SISTEM REPRODUKSI PRIA TERDIRI DARI : TESTIS MALE GENITAL DUCTS : TUBULI RECTI RETE TESTIS DUCTULI EFFERENTES DUCTUS EPIDYMIDIS DUCTUS DEFERENS DUCTUS EJACULATORIUS ACCESSORY GLANDS : a. SEMINAL VESICLES b. PROSTATE c. BULBO. URETHRAL GLANDS.( GLANDS OF COWPER ) 4. PENIS
TESTIS Kelenjar ganda CAPSULE = TESTICULAR CAPSULE TERDIRI DARI 3 BAGIAN : TUNICA VAGINALIS TERDIRI DARI SELAPIS PIPIH ATAU SELAPIS KUBIS MESOTELIUM DENGAN BASAL – LAMINYANYA (= PERITONEUM )
2. TUNICA ALBUGINEA TERDIRI DARI JARINGAN IKAT PADAT YANG TEBAL DAN MENGANDUNG SABUT – SABUT OTOT POLOS 3. TUNICA VASCULOSA TERDIRI DARI JARINGAN – IKAT KENDOR YANG MENGANDUNG ANYAMAN NPEMBULUH DARAH
MEDIASTINUM TESTIS : PENEBALAN TUNICA ALBUGINEA PADA PERMUAKAAN POSTERIOR TESTIS MENGANDUNG : PEMBULUH DARAH, SARAF DAN RETE – RETE TESTIS MEMBENTUK SEPTULA TESTIS
LOBULI TESTIS : TESTIS MEMPUNYAI ± 250 LOBULI TESTIS SETIAP LOBULE MENGANDUNG 1 HUNGGA 4 SEMINIFEROUS TUBULES YANG TERLETAK DIDALAM JARINGAN IKAT KENDOR INTERTUBULAR JARINGAN IKAT KENDOR INTERTUBULAR INI MENGANDUNG SEL – SEL INTERSTITLAL DARI LEYDIG YANG DAPAT MEMPRODUKSI HORMONE TESTOSTERON DIBATASI OLEH SEPTULA TESTIS
SEMINIFEROUS - TUBULES DILAPISI OLEH EPITEL BERLAPIS KUBIS TERMODIFIKASI DIBENTUK OLEH : 1. SEL – SEL GERMINAL (SPERMATOGENIC CELLS) 2. SEL – SEL PENYANGGA DAN NUTRISI ( SEL - SEL SERTOLI ) PADA APEX DARI LOBULE SETIAP SEMINIFEROUS TUBULE MENJADI LURUS DISEBUT : TUBULI – RECTI
SEMINIFEROUS EPITHELIUM : MENGANDUNG 2 JENIS SEL : SEL – SEL SERTOLI SEL – SEL SPERMATOGONIC
SEL SERTOLI : MERUPAKAN SEL – SEL YANG BESAR DAN TINGGI SEPERTI PILAR ( PYRAMIDAL ) BASISNYA MELEKAT PADA BASAL LAMINA BATAS – BATAS SEL NYA TIDAK TERATUR DAN SUKAR DI LIHAT INTINYA BERBENTUK OVOID PUCAT DAN MEMPUNYAI NUCLEOLUS YANG JELAS TERLETAK DIDEKAT BASAL LAMINA MEMPUNYAI PRIMARY DAN SECONDARY LYSOSOSMES
FUNGSI MEMBERI MAKAN SEL – SEL SPERMATOGENIC MEMPHAGOSITER RESIDUAL BODIES IKUT MEMBENTUK BLOOD TESTIS BARRIER MEMBENTUK ANDROGEN BINDING PROTEIN
BLOOD TESTIS BARRIER DIBENTUK OLEH SEL – SEL SERTOLI PERITUBULAR TISSUE
SEL – SEL SPERMATOGONIK TERDIRI DARI : SPERMATOGONIA A DAN B PRIMARY SPERMATOCYTES SECONDARY SPERMATOCYTES SPERMATOZOON
SPERMATOGONIA TERLETAK PALING DEKAT DENGAN BASAL LAMINA PADA TESTIS SEBELUMYA PUBERTY DIDALAM TUBULI SEMINIFERI HANYA DIDAPATKAN SPERMATOGONIA SAJA NUCLEUSNYA MENGANDUNG CROMOSOMES DALAM JUMLAH DIPLOID (44 AUTOSOMES DAN 2 SEX – CHROMOSOMES, YAITU X DAN Y) = 46 CHR =
