TABLO SEMANTIK Pertemuan ke tujuh.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMBUKTIAN VALIDITAS KALIMAT LOGIKA
Advertisements

Pengenalan Logika Informatika
Paragraf Merupakan suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru.
Pertemuan 3 Viska armalina, st.,m.eng
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
Pengenalan logika Pertemuan 1.
TABEL KEBENARAN.
Kuliah matematika diskrit Program Studi Teknik Elektro
LOGIKA INFORMATIKA VALIDITAS PEMBUKTIAN.
Bab 1 Logika Matematika Matematika Diskrit.
TAUTOLOGI DAN EKUIVALEN LOGIS
Ekuivalensi Logika.
[SAP 9] SILOGISME HIPOTETIS
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
7. Inverensi Logika 7.1. Validitas suatu argumen
LOGIKA MATEMATIKA Menu Utama KATA BIJAK Diskripsi Mata Kuliah
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Proposisi. Pengantar  Pokok bahasan logika, atau objek dari logika adalah pernyataan-pernyataan atau kalimat yang memiliki arti tertentu dan memiliki.
Oleh : Fidia Deny Tisna A.
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian II
Logika Matematika Pengenalan Logika Matematika dan Pengantar Logika Proposisional AMIK-STMIK Jayanusa ©2009 Pengantar Logika.
Oleh : Fidia Deny Tisna A.
REPRESENTASI PENGETAHUAN - LOGIKA
1.2. Logika Predikat Pada pembahasan pasal sebelumnya kita telah
LOGIKA INFORMATIKA I Gusti Ayu Agung Diatri Indradewi, S. Kom
LOGIKA MATEMATIKA BAGIAN 2: ARGUMEN.
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
1. 2 Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau berkaitan dengan prinsip-prinsip dari penalaran argumen yang valid.
Logika Matematika Tabel Kebenaran dan Proposisi Majemuk
Penarikan Kesimpulan Ekivalensi Ekspresi Logika
Ubahlah ekspresi logika berikut menjadi CNF dan DNF
VALIDITAS PEMBUKTIAN TATAP MUKA 6 Prodi PGSD FKIP UPM.
Logika Matematika Oleh : Dani Suandi, M.Si. KELOMPOK I.
REPRESENTASI PENGETAHUAN
Riri Irawati, M.Kom 3 SKS Aljabar Proposisi.
Pertemuan ketiga Oleh : Fatkur Rhohman
Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
STRATEGI PEMBALIKAN REFUTATION STRATEGY.
Logika informatika 4.
KECERDASAN BUATAN PERTEMUAN 6 dan 7.
Kalimat berkuantor (logika matematika)
Mata Kuliah Logika Informatika Teknik Informatika SKS
Proposisi Majemuk.
Pertemuan Ke-1 Oleh: Vindo Feladi, ST, M.Pd
Agiska Ria Supriyatna, S.Si, MTI
Proposisi.
COUNTER EXAMPLE & KUANTOR DUA-VARIABEL ATAU LEBIH
Bab III : Standard Axiom Schemata
Bab III : Standard Axiom Schemata
A. Bentuk Klausul Resolusi Proposional hanya dapat digunakan jika ekspresi yang diketahui dalam bentuk Klausul Klausul adalah himpunan yang berisi literal.
Penyederhanaan dan Strategi Pembalikan
LOGIKA INFORMATIKA.
LOGIKA MATEMATIKA (Lanjutan).
Pohon Semantik Oleh : Dani Suandi, M.Si. KELOMPOK I.
Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi 2017
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
Matakuliah Pengantar Matematika
Penyederhanaan dan Strategi Pembalikan
Semantik II Oleh : Dani Suandi, M.Si. KELOMPOK I.
SPB 1.6 VALIDITAS PEMBUKTIAN SPB 1.7 PEMBUKTIAN TIDAK LANGSUNG
VALIDITAS PEMBUKTIAN – Bagian I
Core Jurusan Teknik Informatika Kode MK/SKS : TIF /2
VALIDITAS PEMBUKTIAN 2 TATAP MUKA 6.
Sejarah dan Gambaran Umum IFRS
Logika Informatika (Pengenalan Logika Matematika)
1. 2 Suatu pernyataan akan memiliki bentuk susunan minimal terdiri dari subjek diikuti predikat, baru kemudian dapat diikuti objeknya. Setiap kalimat.
Asrul Sani, ST. M.Kom MT Pertemuan 4 Asrul Sani, ST M.Kom MT - Logika Informatika.
Proposisi Majemuk Bagian II
Penyederhanaan Ekspresi Logika
Bab III : Standard Axiom Schemata
Transcript presentasi:

TABLO SEMANTIK Pertemuan ke tujuh

Definisi Jika semua cabang tablo tertutup, maka ekspresi logika disebut bersama-sama tidak konsisten (mutually inconsistent) atau mereka tidak bisa bernilai benar bersama-sama.

