KULIAH 11 R-0222 ARSITEKTUR LINGKUNGAN PRINSIP2 KEBERLANJUTAN ARS BANGUNAN Tri Harso Karyono
Bangunan yang dirancang tanggap iklim, dalam arti menyesuaikan dan mengantisipasi iklim setempat diperkirakan akan lebih hemat dalam penggunaan energi bagi operasionalnya Rancangan yang tanggap iklim
Ruang dibuat sedemikian rupa dengan dimensi seminimal mungkin untuk menampung aktifitas secara nyaman dan sehat Penggunaan standar, dimensi yang antropometri dan ergonomis menjadi penting Pemborosan ruang berarti memboroskan penggunaan sumber daya alam dan energi untuk operasional maupun pemeliharaan Perancangan ruang yang efisien & efektif
Lingkungan buatan (binaan) yang didominasi manusia dianggap rentan terhadap isu keberlanjutan Penggunaan material yang sustainable
Limbah tidak mencemari lingkungan: air, tanah dan udara di sekitar rumah Kemungkinan men-daur ulang limbah untuk digunakan kembali: - air kotor diproses untuk menyiram kebun - kotoran padat dan sampah untuk pupuk organik Pembuangan Limbah Rumah Tangga
Peningkatan kebutuhan manusia terhadap kenyamanan dan kemudahan hidup di satu sisi, secara tidak disadari menguras sumber daya yang tidak terbaharui, serta sumber daya yang terbaharui lebih cepat dari kecepatan pembaharuan sumber daya tersebut. Penghematan Sumber Daya Alam (termasuk Energi)
Rancangan Arsitektur Hemat Energi Meminimalkan ‘perolehan panas’ (heat gain) radiasi matahari yang jatuh mengenai bangunan Pengurangan radiasi matahari ini dapat melalui ‘pembayangan’ bangunan lain di sekitarnya, atau dengan pembayangan pohon besar di sekitar ruma
Prinsip Dasar Arsitektur Hemat Energi Jika perolehan panas matahari dapat diminimalkan, maka suhu udara di dalam rumah menjadi lebih rendah. Meskipun ini bersifat relatif, artinya jika kondisi suhu udara luar di sekitar rumah sudah cukup tinggi, maka suhu udara di dalam rumah juga akan sulit mencapai suhu nyaman
Prinsip Arsitektur Hemat Energi-Atap Atap merupakan komponen utama yang membuat rumah menjadi panas. Jika panas dari atap dapat dibuang, ruangan di bawahnya cenderung lebih dingin. Atap yang tinggi (volume ruang antara penutup atap dan langit-langit besar) membantu mengurangi pemanasan ruang- ruang di dalam rumah. Contoh: bangunan kolonial Belanda dengan atap yang tinggi dan besar.
Prinsip Arsitektur Hemat Energi: Ventilasi Atap 1.Perlu adanya ventilasi ruang di bawah atap (antara penutup atap dan langit-langit) diberi ventilasi semaksimal mungkin 2.Udara panas yang terperangkap di bawah penutup atap (karena radiasi matahari) dapat dibuang atau dialirkan keluar, sehingga panas tersebut tidak merambat ke langit-langit melalui proses konduksi, yang akhirnya memanaskan ruang di bawahnya melalui proses radiasi. 3.Dalam membuat bukaan perlu diperhatikan masuknya burung atau kelelawar, untuk itu lubang- lubang ventilasi perlu diberi kawat (ayakan pasir).