Pancasila Drs. Mudjiyana, M.Si Oleh: Maman Surohman 20100540055 Wakil Rakyat Pancasila Drs. Mudjiyana, M.Si Oleh: Maman Surohman 20100540055
Orientation Dari film yang saya telah lihat yaitu: Wakil Rakyat merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 2009 yang disutradarai oleh Monty Tiwa. Film ini dibintangi dan dimainkan antara lain oleh Tora Sudiro sebagai bagyo, Revalina S Temat, Vincent Rompies, Jaja Miharja Sebagai Ayah Ani, Gading Martin, Dwi Sasono Tarzan, Wiwid Gunawan, Francine Roosenda dan Joe Project P sebagai Zainuddin (Pimpinan partai PSK).
Bagyo Tora Sudiro, yang menjadi sebagai Cleaning Service di suatu perusahaan tersebut dituduh mengacaukan acara rakernas sebuah partai besar pimpinan Zainuddin (Joe Project P), karena insiden itu Bagyo harus kehilangan pekerjaannya sebagai cleaning service. Musibah itu membuat rencana pernikahannya dengan Ani (Revalina S. Temat) terancam batal karena Bagyo menjadi Pengangguran Ayah Abdul Jaja Mihardja, ani tidak ingin memberikan putrinya kepada Lelaki Penganguran. Ditambah lagi Abdul Jaja Mihardja, ayah Ani memang tidak menyukainya. Bagyo terpaksa harus mencari Cara untuk mewujudkan impiannya menikah bersama Ani.
Evaluation Pada suatu hari, Sekumpulan perampok sedang merampok seorang artis terkenal, Atika (Wiwid Gunawan). Aksi itu gagal karena Bagyo tiba-tiba muncul dan menghajar mereka. Atika luput dari bahaya, sehingga Bagyo disanjung sebagai pahlawan. Namanya langsung jadi buah bibir di berbagai media nasional maupun daerah. Ketenaran Bagyo dimanfaatkan oleh sebuah partai politik papan atas untuk menggaet dukungan massa.
Confliction Bagyo dirayu oleh sang ketua partai, Wibowo (Tarzan) dan asistennya Dani (Dwi Sasono). Ditemani bekas anak buahnya yang bernama Jereng (Vincent Ryan Rompies) Ia pun berangkat untuk berkampanye di Wadasrejo yang terletak di Wonosari, Gunung Kidul, sebuah daerah terpencil yang rakyatnya hidup serba kekurangan dalam financial maupun nonfinancial.
Resolution Ternyata masyarakat Wadasrejo tidak mengenal suatu politik, partai ataupun sosoknya sama sekali. Bagyo harus mencari akal untuk memperkenalkan diri dan menarik simpati warga. Bagyo dan temannya (asistennya) menemukan kenyataan lain yang lebih penting daripada nama besar dan popularitas. Masyarakat desa lebih tahu apa yang paling mereka butuhkan.
Hikmah dan pesan dari film: Jangan mudah terpengaruh orang Hikmah dan pesan dari film: Jangan mudah terpengaruh orang! Dan Jangan remehkan Amanah!