dalam Bentuk Bunga Rampai PENULISAN BUKU: dalam Bentuk Bunga Rampai
Manfaatnya: Setiap orang mempunyai tanggungjawab masing-masing bab yang ditulis, selain juga tanggungjawab tim. Memacu peneliti untuk menulis secara serius/optimal Nilai yang didapat lebih besar, dibanding menulis satu buku utuh. Setiap bab dapat berdiri sendiri-sendiri, tetapi juga mempunyai keterkaitan satu dengan yang lain.
Format Buku: Cover depan Judul Daftar singkatan Daftar istilah Prakata (editor) Pendahuluan (yang telah di ubah bukan dalam bentuk bab 1 pendahuluan hasil penelitianbab 1 buku). Editing bab 2-dst… Daftar Pustaka Indeks (bibliografi) (bila memungkinkan) CV singkat para penulis Back cover (teks di balik cover buku belakang)
Cover depan: Judul dipilih yang menjual: diusahakan tidak lebih dari 3 kata (sebagai jinglenya) Judul dipilih yang menjual: Nama editor dan nama penulis tampak di depan Lambang LIPI
Back cover: Usahakan cari kata-kata kunci yang menarik minat pembeli, bukan saja untuk membaca tetapi membeli buku. Usahakan jangan terlalu panjang (2 alinea cukup) sekitar 250-300 kata.
Back cover: Buku depan (kata kuncinya)
Daftar Singkatan dan Istilah Ini penting sebagai bagian dari buku ilmiah Singkatan—yang sifatnya umum atau yang khusus yang ada dalam teks buku. Daftar istilah memandu pembaca untuk memahami istilah-istilah penting yang dipakai pada buku yang sifatnya spesifik (unik) contoh: gampong, keuchik, atau istilah-istilah lokal yang perlu dijelaskan agar pembaca dapat mengerti artinya.
Prakata atau Kata Pengantar? Kita lebih baik sepakat menggunakan Prakata, bukan Kata Pengantar. Kata Pengantar biasanya ditulis oleh orang lain. Jika yang menulis adalah bagian dari penulis buku (seperti editor) harusnya digunakan istilah prakata. Prakata menyebut bahwa ini adalah hasil penelitian dan sumber dananya.
Perubahan Naskah Penelitian menjadi Naskah Buku Naskah hasil penelitian Naskah buku Ada baiknya strukturnya tidak seperti proposal penelitian/RDseperti masih ada masalah penelitian (tetapi bisa diubah menjadi fokus kajian) 1. Membaca ulang, apakah ada informasi yang sifatnya tidak boleh diketahui oleh publik secara umum. 2. Menelaah kembali setiap bab, untuk cross check data, apakah ada yang terlewat atau validatasnya meragukan. 3. Proses editing naskah Mengubah Bab 1 pendahuluan penelitian menjadi buku Tidak perlu lagi mencantumkan metodologi penelitian 1 Jika teori terlalu banyak, dapat dipisah menjadi bab tersendiri. Beberapa contoh buku dari hasil penelitian, saya kira bisa digunakan.
Bab 1 (pendahuluan) Harus dihapus (judulnya bukan isinyaisinya disesuaikan). Rumusan masalah Tujuan penelitian Sasaran Metode Asumsi yang perlu diganti: Pendahuluandiganti langsung menjadi judul (isinya), demikian juga dengan penutup
SEMUA DIELABORASI DALAM SATU TULISAN YANG TERBAGI DALAM SUB BAB ISU KEKUATAN MASING-MASING BAB: <wajib ada> Pengantar yang menunjukkan urgensi bab itu dan melatarbelakangi isu yang ditulis; Literatur review Kerangka pemikiran/konsep/teori yang dipakai untuk menganalisis isu Analisis isu yang diangkat Semacam kesimpulan Catatan kaki dan Daftar Pustaka SEMUA DIELABORASI DALAM SATU TULISAN YANG TERBAGI DALAM SUB BAB ISU
Terpenting: Sebuah riset mengenai isu---adalah suatu yang sifatnya temporer. Agar buku tersebut tetap relevansebaiknya ada proses updating, jika memang hal itu diperlukan. Konsekuensinya, jika isu tersebut signifikan perkembangannya tentu sebuah penambahan bab (bentuknyaepilog: dapat menjadi salah satu acuan). Jika demikian, berarti tidak ada Pendahuluan: tetapi yang ada adalah PROLOG, dan bab penutupnya menjadi EPILOG.
Pengeditan naskah – Menyamakan gaya bahasa Konsistensi istilah yang digunakan Konsistensi bentuk penulisan antar bab (dan di dalam bab—sub bab). Konsistensi penggunaan catatan kaki (footnote dan end note). Konsistensi bentuk “pengutipan…” Konsisten dalam penulisan (menyangkuat angka, tanggal, nama, dll).