PERENCANAAN FASILITAS Aktivitas Perencanaan Fasilitas: a

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Handout Analisis & Pengukuran Kerja
Advertisements

Fungsi dan Operasi Agroindustri
Merancang jaringan SUPPLY CHAIN
TIPE TATA LETAK.

Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom
ASPEK TEKNIS Aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan suatu usaha dalam menjalankan kegiatannya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan.
Aspek Teknis Pertemuan ke-4
PERENCANAAN TATA LETAK
ASPEK DALAM SKEP Aspek Pasar Aspek Pemasaran Aspek Teknik n Teknologi
Pertemuan 4. Aspek Teknis Proyek.
Perancangan Tata Letak
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
Penataan fasilitas operasi secara ekonomis
Teknik Menentukan Lokasi dan Layout
STRATEGI LOKASI ADELINA LUBIS, SE, M.Si.
ETIKA OPERASIONAL DRA. SUMIYARSIH,MM.
STIE DEWANTARA ASPEK TEKNIS / OPERASI Studi Kelayakan Bisnis, Sesi 3.
TEKNIK MENENTUKAN LOKASI & LAYOUT
Penentuan Lokasi dan Tata Letak Fasilitas Eko Hartanto
MANAJEMEN PRODUKSI AGRIBISNIS.
STRATEGI LOKASI.
Pertemuan VI Lokasi dan Desain Tata Letak
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
Perancangan Pabrik Sri Kumalaningsih.
Pokok-Pokok Manajemen Perawatan
MANAJEMEN PERSEDIAAN PERSEDIAAN: BENTUK PERSEDIAAN:
MODEL TRANSPORTASI.
DASAR MANAJEMEN PRODUKSI (PERENCANAAN OPERASIONAL)
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
MODEL TRANSPORTASI.
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
Manajemen Produksi Penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien Usaha-usaha pengelolaan.
MODEL TRANSPORTASI.
PERTEMUAN KE-5 STRATEGI LOKASI
MODEL TRANSPORTASI.
PERENCANAAN FASILITAS
Aspek Teknis dan Teknologi Informasi
PERENCANAAN FASILITAS
STRATEGI LOKASI - MANAJEMEN OPERASIONAL-.
MANAJEMEN PRODUKSI.
BAB 8 MANAJEMEN OPERASIONAL
Perencanaan lokasi Desi Harsanti Pinuji.
Teknik menentukan Lokasi & Layout untuk wirasaha
ANALISIS PRODUKSI.
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
RISET OPERASIONAL 1 RISET OPERASI
STRATEGI LOKASI Manajemen Operasional, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas islam Malang (unisma) oleh: Fauziah, SE., MM.
DESAIN KAPASITAS Manajemen Operasional, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang (UNISMA) Oleh: Fauziah, SE., MM.
Aspek Produksi dan Operasi
ASPEK TEKNIS PROYEK.
Bab 5. ASPEK TEKNIS Lokasi Proyek Luas/Skala Produksi Layout
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Teknis dan Operasi)
ASPEK TEKNIK & TEKNOLOGI
Perancangan Tata Letak
Manajemen Produksi/Operasi
Jenis data penentuan lokasi pabrik : Data kualitatif, seperti kualitas sarana transportasi, iklim dan kebijakan pemerintah. Data kuantitatif, seperti.
Cara menentukan lay out
PERENCANAAN LOKASI PABRIK
Perancangan Tata Letak
PENGERTIAN DAN KONSEP MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI
1. Penentuan Lokasi Pabrik
Analisis dan Estimasi Biaya
MODEL TRANSPORTASI.
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
PERTEMUAN KE-5 STRATEGI LOKASI
ASPEK TEKNIS PROYEK.
MANAJEMEN OPERASIONAL KELOMPOK 7 o IKA HESTI (B ) o PUTRI SHOLIKHATI (B ) o PRATIWI DEVI N (B ) o LULUK FAUZANI (B ) o.
Manajemen Produksi Penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar dapat dilakukan secara efisien Usaha-usaha pengelolaan.
ASPEK TEKNIS PROYEK.
Transcript presentasi:

