Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : 2008 Pertemuan 23 SOSIALISASI MATERI: Pengertian Sosialisasi Peran Sosialisasi Konsep Diri dan Sosialisasi Agen-Agen Sosialisasi
Learning Outcome Mahasiswa dapat menjelaskan pengaruh sosialisasi bagi perkembangan kepribadian manusia Bina Nusantara
Pengertian Sosialisasi Macionis (1989:122) mendefenisikan sosialisasi sebagai suatu proses panjang yang mana individu-individu mengembangkan potensi manusia mereka dan mempelajari pola-pola budaya. Bina Nusantara
2. Peran Sosialisasi Sosialisasi merupakan suatu fundasi yang vital dari kemanusiaan kita. Tidak seperti spesies lainnya yang mana prilakuknya ditentukan oleh biologinya, manusia membutuhkan pelajaran sosial (social learning) untuk mendapatkan kemampuan untuk survive. Disamping itu, pengalaman sosial menyediakan fundasi keperibadian kita. Kerpibadian merupakan suatu konsep yang mencakup pola-pola yang luas dari kemanusiaan sosial kita (social humanity). Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa keperibadian merupakan suatu sistem yang terorganisir dari pemikiran, perasaan dan prilaku personal. Kepribadian mencakup bagaimana kita berpikir tentang dunia dan diri kita, bagaimana kita merespon emosi-emosi berhadapan dengan situasi-situasi yang berbeda dan orang-orang yang berbeda,dan bagaimana kita bertindak dalam hidup harian kita. Hanya melalui pengembangan kerpibadian orang menjadi sungguh-sungguh manusia dan pada saat yang sama menghayati kebudayaan sebagai anggota suatu masyarakat. Ketiadaan pengalaman sosial meniadakan kemungkinan pengembangan ke pribadian. Pengalaman sosial tidak saja untuk pengembangan keripibadian melainkan juga untuk kelangsungan hidup masyarakat. Bina Nusantara
Pertanyaan sekarang adalah apakah yang menyebabkan pengalaman sosial yang memungkinkan pengembangan kepribadian? Atau apakah pengembangan kepribadian seseorang ditentukan oleh faktor biologis (nature) atau lingkungan (nurture). Pada saat lahir seorang anak sangat tidak berdaya. Seorang anak kecil (the human infant) membutuhkan perhatian dan makanan dari yang lainnya untuk hidup. Seorang anak juga bergantung pada orang lain untuk mempelajari pola-pola budaya. Pada pertengahan abad 19 orang meyakini bahwa perbedaan prilaku antara satu orang dengan orang lainnya sangat ditentukan oleh perbedaan biologi. Pandangan ini sangat dipengaruhi oleh teori evolusi C. Darwin.Menurut Darwin species secara gradual telah berkembang dari begitu banyak generasi sebelumnya dan species yang bertahan sekarang lebih sukses untuk survive dan reproduksi. Teori Darwin itu digunakn untk memahami tingkah laku manusia. Kaum naturalis berargumentasi bahwa prilaku manusia didasari pada biologi. Mereka tidak melihat dasar perilaku manusia pada budaya. Bina Nusantara
Sebagai contoh misalnya, mereka mempertanyakan, mengapa di Eropa teknologi berkembang secara pesat memberikan pengaruh yang signifikan kepada kesejahteraan manusia? Dan mengapa belahan dunia lain teknologi yang sama tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada kesejahateraan manusia? Kaum naturalis menajawab bahwa teknologi tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada belahan masyarakat di luar Eropa dan Amerika Utara disebabkan karena secara biologi mereka belum berkembang. Pada abad 20 pandangan naturalis telah berubah mengenai perilaku manusia. Ilmuwan psikologi John Watson (1878-1958) menklaim bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh lingkungannya (nurture). Watson menegaskan bahwa pola-pola tingkah laku manusia sebagai akibat dari pembelajaran dalam lingkungan sosial, bukan berdasarkan instink biologis. Pandangan Watson ini didasari oleh keyakinan ilmiahnya bahwa: Bina Nusantara
Semua manusia dari semua kebudayaan memiliki fundasi biologi yang sama Semua manusia dari semua kebudayaan memiliki fundasi biologi yang sama. Oleh karena itu dia menolak gagasan bahwa variasi dalam prilaku didasarkan pada perbedaan kemajuan evolusi atau instink biologi. Dia memandang bahwa perilaku manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Pandangan Watson tersebut didukung pula oleh penelitin Antropologi yang dilakukan oleh Margaret Mead. Mead berargumentasi bahwa perbedaan antara individu dari budaya yang berbeda, seperti perbedaan antara individu dalam budaya yang sama sangat tergantung pada kondisi yang berbeda, khsusunya sepanjang masa awal anak-anak, dan kondisi ini secara kultural sangat menentukan. Penjelasan-penjelasan di atas menunjukan bahwa perilaku manusia sangat bergantung pada internalisi nilai, norma yang diterima manusia melalui proses sosialisasi. Sosialisasi dalam hal ini seperti telah disinggung sebelumnya berfungsi untuk mengembangkan kepribadian manusia dan megembangkan kemapuan-kemampuannya, dan dengan cara sosialisasi seorang individu akan mudah berintegrasi dengan masyarakat di kemudin hari. Bina Nusantara
