MALVIN EMERALDI RSUP Fatmawati Gawat Darurat Maternal.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA ANEMIA DEFISIENSI
Advertisements

3. Proteksi  homeostasis dan pencegahan infeksi
FARMAKOLOGI OBAT ANTIANEMIA
HEMATOLOGI DR. RINI RAHMAWATI KADIR, M.KES
ANEMIA GIZI DAN DEFISIENSI ZAT GIZI MIKRO
FIRMAN ARBI Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unand RS Dr M Djamil PADANG
MANFAAT SAYUR BAYAM.
Peredaran darah manusia
KELAINAN ERITROSIT Ira Puspitawati, dr.
HEMATINIKA.
Gangguan sistem Reproduksi
PERANAN LABORATORIUM PADA MALNUTRISI, DEFISIENSI VITAMIN DAN GAKI
Penyakit-penyakit pada Ibu Hamil
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PEMBULUH DARAH DAN DARAH
ANEMIA Lab : penurunan kadar Hb dibawah nilai normal
Pengertian kurang darah dan darah rendah. Sesungguhnya istilah kurang darah itu sangatlah berbeda dengan darah rendah. Kurang darah adalah istilah awam.
BIOKIMIA MERRYANA ADRIANI.
DARAH Darah = plasma + sel darah Sel : eritrosit
Menghitung Nilai Hematokrit
Widysusanti Abdulkadir S.Si M.Si Apt
Gizi seimbang untuk IBU HAMIL.
Asrina rahman
ANEMIA MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT TERBESAR DI DUNIA
ANEMIA Oleh : puspitasari.
Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi dan Penyakit Masa Kehamilan.
Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
Santi susanti nim :
Distosia kelainan janin dan kelainan jalan lahir
Oleh sri lestari.
Penyakit dan gangguan pada darah
ILMU GIZI GIZI PADA IBU HAMIL DAN KOMPLIKASI KEHAMILAN
STANDAR ASUHAN KEHAMILAN OLEH:ANISA SYOLIHIN NIM:140046
Gizi pada ibu hamil & komplikasinya
Perubahan anatomi dan fisiologi pada ibu hamil trimester I,II dan III (Darah dan pembekuan darah) Reflidia yuni putri
MENGETAHUI PERUBAHAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I II DAN III DALAM BIDANG SISTEM KARDIOVASKULER Aldilah alfi izlami ib
PATOFISIOLOGI SEMESTER IV -14.
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
SISTEM HEMATOLOGI.
Oleh : Sevi Erlinda Karintina
ANEMIA KEHAMILAN ANISHA MAYDESTHA IIB.
INTERAKSI ANTARA Fe DAN Cu
Askeb 1 Oleh : atikah mayang sari Nim :
Abortus komplit.
3 1 2.
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL TRIMESTER I,II,III SISTEM PENAFASAN Oleh: Sofianti Risa B.
Metabolisme Mineral Mikro Besi (Fe)
Dewi Nugraheni Restu Mastuti, S.KM
HEMATINIKA Ana Miftahul Jannah.
ANEMIA.
ANEMIA OLEH : Ardhiles WK.
SISTEM KARDIOVASKULER Anatomi dan Fisiologi Manusia
ANEMIA Dept. ILMU PENYAKIT DALAM RSUD Dr Soetomo – Fakultas Kedokteran
IMPLEMENTASI PROGRAM GIZI
Gangguan sistem Reproduksi
By Nyimas Heny Purwati, M.Kep.Sp.Kep.An.Ns
PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA KEHAMILAN
ANEMIA DEFISIENSI BESI Pembimbing : dr. Stephanie Yulianto, SpA Disusun oleh : Nur Zahiera Bt Muhamad Najib
ANEMIA DEFISIENSI VIT B12 HILDA PUTRI SADINA ANEMIA MEGALOBLASTIK.
Anemia pada Remaja Puteri Siti Fathimatuz Zahroh UPT Puskesmas Karangmojo II.
PENDEKATAN DIAGNOSIS KLINIS TERHADAP PASIEN ANEMIA Alnesti Purnama Yunisa G1A
OLEH : Ardhiles WK. - sindroma klinik - ditandai oleh : - penurunan PCV - penurunan kadar Hb - penurunan jumlah Ery.
Anemia pada Remaja Puteri Puskesmas Cipedes dr Rinny Oktafiani 2017.
Abi Muhlisin, SKM., M.Kep. PSIK FIK UMS. Hemopoesis pada Kehamilan Volume plasma meningkat 20 – 100 % Volume eritrosit meningkat (1400 mL  bertambah.
Anemia pada Remaja Puteri dr. Aris Rahmanda UPTD Puskesmas Bojong Rawalumbu – Peserta Dokter Intership Indonesia 2016.
PEMBERIAN ZAT BESI ( FE ) DALAM KEHAMILAN A. Dfinisi zat besi Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini terutama diperlukan dalam.
ASUHAN KEBIDANAN LANJUTAN II
Chairanisa Anwar, SST., MKM
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