PERENCANAAN FASILITAS Aktivitas Perencanaan Fasilitas: a PERENCANAAN FASILITAS Aktivitas Perencanaan Fasilitas: a. Perencanaan lokasi usaha b. Perencanaan tata letak/layout tempat usaha c. Perencanaan system material handling TUJUAN aktivitas perencanaan fasilitas: a.Optimalkan material handling & penyimpanan Fasilitas produksi baikpermudah: lalu lintas dr gudang ke tempat produksi b. Gunakan SD scr optimallahan,ruangan, mesin terbatas c. minimalkan investasi tdk perlu tambah lahan, bangunan d. permudah pemeliharaanjarak antar mesin cukup baik, posisi mesin & bangunan e. Meningkatan keselamatan & kepuasan kerja  Fasilitas rapidampak u.keselamatan & kepuasan kerja

A. PERENCANAAN LOKASI USAHA tujuan perencanaan lokasi (untuk persh baru): a. dapat melayani konsumen dg baik Tempat strategismudah dapatkan & pertahankan konsumen b. dapatkan bahan baku yg baik & kontinyu pilih lokasi usaha dimana BB mudah diperoleh. (rusaknya BB, kesulitan angkut BB) c. dapatkan tenaga kerja yg baik kemudahan dapatkan SDM (persh.rokok, garmen) d. Untuk keperluan usaha di kemudian hari  perluas usaha, rencanakan pondasi bangunan b’tingkat e. Agar operasi persh berjalan optimal  proses produksi lancar, tdk terganggu mslh kekurangan BB. f. Sesuaikan kemampuan persh Penentuan lokasi yg baik/strategismahal sesuaikan dana

tujuan perencanaan lokasi (u. persh yg telahberoperasi): a tujuan perencanaan lokasi (u.persh yg telahberoperasi): a. Berpindahnya pusat kegiatan bisnis. pusat bisnis: pasar yg paling potensial bagi persh b. Berubahnya adat kebiasaan masy. Lingk.muslim peternak/ restoran babipindah lokasi usaha c. Berpindahnya konsentrasi perumahan. Sawahjd perumahan padat keberadaan peternakan dianggap ganggu pindah lokasi d. Adanya sarana prasarana yg lebih baik Operasi pers.butuh sarana & prasarana (akses jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi) yg baik e. Untuk meningkatkan kapasitas produksi cari lokasi yg lebih layak untuk tampung p’kembangan usaha f. Peraturan pemerintah Permen (pelebaran jln, p’buatan jalur hijau & kebijakan penataan kota)persh pindahkan lokasi usaha g. Persaingan yg ketat  guna dapatkan pasar yg lebih mudah pindahkan lokasi usaha h. Sebab-sebab lain. Ex.terjadinya bencana alam

METODE2 PEMILIHAN LOKASI. A. Metode Factor Rating 1 METODE2 PEMILIHAN LOKASI A.Metode Factor Rating 1.Tentukan & urutkan faktor2 yg diperkirakan pengaruhi aktivitas persh 2.Faktor2 tsb berikan bobot sesuai dg tk kepentingan makin penting pengaruhmakin besar bobotnya total bobot keseluruhan faktor =100% 3.Tentukan bbrp lokasi alternatif usaha, lalu bandingkan bbrp alternatif lokasi tsb dg m’acu pd faktor yg ditentukan sblmnya 4.Analisis kemungkinan dampak tiap faktor pd masing2 lokasi alternatif. Lokasi kondisi baikberikan nilai >tinggi (ex.faktor pasar: lokasi 1> baik dr lokasi 2beri nilai lebih tinggi) 5.Setelah semua faktor dibandingkan & semua lokasi memiliki nilai, kalikan masing2 nilai dlm tiap lokasi dg bobotnya & selanjutnya dijml kebwh. Lokasi dg nilai total tertinggipilih jadi lokasi usaha pers

