A. Agung Putu Susastriawan Sistem Pnumatik A. Agung Putu Susastriawan Jurusan Teknik Mesin – IST. AKPRIND
Komponen Sistem Pnumatik
Sistem supply udara didalam pnumatik terdiri dari: Inlet Filter Air Compressor Air Reservoir Air Dryer Air Filter dan Water separator Pressure Regulator Air Lubricator Drainage
1. Kompresor dan Reservoir tangki dipasang setelah kompressor, sebagai penyimpan udara bertekanan. berfungsi juga sebagai pendingin udara yang disimpan ada katup untuk membuang air, drain, yang turut masuk
2. Air Service Unit (ASU) Compressed air filter
Pressure relief valve regulator
Lubricator
Simbol A.S.U Simbol ASU dengan lubricator
Simbol ASU tanpa lubricator
3. Pengering Udara (Air Dryer) Low Temperature Drying
Adsorption Dryer bahan pengeringnya berbentuk gel (terbuat dari silicon dioxide) air yang turut dalam udara akan terkumpul di permukaan bahan pengering. jika bahan pengering sudah jenuh dengan air, bahan ini bisa dikeringkan dengan cara mengalirkan udara panas.
Absorption Dryer merupakan murni reaksi kimia air yang turut dalam udara akan bereaksi dengan bahan pengering (flux) membentuk kondensat kondensat ini secara reguler harus dibuang begitu juga bahan pengering (flux) harus ditambahkan.
Signaling Komponen Macam :Signal Input, Signal Process, Signal Ouput Macam-macam katup merupakan komponen yang termasuk dalam signaling komponen
1. Katup Pengatur Arah/Directional Control Valve Fungsi: meneruskan/membatalkan signal (udara bertekanan) mengarahkan signal ke saluran tertentu Karakteristiknya ditentukan: jumlah lubang/bukaan (port) jumlah posisi kerja (switching position) metode pengaktifan katup (method of actuation)
Istilah-istilah: Posisi normal (normal position) posisi yang digambarkan oleh switching position pada saat katup belum dipasang dan diaktuasi normally closed normally open Posisi awal (initial position) posisi yang digambarkan oleh switching position pada saat udara bertekanan sudah dialirkan ke sistem, tapi sistem belum bekerja (atau disebut juga posisi stand by)
Pembentukan Simbol Katup
Lubang Masuk & Keluar
Metode Aktuasi 1 3 2 4
Perubahan Switching Position Pada Saat Katup Diaktuasi switching position kanan yang aktif switching position kiri yang aktif
lanjutan switching position kanan yang aktif switching position kiri yang aktif
Macam-macam Katup
1. KATUP 2/2 mempunyai 2 buah lubang di tiap-tiap switching positionnya mempunyai 2 buah switching position sangat cocok untuk penghubung dan pemutus signal tidak bisa membuang udara bertekanan ke atmosfir
2. KATUP 3/2 mempunyai 3 buah lubang di tiap-tiap switching position mempunyai 2 buah switching position
Contoh pemakaian KATUP 3/2 Single-acting aktuator (1A) dengan diameter 25 mm digunakan untuk mengklem suatu komponen dengan menekan tombol pushbutton. Selama push bottom ditekan, aktuator tetap pada posisi mengklem. Ketika push button dilepas, aktuator kembali ke posisi awal.
Posisi Awal Udara dari sumber (0Z) akan mengalir melewati katup 0S menuju katup 1V. Di sini udara terhenti. Circuit diagram
Posisi Kerja Setelah katup 1V diaktuasi, udara akan mengalir melewati katup 1V, diteruskan ke silinder 1A. Sehingga silinder bergerak maju (mengklem)
Posisi Kembali Pada saat katup 1V tidak diaktuasi lagi, maka udara bertekanan akan terhenti kembali di katup 1V, sehingga silinder akan kembali (retract) oleh adanya pegas pengembali.
3. KATUP 5/2 mempunyai 5 buah lubang di tiap-tiap switching positionnya mempunyai 2 buah switching position
4. Katup Satu Arah Fungsi: mengalirkan udara bertekanan dari satu sisi saja jika ada udara bertekanan mengalir dari arah yang berlawanan, maka katup ini akan menutup akibat udara bertekanan tersebut
Katup Satu Arah & Turunannya
Spring Loaded Check Valve simbol Spring Loaded Check Valve udara bertekanan pertama kali akan melawan gaya pegas, setelah mengatasi gaya pegas kemudian udara bertekanan dapat mengalir melalui katup ini
Shuttle Valve/Katup Ganti; Logika “Or” katup ini mempunyai 2 buah lubang masukan dan 1 buah lubang kerja. jika udara bertekanan dimasukkan melalui lubang sebelah kiri, maka lubang masukan sisi kanan tertutup (tidak dapat mengalirkan udara bertekanan). begitu sebaliknya. pada simbol, jika lubang kanan tertutup maka lingkaran berpindah ke sebelah kanan. begitu sebaliknya Logika “Or”
Contoh pemakaian KATUP LOGIKA “OR” Double akting aktuator digunakan untuk mentrasfer kotak-kotak didalam magazine. Signal input: 2 buah katup 3/2 spring return dengan aktuasi push button. Signal Output dengan katup 5/2 spring return. Aktuator akan mendorong kotak bila salah satu push botton ditekan
1V2 Posisi Awal Udara bertekanan dari sumber akan mengalir menuju katup 1S1 dan katup 1S2. Di kedua katup ini udara bertekanan terhenti. Sedang udara bertekanan dari sumber ke katup 1V2 akan diteruskan ke silinder 1A melalui saluran 1ke 2, sehingga silinder pada posisi retract.