DAPAT DIKENAL 2 JENIS : SPERMATOGONIA TYPE A : - PUCAT = PALE - GELAP = DARK ----- INTINYA AVOID b. SPERMATOGONIA TYPE B : - B1 - B2 - B3 ---------- INTINYA BULAT, GELAP - B4
PRIMARY SPERMATOCYTES : hasil mitosis dari Sp.qonia B MERUPAKAN SEL SPERMATOGENIC PALING BESAR TERLETAK DIDAERAH TENGAH (MIDDLE ZONE ) EPITEL SEMINIFEROUS BERBENTUK BULAT NUCLEUSNYA MENGANDUNG CROMOSOMES DALAM JUMLAH DIPLOID = 46 chr
NUCLEUSNYA BERADA DALAM BEBERAPA STADIUM KARYOKINESIS : LEPTOTENE ZYGOTENE PACHYTENE DIPLOTENE
SECONDARY SPERMATOCYTE hasil meiosis dari Sp.cycle BESARNYA ½ - NYA PRYMERY SPERMATOCYTES LETAKNYA LEBIH MENJAUHI BASAL LAMINA NUCLEUSNYA MENGANDUNG JUMLAH CHROMOSOMS HAPLOID (22 AUTOSOMES DAN 1 SEX – CHROMOSOME :X ATAU Y )= 23 chr JARANG DAPAT TERLIHAT PADA PENAMPANG TUBULUS SEMINIFERUS, KARENA SEL INI SECARA CEPAT AKAN MEMBAGI DIRI MENJADI ANAK SEL ( SPREMATIDS )
SPERMATIDS :hasil melosis ke -2 dari Sp.cycle II BESARNYA ½ - NYA SECONDARY SPERMATOCYTES LETAKNYA DIDEKAT LUMEN TUBULAR SEMINIFERI NUCLEUSNYA MENGANDUNG JUMLAH CRHOMOSPMES HAPLOID = 23 chr TIDAK MENGALAMI PEMBAGIAN SEL LAGI SEL –NYA BULAT, INTINYA BULAT TERLETAK DITENGAH SEL AKAN MENGALAMI DIFERENSIASI EXTENSIVE YANG MERUBAH SEL INI MENJADI SPERMATOZOON (PROSES INI DISEBUT : SPERMIOGENESIS)
MATUR SPERMATOZOA TERDIRI DARI 3 BAGIAN : HEAD : TERDIRI DARI : INTI YANG MEMADAT ( CONDENSED NUCLUS ) HEAD – CAP ( DENSE ACROSOME ) MENGANDUNG : DNA (GENETIC MATERIAL ) ACROSOME – NYA MENGANDUNG : HYALURONIDASRE
2. MIDDLE PIECE - DIPISAHKAN DARI HEAD OLEH NECK - MENGANDUNG BAGIAN TENGAH LONGITUDINAL FILAMENT YANG DIKELILINGI OLEH MITOCHONDRIAL – SHEATH - BERTUGAS MENGENDALIKAN TAIL 3. TAIL - PRINCIPAL PIECE - END PICE - SUSUNANNYA SAMA DENGAN CILIUM
SEL – SEL INTERSTITIAL LEYDIG MERUPAKAN SEL – SEL YANG BESAR BULAT ATAU POLYGONAL INTINYA TERLETAK DITENGAH MENGANDUNG BUTIR KROMATIN KASAR MEMPUNYAI NUCLEOLUS JELAS SITOPLASMA EOSINOPHYLLIC MENGANDUNG SER, KADANG – KADANG MENGANDUNG ROD – SHAPED CRYSTALLOIDS (KRISTAL REINKE ) TERLETAK DIDALAM INTERTUBULAR LOOSE CONNECTIVE TISSUE PADA ANGULAR AREA DIANTARA TUBULI SEMINIFERI, TERDAPAT DALAM KELOMPOK ( GROUPS ) FUNGSI : MEMPRODUKSI TESTOSTERON