Faktor Bobot Lokasi 1 Lokasi 2 Nilai B x N Nilai B x N Pasar 25 100 25 80 20 Bahan baku 20 90 18 100 20 Tenaga kerja 20 100 20 90 18 Listrik, air 15 100 15 80 12 Telepon 10 80 8 100 10 Perluasan 5 60 3 100 5 Transportasi 5 100 5 100 5 Jumlah 100 94 90 lokasi 1 lebih baik (nilai total lebih baik:94,dibanding lokasi 2 (90)

2. Metode Analisis Nilai Ideal (mirip metode 1), tapi pakai bobot u 2. Metode Analisis Nilai Ideal (mirip metode 1), tapi pakai bobot u.bedakan berbagai alternatif lokasi yg akan dipilih. Lokasi dg total jml bobot terbesar,akan dipilih sbg lokasi usaha. 3. Metode Analisis Ekonomi - Bandingkan besaran bbrp komponen biaya untuk tiap alternatif lokasi usaha.(Ex: mslh TK, lokasi mana yg berikan biaya paling murah?) - Lokasi dg total biaya paling kecilpilih sbg lokasi usaha (Tapi tetap pertimbangkan jenis & karakteristik usaha) :persh rokok (padat karyawan)cari lokasi dg biaya Tk paling murah (komponen paling penting)lokasi tsb scr total biaya bukan paling murah, tapi tetap dipilih krn pertimbangan TK tsb. contoh p’gunakan metode ini :

Faktor Biaya. Lokasi1. 2. 3. 4 B. Tenaga Kerja. 380. 397. 422. 452 B Faktor Biaya Lokasi1 2 3 4 B. Tenaga Kerja 380 397 422 452 B. Transportasi 98 90 88 72 B. Umum & Adm 37 27 33 32 B. Bahan Baku 17 12 11 18 Total 532 526 554 574 Jika total biaya yg diperlukanpilih lokasi 2 (tapi, penentuan lokasisangat tgt dr tipe produksi yg dilaksanakan & faktor apa yg jadi prioritas tipe produksi tsb). Metode tsb biasanya dikombinasi dg penilaian scr kualitatif : Faktor Non Biaya Lokasi 1 2 3 4 Sikap Masyarakat BS BS B BS Fasilitas Transport BS B B BS Keamanan KS BS BS C BS : Baik Sekali C : Cukup B : Baik KS : Kurang Sekali bisa saja pilihan lokasi pd alternatif lokasi yg scr ekonomi bukan termurah (tapi faktor kualitatifnya punya nilai yg bagus).

4. Metode Analisis Volume Biaya Metode ini tgt dr besar/kecil volume produksi yg akan hslkan (dampak pd biaya produksi variabel): Lokasi Bi. Tetap Bi. Variabel Total Biaya 1 320.000 15 (10.000 unit) 470.000 2 250.000 20 (10.000 unit) 450.000 3 200.000 30 (10.000 unit) 500.000 Jk vol.produksi 10.000 unit lokasi ke-2 terbaik, Jk digunakan untuk gb biaya produksi di masing2 lokasi, maka keputusan akan berbeda untuk vol.produksi berbeda.

volume produksi 0 - 5000 (5)lokasi terbaik&termurah: lokasi 3 volume produksi 5000 -14.000lokasi terbaik: lokasi 2 volume produksi >14.000lokasi usaha terbaik: lokasi 1

5. Metode Pusat Grafiti (Grid) dg manfaatkan lokasi geografis dr pasar yg dimiliki Langkah2 umum: 1. tentukan pasar2 yg akan dilayani & tentukan nilai kebutuhan dr masing2 pasar 2. cari koordinat pasar yg akan dilayani tsb di peta geografis 3. masukkan data kebutuhan & koordinat pasar tujuan dlm formulasi untuk m’dpt koordinat lokasi usaha Formulasi Koordinat Lokasi Usaha yg Optimal: X = ∑Xi . Vi / ∑Xi X = ∑Yi . Vi / ∑Yi Dimana : Vi: Kebutuhan Produk di Suatu Lokasi Xi: Koordinat Suatu Tempat Pd Sumbu X Yi: Koordinat Suatu Tempat Pd Sumbu Y