Posisi Kerja Setelah katup 1S1 diaktuasi (sehingga switching position sebelah kiri yang aktif), udara akan mengalir melewati katup 1S1, diteruskan ke katup 1V1 (lingkaran akan berpindah ke sebelah kiri). Sehingga udara bertekanan dapat diteruskan ke katup 1V2. Lalu katup 1V2 teraktuasi (sehingga switching position sebelah kiri yang aktif).Dengan teraktuasinya katup 1V2, maka udara dari sumber akan dialirkan melalui lubang 1 ke 4 menuju silinder 1A. Silinder 1A akan bergerak maju (extend). Udara bertekanan yang ada di sebelah kanan piston silinder akan dialirkan ke katup 1V2 melalui lubang 2 ke 3, lalu dibuang ke atmosfir. 1V2
Atau Setelah katup 1S2 diaktuasi (sehingga switching position sebelah kiri yang aktif), udara akan mengalir melewati katup 1S2, diteruskan ke katup 1V1 (lingkaran akan berpindah ke sebelah kiri). Sehingga udara bertekanan dapat diteruskan ke katup 1V2. Lalu katup 1V2 teraktuasi (sehingga switching position sebelah kiri yang aktif).Dengan teraktuasinya katup 1V2, maka udara dari sumber akan dialirkan melalui lubang 1 ke 4 menuju silinder 1A. Silinder 1A akan bergerak maju (go out). Udara bertekanan yang ada di sebelah kanan piston silinder akan dialirkan ke katup 1V2 melalui lubang 2 ke 3, lalu dibuang ke atmosfir. 1V2
Dual Pressure Valve; Logika “AND” Katup ini mempunyai 2 buah lubang masukan dan 1 buah lubang kerja. jika udara bertekanan pertama kali dimasukkan melalui lubang sebelah kiri, maka lubang masukan sisi kiri tertutup (tidak dapat mengalirkan udara bertekanan) sedang lubang masukkan sisi kanan terbuka. lalu pada lubang sisi kanan dialirkan udara bertekanan, sehingga signal bisa diteruskan oleh katup ini.
Contoh pemakaian KATUP LOGIKA “OR” Double akting aktuator digunakan untuk mentrasfer kotak-kotak didalam magazine. Signal input: 2 buah katup 3/2 spring return dengan aktuasi push button. Signal Output dengan katup 5/2 spring return. Aktuator akan mendorong kotak bila push botton kedua-duanya ditekan
1V2 Posisi Awal Udara bertekanan dari sumber akan mengalir menuju katup 1S1 dan katup 1S2. Di kedua katup ini udara bertekanan terhenti. Sedang udara bertekanan dari sumber ke katup 1V2 akan diteruskan ke silinder 1A melalui saluran 1ke 2, sehingga silinder retract.
1V2 Posisi Kerja Setelah katup 1S1 diaktuasi (sehingga switching position sebelah kiri yang aktif), udara akan mengalir melewati katup 1S1, diteruskan ke katup 1V1 (maka lubang masukan kiri katup 1V1 tertutup). Sehingga udara bertekanan tidak dapat diteruskan ke katup 1V2. Lalu katup 1S2 diaktuasi (switching position sebelah kiri yang aktif) udara akan mengalir melewati katup 1S2, diteruskan ke katup 1V1. Karena lubang sisi kanan katup 1V1 telah terbuka, maka udara bertekanan yang datang dari katup 1S2 akan diteruskan ke katup 1V2. Lalu katup 1V2 teraktuasi (sehingga switching position sebelah kiri yang aktif).Dengan teraktuasinya katup 1V2, maka udara dari sumber akan dialirkan melalui lubang 1 ke 4 menuju silinder 1A. Silinder 1A akan bergerak maju (extend). Udara bertekanan yang ada di sebelah kanan piston silinder akan dialirkan ke katup 1V2 melalui lubang 2 ke 3, lalu dibuang ke atmosfir. 1V2
1V2 Posisi Kembali Pada saat katup 1S1 & 1S2 tidak diaktuasi lagi (switching position kanan yang aktif), maka udara bertekanan akan terhenti kembali di katup 1S1 & 1S2, sehingga pada katup 1V1 tidak ada udara bertekanan yang mengalir dari katup 1S1 & 1S2. Dengan demikian katup 1V2 tidak teraktuasi (switching position kanan yang aktif). Karena pada katup ini ada pegas pengembali, maka switching position kanan yang aktif. Maka udara bertekanan dari sumber yang mengalir ke katup 1V2, akan diteruskan ke silinder 1A melalui lubang 1 ke 2 (silinder retract).