PERTANIAN DALAM TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI: MASHAB EKONOMI KLASIK DAN MASHAB EKONOMI DUALISTIK Oleh Yonariza.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEORI-TEORI TENTANG PEMBANGUNAN DAN PERTANIAN
Advertisements

TEORI PEMBANGUNAN KLASIK
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKOOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
PROBLEMATIK EKONOMI Pertemuan 2.
Masalah Kependudukan dan Ketenagakerjaan
DUALISME Pengertian Pengaruh Dualisme
Berhasil/di masa mendatang
TEORI PEMBANGUNAN Yeni Puspita, SE., ME.
POLA KEGIATAN EKONOMI.
CIRCULAR FLOW.
TEORI PERTUMBUHAN/ PEMBANGUNAN EKON.
Proses pembangunan Ekonomi dengan Kelebihan tenaga Kerja
TEORI PEMBANGUNAN.
Pertumbuhan dan Pembanguan Ekonomi
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Pertemuan 3 Teori Umum Pembangunan Ekonomi dan Model Penerapannya.
PERTUMBUHAN EKONOMI ,PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI , DAN KRISIS EKONOMI
Sejarah Pemikiran Ekonomi
TEORI-TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Pertemuan 19 Pertumbuhan ekonomi
SEKTOR PERTANIAN.
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
MASALAH PEMBANGUNAN MANUSIA: KEPENDUDUKAN
MASALAH DAN ISUE-ISUE PEMBANGUNAN PERTANIAN (1)
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
Ekonomi Pembangunan.
Perkembangan ilmu ekonomi makro
Nama Keloompok ERVINIA ELIZABETH INDANA FIKRIYAH LILIS ROFIATUL A
Hal-hal yang di terangkan:
Penentuan Kegiatan Ekonomi
Penentuan Kegiatan Ekonomi
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI.
Grassroot Approach considering local context
Ella Ekaristy,S.Pd.
Teori dan Permasalahan Pembangunan Ekonomi
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
Grassroot Approach considering local context
Materi Kuliah EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI PEMBANGUNAN AMALUDIN, S.IP, MM.
Pembangunan Ekonomi Raya Sulistyowati
1. Masalah Pertumbuhan dan Pemerataan: Pengalaman Asia Timur
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
EKONOMI PEMBANGUNAN 1. Apakah sesungguhnya arti pembangunan itu ? 2. Apakah sumber-sumber pertumbuhan ekonomi nasional dan internasional ? 3. Manakah teori.
PEMBANGUNAN EKONOMI KONSEP PEMBANGUNAN EKONOMI
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern
KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
POLA KEGIATAN EKONOMI.
EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI
PROSES PEMBANGUNAN DALAM PEREKONOMIAN DENGAN KELEBIHAN TENAGA KERJA
Pembangunan Ekonomi.
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
Teori Pertumbuhan Ekonomi: Faktor-faktor yang Menentukan Pertumbuhan
Kelompok 1 Kevin Yuli Ardiansyah ( )
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
. PREPARED BY : H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
BAB II PEMBANGUNAN EKONOMI.
. PREPARED BY : Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
Teori Tahap Linear.
DUALISME Pengertian Pengaruh Dualisme
TEORI PERTUMBUHAN EKONOMI
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik
KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN. 1. KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN 11. HUBUNGAN KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN OVERVIEW.
POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN
MATERI : KEBIJAKAN-KEBIJAKAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
1. Masalah Pertumbuhan dan Pemerataan: Pengalaman Asia Timur
TEORI PEMBANGUNAN Pertemuan ke-3.
Transcript presentasi:

PERTANIAN DALAM TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI: MASHAB EKONOMI KLASIK DAN MASHAB EKONOMI DUALISTIK Oleh Yonariza

1. 1. Mashab Klasik Para pelopor Adam Smith Thomas Malthus David Ricardo

1.2. Elemen-Elemen dari Teori Spesialisasi dan Pembagian kerja (work specialization and division of labor) Pasar bebas Keuntungan, tabungan dan investasi Upah subsisten (subsistence wage) Cadangan upah (wage fund) Supply tenaga kerja yang inelastik sempurna pada tingkat upah subsisten Hukum kenaikan hasil yang semakin menurun

1.3. Pertanian dan Pembangunan Ekonomi (1) Industri sebagai motor pembangunan, namun pengembangan industri tergantung pada pertanian melalui supply dan harga pangan Keuntungan industri pengembangannya Keuntungan industri tergantung pada upah buruh Keuntungan yang meningkat  cadangan upah naik  kompetisi untuk mendapatkan buruh  upah buruh

1.3. Pertanian dan Pembangunan Ekonomi (2) Upah buruh buruh naik  populasi penduduk meningkat  kebutuhan pangan meningkat  biaya produksi pangan meningkat harga pangan naik  upah buruh naik  keuntungan perusahaan merosot  stagnasi Kenapa harga pangan naik ? Teori David Ricardo mengenai sewa tanah

1.4. Teori Sewa Tanah Ricardo (1) Anggapan dasar: Biaya produksi menentukan harga pangan Semakin kurang subur lahan yang digunakan untuk produksi pangan, semakin mahal ongkos produksinya

1.4. Teori Sewa Tanah Ricardo (2) Implikasinya pada harga pangan: Bila populasi penduduk bertambah, maka perlu tambahan produksi pangan. Untuk itu, lahan kurang subur harus ditanami untuk meningkatkan produksi pangan (ekstensifikasi). Dengan demikian, ongkos produksi semakin mahal sehingga harga pangan menjadi lebih mahal.