Misal, kebutuhan di kota A, B, C, D (=20, 30, 15, 10 unit) Misal, kebutuhan di kota A, B, C, D (=20, 30, 15, 10 unit). Koordinat kota2 tsb : Dr data & peta di atas, dpt dihitung koordinat lokasi usaha yg sebaiknya dipilih: ∑ Xi . Vi 10(20) + 18(30) +30(15) + 22(10) X = ------------------- = ----------------------------------------------------- = 18.8o Vi 20 + 30 + 15 + 10 ∑ Yi . Vi 12(20) + 6(30) + 18(15) + 24(10) Y = ------------------ = ----------------------------------------------------- = 12.4o Jadi lokasi yg disarankan terletak di daerah dg koordinat 18,8o dan 12,4o (tanda bintang, dekat kota/pasar D).

6. Metode Transportasi manfaatkan alokasi p’kiriman paling optimal dr lokasi usaha yg akan didirikan, menuju pasar yg akan dituju, dg bantuan m.transportasi Tahap 1 (dg penyelesaian awal) dg metode: · Metode NWC (North West Corner) · Metode LC (Least Cost) · Metode VAM (Vogel Aproximation Method) · Metode RAM (Russel Aproximation Method) Tahap 2 (Penyelesaian akhir) dg metode : · Stepping Stone · MODI (Modified Distribution) MODI (mrpk modifikasi Stepping Stone) digunakan penuh jk dlm langkah 1 (penyelesaian awal), mslh blm dpt dioptimalkan.

Persh saat ini beroperasi dg 3 pabrik dg kapasitas: Pabrik Kapasitas produksi/bulan Pabrik 1 90 ton Pabrik 2 60 ton Pabrik 3 50 ton Total 200 ton Saat ini ada kebutuhan dr 3 kota besar yg hrs dipenuhi, dg permintaan: Kota Kebutuhan/bulan A 50 ton B 110 ton C 40 ton antara kapasitas pabrik/SD persh & kebutuhan masing2 kota adl sama (=200 ton). Jk kasus semacam ini = adalah normal. Perkiraan biaya transportasi dr setiap pabrik ke masing2 kota: Dari pabrik 1 ke kota A = 20 Dari pabrik 3 ke kota A = 25 Dari pabrik 1 ke kota B = 5 Dari pabrik 3 ke kota A = 10 Dari pabrik 1 ke kota C = 8 Dari pabrik 3 ke kota A = 19 Dari pabrik 2 ke kota A = 15 Dari pabrik 2 ke kota B = 20 Dari pabrik 2 ke kota C = 10

1.Bgmn distribusi SD/kapasitas persh yg paling optimal, u.penuhi kebutuhan dr ke3 kota tsb? 2.Brp total biaya optimal yg hrs dikeluarkan persh dlm penuhi kebutuhan ke3 kota tsb? Jawab : kemungkinan kombinasi metode yg digunakan: Alternatif Kombinasi metode yg dpt digunakan 1 NWC – Stepping Stone 2 LC – Stepping Stone 3 VAM – Stepping Stone 4 Russel– Stepping Stone 5 NWC – MODI 6 LC – MODI 7 VAM – MODI Russel– MODI P’gunaan alternatif tsb hanya dpt digunakan jika dlm p’selesaian awal, hasil optimal blm ditemukan. Dg alternatif berapapun (1 s/d 8), hasil optimal yg diperoleh adl