SPERMIOGENESIS : = PROSES PEMBENTUKAN SPERMATOZOA DARI SEL – SEL SPERMATIDS., DENGAN CARA ADANYA DIFERENSIASI SELULER YANG EXTENSIVE ORGANELS YANG BERPERAN : GOLGI ZONE CENTRIOLES MITOCHONDRIA
PERTIBULAR TISSUE : TERLETAK DI SEBELAH LUAR BASAL – LAMINA TERDIRI DARI : JARINGAN IKAT YANG MENGANDUNG FIBROBLASTS SEL – SEL MYOID YANG TERSUSUN SANGAT RAPAT ( JUNCTIONAL COMPLEXES ) FUNGSI : IKUT MEMBENTUK BLOOD – TESTIS -BARRIER
MALE GENITAL DUCTS : TUBULI RECTI : PENDEK DAN LURUS DILAPISI OLEH EPITEL SELAPIS SILINDRIS, SEL – SEL EPITEL SELAPIS SILINDRIS, SEL – SEL EPITELNYA ADALAH SEL – SEL SERTOLI MEMPUNYAI BASAL LAMINA YANG DIKELILINGI OLEH JARINGAN IKAT KENDOR MASUK KE DALAM RETE -TESTIS
RETE TESTIS MERUPAKAN ANYAMAN SALURAN ( SALING BERANAS TOMOSE ) TERLETAK DIDALAM MEDIASTINUM TESTIS DILAPISI OLEH EPITEL SELAPIS PIPIH ATAU SELAPIS KUBIS SEL – SELNYA ADA YANG MEMPUNYAI SINGLE CILIUM MEMPUNYAI BASAL LAMUNA YANG TIPIS
DUCTULI EFFERENTES : 10 - 15 TERLETAK DIBAGIAN POSTERO – SUPERIOR DARI TESTIS MEMBENTUK BAGIAN UTAMA DARI HEAD OF EPIDIDYMIS DILAPISI OLEH EPITEL SELAPIS SILINDRIS TETAPI TINGGI SEL – SELNYA TIDAK SAMA, SATU KELOMPOK SEL – SELNYA TIDAK SAMA, SATU KELOMPOK SEL SELNYA TINGGI DAN BERCILIA DAN SATU KELOMPOK LAGI SEL –SELNYA SANGAT LEBIH PENDEK DAN TANPA CILIA DENGAN SITOPLASMA YANG PUCAT SEHINGGA LUMEN DUCTULI INI TAMPAK TIDAK TERATUR
MEMPUNYAI BASAL LAMINA YANG TIPIS DUCTULI INI DIKELILINGI OLEH JARINGAN IKAT YANG MENGANDUNG LAPISAN TIPIS SABUT – SABUT OTOT POLOS YANG TERSUSUSN SIRKULER. ( CILIA-NYA BEGERAK )
DUCTUS EPIDIDYMEDIS : MEMBENTUK BAGIAN BODY DAN TAIL OF EPIDIDYMIS MERUPAKAN TEMPAT PENYIMPANAN SPERMATOZOA DILAPAISI OLEH EPITEL BERDERET SILINDRIS BERCILIA ( NON MOTILE CILIA ) MEMPUNYAI BASAL LAMINA YANG DIKELILINGI OLEH JARINGAN IKAT YANG MENGANDUNG LAPISAN TIPIS SABUT – SABUT OTOT POLOS YANG TERSUSUN SIRKULASI
DUCTUS DEFERENS : DUCTUS INI BERJALAN DARI SCROTUM MENUJU URETHRA PARS PROSTATICA MELALUI CANALIS INGUINALIS TERLETAK DIDALAM SPERMATIC CORD LUMEN-NYA SEMPIT, DINDING TEBAL TERDIRI DARI 3 LAPISAN :
MUCOSA : - MEMBENTUK LONGITUDINAL FOLDS, SEHINGGA PADA IRISAN MELINTANG LUMENYA BERBENTUK SEPERTI BINTANG. - TERDIRI DARI : a. EPITEL : BERDERET SILINDRIS BER-CILIA BASAL LAMINA TIPIS b. LAMINA PROPRIA : JARINGAN IKAT YANG TPIS YANG MENGANDUNG BANYAK SABUT SABUT ELASTIS c. SUBMUCOSA : JARINGAN IKAT KENDOR MENGANDUNG BANYAK PEMBULUH DARAH
