SIFAT POLAR DAN KELARUTAN TUJUAN PRAKTIKUM : Mahasiswa memahami prinsip kelarutan suatu senyawa dalam pelarut polar dan pelarut non polar TEORI : Larutan : campuran dua atau lebih senyawa dalam keadaan homogen secara kimia maupun fisika ( partikel < 2 nm) Solut + solven solution Solven : jumlah >>, sisa padat cair gas
Pada umumnya : solven polar melarutkan solut polar, solven non-polar melarutkan solut non polar (like dissolves like) Yang mempengaruhi kelarutan : polaritas solut/solven, suhu ion sejenis/ion asing, pH pembentukan kompleks dll.
Polar . ada pemisahan muatan elektrik sehingga Polar ada pemisahan muatan elektrik sehingga molekul punya momen dipole. konstante dielektrik (air = 80,10) Mempengaruhi sifat fisik : tegangan permukaan, solubility, melting point, boiling point Non polar : tak ada polaritas dalam ikatan ada ikatan polar tetapi strukturnya simetri (e.g. BF3) Konstante dielektrik <15
PROSEDUR KERJA ALAT : Tabung reaksi 20 ml, gelas ukur 10 ml, pengaduk gelas (ujungnya lebar) BAHAN : CHCl3 atau heksana, eter, air, etanol, iodium, KI PERCOBAAN 1 : PERCOBAAN 2 : PERCOBAAN 3 : PERCOBAAN 4 :
Simbol yang harus diperhatikan ( tercantum pada etiket asli bahan)
OXY = oxidizer ACID = acid flammability: 4: very flammable 3: readily ignited 2: ignited w/ heat 1: combustible 0: will not burn health Reactivity: 4: deadly 4: may detonate 3: extreme danger 3: shock or heat may detonate 2: hazardous 2: violent chemical change 1: slightly hazardous 1:unstable if heated 0: normal materials 0: stable NFPA = National Fire Protection Agency Special Symbols: OXY = oxidizer ACID = acid ALK = alkali COR = corrosive W = keep away from water
PERCOBAAN I : 1. Alirkan 2 ml CHCl3 ke dalam tabung reaksi 2. Alirkan 2 ml air ke dalam tabung reaksi yang sama (jangan dikocok) 3. Alirkan 2 ml eter ke dalam tabung reaksi yang sama (jangan dikocok) 4. Masukkan 1-2 kristal iodium ke dalam tabung reaksi menggunakan ujung pengaduk. 5. Tutup tabung dengan kertas alufoil, kocok, lalu diamkan. Amati susunan dan warna yang terjadi pada masing-masing lapisan.
CARA MENUANG SOLVEN Boleh pakai pipet tetes
PERCOBAAN II : Ambil 2 ml air, masukkan ke dalam tabung. Masukkan 1-2 kristal iodium, kocok dan amati warna yang terjadi. 2. Celupkan kertas indikator universal ke dalam cairan ini, ukur pH. Bandingkan dengan pH air tanpa diberi iodium. 3. Masukkan + 0,100 gram KI ke dalam tabung reaksi tersebut di atas, kocok perlahan. Amati warna yang terbentuk.
PERCOBAAN III : PERCOBAAN IV : Ulangi tahapan kerja 1-5 dari percobaan I, menggunakan volume cairan berikut: 2 ml CHCl3, 2 ml Aqua, 6 ml eter. Amati susunan lapisan dan warna yang terjadi. PERCOBAAN IV : Ulangi tahapan kerja 1-5 dari percobaan I, menggunakan volume cairan berikut : 2 ml CHCl3, 2 ml Aqua, 2 ml etanol
TUGAS : (TULIS DI PEMBAHASAN LAPORAN) Carilah sifat-sifat senyawa (I2 , KI, CHCl3, eter, etanol) yang diperlukan untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada percobaan 1 s/d 4 ( a.l. polaritas, densitas, kelarutan dll) dari pustaka berikut. Jelaskan mengapa cairan-cairan tersebut di atas memisah dengan susunan lapisan tertentu !! Mengapa warna iodium dalam air berbeda dengan warna iodium dalam CHCl3 ? Mengapa kepekatan warna iodium dalam air berbeda dengan kepekatan warna iodium dalam larutan KI ?
CATATAN : Iodium dapat menyublim pada suhu kamar, tutup wadahnya rapat-rapat. Pelarut organik ini toksik, jangan dibau, buanglah di tempat yang sudah disiapkan. Kerjakan percobaan ini di dalam lemari asam
Selamat bekerja