Dari Kota A Kota B Kota C Kapasitas Pabrik 1 20 5 30 8 90 Pabrik 2 50 15 10 10 60 Pabrik 3 25 50 10 19 50 Kebutuhan 110 40 200 Pengujian Sel C11 = 20 – 8 + 10 – 15 = 7  (jadi lebih mahal 7/ton) Sel C22 = 20 – 5 + 8 – 10 = 13  (jadi lebih mahal 13/ton) Sel C31 = 25 – 15 + 10 – 8 + 5 – 10 = 7  (lebih mahal 7/ton) Sel C33 = 19 – 10 + 5 – 8 = 6  (jadi lebih mahal 6/ton)

Dr hasil ujian tsb, semua sel sudah tdk ada yg bernilai negatif lagi (semua sel sudah tdk dpt berikan penurunan biaya lagi) = kasus telah optimal, dg total biaya : Biaya kirim 60 ton dr P1 ke kota B = 60 x 5 = 300 Biaya kirim 30 ton dr P1 ke kota C = 30 x 8 = 240 Biaya kirim 50 ton dr P2 ke kota A = 50 x 15 = 750 Biaya kirim 10 ton dr P2 ke kota C = 10 x 10 = 100 Biaya kirim 50 ton dr P3 ke kota B = 50 x 10 = 500 --------- + Total biaya pengirimannya = 1890 disimpulkan:u.dpt melayani 3 pasar dg baik, maka lokasi usaha (pabrik) sebaiknya dittkan dg ketentuan : Pabrik 1didirikan dekat kota/pasar B & C, dan cenderung dekati kota B (pabrik1 hanya layani ke2 kota tsb, dan pengiriman ke kota B cenderung >besar jmlnya). Pabrik 2didirikan dekat kota/pasar A & C, dan cederung dekati kota A, (pabrik2 hanya layani ke2 kota tsb, dan pengiriman ke kota A cenderung >besar jmlnya) Pabrik 3didirikan dekat kota B, (pabrik 3 hanya melayani kota/pasar B saja.

PERENCANAAN TATA LETAK/LAY OUT Bbrp hal yg dpt bantu dlm perencanaan Lay Out: a. Atap cukup tinggi permudah atur penerangan & sirkulasi udara b.Gang2 cukup lebarpermudah arus barang & manusia & perawatan fasilitas c. Daya tahan lantai & bangunanterutama bangunan b’tingkat & jk gunakan mesin/fasilitas lain yg berat d. Dudukan mesin yg fleksibel permudah perawatan & pergantian mesin e. Fleksibel u.kondisi ‘Emergency’, Dll Tujuan Perencanaan Lay Out : Pemanfaatan fasilitas & peralatan dg optimal (terutama persh yg tdk punya lahan/bangunan luas) 2. Aliran manusia & material jadi lancar 3. Pemakaian ruang dg efisien (permudah pergerakan bahan & manusia) 4. Memberi ruang gerak yg cukup, u.kelancaran & kenyamanan operasional 5. Biaya investasi & produksi yg rendah, 6. Fleksibilitas u.perubahan 7. Keselamatan kerja 8. Suasana kerja yg baik 9. P’gunaan tenaga kerja & persediaan yg efisien

Jenis2 Bangunan yg dpt dipilih: a. Bangunan Berlantai Tunggal Keunggulan: 1. Fleksibel diperluas (tdk tgt pondasi bangunan) 2. Pergerakan material & manusia >murah & mudah (tdk perlu naik/turun tangga/lift) 3. Cocok u.peralatan2 berat (p’mudah pemasangan & operasional kerja, & dpt kurangi beban bangunan) 4. Cocok u.produksi masal (umumnya pakai mesin & roda b’jln yg saling b’kaitan & butuh ruangan luas) 5. Pengawasan >mudah Kelemahan: 1. Perlu lahan yg luas 2. Penerangan hrs cukup 3. Ventilasi / AC hrs cukup 4. Sisi artistik/estetika yg kurang