2. MUSCULARIS - TEBAL, TERDIRI DARI 3 LAPISAN OTOT POLOS: a 2. MUSCULARIS - TEBAL, TERDIRI DARI 3 LAPISAN OTOT POLOS: a. INNER LONGITUDINAL, TIPIS b. MIDDLE CIRCULAR, PALING TEBAL c. OUTER LONGITUDINAL AGAK TEBAL 3. ADVENTITIA : - TERDIRI DARI JARINGAN IKAT FIBRO - ELASTIS
AMPULLA DUCTUS DEFERENS : BERBENTUK SPINDLE BEDA DENGAN DUCTUS DEFERENS : LUMEN LEBIH BESAR LIPATAN – LIPATAN MUCOSANYA LEBIH BANYAK MUSCOLARIS – NYA LEBIH TIPIS YANG TAMPAK JELAS HANYA YANG OUTER LONGITUDINAL
DUCTUS EJAKULASI PENDEK, MENEBUS PROSTAT, DAN MEMBUKA KEDALAM PARS PROSTATICA URETHRA DIBENTUK OLEH PERTEMUAN ANTARA BAGIAN AKHIR AMPULLA DUCTUS DEFERENS DENGAN EXCRETORY DUCT SEMINAL VESICLE DILAPISI OLEH EPITEL SELAPIS SILINDRIS ATAU BERDERET SILINDRIS
ACCESSORY GLAND : SEMINAL VESICLE = KEL. VESICULOSA DINDINGNYA TERDIRI DARI 3 LAPISAN : MUCOSA : BANYAK MUCOSAL FOLDS TERDIRI DARI : EPITEL : SELAPIS KUBIS ; SELAPIS SILINDRIS ATAU BERDERET SILINDRIS MEMPUNYAI BASAL LAMINA TIPIS - LAMINA PROPRIA : TERDIRI DARI JARINGAN IKAT KENDOR SANGAT TIPIS MENGANDUNG BANYAK PEMBULUH DARAH
TERDIRI DARI JARINGAN IKAT YANG MENGANDUNG SABUT – SABUT ELASATIS b. MUSCULARIS : TERDIRI DARI LAPISAN OTOT POLOS YANG TIPIS TERSUSUSN DALAM 2 LAPISAN : - INNER CIRCULAR - OUTER LONGITUDINAL c. ADVENTITIA : TERDIRI DARI JARINGAN IKAT YANG MENGANDUNG SABUT – SABUT ELASATIS SERESINYA : BERWARNA KEKUNINGAN MENGANDUNG FRUKTOSE ( MAKANAN SPERMATOZOA )
PROSTAT TERDIRI DARI KUMPULAN 30 – 50 KELENJAR KELENJAR KECIL BERSIFAT COMPUN – TUBULO ALVEOLAR TERSUSUN DALAM 3 DAERAH : KELENJAR MUCOSAL KELENJAR SUBMUCOSAL KELENJAR PRINSIPAL ( DI PERIFERI )
- MEMBUNGKUS SELURUH KELENJAR - TERDIRI DARI JARINGAN FIBRO ELASTIK CAPSULE : - MEMBUNGKUS SELURUH KELENJAR - TERDIRI DARI JARINGAN FIBRO ELASTIK MENGANDUNG PLEKSUS VENA, SABUT – SABUT OTOT POLOS STROMA : TERDIRI DARI JARINGAN FIBRO ELASTIK YANG DAPAT MENGANDUNG BANYAK SEKALI SABUT – SABUT OTOT POLOS
SECRETORY ALVEOLI ATAU SECRETORY TUBULES : UKURAN DAN BENTUKNYA BERBEDA – BEDA LUMENYA BESAR DILAPISI OLEH EPITEL SELAPIS KUBIS, SELAPIS SILINDRIS ATAU BERDERET SILINDRIS DAPAT DIKETEMUKAN EPITHELIAL – FOLDS SECRETORY DUCTS : LUMENYA SEMPIT DILAPISIS OLEH EPITEL BERDERET SILINDRIS
