CAPITAL BUDGETING / Penganggaran Modal Aksioma 5 : Kondisi Persaingan pasar, sebab mengapa sulit mendapatkan proyek dengan laba luar biasa
Kriteria Keputusan Penganggaran Modal ? Modal atau Capital aktiva tetap yang digunakan dalam operasi perusahaan Anggaran / budget suatu rencana yang menjelaskan arus kas keluar dan arus kas masuk yang diproyeksi (diprediksi) selama periode tertentu dimasa mendatang Anggaran Modal keseluruhan proses menganalisis proyek-proyek dan menentukan apakah proyek tersebut harus dimasukkan dalam anggaran modal (capital budget)
Anggaran Modal suatu teknik penilaian untuk menentukan kelayakan secara ekonomis dri suatu rencana untuk pengadaan asset jangka panjang Atau Anggaran Modal suatu proses perencanaan untuk pembelian asset yang diharapkan akan memberikan arus kas selama lebih dari satu tahun
Keputusan-keputusan penganggaran modal sangat penting karena : Implikasi dari keputusan tersebut akan berlangsung terus hingga suatu periode yang cukup lama atau memiliki konseksuensi jangka panjang Menentukan bentuk-bentuk aktiva yang dimiliki perusahaan Melibatkan pengeluaran yang besar
Klasifikasi Proyek yang dianalisis : Penggantian ( Replacement decisions) : Untuk mempertahankan bisnis yg ada Untuk mengurangi biaya Pengembangan ( Expansion decisions) Produk atau pasar yang ada Produk atau pasar baru Independent Projects Mutually exclusive Projects (pilih salah satu)
Persamaan antara Capital Budgeting dg penilaian Sekuritas Biaya modal harus ditentukan terlebih daulu Arus kas harus diperkirakan Untuk proyek beresiko, probabilitas arus kas harus ditentukan Menentukan discounted rate Arus kas didiskonto untuk menghitung present valuenya Present value dari arus kas masuk dibandingkan dengan present value dari arus kas keluar
Menentukan Proyek diterima atau Tidak Metode Penilaian Proyek : Payback Period dan Discounted Payback Period Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) & MIRR Profitability Index (PI)
Payback Periode dan Discounted payback period Payback Period adalah periode waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi pada proyek Kriteria penerimaan proyek : Terima jika Periode pembayaran kembali <= periode pembayaran kembali maksimum yg diterima Tolak jika Periode pembayaran kembali > periode pembayaran kembali maksimum yg diterima Atau Periode pembayaran kembali yg terpendek yg dipilih
Keuntungan & Kelemahan Payback Period (Periode pembayaran kembali) Menggunakan arus kas Mudah dihitung dan dimengerti Bisa digunakan sebagai alat penyeleksian awal Kelemahan : Mengacuhkan nilai waktu uang Mengacuhkan arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali Seleksi periode pembayaran kembali bersifat coba2
Contoh : Tahun Arus Kas setelah Pajak Proyek A Proyek B ( 1.000.000) 1 ( 1.000.000) 1 1.000.000 500.000 2 400.000 3 300.000 2.000.000 4 100.000
Menurut metoda payback periode, proyek A lebih baik. Payback Period utk Proyek A : 1 Tahun Payback Period utk Proyek B : 1 + ( 500.000/1.000.000) = 1,5 Tahun Menurut metoda payback periode, proyek A lebih baik. Tapi sebenarnya proyek B lebih menguntungkan karena pada tahun ke-3 dan 4 masih menghasilkan arus kas sebesar 3 juta, sementara proyek A sudah hanya memberikan masukkan 800.000. Kelemahan mengabaikan Nilai waktu dari uang ini dapat diatasi dengan memodifikasi metoda payback period menjadi metoda discounted payback period. Dengan metoda ini, arus kas didiskonto (dicari PV nya ) kemudian dicari payback periodnya
Contoh Discounted Payback Period : Tahun Arus Kas Proyek PV arus kas yg didiskonto pada 10% Arus kas Kumulatif ( 1.000.000) (1.000.000) 1 500.000 455.000 ( 545.000) 2 400.000 331.000 ( 214.000) 3 300.000 225.000 11.000 4 100.000 68.000 79.000