c. Tipe Bangunan Lainnya b. Bangunan Bertingkat Kebaikan: 1. Tdk terlalu perlu lahan luas (perluasan tempat dg tambah lantai) 2. Lebih cocok u.persh jasa(tdk banyak butuh mesin & utamakan layanan) 3. Bangunan >menarik u.konsumen, motivasi karyawan, dll Kelemahan: 1.Investasi bangunan cukup mahal (perlu pondasi >baik & material yg cenderung >mahal (u.tangga & lift) 2. Sulit diperluas (tgt kekuatan pondasi & Permen) 3. Penanganan material >sulit (gerakan bahan naik/turun lantai, hrs lift) 4. Penerangan alam b’kurang(terhalang lantai2 di atasnya) 5. Pengawasan cukup sulit (butuh p’awasan u.tiap lantai) 6. Masalah keamanan (makin tinggi bangunan masalah keamanan & Keselamatan makin besar) c. Tipe Bangunan Lainnya Faktor2 yg m’pengaruhi: 1. Biaya lahan & bangunan 2. Sarana & prasarana pendukung (komunikasi, k. mandi) 3. Keamanan 5. Karakteristik produk & perubahannya 6. Material handling

1. Tata letak Proses / tata letak Fungsional Jenis2 Tata Letak : Tipe tata letak yg cocok & tetap bagi 1persh, blm tentu cocok & tepat bagi persh lain.(sesuaikan tipe & karakteristik aktivitas & operasional persh) 1. Tata letak Proses / tata letak Fungsional P’susunan tata letak dimana alat yg sejenis/ fungsi yg sama ditempatkan pd bagian yg sama Ex:- Persh pembuat roti; - Persh mebel; - Bengkel Keuntungannya: a. Mesin serba gunasebuah alat potong dpt digunakan u.potong produk2 dg desain yg beda, shg investasi rendah b. Fleksibilitas produk tinggidg peralatan yg tersedia, persh dpt buat macam2 produk yg beda c. Spesialisasi mesin & karyawan tinggi d. Perkecil terhentinya produksi krn rusaknya salah satu mesin Kekurangannya: a. Krn proses & produk beragam, p’kendalian material jadi >sulit b. Pengawasan >sulit c. Meningkatnya persediaan dlm proses d. Total waktu produksi / unit lebih lama e. Perlu keterampilan yg >tinggi & p’jadwalan >sulit

2. Tata Letak/Lay out Produk Tata letak ini u.proses produksi standar & masal.Gb 20 Ex: yg gunakan tata letak produk ini adl persh: mie instan; pemintalan; surat kabar; semen; minuman, dll. Keuntungan: a. Aliran & p’kendalian material >mudah & langsung b. Pengawasan >mudah c. Persediaan produk dlm proses rendah d. Tdk perlu keterampilan tinggi e. Waktu proses / unit >cepat f. Dpt gunakan mesin otomatis & ban b’jalan g. Penjadwalan >mudah Kekurangan / kelemahan: a. Proses produk dpt t’ganggu jk salah 1 mesin rusak b. Produk tdk fleksibel thdp perubahan c. Bersifat monoton jadi m’bosankan

3. Layout Kelompok 4. Layout Posisi Tetap ex: Universitas, Tempat hiburan Gb21 Kebaikan: a. Pengawasan >mudah b. Posisi produk yg beda mudah diketahui c. Penjadwalan >mudah d. Pengendalian material >mudah Kelemahan: a. Investasi tinggi b. Butuh ketrampilan tinggi c. Bisa timbulkan p’saingan tdk sehat 4. Layout Posisi Tetap produk tdk bergerak, tapi BB & alat produksi-lah yg m’datangi produk. Gb 22 Ex: Bengkel Industri pesawat, kapal, kereta, dll Alasan persh pilih tata letak ini: a. Karakteristik produk yg tak bisa dipindahkan b. Risiko pemindahan c. Perlu ketelitian a. Gerakan material minim, p’awasan mudah b. Kesempurnaan produk >terjamin Kekurangannya: a. Butuh ketrampilan tinggi b. Waktu proses / unit lama c. Perlukan ruang yg luas