3. Konsep Diri dan Sosialisasi Menurut George Herber Mead basis dari eksistensi manusia adalah “self” . Self adalah kesadaran individu sebagai yang berbeda ditengah masyarakat. Dia menegasakan bahwa self menjadi berbeda dengan masyarakat. Self muncul sebagai akibat: 1) pengalaman sosial. Dengan demikian dia percaya bahwa self tidak didasarkan pada biologi, tidak sama dengan tubuh dan bukan berdasarkan kelahiran. Mead menolak pandangan bahwa kepribadian manusia dan tingkah laku manusia merupakan ekspresi biologis atau berkembang sebagai maturasi (pemaksaan) biologi. Bagi Mead Self hanya berkembang sebagai individu hanya melalui pengalaman sosial dengan yang lainnya. 2) pengalaman sosial itu menurut Mead nyata dalam pertukaran simbol yang bermakna yang dihayatai secara bersama dalam inteaksi sosial. 3) dengan memahami maksud dari yang lainnya, seseorang dapat mengasumsikan pandangan dari orang lain itu, dan dengan membayangkan kita menempatkan diri kita pada pribadi yang lain, kita dapat mengantisipasi respon dari pribadi yang lain itu kepada kita. Bina Nusantara
Menurut Mead munculnya self adalah fundasi dari proses sosialisasi Menurut Mead munculnya self adalah fundasi dari proses sosialisasi. Ini tidak berarti menurut Mead sosialisasi bertujuan untuk memunculkan self, namun sebaliknya, sosialisasi sebagai suatu proses sepanjang hidup yang terus mengubah pengalaman sosial yang secara terus menerus mempertajam setiap individu. Jadi sosialisasi berarti 1) kita dibentuk oleh masyarakat dan 2) kita membentuk dunia disekitar kita. Manusia adalah kedua-duanya menurut Mead yakni aktif dan kreatif. Oleh karena individu dan masyarakat saling mempengaruhi, Mead mengkalim bahwa self Individual dipengaruhi – tetapi tidak pernah secara rigit ditentukan semata-mata oleh masyarakat. Bina Nusantara
4.1. Family 4. Agen-Agen Sosialisasi Keluarga merupakan unit sosial yang sangat penting dalam proses sosialisasi. Sepanjang tahun-tahun pertama dari hidup untuk semua individu, keluarga merupakan dunia sosial. Seorang anak sangat bergantung pada yang lainnya untuk memenuhi kebutuhannya dan tanggung jawab untuk ini adalah keluarga. Oleh karena itu keluarga merupakan unit sosial yang paling utama bagi manusia. Pengalaman sosial yang paling intensif terjadi dalam keluarga membentuk fundasi dari kepribadian kita. Keluarga memiliki tanggungjawab yang besar dalam transmisi keluarga di mana nilai-nilai dan norma-norma diajarkan kepada anggota baru dari masyarakat dan memasukan kedalam individu pemahaman tentang diri mereka sendiri. Walaupun orang tua tidak secara sempurna menentukan perkembangan anak-anak mereka, dimensi yang kritis dari konsep diri seperti sikap-sikap, interest, cita-cita, kepercayaan-kepercayaan, dan prasangka didapat dari keluarga. Apakah anak-anak percaya diri mereka sendiri sebagai orang yang kuat atau lemh, cerdas atau bodoh, dikasihi atau dimengerti dan apakah mereka percaya bahwa dunia dapat dipercaya atau berbahaya adalah sebagian besar merupakan konsekwensi dari lingkungan awal ini, yakni keluarga. Bina Nusantara
Keluarga juga merupakan ruang hidup sosial di mana kita pertama kali belajar menyesuaikan semua sikap dan perilaku kita dengan tepat dangan budaya kita. Misalnya sejak masa anak-anak seorang anak laki-laki dan seorang anak perempuan sudah diajarkan oleh orang tua mereka bagaiman berperilaku maskulin dan bagaiamana berperilaku feminim. Keluarga juga menjadi sangat penting dalam proses sosialisasi bukan sajat untuk membentuk kepribadian kita tetapi juga menyediakan bagi anak-anak posisi sosial. Atau dengan kata lain orang tua tidak hanya membawa anak-anak dalam ruang fisik tetapi juga dalam ruang sosial dalam masyarakat. Banyak karakter askrip seperti kelas sosial, agama, ras dan etnisitas secara langsung diberikan kepada anak-anak mereka keluarga dan menjadi bagian dari konsep diri mereka. Bina Nusantara
4.2. Schooling Sekolah memungkinkan elemen-elemen baru masuk dalam proses sosialisasi. Seorang individu akan bertemu dengan orang yang tidak dikenalnya, orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda. Di sini seorang anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, orang yang tidak dikenalnya. Dengan belajar berinteraksi dengan orang lain, individu atau seorang anak akan menyadari kategori-kategori sosial. Pelajaran yang diberikan disekolah juga membentuk keterampilan dan pengetahuan yang akan mempengaruhi perkembangan kepribadian mereka. 4.3. Peer Group Peer group adalah orang-orang dengan minat yang sama, posisi sosial yang sama dan biasaya juga umur yang sama. Peer group yang pertama biasanya teman-teman bermain dari lingkungan tetangga, kemudian teman-teman disekolah dan tempat-tempat hiburan lainnya. Peer group berbeda dari keluarga dan sekolah. Dalam peer group ini mereka bebasa dari supervisi langsung dari orang tua dan sekolah. Dalam peer group ini seorang individu menjadi lebih independen. Bina Nusantara
4.4. The Mass Media Masa media melalui siarang-siarannya memainkan peran penting dalam pembentukan sikap dan perilaku kita. 4.5. Public Opinion Public Opinion adalah sikap orang dalam masyarakat tentang satu atau lebih isu-isu kontroversial. Public opinion ini juga dapat mempengaruhi pandangan-pandangan kita, persepsi dan sikap-sikap kita. Bina Nusantara