PROSTATIC CONCENTRATION = CORPORA AMYLACEA EXCRETORY DUCTS : 15 – 30 SALURAN KECIL MASUK KEDALAM PARS PROSTATICA URETHRA SEKRESINYA : CAIRAN SEPERTI SUSU SEDIKIT ALKALI (MENGANDUNG ACID PHOSPHATASE) PROSTATIC CONCENTRATION = CORPORA AMYLACEA KONDENSASI DARI SEKRESI DAPAT MENJADI CALCIFIED BERBENTUK BULAT ATAU AVOID
KELENJAR BULBO URETHRAL ( COWPER ) TERDAPAT DIDALAM JARINGAN IKAT DIBELAKANG PARS MEMBRANACEA URETHRAE SEPASANG, SEBESAR KACANG BERSIFAT : COMPOUND. TUBULO. ALVEOLAR, MUCOUS CAPSULE : TIPIS, MEMBUNGKUS SELUUH KELENJAR TERDIRI DARI JARINGAN IKAT YANG MEMBENTUK SEPTA – SEPTA
SECRETORY ALVEOLINYA : DILAPISI OLEH EPITEL SELAPIS KUBIS ATAU SELAPIS SILINDRIS EXCRETORY DUCTNYA : DILAPISI OLEH EPITEL BERDERET SILINDRIS MASUK KEBAGIAN POSTERIOR PARS CAVERNOSA URETHRAE DILUAR CAPSULE DIDAPATKAN SABUT – SABUT OTOT BERGARIS
PENIS TERDIRI DARI 3 SILINDER JARINGAN EREKTIL : CORPORA CAVERNOSA PENIS 1 CORPUS CAVERNOSUM URETHRAE (= CORPUS SPONGIOSUM SEPTUM PECTINIFORM: (SEPTUM MEDIANA) MEMISAHKAN KEDUA CORPORA CAVERNOSA PENIS GLANS PENIS : UJUNG AKHIR CORPUS SPONGIOSUM MELEBAR, MENUTUPI BAGIAN AKHIR CORPORA CAV, PENIS HYPODERMIS –NYA : TIDAK MENGANDUNG SEL – SEL LEMAK MENGANDUNG BANYAK SABUT OTOT POLOS
PREPUCE : KULIT YANG MEMBUNGKUS PENIS TIPIS DAN UJUNG TERMINALNYA MEMBENTUK LIPATAN YANG MENUTUPI GLANS = PREPUCE PERMUKAAN DALAMNYA DILAPISI OLEH EPITEL BERLAPIS PIPIH TANPA TANDUK DAN MENGANDUNG KELOMPOK TYSON (MODIFIKASI KELOMPOK LEMAK )
TUNICA ALBUGINEA : SELUBUNG FIBROUS YANG TEBAL YANG MENGELILINGI CORPORA CAV, PENIS DAN CORPUS SPONGIOSUM DARI TUNICA ALBUGINEA INI AKAN TIMBUL TRABECULLAE YANG MEMBENTUK ANYAMAN RUANGAN – RUANGAN DIANTARA ANYAMAN INI DILAPISI OLEH SEL – SEL ENDHOTHEL, SEHINGGA MERUPAKAN SINUS – SINUS DARAH YANG DISEBUT CAVERNOUS SINUSES ATAU CAVERNOUS SPACES
CAVERNOUS SINUSES : PADA CORPORA CAVERNOSA PENIS : SINUS SINUS YANG PALING BESAR TERLETAK DITENGAH PADA CORPUS SPONGIOSUM : SINUS SINUS YANG PALING BESAR TERLETAK DI PERIFERI
MEKANISME EREKSI : YANG BERPERAN PARASYMPATHETIC STIMULATION RELAKASASI SABUT – SABUT OTOT POLOS DARI TUNICA MEDIA ARTERI HELICINE ART HELICINE MENJADI LURUS DAN LUMENYA MELEBAR PENGELUARAN DARAH VENA PADA BAGIAN PERIFERI CAVERNOUS SINUS TERHAMBAT KARNA TEKANAN TUNICA ALBUGINEA
CAIRAN SEMEN : OPAQUE KEPUTIHAN 3 ML= 300 JUTA SPERMATOZOA MENGANDUNG : KEL COWPER ; KEL . LITTRE (MUKUS ) KEL. PROSTAT ( ALKALI ) ; SPERMATOZOA ; KEL VESICULOSA (FRUKTOSA)