Metode2 dlm Perencanaan Layout Untuk Usaha dg Layout Produk/Garis 1. Metode Diagram string Gb21 2. Metode Line Balancing Ex:persh hasilkan barang (perakitan).Hasil produksi/jam 10 unit/jam. Data2 lain: Elemen kerja Waktu (menit) Elemen kerja prasyarat yg m’dahuluinya 3,2 - 2 0,8 1 3 3,0 2 4 3,0 1 5 1,6 1 6 1,2 5 7 1,8 2 8 3,0 3 9 2,8 4 10 2,8 6 dan 7 11 0,8 8 12 2,0 10 13 1,6 9,11,12 Jumlah 2 7,6

Langkah 1cari pekerjaan & m’data elemen2 kerja yg ada & cari wkt tiap elemen kerja (tabel di atas) Langkah 2Menyusun precedence diagram Gb24 Langkah 3hitung cyrcle time(c): wkt maks m’kerjakan 1 unit produk di 1 work station c= ( 1/r ) 3.600 sekon = ( 1/10 ) 3.600 sekon = 350 detik = 6 menit Langkah 4 Menghitung jumlah work station TM ( theoritical min) = n = t/c = 27,6 menit / 6 menit = 4,6 (dibulatkan 5 stations) Langkah 5 Mencari alternatif alternatif anggota stations

Station Alternatif Elemen kerja terpilih waktu Waktu komulatif Idle 1, 2, 3 5 1.6 4.8 1.2 1, 2, 7 6 1.2 6.0 0 S2 2, 7, 10 2 0.8 0.8 5.2 2, 7, 3 7 1.8 2.6 3.4 3 3.0 5.6 0.4 S3 4, 9 4 3.0 3.0 3.0 9 2.8 5.8 0.2 S3 8, 10, 11 10 1.8 2.8 3.2 10, 12 11 2.0 4.8 1.2 S5 8, 11, 13 8 3.0 3.0 3.0 11 0.8 3.8 2.2 13 1.6 5.4 0.6 Langkah 6hitung waktu komulatif tiap alternatif (lihat tabel ) Langkah 7tentukan pilihan work stations, yg waktu komulatifnya tdk melebihi cyrcle time & paling mendekati cyrcle time. ( lihat tabel ) GB 26 Langkah 8hitung tk pengangguran & tk efisiensi Jml pengangguran komulatif tiap station ( i ) = 0 + 0.4 + 0.2 + 1.2 + 0.6 = 2,4 menit Tk pengangguran = i / ( n.c ). 100 % = 2,4 / ( 5 x 6). 100 % = 8 % Tk efisiensi = t / ( n.c ). 100 % = 27,6 / ( 5 x 6 ). 100 % = 92 % dg cara ini operasional persh 92 % telah dilakukan scr efisien. Semakin besar % efisiensi yg dicapai, semakin optimal persh tsb.

PERENCANAAN MATERIAL HANDLING Salah satu alatnya: BEP (Break Even Point) Model dasarnya: GB 27 Notasi2 dlm BEP: BEP (rp) : BEP dlm rupiah BEP (x) : BEP dlm unit X : Jml unit yg terjual F: Total biaya tetap v: Biaya variabel per unit P: Harga jual netto per unit TR: Total Revenue (Pendapatan total) TC: Total biaya p: Laba / keuntungan t : Pajak keuntungan BEP dlm unit BEP dlm rupiah TR = TC BEP (x) = F P.x = F + v.x P - v P.x – v.x = F BEP (x).P = F . P ( P – v )x = F P - v BEP (x) = F BEP (rp) = F (P-v) 1- v/P Contoh: persh punya biaya tetap Rp.1.000.000. biaya TK langsungnya Rp. 1.500/unit ; biaya material Rp. 500/unit. Jika harga jual produk Rp.4.000/unit, tentukanlah: a.Titik Break Even b.Jika keuntungan ditargetkan Rp. 560.000, brp unit harus dijual? c.Jika keuntungan tsb dikenakan pajak 30%, brp unit terjual, agar keuntungan tetap Rp. 560.000,-?