FOSSIL Neni Trilusiana R., M.Kes., Ph.D..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
By: Wahyu Siswantriyani
Advertisements

PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
Nama : Annisa Nurfitri Sari Kelas : X.9
KD : 1.2 MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA
Zaman Prasejarah Oleh : EKA AYU VIOLITA ( )
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA
TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
“om swastiastu”.
FAKTOR FAKTOR PEMBENTUK TANAH
Mengenal Manusia Purba Sejarah Kelas X
Paleoantropologi & Somatologi
Manusia Purba.
Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara
PERKEMBANGAN KEHIDUPAN MANUSIA PURBA DI INDONESIA
ZAMAN BATU.
RIWAYAT INDONESIA DAN NUSANTARA
PENINGGALAN BERSEJARAH
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
Perkembangan teknologi zaman praaksara
ULANGAN IPS ZAMAN PRA AKSARA.
APA MAKNA DARI PERKEMBANGAN HP BERIKUT INI. MANUSIA PURBA DI INDONESIA DAN DUNIA.
Dr. Henny Saraswati, M.Biomed
TEORI-TEORI TENTANG KEBERADAAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
BAB IV ASAL USUL & PERSEBARAN MANUSIA DI KEPULAUAN INDONESIA
Menelisik Jejak Migrasi Purba
NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI.
KEBUDAYAAN PRASEJARAH
FINA WASI’ATUL MAGHFIROH ( )
FILUM MOLUSKA.
Pengantar Antropologi Dental
Klasifikasi Mahluk Hidup
EVOLUSI.
MANUSIA PURBA Di INDONESIA
MANUSIA PURBA DI INDONESIA
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA
BAB III MANUSIA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Zaman Pra-Aksara Berdasarkan Geologi
PALEONTOLOGI.
Manusia Purba Pithecanthropus
EVOLUSI MANUSIA.
SEJARAH INDONESIA MANUSIA PURBA DI INDONESIA.
The Flinstone Family.
The cutest animals Ailuropoda melanoleuca
Cerdas, "Homo Soloensis" Bersenjata Tulang
Kehidupan awal manusia di kepulauan Indonesia
Masa Pra-sejarah di Eropa Barat Pertemuan 1
HISTORY HISTORY ASAL USUL BANGSA INDONESIA JENIS RAS Salam pembuka
PENINGGALAN BERSEJARAH
Anggota Kelompok Yosua Bayu Brahmana Maulana Nurhendronoto
Klasifikasi Struktur Batuan Sedimen dari Pettijohn (1975)
PALEOLITHIKUM (Zaman Batu Tua)
PEMBAGIAN ZAMAN BERDASARKAN
Luluk (08-01), Tri (08-05), Lilik (08-09), Titin (08-12)
Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R
Kelompok 1 Anggi Nisa Diny Fauzi Dicky Norman Rosida.
Tugas Sejarah Kelompok : 15
KEANEKAAN HAYATI atau BIO-DIVERSITY.
Jenis dan CIri-ciri Manusia Purba
Kehidupan Manusia Pada Masa Pra-Aksara
A. Makhluk manusia di antara Makhluk-makhluk lain Dipandang dari sudut biologi, Manusia hanya merupakan satu jenis makhluk di antara lebih dari sejuta.
Geologi Fisik (Physical Geology)
MANUSIA PRASEJARAH Mengapa perlu mempelajari bab ini? Karena bab ini membahas tentang fosil-fosil yang merupakan salah satu bukti adanya kehidupan masa.
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA Oleh : Rachmad Dwi Kurniawan Ghana Nazala Putra Ogiska Chaherfa Nadasya Arizal Ramadhana Setia Dewa.
SUMBER DAYA ALAM BAGI HEWAN
KEADAAN ALAM AWAL MANUSIA HADIR
Keanekaragaman Hayati
WELCOME TO THE FOSSIL KINGDOM HARI INI KITA AKAN BELAJAR TENTANG : “JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA” HARI INI KITA AKAN BELAJAR TENTANG : “JENIS-JENIS.
EVOLUSI MANUSIA OLEH : KELOMPOK X EVI ELVIANA SUNARTI DEVI ANDRIANI.
A.PENINGGALAN BERSEJARAH ALAT BATU : Kapak Genggam Besar dan kasar Kapak Persegi Halus dan tajam Alat Serpih ukuran kecil multi fungsi. 1.PENINGGALAN.
Mengenal Manusia Purba Sejarah Indonesia SMK NEGERI 3 BUDURAN TA
Transcript presentasi:

FOSSIL Neni Trilusiana R., M.Kes., Ph.D.