10 aturan tablo semantik A ↔ B / \ A ^ B ~A ^ ~ B - A  B A  B A B /\ A B A → B / \ ~A B A ↔ B / \ A ^ B ~A ^ ~ B - A  B /\ - A B -(A → B) A -B

Jika ada bentuk logika A dan negasinya (A) yang berada pada satu deretan cabang dari tablo, maka terjadi ketidakkonsistenan pada cabang tersebut, dan cabang dinyatakan “tertutup (closed)”, dan cabang tersebut tidak bisa dikembangkan lagi. Hal ini disebabkan karena A dan A tidak mungkin benar bersama-sama pada satu saat tertentu. (A  B) A B ( A ) A (A ↔ B) / \ A ^ ~B ~A ^ B

Heuristik untuk mengefisienkan pembuatan tablo Carilah ekspresi logika yang dapat memakai aturan tanpa cabang (satu cabang) Carilah ekspresi logika yang isinya mempunyai bentuk, yang tablonya pasti tertutup, misalnya A dengan negasinya (~A), agar cabang tablo tertutup dan tidak dapat dikembangkan lagi.

Pembenaran Aturan Tablo Semantik Aturan tablo semantik dapat dipandang sebagai aturan sistem deduktif atau sistem pembuktian yang tidak perlu ditafsirkan pada konteks lain Aturan tablo semantik sangat beralasan dan realistis karena berbasis pada aturan hukum logika yang sudah dibahas sebelumnya.

CONTOH 1 Jelas bahwa tablo tidak bisa ditutup sehingga terjadi konsistensi bersama-sama (mutually consistency) pada himpunan ekspresi logika.

PEMBUKTIAN Konsistensi tersebut bisa dibuktikan dengan teknik model, yaitu dengan mengambil satu variabel proposisi pada cabang yang tidak tertutup, misalnya A atau ~C, dan berilah nilai T pada variabel tersebut. Pada contoh di atas, misalnya v(A) = T, maka v(~C) = T. (Ambil dari baris (3)), jadi v(C) = F. Periksa dengan baris (2). Jika v(~C) = T, maka pasti v(B) = T, maka v(~B) = F. Periksa dengan baris (1). Jika v(~B) = F, sedangkan v(A) = T, maka v(A V ~B) = T. Jadi mudah ditebak bahwa v(A V ~B) = T, v(B^ ~C) = T, dan v(C→A) = T | A | B | C | ~B | ~C | A V ~B | B ^ ~C | C -> A | | T | T | F | F | T | T | T | T |

CONTOH 2 Jika Badu menyontek saat ujian, maka dosen akan datang jika pengawas lalai. Jika Badu menyontek saat ujian, maka pengawas lalai. Dengan demikian, jika Badu menyontek, maka dosen akan datang. - Apakah argumen di atas valid, atau apakah kesimpulan (pernyataan 3) secara logis mengikuti premis-premisnya (pernyataan 1 dan 2)?

Tahap-tahap Pembuktian Langkah 1: Membuat variabel proposisional A = Badu menyontek saat ujian. B = Dosen akan datang. C = Pengawas lalai. Langkah 2 Menyusun menjadi ekspresi logika. (1). A→(~C→B) (premis) (2). A→~C (premis) (3). A→B (kesimpulan) Jika ditulis akan menjadi seperti berikut: {A→(~C→B), A→~C} |= A→B

Langkah 3 (A→B), sehingga penulisan di atas akan menjadi:Menyusun menjadi deretan untuk dibuat tablo dengan menegasi kesimpulan menjadi ( A→~C)  ~(A→B)(A→(~C→B)) Selanjutnya, susun menjadi urutan berikut: (1). A→(~C→B) (2). A→~C (3). ~(A→B)

Langkah 4 Membuat tablo seperti berikut (jangan lupa ikuti heuristik pembuatan tablo untuk mengefisienkan pencabangan tablo).

KESIMPULAN Seluruh tablo ternyata tertutup, dan ini berarti terjadi ketidakkonsistenan pada seluruh argumen. Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian negasi pada kesimpulan, jika premis-premis benar, maka negasi dari kesimpulan tidak benar, dan sebenarnya kesimpulannya benar sehingga argumen dianggap valid.

soal A→(¬C→B), A→¬C, dan A→B ¬A ˅ B, ¬(B ˄¬C), C → D dan ¬(¬A ˅ D)

TERIMA KASIH

(A ˅ B) →B, A ˅(C→D),A, dan B