“Clean it then burn it” Technology

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERANCANGAN ALAT PROSES (Rule Of Thumb) BOILER
Advertisements

DAUR AIR Nama Kelompok : ♥ iit ikromah ♥ Bela tardilah
Perancangan Alat Proses “ Boiler “
SISTEM PENGOPTIMALAN KERJA BOILER PLTU.
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
EFISIENSI PLTU BATUBARA
OVERVIEW PMBANGKIT PLTG / PLTGU
TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
Generation Of Electricity
Kelompok Heat Exchangers
Perancangan Alat Proses “ Boiler “
PLTG Komponen utama: Kompresor Ruang Bakar Turbin
Tara Kalor Mekanis.
PIROLISIS dan GASIFIKASI
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
Teknologi Biobriket.
Gasifikasi Batubara Burn it ‘dirty’ then clean it up
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
HEAT PUMP DAN HEAT ENGINE
INCENERATOR Pengelolaan Limbah Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sistem Pembangkit Tenaga Uap
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
PETROLEUM REFINING PROCESS (PROSES PENGILANGAN MINYAK BUMI)
Sistem Tenaga Uap Ahmad Adib R., S.T., M.T..
ASSALAMUALAIKUM WR.WB. NOORMAWATI
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Incinerator, Gasification and Pyrolysis
TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI BIOMASSA
Asep Andi Suryandi ( ), Eko Aptono Tri Yuwono ( )
POWER PLANT.
MENINGKATKAN EFISIENSI KERJA PADA MESIN DIESEL
IX. PRODUKSI KERJA DARI PANAS
Latihan Soal.
PENCEMARAN UDARA OLEH KELOMPOK III : DEDI DWI KRISMAWANTI
Boiler.
KELOMPOK 1 Anggota: Toha Budi Putra Subakti Mahriana Julia Andita
K 02 SEJARAH DAN RUANG LINGKUP ENERGI
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
Teknik Pembangkit Listrik
4. PENGENDALIAN EMISI VOC KE ATMOSFIR
UDARA Udara memiliki campuran gas yang mengandung 78%nitrogen (N), 21% oksigen (O2) , dan 1% uap air (H2O) , karbon dioksida(CO2) , dan gas-gas lain.
Contoh Soal.
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa)
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI Oleh : Abdul Rohim Tualeka.
SUMBER DAN KARAKTERISTIK AIR
PERANCANGAN ALAT PROSES (Rule Of Thumb) BOILER
Nama : Rusman Nim : PLTN.
By : Jessica Sharon Wichita
Delia Damayanti E.
PRESENTASI PROGRAM PEMBIDANGAN PLTU,PLTGU DAN PLTP
Pencemaran Lingkungan
K10 GASIFIKASI.
STRATEGI PENGATURAN FREKUENSI
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
TEKNOLOGI BATUBARA BERSIH
TEKNIK PENANGANAN LIMBAH GAS
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
MENGURANGI BEBAN ENERGI DARI PROSES PENANGKAPAN DAN KOMPRESI CO 2 MENGGUNAKAN ANALISIS PINCH PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SYIAH KUALA.
Samsul Maarif OPTIMASI GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE FIXED BED DOWNDRAFT DENGAN MEMVARIASIKAN PUTARAN BLOWER SUPAYA MENGHASILKAN KANDUNGAN TAR.
Presentasi Kegiatan Belajar 1 klasifikasi pembangkit tenaga listrik
PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Nama Kelompok : 1.) Bangkit Wirawan ) Surya Baihaqi ) Anwar Khoirul Anas ) Andika.
ANDI BUDIYANTO EMILIANA FAJAR FADILLAH FANESA MUHAMMAD WAHADA RENO SUSANTO RIRI ATRIA PRATIWI
Rumah Hemat & Mandiri Energi dengan Kombinasi Biogas dan Energi Mekanik Motor.
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
Polutan dan Pencemaran Udara. Review Outline Beberapa polutan udara Cara mendeteksi dan mengukur polutan udara Cara menjaga agar udara tetap bersih.
Terjadinya sumber energi panas bumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan Budihardi (1998), yaitu ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia.
KELOMPOK 6. DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI DAN UPAYA MENGATASINYA.
Transcript presentasi:

“Clean it then burn it” Technology Clean Coal Technology “Clean it then burn it” Technology Recht Dian (28127) Aisyah Velasofi (31637) Yogi Legawan (29276) Mulyana Karim (31710) Ridwan Herdiawan (30547) Nur Huda S K(31753) Cahyo Prasetyo (30930) Shofiah hayati (31965) Irpan Saripudin (31020) Fajar Prasetya (32041) Bayu Buana N (31267) Putik Diraramanti (32143) Arstiyan Rasmiyarso (31561) Ahmad Aji (32257) Hafiq Wijanarko (32299)

IGCC IGCC (Integrated Gasification Combined Cycle) adalah sistem pembangkit listrik yang terintegrasi yang memanfaatkan gas sintetik hasil gasifikasi batubara. Efisiensi pembangkit IGCC berkisar antara 38-45%, lebih besar sekitar 5-10% dari PLTU konvensional

