MOTIVASI Pertemuan 8 Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
Beberapa Konsep KEGAIRAHAN KERJA MOTIF MOTIVASI Kemampuan dan kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan. MOTIF Suatu perangsang keinginan (wants) dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang. MOTIVASI Pemberian daya penggerak yang menciptakan kegiatan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
TUJUAN MOTIVASI MENINGKATKAN MORAL DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN. MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN. MEMPERTAHANKAN KESTABILAN KARYAWAN. MENINGKATKAN KEDISIPLINAN MENGEFEKTIFKAN PENGADAAN KARYAWAN. MENCIPTAKAN HUBUNGAN & SUASANA KERJA YANG BAIK. MENINGKATKAN LOYALITAS, KREATIVITAS, & PARTISIPASI. MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN. MEMPERTINGGI RASA TANGGUNG JAWAB TERHADAP TUGAS. MENINGKATKAN EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT & BAHAN. DLL. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
ASAS-ASAS MOTIVASI ASAS MENGIKUTSERTAKAN Memberikan kesempatan bawahan untuk berpartisipasi mengajukan ide atau saran dalam proses pengambilan keputusan. ASAS KOMUNIKASI Menginformasikan tentang tujuan yang ingin dicapai, cara mengerjakannya, dan kendala yang dihadapi. ASAS PENGAKUAN Memberikan penghargaan dan pengakuan yang tepat serta wajar kepada bawahan atas persepsi yang dicapainya. ASAS WEWENANG YG DIDELEGASIKAN Mendelegasikan sebagian wewenang serta kebebasan karyawan utk mengambil keputusan & berkreativitas melaksanakan tugas2 atasan atau manajer. ASAS PERHATIAN TIMBAL BALIK Memotivasi bawahan dg mengemukakan keinginan atau harapan pershn disamping berusaha memenuhi kebthn2 yg diharapkan bawahan dari perusahaan. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
MODEL-MODEL MOTIVASI MODEL TRADISIONAL Untuk memotivasi bawahan agar bergairah dalam bekerja perlu diterapkan sistem insentif. Motivasi bawahan hanya untuk mendapatkan insentif saja. MODEL HUBUNGAN MANUSIAWI Memotivasi bawahan dengan mengakui kebutuhan sosial di samping kebutuhan material. MODEL SUMBER DAYA MANUSIA Memotivasi bawahan dengan memberikan tanggung jawab dan kesempatan yang luas dalam menyelesaikan pekerjaan dan mengambil keputusan. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
METODE MOTIVASI DIRECT MOTIVATION INDIRECT MOTIVATION MOTIVASI (MATERIAL & NON MATERIAL) YANG DIBERIKAN SECARA LANGSUNG KEPADA KARYAWAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN SERTA KEPUASANNYA. INDIRECT MOTIVATION MOTIVASI YANG DIBERIKAN HANYA MERUPAKAN BERBAGAI FASILITAS YANG MENDUKUNG/MENUNJANG GAIRAH KERJA, SEHINGGA KARYAWAN BETAH DAN BERSEMANGAT BEKERJA. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
PROSES MOTIVASI TETAPKAN TUJUAN ORGANISASI, SEBAGAI ARAH MOTIVASI BAGI KARYAWAN. KETAHUI DENGAN JELAS KEPENTINGAN/KEINGINAN KARYAWAN. CIPTAKAN KOMUNIKASI YANG BAIK DENGAN BAWAHAN; INSENTIF APA YANG AKAN DIPEROLEH DAN SYARAT APA YANG HARUS DIPENUHI KARAYAWAN. TUJUAN ORGANISASI HARUS TERINTEGRASI DENGAN TUJUAN KARYAWAN. BERIKAN FASILITAS UNTUK MENDUKUNG KELANCARAN PEKERJAAN KARYAWAN. BENTUK TEAM WORK YANG TERKOORDINASI DG BAIK. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
SIKLUS PROSES MOTIVASI KEBUTUHAN YG TDK TERPENUHI KEBUTUHAN YG TDK DIPENUHI DINILAI KEMBALI OLEH KARYAWAN MENCARI JALAN UTK MEMENUHI KEBUTHAN KARYAWAN IMBALAN ATAU HUKUMAN PERILAKU YG BERORIENTASI PADA TUJUAN HASIL KARYA (EVALUASI DARI TUJUAN YG TERCAPAI Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
MOTIVATION THEORY TEORI KEPUASAN (CONTENT THEORY) ; MEMUSATKAN PADA APA YANG DIMOTIVASI. a. Teori Motivasi Klasik (Frederik Winslow Taylor) b. Maslow’s Need Hierarchy Theory/ A Theory of Human Motivation (Abraham H. Maslow) c. Herzberg’s Two Factors Theory (Frederick Herzberg). d. Teori X dan Teori Y (Douglas Mc Gregor) e. Mc Clelland’s Learned Needs Theory/Teori Kebutuhan yang dipelajari (Mc. Clelland) TEORI MOTIVASI PROSES (PROCESS THEORY) ; MEMUSATKAN PADA BAGAIMANA MEMOTIVASI. a. Expectancy Theory (Teori Pengharapan) b. Equity Theory (Teori Keadilan) c. Reinforcement Theory (Teori Pengukuhan) Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