Discounted payback period = 2 + 214.000/225.000 = 2,95 tahun Meski banyak kelemahannya, metoda payback period masih terus digunakan secara intensif dalam membuat keputusan penganggaran modal. Tapi metoda ini tidak digunakan sebagai alat utama, melainkan hanya sebagai indikator dari likuiditas dan resiko proyek
Keuntungan & Kelemahan Discounted Payback Period Menggunakan arus kas Mudah dihitung dan dimengerti Mempertimbangkan nilai waktu uang Kelemahan : Mengacuhkan arus kas yang terjadi setelah periode pembayaran kembali Seleksi periode pembayaran kembali bersifat coba2
B. Metoda Net Present Value NPV = Nilai bersih sekarang = nilai sekarang arus kas tahunan setelah pajak dikurangi pengeluaran kas investasi awal
n ACFt NPV = - IO t=1 (1 + k)t NPV = ACFt (PVIF,k,t) - IO ACFt = arus kas tahunan setelah pajak pd periode t k = tingkat pengembalian yg disyaratkan atau biaya modal IO = pengeluaran kas awal n = usia proyek yang diharapkan
Kriteria Penerimaan : NPV >= 0 Diterima NPV < 0 Ditolak Jika 2 proyek bersifat “mutually Exlusive” (artinya hanya 1 yg dipilih) maka proyek yang memiliki NPV positif yang terbesar yang dipilih NPV >= 0 menunjukkan bahwa aus kas tepat cukup untuk : Membayar kembali modal yg diinvestasikan Menyediakan tingkat keuntungan yg disyaratkan pada modal Jika NPV positif, arus kas proyek menghasilkan suatu “sisa keuntungan” atau excess return yg akan dinikmati oleh para pemegang saham (pemilik perusahaan). Jadi jika perusahaan mengambil proyek dengan NOV Positif, nilai perusahaan (harga saham)akan naik berarti kesejahteraan pemegang saham naik. Jika NPV = 0, perusahaan bertambah besar tapi harga saham tidak berubah
Keuntungan & Kelemahan NPV Menggunakan arus kas Memakai nilai waktu uang Konsisten dengan tujuan perusahaan untuk memaksimumkan kekayaan pemegang saham Kelemahan : Membutuhkan peramalan jangka panjang yang detil mengenai pertambahan keuntungan dan biaya
Contoh : Sebuah perusahaan mempertimbangkan Investasi sebuah mesih baru, yang akan memberikan arus kas masuk setelah pajak seperti yang ditunjukkan pada tabel-1. Jika tingkat pengembalian yang disyaratkan perusahaan adalah 12%, maka nilai sekarang arus kas setelah pajak adalah Rp. 47.678.000, seperti perhitungan pada tabel-2. Nilai bersih sekarang dari mesin baru tersebut adalah Rp.7 .678.000 Karena nilai ini lebih besar dari 0, maka kriteria nilai berish sekarang menunjukkan bahwa proyek ini harus diterima
Tabel 1 Keterangan Arus Kas Setelah Pajak PVIF 12 % Nilai sekarang Pengeluaran Awal (40.000.000) Arus masuk tahun 1 15.000.000 0,893 13.395.000 Arus masuk tahun 2 14.000.000 0,797 11.158.000 Arus masuk tahun 3 13.000.000 0,712 9.256.000 Arus masuk tahun 4 12.000.000 0,636 7.632.000 Arus masuk tahun 5 11.000.000 0,567 6.237.000 Nilai Bersih Sekarang (NPV) 7.678.000
PV arus keluar = PV arus masuk Rumus : n ACFt IO = t=1 (1 + IRR)t C. Metoda Internal Rate of Return (IRR) / Tingkat pengembalian internal proyek IRR adalah suatu tingkat diskonto (discount rate) yang menyamakan PV kas masuk (PV cash inflows) dengan PV kas keluar (PV cash outflows). Atau suatu tingkat diskonto yang membuat NPV = 0 PV arus keluar = PV arus masuk Rumus : n ACFt IO = t=1 (1 + IRR)t
Kriteria : Jika IRR >= tingkat pengembalian yg disyaratkan Diterima Jika IRR < tingkat pengembalian yang disyaratkan Ditolak Keuntungan : Menggunakan arus kas Memakai nilai waktu uang Konsisten secara umum dengan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham Kelemahan : Membutuhkan peramalanjangka panjang yg detil mengenai pertambahan keuntungan dan biaya Kemungkinan IRR berganda Mengasumsikan arus kas sepanjang usia proyek direinvestasi pada tingkar IRR Jika terdapat 2 proyek yg bersifat mutully exclusive, proyek dengan IRR yg lebih tinggi yg sebaiknya dipilih, dg asumsi IRR lebih besar dari tingkat kuntungan yg disyaratkan
