Rencana Lantai dan Rencana Plafon Pertemuan 17-18 Matakuliah : R0494 – Teknologi Bangunan III Tahun : 2008 Rencana Lantai dan Rencana Plafon Pertemuan 17-18
Rencana Plafon dan Lantai Mendesain pola plafon dan lantai adalah merupakan pekerjaan finishing dan bagian dari pekerjaan interior. Hasil dan kualitas pekerjaan ini sangat mempengaruhi tampilan dan citra dari bangunan. Mendesain plafon dapat dipisahkan menjadi masalah teknis (pemasangan, mutubahan, dsb.), dan yang non teknis (selera, citra, dsb). Kriteria desain secara umum sangat ditentukan oleh : Fungsi Ruang dan Tipologi Bangunan Tema Desain atau Konsep Desain Selera Pemilik dan Pemakai Ruangan (User) Anggaran Biaya yang tersedia Bina Nusantara
Pertimbangan Yang Perlu Diperhatikan Modul Bahan Pola atau Patern Tata Cahaya (Lighting) dan Perlengkapannya. Tata Suara (Acoustic) Pengkondisian Udara (AC) Tekstur dan Warna Bahan Gaya, Style atau Tema Citra atau Kesan (Image) Jaringan-Jaringan Instalasi Utilitas Cara pemasangan atau mengerjakan dan pemeliharaannya Bina Nusantara
Modul Integrasi modul ruang, modul struktur, modul bahan, modul perlengkapan furnitur. Garis-garis pola,nut, lis, garis ukuran bahan. Bahan Ukuran Bahan sesuai standar produk industri,30 x60, 60x120, 120x240, 120x180, dll. Jenis Bahan; metal/logam, asbes, kayu, plastik, fiber, dsb. Kualitas Bahan dengan standar yang ditetapkan, aman, tidak mengganggu kesehatan, dsb. Menghindari pemborosan penggunaan material, potongan, sisa-sisa yang tidak terpakai. Bina Nusantara
Tata Cahaya Pola atau Patern Perlu menyatukan pola-pola desain yang ada seperti garis, ukuran bahan, amartur/fixture lampu, sudut atau pengakhiran ruang, batas-batas ruang, nut, lis, ukuran furnitur. Arah garis-garis; grid, diagonal, melingkar, abstark, dsb. Tata Cahaya Pengaturan cahaya alami, buatan, bukaan jendela, pintu, skylight. Efek dan suasana yang dapat dihasilkan Karakter dan efek warna lampu. Bentuk dan model amarture/fixture lampu dan cara-cara pemasangannya, inbouw, outbouw, digantung, menempel, atau didinding, dsb. Bina Nusantara
Mengendaikan sumber suara dengan alat bantu pengeras suara. Tata Suara (Acoustic) Pada prinsipnya adalah mengendalikan suara, sumber suara dari dalam dan luar ruangan. Mengendaikan sumber suara dengan alat bantu pengeras suara. Mengatur efek suara yang diinginkan, seperti; suasana sunyi, ramai, romantis, riang, gemuruh, sakral, dsb. Pengkondisian Udara Perlu dipertimbangkan sejauh mana sistem jaringan pengkondisian udara mengganggu estetika ruang dalam. Ac split dengan indoor unit, atau ac sentral dengan diffuser, ducting, dsb. Mengingat dimensi perlengkapan ac berukuran besar. Bina Nusantara
Gaya, Style atau Tema Tekstur dan Warna Tekstur bahan, halus, kasar, keras, lunak, alami, artifisial, bergelombang, datar/flat. Warna dengan intensitas, monokrom, kontras, pastel, gradasi, primer. Warna dan kesan yang dihasilkan sejuk, panas, gelap, terang, remang-remang, dsb. Teknik Finishing; cat/coating, cladding, kamprot, airbrush Gaya, Style atau Tema Menentukan pasal ini sangat penting terhadap hasil dari pekerjaan. Peranan desainer sangat diperlukan, fisi, sensitifitas, pengalaman, selera, dsb. Bina Nusantara
Menciptakan icon, simbol-simbol adalah tugas desainer. Citra dan Kesan Pemberian citra sangat dipengaruhi pemilik, pemakai, nama atau pamor perusahaan, publik, desainer, nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Menciptakan icon, simbol-simbol adalah tugas desainer. Jaringan-Jaringan Instalasi Utilitas Jaringan instalasi pada umumnya tersembunyi dibalik plafon atau lantai, atau dinding ruang. Instalasi listrik, pipa, ac, hidran, umumnya disembunyikan dan ada yang disengaja diekpose untuk dijadikan elemen estetika interior. Perlu mengetahui alur-alur jaringan utama, jaringan sekunder, distribusi, detail, shaft, titik-titik inlet dan outlet. Perlu mengetahui titik-titik gantungan, stek, akses untuk pemasangan dan pemeliharaan. Bina Nusantara
Cara Pemasangan dan Pengerjaannya Memperhatikan cara-cara menggantung jaringan utilitas dan rangka-rangka plafon, baik yang pabrikasi atau yang buatan. Sistem hanger dan pengaruh beban, gempa, goyangan, getaran, ledakan, kebakaran, dsb. Manhole untuk pemasangan atau pemeliharaan sistem utilitas pada langit-langit Bina Nusantara
Rencana Lantai Prinsip dasar desain sama dengan mendesain plafon; ada pola, tema, style, dll. Memahami berapa besar beban yang akan menumpu, melewati/diatas lantai tsb.; manusia, barang, alat-alat berat, furnitur, kendaran, statik, bergerak, dsb. Dan mempelajari sejauh mana kerusakan yang akan ditimbulkan. Memilih material sesuai kebutuhan fungsi dan aktifitas dalam ruangan, seperti; kantor, hunian, lab, pabrik, bengkel, gudang, toko, sport, dsb. Memilih material disesuaikan dengan sifat lantai; kering, basah, tergenang air, lembab. Bina Nusantara
Pertimbangan warna bahan. Bahan semen, marmer, terasso, batu alam, batu buatan, keramik, vinil, kayu, metal/logam, karpet. Pertimbangan jenis bahan lantai yang tahan benturan, zat kimia, kedap air, tahan api, tahan gerusan, gesekan, elastis, licin, kasar, dsb. Pertimbangan warna bahan. Kemiringan atau perbedaan ketinggian permukaan lantai, terkait dengan aliran air, floordrain, teras, dapur, kolam, dsb. Memperhatikan peraturan dan keselamatan pemakai, anak tangga, seperti trap, kemiringan, ram, detail sudut-sudut, dsb. Lantai untuk aksessibilitas penyandang cacat, tuna netra, kursi roda, dll. Bina Nusantara