EVALUASI KESUBURAN TANAH Pendahuluan - Kondisi tanah menentukan kapan tanah harus dipupuk/ dikapur sehingga dapat mempertahankan kesuburan tanah ditentukan dengn teknik2 diagnosa; - Jumlah unsur hara yang ditambahkan dipengaruhi oleh pengetahuan tentang kebutuhan unsur hara tanaman & tanah untuk memasok unsur hara ; - Diagnosis menentukan kesuburan tanah identik dokter, melalui pengujian2 khas/spesifik, tergantung:
Diagnosa tergantung : a) Pengetahuan tentang tanah b) Pengetahuan tentang tanaman c) Interpretasi faktor2 yang dimilikinya - Hasil evaluasi: unsur hara yang diekstrak, kualitas, ketahanan terhadap penyakit, pertumbuhan, miselia, jumlah populasi dsb. - Pemanfaatannya: sebagai nilai2 dasar untuk memberikan rekomendasi pemupukan/pengapuran perlu dikorelasikan dengan respon tanaman di lapangan - Tekhnik evaluasi: 1.Gejala kekurangan unsur hara 2. Analisis jaringan tanaman 3. Uji biologis 4. Uji kimia tanah
Gejala Kekurangan Unsur Hara - Penampilan abnormal pertumbuhan tanaman dapat dilihat adanya gejala kekurangan unsur hara (visual) - Gejala kekurangan unsur hara : 1. Kegagalan pertumbuhan pada fase perbenihan; 2. Pertumbuhan tanaman kerdil; 3. Gejala kelainan pada daun; 4. Keabnormalan internal (pertumbuhan tunas, cabang, dll terhambat); 5. Kematangan terhambat; 6. Hasil rendah; 7. Kualitas hasil rendah;
-Tindakan pencegahan : 1. Mengetahui keadaan lingkungan; 2 -Tindakan pencegahan : 1. Mengetahui keadaan lingkungan; 2. Gejala karena efek lebih dari satu penyebab; 3. Kekurangan timbul setelah unsur hara rendah sekali; 4. Gejala kekurangan timbul pada awal pertumbuhan dapat diatasi sejak dini. - Pengamatan gejala kekurangan perlu metode analisis tanah & tanaman - Kelaparan tersembunyi (h.h.=hidden hunger): Keadaan tanaman membthkan u.h lebih banyak tetapi tdk tampak gejala kekurangan (u.h berada di atas gejala kekurangan tetapi di bawah kebutuhan tanaman).
Analisis Tanaman 1) cakupan analisis: a. Arti sempit penentuan konsentrasi unsur hara/ fraksi unsur hara yang dapat diekstraksi dalam contoh tanaman; b. Arti luas → mencakup analisis komponen2 organik yang merupakan bagian kualitas tanaman 2) bahan yg dianalisis : a. Analisis semikuantitatif (uji jaringan cepat) hanya mengukur unsur hara yang belum diasimilasikan (terlarut dlm larutan tnman) b. Analisis total (Kuantitatif) : analisis kimia total mengukur unsur- unsur yang telah diinkorporasikan ke dalam jaringan tanaman & unsur-unsur yang masih berada dalam larutan tanaman. Semua analisis dapat digunakan pada beberapa fase pertumbuhan tanaman (bagian tanaman/keseluruhan).
-Tujuan Umum Analisis Tanaman Untuk menegaskan diagnosis gejala kekurangan unsur hara; Mengidentifikasi masalah yang terselubung; Mempercepat perbaikan tanah yang menunjukkan kekahatan unsur hara tanaman; Menentukan apakah unsur hara yangdiberikan diserap tanaman; Apakah terjadi interaksi/antagonisme antara beberapa unsur hara yang diberikan; Membantu memahami fungsi internal dari tanaman; Mengusulkan ada uji tambahan dalam mengidentifikasi masalah.
Uji Biologi - Pengujian dengan menggunakan pengekstrak biologi berupa tanaman tingkat tinggi dan rendah 1. Dengan tanaman tingkat tinggi Sebagai pengekstrak tanaman tingkat tinggi (padi, jagung,kedelai, tomat, kc.tanah, dsb) Parameter yang diukur : tinggi, anakan, lebar daun, hasil, serapan unsur hara, dsb. Tempat penelitian : lapangan, rumah kaca a. Pengujian Rumah Kaca Uji rumah kaca : uji biologis lebih sederhana, cepat, menggunakan sedikit tanah Faktor penunjang dapat dikuasai Biaya dan tenaga relatif sedikit Belum dapat digunakan untuk rekomendasi
2. Uji biologi dengan tanaman tingkat rendah Perbedaan Uji lapangan dan Rumah kaca Aspek Uji Lapangan Uji R.K. Biaya Mahal Murah Lahan Luas Sedikit Lingkungan Tidak dikuasai Dikuasai Rekomendasi Langsung Tidak langsung Fungsi Bahan rekomend. penyaringan Hasil Spesifik Umum 2. Uji biologi dengan tanaman tingkat rendah - Pengekstrak digunakan tanaman tingkat rendah ( jamur, bakteri dsb) - Banyak dikenal a.l :a. Metode mikrobiologi b. Teknik Sackett & Stewart c. Aspergillus niger
Uji Tanah Uji tanah yaitu metode kimia untuk meramalkan daya pasokan unsur hara tanah Waktu relatif singkat Lebih cepat dan dapat menentukan kebutuhan unsur hara sebelum tanaman di tanam Dapat dipakai untuk meramalkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman setelah dikalibrasi dengan percobaan rumah kaca & lapangan
Pengambilan Contoh tanah : Tujuan Uji Tanah - Untuk memperoleh nilai yang dapat membantu meramalkan jumlah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. - Cara Uji tanah : 1. pengambilan contoh tanah 2. ekstraksi dan analisis kimia 3. korelasi dan interpretasi hasil analisis 4. menyusun rekomendasi pemupukan Pengambilan Contoh tanah : - Harus mewakili areal yang homogen (Kemiringan, jenis tanah, perlakuan/ pengelolaan) - Contoh tanah komposit : campuran contoh tanah individual,sekitar satu kg untuk setiap dua hektar - Pengambilan contoh tanah 15 - 30 cm.
Ekstraksi dan Analisis Kimia - Sebelum analisis, contoh tanah dikering anginkan, digerus dan disaring (2 mm); - Ekstraksi tergantung dari unsur hara yang dianalisis; - Metode analisis : harus mampu mengekstrak unsur hara dalam tanah & harus berkorelasi dengan respon tanaman. Korelasi dan Interpretasi Hasil Analisis Hasil analisis tanah harus diiterpretasikan Respon tanaman : 1) Laju pada saat tanaman diakumulasikan menjadi bahan kering 2) Interval waktu tanaman tumbuh -Jika interval waktu tanaman tumbuh sama, maka yang bervariasi adalah akumulasi bahan kering -Interpretasi uji tanah perlu korelasi dengan respon tanaman di lapangan.
Rekomendasi Pemupukan - Enam faktor yang mempengaruhi rekomendasi 1. Status unsur hara tanah 2. Jenis tanaman 3. Pola tanam dan jumlah tanaman 4. Pertmbuhan tanaman 5. Dosis pupuk 6. Cara pemupukan - Uji tanah dapat mengindikasi level unsur hara dalam tanah, tetapi tidak menentukan potensi hasil digunakan sebagai dasar perencanaan/pengelolaan tanah selanjutnya.