PALEONTOLOGI Asal kata : Paleo : past Onthos : life Logos : science = Ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau Study of fossil : Paleobotani Paleontologi : Paleozoologi Paleoantropologi

FOSIL Dilihat dari asal kata fosil : FOSIL berasal dari bahasa latin, yaitu Fossilis, yang berarti menggali dan/ sesuatu yang diambil dari dalam tanah/batuan Sisa-sisa makhluk hidup masa lampau, jejak/bekas makhluk hidup atau jejak aktivitas mereka

FOSILISASI : Proses penimbunan sisa-sisa mahluk hidup yang terakumulasi dalam sedimen atau endapan-endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh, sebagian ataupun jejaknya saja. Proses fosilisasi minimal memakan waktu 7000 th. Bagian yang dapat menjadi fosil berupa tulang, gigi, tanduk, cangkang remis, karapaks.

Fosil dalam “Paleontologi” terbagi menjadi 2 jenis, yaitu : -. Macrofossil > dapat dilihat dengan mata biasa (megaskopis) -. Microfossil > hanya dapat dilihat dengan bantuan alat mikroskop (mikroskopis)

Syarat menjadi fosil: 1) Organisme/sisa organisme terbebas dari kehancuran. 2) Mempunyai bagian2 yang keras, misal tulang atau gigi. 3) Begitu mati segera masuk medium pengawet: aspal, pasir, abu vulkanik, laut dalam, resin/damar. 4) Segera terhindar dari proses-proses kimia (oksidasi & reduksi) 5)Tidak menjadi mangsa binatang lain 4) Tertimbun dalam sedimen yang terus bertambah dalam kurun waktu lama. 5) Terjadi pelarutan dan penggantian mineral asal dengan mineral lain

Pertanggalan: -- pada temuan rangka arkeologis 1. Radiocarbon (Carbon 14 wp 5750 ± 40 th) –> pertanggalan arkeologis 2. Argon – teknik geokronologi – fosil dengan kematiannya mencapai ratusan ribu dan jutaan tahun – Homo erectus 3. Uranium 238 (wp 4,51 milyar) – umur fosil yang sangat tua  

Identifikasi dalam paleoantropologi Apakah temuan berupa rangka hewan atau manusia? Berapa jumlah individu? Apa jenis kelaminnya? Berapa umur dan tinggi badannya?

Tulang manusia atau hewan Bentuk, besar, kepadatan dan umur maturasi pusat penulangan. Tulang manusia -- banyak memiliki trabecullae, Tulang hewan -- tebal dan padat bagian korteksnya Jumlah Individu?

Tl panggul, kranium, mandibula Apa jenis kelaminnya? Tl panggul, kranium, mandibula

Jenis-jenis fosil: 1. Fosil bagian tubuh organisme Organisme itu sendiri Tipe pertama ini adalah binatangnya itu sendiri yang terawetkan/tersimpan. Dapat beruba tulangnya, daun-nya, cangkangnya, dan hampir semua yang tersimpan ini adalah bagian dari tubuhnya yang “keras” Dapat juga berupa binatangnya yang secara lengkap (utuh) tersipan. misalnya Fosil Mammoth yang terawetkan karena es, ataupun serangga yang terjebak dalam amber (getah tumbuhan). Petrified wood atau fosil kayu dan juga mammoths yang terbekukan, atau berupa binatang serangga yang tersimpan dalam amber atau getah tumbuhan.

2. Fosil jejak organisme (ichnofossil) Mold ialah cetakan yang terbentuk oleh fosil dimana fosil tersebut terlarutkan seluruhnya, Cast ialah mold yang terisi oleh mineral sekunder membentuk jiplakan secara kasar mirip dengan fosil asli. Cuprolite ialah fosil yang berupa kotoran dari hewan. Dari kotoran ini, dapat diketahui makanan, tempat hidup, dan ukuran relatifnya. Mold/cetakan ( external mold, menunjukkan morfologi/ bentuk luar; internal mold menunjukknan permukaan dlm/inner surface),  cetakan negatif. Cast  cetakan positif

Mold and cast trilobite fossil in a siltstone concretion Mold and cast trilobite fossil in a siltstone concretion. Diacalymene ouzregui. Central Morocco, Ktaoua Formation. Lower Ordovician Period, 505-438 million years old.