IRR utk arus kas yg sama Contoh : Sebuah perusahaan dengan tingkat pengembalian disyaratkan 10% sedang mempertimbangkan proyek dengan pengeluaran awal sebesar Rp. 45.555.000. Jika investasi diambil, besarnya arus kas setelah pajak yang diharapkan adalah Rp.15.000.000 per tahun sepanjang usia proyek yang berumur 4 tahun. Hitunglah tingkat pengembalian internalnya (IRR)
Jawab: 45.555.000 = 15.000.000 (PVIFAIRR,t) (PVIFAIRR,t) = 3.037 IRR = 12 % Karena IRR > tingkat pengembalian yg disyaratkan (12 % > 10%), maka proyek diterima
IRR untuk arus kas yg tidak sama Contoh : Tahun Arus kas Proyek ( 1.000.000) 1 500.000 2 400.000 3 300.000 4 100.000
IRR dapat dicari dengan trial and error Jika IRR = 14 %, NPV = 8.083 Jika IRR = 15 %, NPV = -8.330 IRR = 14% + (8.083/16.413) (15% - 14%) = 14% + 0,49 (1%) = 14,49 %
Kelemahan IRR adl jika memiliki arus kas yang tidak normal, ada kemungkinan IRR tidak dpat digunakan Arus kas yg tidak normal artiya : ada arus kas negatif / keluar setelah proyek berjalan. Contoh : Tahun Arus Kas Proyek - 1.600.000 1 10.000.000 2 -10.000.000
Terdapat 2 IRR yg menyebabkan NPV = 0 Yaitu : IRR = 25% dan IRR = 400% Mana yg benar? Jawabannya tidak satupun dari pemecahan itu benar. Kesimpulannya, jika ada lebih dari satu tanda dalam arus kas yang saling berbalikan, maka kemungkinan IRR berganda akan timbul dan interpretasi normal IRR akan kehilangan artinya
Metoda MIRR Pengganti metode IRR karena memungkinkan si pembuat keputusan langsung menentukan tingkat reinvestasi yang tepat. Akibatnya MIRR memberi sipembuat keputusan daya tarik intuitif IRR digabungkan dengan asumsi tingkat reinvestasi yg telah diperbaiki
Rumus TV PV arus keluar = ( 1 + MIRR)n ACOFt = arus kas keluar tahunan setelah pajak pada periode t ACIFt = arus kas masuk tahunan setelah pajak pada periode t
TV = nilai akhir ACIF dimajemukkan pada tingkat pengembalian yg disyaratkan diakhir proyek n = usia proyek yang diharapkan MIRR = tingkat pengembalian internal proyek yg dimodifikasi k = tingkat diskonto yg tepat; yatu tingkat pengembalian yg disyaratkan atau biayamodal
Kriteria penerimaan proyek : MIRR >= tingkat pengembalian yg disyaratkan Diterima MIRR < tingkat pengembalian yg disyaratkan Ditolak Keuntungan : Menggunakan arus kas Memakai nilai waktu uang Secara umum, konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham Kelemahan : Membutuhkan peramalan jangka panjang yg detil mengenai pertambahan keuntungan dan biaya
Contoh : Sebuah proyek berusia 3 tahun dengan tingkat pengembalian yg disyaratkan sebesar 10% dan memiliki arus kas sbb : 0 1 2 3 -6.000 2.000 3.000 4.000 Hitunglah MIRR
0 1 2 3 -6.000 2.000 3.000 4.000 4.000 k=10% 3.300 PV arus keluar 2.240 -6.000 9.720 (TV) MIRR = 17.446%
Hasil untuk proyek ini : MIRR = 17,446 % MIRR > dari tingkat pengembalian yg disyaratkan 17,446 % > 10% Maka Proyek diterima
D. Profitability Index / Index keuntungan (PI) Adalah : Rasio antara Present Value Penerimaan dan Present Value Pengeluaran n ACFt PV kas masuk t=1 (1 + k)t PI = = PV kas keluar IO
ACFt = arus kas setelah pajak dlm periode t k = tingkat pengembalian yg disyaratkan atau biaya modal IO = pengeluaran modal n = usia proyek
Kriteria Keuntungan : Kelemahan : jika PI >= 1 Diterima Jika PI < 1 Ditolak Keuntungan : Menggunakan arus kas Memakai nilai waktu uang Konsisten dengan tujuan perusahaan memaksimumkan kekayaan pemegang saham Kelemahan : Membutuhkan peralaman jangka panjang yg detil mengenai pertambahan keuntungan dan biaya
Contoh Tahun Arus kas proyek ( 1.000.000) 1 500.000 2 400.000 3 ( 1.000.000) 1 500.000 2 400.000 3 300.000 4 100.000
Tingkat keuntungan yg disyaratkan = 10% 1.078.820 PI = = 1,078 1.000.000