1.4. Teori Sewa Tanah Ricardo (3) Implikasinya pada sewa lahan: Semakin mahal harga pangan, maka semakin tinggi tingkat keuntungan pada lahan yang subur Keuntungan yang makin tinggi ini merupakan akibat langsung dari perbedaan produktivitas di lahan subur dan di lahan marjinal. Sehingga, peningkatan keuntungan di lahan subur ini harus dipandang sebagai imbalan pada jasa lahan dalam produksi. Jadi, sewa lahan harus dinaikkan

1.4. Teori Sewa Tanah Ricardo (4) Jadi, semakin tinggi permintaan pangan  sewa tanah akan semakin mahal. Pertumbuhan penduduk  permintaan pangan  sewa tanah Jadi, ‘penemuan’ tanah baru hanya akan menguntungkan tuan tanah Tampilkan presentasi grafis di sini.

2. Mashab Ekonomi Dualistik Model Dualisme Sosial (oleh J.H. Booke) Model Dualisme Teknologi (oleh B.Higgins)

2.1. Model Dualisme Sosial (1) Sistem perekonomian negara berkembang tersegmentasi: Sektor modern Sektor tradisional

2.1. Model Dualisme Sosial (2) Sektor modern Mencakup industri dan perkebunan besar Berorientasi pada pasar dan pertumbuhan ekonomi Respon terhadap stimulus ekonomi akibat perubahan pasar dan kemajuan teknologi

2.1. Model Dualisme Sosial (3) Sektor tradisional Mencakup pertanian rakyat Berorientasi pada harmoni sosial, sehingga mengutamakan pemerataan dari pertumbuhan ekonomi Tidak respon terhadap stimulus ekonomi dan kemajuan teknologi Masalah “back binding supply curve” Jelaskan dengan bantuan grafis Rekomendasi  Tidak perlu pembangunan pertanian

2.1. Model Dualisme Sosial (3) back bending supply curve

Boeke (1973:1-15) menggambarkan perkembangan ekonomi di Indonesia dengan tesis dualisme ekonomi. Boeke (1973:5-10) membagi masyarakat ekonomi menjadi; sektor modern yang kapitalistik dengan sektor tradisional yang pra kapitalistik.

Ciri-ciri pokok ekonomi tradisional yang prakapitalistik adalah Melebih-lebihkan hubungan sosial sampai merugikan hubungan ekonominya, tingkah laku ekonominya berorientasi pada konsumsi dari pada produksi; terlalu mengutamakan kepentingan umum dan terlalu meremehkan kepentingan pribadi; dan menyamakan hubungan kerja dengan hubungan patriarkhal.

The "Dualistic Theory" of Underdeveloped Areas Benjamin Higgins Economic Development and Cultural Change Vol. 4, No. 2 (Jan., 1956), pp. 99-115

ekonomi modern yang kapitalistik memiliki ciri-ciri beorientasi pada kepentingan produksi; mengutamakan pertimbangan ekonomi di atas pertimbangan sosial mendahulukan kepentingan perorangan dari kepentingan bersama; dan hubungan kerja bersifat lugas dan kontraktual. Sektor modern kapitalis ditandai dengan dinamika yang menghasilkan pertumbuhan ekonomi, sebaliknya sektor tradisional yang pra kapitalistik ditandai stasioner dan tidak menghasilkan pertumbuhan ekonomi. Boeke (1973:10-15) menyatakan sektor tradisional yang pra kapitalistik dan sektor modern yang kapitalistik berkembang sendiri-sendiri dan terpisah

2.2. Model Dualisme Teknologi (1) Perbedaan bukan pada orientasi dari pelaku ekonominya, tetapi pada perbedaan teknologi yang digunakan Sektor Modern Teknologi yang padat modal Teknologi dengan koefisien yang tetap  sehingga, tidak ada ruang untuk substitusi antara modal dan buruh

Sektor Modern Kapital Kalau L1 ke L2, tanpa penambahan K, maka pengangguran meningkat Rasio harga K dan L Q2 K2 K1 Q1 Labor L1 L2

Sektor Tradisional Kapital Rasio harga pada K1/L1 Perhatikan: Perubahan rasio harga K/L mengubah penggunaan komposisi penggunaan dari K dan L K1 Q2 K2 Q1 L2 L1 Labor

Masalah Surplus Tenaga Kerja di Pertanian Industrialisasi bukanlah solusi untuk masalah penganguran ini. Pengembangan industri tergantung pada modal dari luar negeri, bukan dari akumulasi kapital Teknologi produksi industri tidak memungkinkan penyerapan tenaga kerja yang efektif untuk mengatasi pengangguran yang semakin besar

Daftar Bacaan Jhingan, M.L. 2003. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Bab 7,8,9, dan 20