki jabatan yang diincar oleh calon elit. Occupational variables : Calon elit dilihat pengalaman kerjanyadalam lembaga formal yang bisa saja tidak berhubungan dengan politik, kapasitas intelektual dalam kualitas kerjanya. Motivations : Orang akan termotivasi untuk aktif dalam kegiatan politik karena dua hal yaitu harapan dan orientasi mereka terhadap isu-isu politik. Selection : Faktor ini menunjukkan pada mekanisme politik yaitu rekrutmen terbukan dan rekrutmen tertutup.
Ada beberapa variabel penting dalam proses rekrutmen dan pengembangan kader. Kualitas Rekrutmen Kualifikasi standar sebaiknya mencakup aspek-aspek, seperti integritas, dekat dengan rakyat (societal roots), pengalaman politik, keterampilan dasar, dan sesuai dengan platform partai. Standarisasi Rekrutmen dan Kepatuhan Desentralisasi Rekrutmen Kualitas Pengembangan Kader Standarisasi, Kepatuhan, dan Desentralisasi Pengembangan kader
Jalur-jalur Politik dalam Rekrutmen Politik Jalur koalisi partai atau pimpinan-pimpinan partai Jalur rekrutmen berdasarkan kemampuan-kemampuan dari kelompok atau individu Jalur rekrutmen berdasarkan kaderisasi Jalur rekrutmen politik berdasarkan ikatan primordial
Any question ?
Kuis.... 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ilmu Politik ? 2. jelaskan perbedaan antara masyarakat, penduduk, rakyat dan warga negara. 3. jelaskan konsep partisipasi politik dan salah satu contoh tingkatan partisipasi politik menurut para ahli...