MALVIN EMERALDI RSUP Fatmawati Gawat Darurat Maternal

Hemopoesis pada Kehamilan Volume plasma meningkat 20 – 100 % Volume eritrosit meningkat (1400 mL  bertambah mL) Hemoglobin  menurun pada pertengahan kehamilan dan akan meningkat lagi pada akhir kehamilan

Anemia dalam Kehamilan WHO – < 11 g/dL CDC – < 11 g/dL (trimester 1) – < 10,5 g/dL (trimester 2) – < 11 g/dL (trimester 3) – Postpartum < 10 g/dL

Kejadian Anemia pada Kehamilan 10 – 20 % pada wanita hamil di seluruh dunia 58 % di negara berkembang SKRT 1995  Persentase ibu hamil dengan anemia 51,3 %

Adaptasi Tubuh terhadap Anemia Peningkatan cardiac output, terutama dengan peningkatan frekuensi denyut jantung Vasodilatasi akibat hipoksia dengan penurunan resistensi vaskuler Peningkatan perfusi jaringan Redistribusi darah Peningkatan volume respirasi Peningkatan gradient oksigen arteriovenosa Pelepasan eritropoietin

Gejala Kelelahan, kelemahan Simptom kardiovaskular (contohnya palpitasi) Pucat pada kulit dan mukosa Takikardia dan hipotensi Hipertrofi jantung (pada kasus kronik)

Akibat Anemia pada Kehamilan Abortus Persalinan preterm Partus lama karena inersia uteri Perdarahan postpartum karena atonia uteri Syok Infeksi, baik intrapartum maupun postpartum Dekompensasio kordis (dapat terjadi pada anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari 4 g/dl) Kematian mudigah Kematian perinatal Prematuritas Cadangan besi kurang pada janin

Klasifikasi Anemia Berdasarkan Etiologi Anemia akibat perdarahan Anemia akibat penurunan atau inefektivitas eritropoesis – Anemia defisiensi (besi atau asam folat) – Penyakit ginjal – Kelainan sumsum tulang Anemia akibat penghancuran eritrosit dan hemolisis – Hemoglobinopati

Anemia Defisiensi Besi Patogenesis Total besi ↓  penurunan cadangan besi pada hepatosit dan makrofag hati, limpa dan sumsum tulang belakang Setelah cadangan habis  penurunan kadar besi plasma  suplai besi pada sumsum tulang untuk pembentukan Hb menurun  peningkatan jumlah eritrosit protoporfirin  produksi eritrosit mikrositik dan penurunan nilai HB

Tahapan Defisiensi Besi Pertama : cadangan besi berkurang tanpa disertai penurunan kadar besi dalam serum  nilai feritin rendah Kedua : cadangan besi habis dan nilai Hb masih dalam batas normal, penurunan saturasi transferin, peningkatan TIBC dan peningkatan protoporfirin eritrosit bebas Nilai MCV dbn, ditemukan sel mikrositik pada blood smear Ketiga : penurunan Hb  anemia defisiensi besi

Diagnosis mikrositosis dan hipokromasia kadar besi serum rendah daya ikat besi serum tinggi protoporfirin eritrosit tinggi tidak ditemukan hemosiderin dalam sumsum tulang

Terapi Preparat besi per os maupun perenteral Vitamin C Transfusi darah

Anemia Megaloblastik - Diagnosis ditemukan megaloblas atau promegaloblas dalam darah atau sumsum tulang anemia makrositer dan hiperkrom tidak selalu dijumpai pemeriksaan asam formimino-glutamik dalam air kencing percobaan penyerapan dan percobaan pengeluaran asam folat

Terapi Tablet asam folat diberikan dalam dosis 15 – 30 mg sehari vitamin B12 dengan dosis 100 – 1000 mikrogram sehari, baik per os maupun parenteral

Anemia Hipoplastik Darah tepi menunjukan gambaran normositer dan normokrom, tidak ditemukan ciri – ciri defisiensi besi, asam folat, atau vitamin B12. Sumsum tulang bersifat normoblastik dengan hipoplasia erithropoesis yang nyata. Perbandingan mieloit:eritroit yang diluar kehamilan 5:1 dan dalam kehamilan 3:1 atau 2:1, berubah menjadi 10:1 atau 20 :1. Pengobatan dengan segala macam obat penambah darah tidak memberi hasil  transfusi darah

Terima Kasih