Referensi Sistem Harvard Bab 16 Penyusunan Laporan dan Referensi Sistem Harvard
Secara umum, laporan penelitian berisi: Format laporan menggambarkan secara umum bagaimana penyajian laporan penelitian Secara umum, laporan penelitian berisi:
Untuk menentukan seberapa resmi format yang harus digunakan, Format laporan memerlukan beberapa penyesuaian dikarenakan setidaknya oleh dua alasan, yaitu: Untuk menentukan seberapa resmi format yang harus digunakan, Untuk mengurangi kompleksitas pelaporan
Untuk penyesuaian format terhadap tingkat formalitas, dapat dilihat pada tabel berikut
Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (1) Halaman Judul: bagian ini meliputi judul laporan, kepada siapa laporan tersebut dibuat, dengan siapa laporan tersebut dikerjakan, dan tanggal presentasi Halaman pengiriman: bagian ini hanya terdapat pada laporan semi formal/ resmi dan formal saja. Tujuannya adalah untuk mengirimkan laporan kepada si penerima. Lembar pengesahan: bagian ini untuk mengesahkan penelitian, siapa yang bertanggung jawab dalam penelitian tersebut, dan sumber data yang mendukung penelitian
Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (2) Daftar isi: bagian ini harus mencakup bagian dan subbagian laporan dengan diberi nomor halamannya. Bila ada gambar atau tabel, perlu juga dimasukkan dalam Daftar Gambar atau Daftar Tabel. Ringkasan: bagian ini menjelaskan secara jelas tentang mengapa penelitian tersebut dilakukan, masalah penelitian apa yang diteliti, apa hasilnya, dan langkah apa yang selanjutnya perlu diambil.
Metode pengumpulan data Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (3) Isi: bagian ini merupakan bagian terbesar dalam laporan. Pada subbagian penjelasan metodologi, ada lima hal yang perlu dibahas: Desain Penelitian Metode pengumpulan data Desain sampel Kerja lapangan Analisis
Sedangkan cakupan masing-masing bab adalah: (1) Pendahuluan: terdiri atas uraian mengenai Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Metodolog, Sistematika Penulisan. Survei literatur: mengidentfikasi secara cermat semua teori dan studi empiris sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian/ tesis.
Sedangkan cakupan masing-masing bab adalah: (2) Metodologi: menjelaskan kronologis penelitian, termasuk, cara pengumpulan data, macam data, alat analisis, dan model yang digunakan. Analisis data: menyajikan hasil-hasil utama penelitian yang mengikuti metodologi yang telah digariskan. Kesimpulan & Implikasi: menyajikan pernyataan apa penemuan penelitian ini dan tindak lanjutnya.
Bagian-bagian dari suatu laporan umumnya memiliki format sebagai berikut: (4) Lampiran: berisikan bahan-bahan yang mendukung dan bermanfaat bagi pembaca
Proses penulisan secara singkat dapat digambarkan dalam gambar berikut:
Skema laporan memiliki dua fungsi utama: Menunjukkan urutan penyajian laporan: ditunjukkan oleh urutan pada halaman Menunjukkan bagaimana bagian-bagian yang ada saling terkait: ditunjukkan oleh indensitas (indentation) subbagian yang ada
Ada dua cara pokok dalam menulis skema laporan: Metode Tradisional: menggunakan nomor dan huruf untuk menunjukkan tingkat subordinasi Metode Baru/ Metode Desimal: menggunakan sistem desimal
Menulis konsep pertama sering kali menjadi kesulitan yang dihadapi pada penulisan sebuah laporan penelitian. Ada beberapa saran: Konsolidasikan waktu. Jika ditemui kesulitan untuk memulai, letakkan pena di atas kertas dan tuliskan semua yang ada dalam benak anda. Jangan melakukan revisi dan koreksi yang berlebihan pada konsep pertama. Gunakan tape recorder bila memang dapat membantu anda sebelum anda menuliskannya di atas kertas
Revisi Hal yang paling penting dalam pemeriksaan tulisan adalah objektivitas. Salah satu caranya adalah menyingkirkan draft yang telah dibuat sebelum merevisinya. Cara yang lain adalah meminta orang lain untuk membaca, dan mendorongnya untuk memberikan saran
Tujuan utama revisi adalah untuk menghilangkan masalah ketidakjelasan (vagueness). Empat kriteria revisi dapat dijelaskan sebagai berikut: Periksa tulisan agar mudah dibaca Revisi tata bahasa dan ejaan Evaluasi kelayakan Evaluasi isi
Referensi Dengan adanya referensi, maka menunjukkan bahwa tulisan yang disusun tidak seluruhnya merupakan gagasan sendiri, tetapi merupakan gagasan, informasi, dan bukti dari orang lain. Hal tersebut adalah kekuatan dan bukan kelemahan, karena bila memang orang lain telah melakukan penelitian atau memiliki pemikiran yang berharga, maka tidak perlu ragu untuk menjadikannya referensi.
Referensi memungkinkan pembaca untuk menyelidiki sumber yang sama untuk mereka gunakan, sehingga pembaca tanpa kesulitan mampu melacak sumber yang Anda gunakan di perpustakaan. Adanya referensi juga untuk menghindari tuduhan penjiplakan atau plagiarisme, dan juga membantu meningkatkan nilai akademik seperti pertukaran pengetahuan, dengan cara menunjukkan sumber yang ada kepada pembaca dan menghargai ilmu pengetahuan dengan mengakui pemikiran orang lain.