Teori Motivasi Klasik Disebut juga Teori Kebutuhan Tunggal. Manusia mau bekerja giat utk memenuhi kebutuhan fisik/biologisnya, berbentuk uang /barang dari hasil pekerjaannya. Orang akan giat bekerja, bila mendapatkan imbalan materi. Bila imbalan/balas jasa ditingkatkan maka gairah kerja akan meningkatkan. Manajer menentukan bagaimana tugas dikerjakan dengan menggunakan sistem insentif untuk memotivasi para pekerja. Semakin banyak pekerja berproduksi, semakin besar penghasilan mereka. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
Maslow’s Need Hierarchy Theory Manusia adalah makhluk sosial yg berkeinginan; terus menerus, hanya akan berhenti bila sampai akhir hayatnya. Hanya kebutuhan yg belum terpenuhi yang dapat menjadi motivator. Kebutuhan tersusun dalam suatu jenjang/hirarki : a. Physiological Needs Kebutuhan untuk mempertahankan hidup; makan,minum, pakaian, rumah, udara.. b. Safety & Security Needs Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman; terutama dalam pekerjaan. c. Affiliation or Acceptance Needs (Social Needs) Kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi, dicintai dan mencintai, dan diterima dalam kelompok/pergaulan. d. Esteem or Status Needs Kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan, serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyarakat f. Self Actualization Kebutuhan menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal utk mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan/luar biasa. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
Maslow’s Need Hierarchy Theory Self Actualization Esteems or Status Needs Affiliation or Acceptance Needs Safety and Security Needs Physiological Needs Maslow’s Need Hierarchy Theory Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
Herzberg’s Two Factors Motivation Theory Herzberg membagi 2 macam faktor kebutuhan manusia : a. Maintenance Factors; kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kebutuhan pemeliharaan agar karyawan tetap mau bekerja giat. Misalnya : balas jasa, kondisi fisik kerja, kepastian pekerjaan, supervisi yg menyenangkan, modil dinas, rumah dinas, dll. Hilangnya kebutuhan ini menyebabkan timbulnya ketidakpuasan, sehingga disebut juga : dissatisfiers factors. b. Satisfiers Factors ; kebutuhan menyangkut psikologis seseorang yang dapat menyebabkan kepuasan. Misalnya : achievement, recognition, the work it self, responsibility, advancement, dan the possibility of growth. Disebut juga : Motivator Factors. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
TEORI X & TEORI Y TEORI X TEORI Y a. Rata2 karyawan malas & tdk suka bekerja. b. Umumnya karyawan tdk berambisi mencapai prestasi & selalu meng- hindari tanggungjawab. c. Karyawan lebih suka dibimbing, diperintah, dan diawasi dlm bekerja. d. Karyawan mementingkan diri sendiri & tdk memperdulikan tujuan org. Motivasi dilakukan dengan cara penga- wasan yg ketat, dipaksa, diarahkan agar mau bekerja sungguh2. Jenis motivasi : motivasi negatif Kepemimpinan : otoriter TEORI Y a. Rata2 karyawan rajin & menganggap pekerjaan tidak perlu dihindari. b. Lazimnya karyawan suka memikul tanggung jawab dan berambisi untuk maju mencapai prestasi yang optimal. c. Karyawan selalu berusaha mencapai sasaran organisasi dan mengem- bangkan diri untuk mencapai sasaran itu. Motivasi karyawan dilakukan dg cara peningkatan partisipasi karyawan, kerja- sama, keterikatan pada keputusan. Jenis motivasi : motivasi positif Kepemimpinan : partisipatif Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP
Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory Karyawan memiliki cadangan energi potensial. Energi potensial ini dapat dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan yang dimiliki seseorang meliputi 3 kebutuhan : a. Kebutuhan akan prestasi (need for achievement = n Ach) b. Kebutuhan akan afiliasi (need for affiliation = n Aff) c. Kebutuhan akan kekuasaan ( need for power = n Pow) Manajer hendaknya menyediakan peralatan, menciptakan suasana pekerjaan yg baik, dan memberikan kesempatan untuk promosi. Sehingga bawahan dapat menyalurkan/mengaktualisasikan energi potensial yang dimilikinya melalui n Ach, n Aff, dan atau n Pow. Trisnadi Wijaya/MSDM/STMIK-MDP