Heat Recovery Steam Generator ASU Gasification Plant Heat Recovery Gas Treatment Feedstock CO+ H2O → H2+ CO2 Oxygen Steam Water Saturator CO2 Air Sulphur Nitrogen ‘Shift’ 2H2S+O2 → 2H2O + 2S Sulphur and CO2 Removal 2C+ O2 → 2CO Boiler Feedwater 2H2O → 2H2+ O2 Heat Recovery Steam Generator H2+ S → H2S Frit Gas Turbine S Steam Turbine Combined Cycle Gas Turbine Boiler Feedwater S

Prinsip kerja dari IGCC Perpaduan teknologi gasifikasi batubara dan proses pembangkitan uap. Gas hasil gasifikasi batubara mengalami proses pembersihan sulfur dan nitrogen. Sulfur yang masih dalam bentuk H2S dan nitrogen dalam bentuk NH3 lebih mudah dibersihkan sebelum dibakar dari pada sudah dalam bentuk oksida dalam gas buang. Sedangkan abu dibersihkan dalam reaktor gasifikasi. Gas yang sudah bersih ini dibakar di ruang bakar dan kemudian gas hasil pembakaran disalurkan ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator. Gas buang dari turbin gas dimanfaatkan dengan menggunakan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) untuk membangkitkan uap. Uap dari HRSG (setelah turbin gas) digabungkan dengan uap dari HRSG (setelah reaktor gasifikasi) digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang akan menggerakkan generator

Gas sintetis yang digunakan berasal dari reaktor-reaktor gasifikasi batubara. Prosesnya dibedakan menjadi dua berdasarkan eksploitasi batubaranya, yaitu: Non-eksploitasi: UCG Eksploitasi

Non-eksploitasi UCG (Packed Bed) UCG adalah proses gasifikasi batubara secara insitu. Batubara dikonversi ke dalam bentuk gas dibawah tanah dengan cara menginjeksikan suatu oksidan (uap dan oksigen) yang bertekanan tinggi ke dalam lapisan batubara pada suatu pipa yang disebut dengan pipa injeksi. Lalu gas hasil reaksi digiring keluar melalui pipa produksi. Hasil keluarannya adalah H2 dan CO. Pada proses UCG, reactor gasifikasinya adalah di bawah tanah yaitu di lapisan batubara itu sendiri.

Eksploitasi Maksud dari eksploitasi disini adalah batubara dieksploitasi terlebih dahulu baru diproses menjadi syngas di reaktor gasifikasi, reaktor-reaktor tersebut adalah: Fixed bed Fluidized bed Entrained flow bed Proses gasifikasi batubara berdasarkan sistem reaksinya dapat dibagi menjadi empat macam

Fixed bed Dalam fixed bed, serbuk batubara yang berukuran antara 3 - 30 mm diumpankan dari atas reaktor dan akan menumpuk karena gaya beratnya. Uap dan udara (O2) dihembuskan dari bawah berlawanan dengan masukan serbuk batubara akan bereaksi membentuk gas. Reaktor tipe ini dalam prakteknya mempunyai beberapa modifikasi diantaranya adalah proses Lurgi, British Gas dan KILnGas.

Fluidized bed Proses yang menggunakan prinsip fluidized bed adalah High-Temperature Winkler, Kellog Rust Westinghouse dan U-gas. Dalam fluidized bed gaya dorong dari uap dan O2 akan setimbang dengan gaya gravitasi sehingga serbuk batubara dalam keadaan mengambang pada saat terjadi proses gasifikasi. Serbuk batubara yang digunakan lebih halus dan berukuran antara 1 - 5 mm

Entrained flow bed Dalam entrained flow serbuk batubara yang berukuran 0.1 mm dicampur dengan uap dan O2 sebelum diumpankan ke dalam reaktor. Proses ini telah digunakan untuk memproduksi gas sintetis dengan nama proses Koppers-Totzek Proses yang sejenis kemudian muncul seperti proses PRENFLO, Shell, Texaco dan DOW

molten iron bath Proses molten iron bath merupakan pengembangan dalam proses industri baja. Serbuk batubara diumpankan ke dalam reaktor bersama-sama dengan kapur dan O2. Kecuali proses molten iron bath semua proses telah digunakan untuk keperluan pembangkit listrik.

conventional power plant : 200 mg/m3 SO2 in flue gas; dry Perbandingan Operasional PLTU Batubara Konvensional dengan IGCC (700 MW) 73 % C; 1.2 % S; 10 % ash; Hu = 25000 kJ/kg; IGCC : 98 % desulphurization; conventional power plant : 200 mg/m3 SO2 in flue gas; dry

Kesimpulan Dalam sistem IGCC, sekitar 95 - 99 % dari kandungan sulfur dalam batubara dapat dihilangkan sebelum pembakaran. NOX dapat dikurangi sebesar 70 - 93 % dan CO2 dapat dikurangi sebesar 20 - 35 % (emisinya berkisar antara 0.75 - 0.85 kg CO2/kWh) dibandingkan dengan PLTU batubara konvensional. Dengan tingkat emisi yang rendah maka dapat untuk mencegah terjadi hujan asam karena emisi polutan SO2 dan NOX serta mencegah terjadinya pemanasan global karena emisi CO2.