Jejak-jejak organisme: 1. Track: jejak berupa tapak 2. Trail: jejak berupa bagian tubuh yg lain, spt badan, ekor, tungkai 3. Burrow (liang) : jejak berupa lubang di tanah, kayu, batu atau substansi lain yg dibuat oleh organisme sbg tempat berlindung/ untuk cari makan 4. Boring (lubang): dibuat oleh hewan untuk mencari makan, melekat/berlindung, biasanya pada cangkang atau kayu. 5. Coprolite: dpt bulat, tabung, pellet like, komposisi kimia fosfat 6. Gastrolith (Latin gastros: perut, lithos, batu): batu membulat, digunakan untuk membantu menghancurkan makanan pada reptil purba yg tlh punah.

Trail Track Burrow Gastrolith Boring Coprolite

Jejak Fosil / Track

Gambar 2. Suasana ekskavasi

Gambar 3. Contoh-contoh fosil

Gambar 4. Artefak

Gambar 5. Fosil tulang

Macam-macam fosil manusia purba di Indonesia, al. 1. Pithecanthropus a. Pithecanthropus Erectus b. Pithecanthropus Mojokertensis c. Pithecanthropus Soloensis 2. Meganthropus Palaeojavanicus

H. erectus (manusia yang berdiri tegak) hidup selama masa Pleistocene, dan tertua berusia 1,8 juta tahun yang lalu. Pertama kali ditemukan di Trinil, Ngawi, Jawa Timur oleh E. Dubois, pada th 1891, berupa fosil atap tengkorak dan tibia yang kemudian dikenal dengan nama Pithecanthropus erectus, menyusul kemudian ditemukan di daratan Cina dan beberapa tempat di Asia Selatan dan Eropa bagian timur, selain Afrika. Dari sinilah, tonggak penting dalam sejarah paleoantropologi di Indonesia, sehingga menggoncang dunia hayat pada waktu itu.

KLASIFIKASI: Homo erectus KERAJAAN ANIMALIA FILUM CHORDATA SUBFILUM VERTEBRATA KELAS MAMALIA ORDO PRIMATES FAMILY HOMINIDAE GENUS Homo SPECIES Homo erectus Dubois, 1892

Pithecanthropus Homo erectus Ditemukan I di Kedungbrubus th 1890, di Trinil (Pithecanthropus), Ngandong, Mojokerto, Sangiran, Sambungmacan, Sragen, Ngawi. Populasi makin besar, tersebar lebih luas sd ke Asia, Eropa, Afrika. Penamaan: H. sapiens soloensis; P. soloensis; H. erectus soloensis; P. robustus, P. soloensis, P. erectus. Kira-kira 350.000 th yl membuat api vol otak 750-1300 cc, tidak ada dagu tinggi badan 125-160cm, hidup berkelompok sd 60 orang, berburu, banyak makan hewan, tumbuhan, akar, buah, hewan kecil di hutan-sungai. Umur 20-30 tahun. berevolusi ke P. Habilis – H. sapiens hidup 2 jt—100 ribu th yl. Sudah memiliki pra-bahasa

Penyebaran Homo erectus

Morfologi dan variasi Homo erectus Tulang kranial Torus supraorbital Torus nuchalis Sisi lateral Punggung Sagital Gigi geraham Sisi posterior

Simpulan Fosil Homo erectus diperkirakan ada sekitar 2,0 juta – 200 ribu tahun yang lalu, dan dimulai dari termuan terpurba di Afrika. E. Dubois menemukan pertama di Jawa; dan menyusul kemudian temuan-temuan di daratan Cina, Asia Selatan dan Eropa bagian timur. Rentang hidup yang lama Homo erectus, ditandai dengan bentuk alat-alat batu yang relatif seragam tipologi dan jenis batuannya; dan bila dibandingkan dengan hominid pendahulunya, Homo erectus lebih sukses dalam beradaptasi terhadap lingkungannya.

References: Fisher, AG., Lalicher, CG., Moor, RC., 1952, Invertebrate Fossils, Mc. Graw Hill Book Co, London. Jurmain, R., Nelson, H., Kilgore, L. & Trevathan W. 1995 Essentials of Physical Anthropology. New York: West/Wadsworth. Poesponegoro, M.D. (ed.) 1993 Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka. Stein, P.L., Rowe, B.M. 1974 Physical Anthropology. New York : McGraw-Hill Book Company.